Pendidikan keperawatan merupakan suatu proses pendidikan yang dilaksanakan di perguruan tinggi untuk menghasilkan berbagai lulusan seperti Madya Spesialis Keperawatan, Perawat Terdaftar, Magister Keperawatan, Perawat Spesialis, Doktor Keperawatan, dan lain-lain. Jenis pendidikan keperawatan meliputi akademik, profesional, dan profesional.
Pendidikan akademik adalah pendidikan yang tujuan utamanya adalah memperoleh ilmu pengetahuan. Pelatihan kejuruan merupakan pelatihan yang ditujukan terutama untuk meningkatkan motivasi mempraktikkan keterampilan khusus sebagai perawat. Pelatihan kejuruan adalah pelatihan yang bertujuan untuk memperoleh keterampilan khusus yang berkaitan dengan keperawatan.
32 Pendidikan keperawatan di Indonesia mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan keperawatan di Indonesiamemilik jenis-jenis sebagai berikut.
A. Pelatihan kejuruan atau vokasi.
Tujuan utama pelatihan ini adalah untuk memotivasi mahasiswa dalam praktek dan memperoleh keterampilan khusus keperawatan sebagai perawat profesional.
Jenjang pelatihan khusus adalah : Diklat D3 Keperawatan. Program pelatihan gelar keperawatan (D-III) ini melatih perawat umum menjadi perawat entry level dan spesialis (spesialis keperawatan tingkat lanjut) dengan bukti ilmiah yang cukup dan landasan profesional yang kokoh.
Lulusan diharapkan mampu memberikan pelayanan profesional yang memperhatikan standar keperawatan dan etika keperawatan.Sebagai perawat profesional diharapkan memiliki perilaku dan keterampilan profesional serta memberikan pelayanan/praktik primer secara mandiri di bawah pengawasan perawat. Masa pelatihan biasanya 3 tahun.
Lulusan D-III keperawatan juga diharapkan mampu memimpin praktik keperawatan yang dilaksanakan dalam menanggapi kebutuhan klien dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Tujuannya tidak hanya untuk meningkatkan kepatuhan terhadap persyaratan klien, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas layanan melalui penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi secara efektif.
Tujuan utama program Diploma III Keperawatan adalah menghasilkan lulusan yang mampu:
1. Memberikan pelayanan keperawatan yang profesional dalam sistem pelayanan kesehatan khususnya pelayanan keuangan dan personal serta keluarga, sesuai dengan kebijakan umum Pemerintah berdasarkan Pancasila. Pelayanan komunitas sesuai prinsip keperawatan.
2. Kepemimpinan dan tanggung jawab dalam manajemen perawatan.
33 3. Berpartisipasi dalam kegiatan penelitian keperawatan dan memanfaatkan temuan dan pengembangan penelitian ilmiah dan teknologi untuk meningkatkan kualitas dan ruang lingkup layanan atau perawatan keperawatan.
4. Berpartisipasi aktif dalam pendidikan dan pelatihan pasien.
5. Terus mengembangkan untuk meningkatkan keterampilan profesional.
B. Pendidikan akademik
adalah pendidikan yang tujuan utamanya adalah memperoleh dan mengembangkan bidang keperawatan. Jenjang Pendidikan : Pendidikan Sarjana, Pendidikan Magister dan Pendidikan Doktor Keperawatan .
C. Pelatihan profesi,
Program pendidikan keperawatan dirancang untuk membekali perawat dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap profesional yang diperlukan untuk memberikan perawatan yang terbaik kepada pasien.
Perawat yang lulus dari program ini akan siap mengambil tanggung jawab penuh atas keputusan yang diambil dalam praktik keperawatan mereka. Mereka tidak hanya dilatih untuk memahami teori dan teknik dalam keperawatan, tetapi juga untuk berpikir kritis dan membuat keputusan yang tepat sesuai dengan kebutuhan pasien.
Program ini memberikan peluang bagi para perawat untuk menjadi lebih profesional dengan gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) dan gelar profesi Ners. Sebagai perawat profesional, mereka tidak hanya bekerja dengan klien, tetapi juga mengawasi perawat lain, terutama mereka yang masih dalam pelatihan dari program D-III Keperawatan.
Selain itu, perawat juga dilatih untuk selalu mengembangkan kualitas layanan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan di bidang keperawatan, serta memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian yang dapat meningkatkan praktik mereka.
34 Salah satu perbedaan utama antara program Sarjana Keperawatan dan D-III Keperawatan adalah kedalaman ilmu yang diperoleh. Program Ners memberikan dasar keilmuan yang lebih kuat dan lebih fokus pada pengembangan profesi keperawatan. Lulusan dari program ini memiliki gelar akademis, namun mereka perlu mengikuti pelatihan profesi untuk mendapatkan wewenang dalam melaksanakan praktik keperawatan.
Tujuan utama pendidikan Ners adalah untuk menghasilkan perawat yang tidak hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan medis yang mendalam, tetapi juga sikap yang mendukung prinsip- prinsip keperawatan, serta mampu memberikan pelayanan yang holistik kepada individu, keluarga, dan masyarakat. Beberapa tujuan utama pendidikan keperawatan adalah:
1. Memberikan pelayanan dengan tanggung jawab: Perawat dilatih untuk memberikan pelayanan yang mandiri dan bertanggung jawab sesuai dengan kebijakan kesehatan pemerintah dan prinsip dasar keperawatan.
2. Memimpin pelayanan keperawatan: Lulusan pendidikan keperawatan siap memimpin dan mengelola pelayanan di tingkat dasar dengan sikap kepemimpinan yang baik.
3. Melakukan penelitian: Mereka diajarkan untuk mengelola dan melakukan penelitian yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan.
4. Mendidik dan melatih calon perawat: Perawat yang lulus diharapkan untuk aktif dalam pendidikan dan pelatihan bagi calon perawat dan staf keperawatan.
5. Mengembangkan keterampilan profesional: Pendidikan ini mendorong perawat untuk terus mengembangkan keterampilan mereka agar semakin kompeten dalam melayani pasien.
6. Menjaga etika profesi: Perawat dilatih untuk mematuhi etