• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 HETEROSKEDASTISITAS

5.3. Mendeteksi Heteroskedastisitas

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk men- deteksi heteroskedastisitas, yaitu metode grafik, uji Glejser, uji Goldfeld-Quant, uji Bruesch-Pagan-Godfrey, dan uji White.

1. Metode Grafik

Mendeteksi gejala heteroskedastisitas dengan metode grafik dapat dilakukan dengan membuat plot sebaran (scatter plot) antara:

a. Variable dependen dan variable independent. Jika plot yang dihasilkan acak atau tidak berpola, maka disimpulkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas.

b. Variable residual kuadrat dengan variable independent.

Variable residual ini akan didapatkan setelah menjalankan proses regresi. Dengan demikian, untuk mendeteksi gejala

heteroskedastisitas menggunakan metode grafik harus di­

mulai dengan proses regresi terlebih dahulu.

Contoh :

Tabel 5.1 menyajikan data hubungan antara konsumsi dan pendapatan rumah tangga.

RUMAH

TANGGA PENDAPATAN

(RIBU/BULAN) KONSUMSI (RIBU/

BULAN)

1 800 555

2 1.000 650

3 850 700

4 110 800

5 1.200 785

6 1.115 850

7 1.300 987

8 1.450 950

9 1.250 900

10 900 750

11 1.050 725

12 1.650 1.100

13 1.500 1.450

14 1.650 1.600

15 1.450 1.080

16 1.800 1.155

17 2.250 2.000

18 2.000 1.200

19 2.400 1.450

20 1.850 1.350

21 2.200 2.150

22 2.200 1.450

23 2.450 1.950

24 2.600 1.255

25 1.900 1.500

RUMAH

TANGGA PENDAPATAN

(RIBU/BULAN) KONSUMSI (RIBU/

BULAN)

26 2.050 1.350

27 2.650 2.500

28 2.750 2.000

29 2.300 1.760

30 2.500 2.350

Tabel 5.1 Data Pendapatan dan Konsumsi

Untuk membuat plot antara PENDAPATAN VS KONSUMSI, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Klik Quick Graph sehingg muncul perintah di bawah ini :

Gambar 5.3 Memasukkan Variabel yang Ada di Dalam Scatter Plot

2. Klik OK kemudian pilih maka akan muncul perintah se- lanjut nya

5.4 Memilih jenis grafik

3. Pilih Scatter pada kotak Specific kemudian klik OK 4. Output yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

0 400 800 1,200 1,600 2,000 2,400 2,800

400 800 1,200 1,600 2,000 2,400 2,800 KONSUMSI

PENDAPATAN

5.5 Scatter Plot PENDAPATAN VS KONSUMSI

Untuk membuat plot antara PENDAPATAN VS RESID^2, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Lakukan regresi antara konsumsi dan pendapatan

2. Klik Genr kemudian isikan resid2=resid^2, kemudian klik OK

Gambar 5.6 Membuat Variabel Kuadrat Residual

3. Klik Quick à Graph sehingg muncul perintah di bawah ini :

Gambar 5.7 Memasukkan Variabel Pendapatan dan Kuadrat Residual

4. Klik OK maka akan muncul perintah selanjutnya 5. Pilih Scatter pada kotak Specific kemudian klik OK 6. Output yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

0 400 800 1,200 1,600 2,000 2,400 2,800

0 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 RESID2

PENDAPATAN

5.8 Scatter Plot PENDAPATAN Vs Kuadrat Residual

Berdasarkan scatter plot pada gambar 5.5 dan 5.8 nampak bahwa plot menyebar dan tidak membentuk pola tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala hete- roskedastisitas. Pengujian secara grafik memang relative mudah dilakukan namun harus hati-hati karena memiliki tingkat sub- jektifitas yang tinggi.

2. Uji Glejser

Salah satu uji formal yang digunakan untuk menguji apakah variansi dari eror bersifat homoskedastis atau tidak adalah uji glejser. Langkah awal yang dilakukan dalam uji glejser adalah

meregresikan variable independen terhadap variable dependen, maka akan diperoleh residual (εi). Selanjutnya meregresikan re- sidual (εi)) tersebut terhadap semua variable independent seperti pada persamaan (5.1).

i |=β0+βki Xki+Vi (5.1) Jika pada saat dilakukan uji individual (uji t), setiap variable independent tidak berpengaruh signifikan terhadap variable absolut residual (|εi|) maka hal tersebut mengindikasikan bahwa asumsi homogenitas varian terpenuhi.

Berdasarkan data pada table 5.1 , Uji Glejser dapat dilakukan secara cepat dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut : a. Lakukan regresi antara konsumsi dan pendapatan

b. Klik Viewà Residual Diagnosticà Heteroskedasticity Test

Gambar 5.9 Tahapan Pengujian Gejala Heteroskedastisitas

c. Pada bagian Heteroskedasticity Test, Test type pilihlah Glejser.

Gambar 5.10 Memilih Uji Glejser

d. Klik Ok maka akan muncul output sebagai berikut :

5.11 Output Uji Glejser

Nilai Prob. untuk variable pendapatan=0,1379>α=0,05. Jika dilakukan uji individual (uji t) dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.

3. Uji Breuch-Pagan-Godfrey

Uji ini mirip dengan uji Glejser. Hanya saja dalam uji glejser yang menjadi variable dependen adalah nilai absolut residual (|εi|). Sedangkan pada uji Breuch-Pagan-Godfrey yang menjadi variable dependen adalah residual kuadrat ሺߝ).

Berdasarkan data pada table 5.1 , Uji Glejser dapat dilakukan secara cepat dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut : a. Lakukan regresi antara konsumsi dan pendapatan

b. Klik View Residual Diagnostic Heteroskedasticity Test seperti pada uji Glejser.

c. Pada bagian Heteroskedasticity Test, Test type pilihlah Breuch- Pagan-Godfrey.

Gambar 5.12 Memilih Uji Breusch-Pagan-Godfrey

d. Klik Ok maka akan muncul output sebagai berikut

Gambar 5.13 Output Uji Breusch-Pagan-Godfrey

Nilai Prob. untuk variable pendapatan=0,1651>α=0,05. Jika di lakukan uji individual (uji t) dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.

4. Uji White

Uji white menggunakan residual kuadrat sebagai variable dependen, sedangkan variable independennya berupa variabel independent yang sudah ada ditambah kuadrat variable inde- pendent dan perkalian antar variable independent.

Berdasarkan data pada table 5.1 , Uji Glejser dapat dilakukan cepat dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :

a. Lakukan regresi antara konsumsi dan pendapatan

b. Klik View à Residual Diagnostic à Heteroskedasticity Test c. Pada bagian Heteroskedasticity Test, Test type pilihlah White

kemudian klik include White cross terms.

Gambar 5.14 Memilih Uji White

d. Klik Ok maka akan muncul output sebagai berikut

Gambar 5.15 Output Uji White

Dari output di atas didapatkan nilai Obs*R-squared=12,24422 dengan nilai Prob. Chi­Square(2)=0,0022. Karena nilai Prob<α=0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat heteroskedastisitas.

5. Uji Goldfeld-Quant

Uji Goldfeld-Quant membutuhkan pengurutan dan peng- hilangan sebagian data. Secara rinci, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Urutkan pasangan data variable independent dan dependen berdasarkan nilai variable independent dari nilai terkecil ke besar. Klik Sort kemudian pada bagian Primary Key pilih- lah variable pendapatan (sebagai variable independent) kemudian klik OK. Dengan demikian data pada variable kon-

sumsi akan menyesuaikan pasangannya berdasarkan variable pendapatan.

Gambar 5.14. Mengurutkan Data Variable Pendapatan

b. Ambillah sebanyak k data yang ada di tengah. Dengan de- mikian data akan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu ke- lompok data pertama dan kedua yang masing-masing terdiri dari (n-k)/2 data dengan derajat bebas (db) masing-masing db=[(n-k)/2]-2. Dalam contoh ini data akan dihilang kan se- banyak 4. Sehingga kedua kelompok data masing-masing berukuran 13 data sampel dengan derajat bebas sebesar 11.

c. Masing-masing kelompok data diregresikan (Pendapatan vs Konsumsi). Dengan demikian akan diperoleh dua nilai Sum Square Residual (SSR). Kelompok pertama adalah data sampel ke-1 sampai dengan ke-13. Sedangkan kelompok ke- dua adalah data sampel ke-18 sampai dengan ke-30. Untuk meregresikan data pada kelompok pertama, klik Quick- Estimate Equation. Kemudian isikan konsumsi c pen da pat- an pada kolom Specification. Dan isikan 1 13 pada kolom Sample. Lakukan hal yang sama pada data sampel kedua dengan mengisikan 18 30 pada kolom Sampel.

Gambar 5.15 Meregresikan Data Sampel Kelompok Pertama d. Klik OK. Kemudian akan muncul output di bawah ini:

Gambar 5.16 Output Regresi Data kelompok pertama

e. Hitunglah rasio dari kedua SSR. Jika nilainya lebih besar dari F 0,05;11;11 = 2,82 berarti terdapat heteroskedastisitas.

݄ ൌܴܵܵȀܾ݀

ܴܵܵȀܾ݀ ൌ ͳͷʹͲͳͷͺȀͳͳ

͵ͻͶ͵ͺͲǡͳȀͳͳ ൌ ͵ǡͺͷͶͷͷ

Nilai h>F 0,05;11;11, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat heteroskedastisitas.

Berbagai pengujian heteroskedastisitas telah diaplikasikan ter hadap data yang sama. Berdasarkan kesimpulan yang diper- oleh, didapatkan fakta bahwa Uji Goldfeld-Quant dan uji White lebih sensitive mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedasti sitas.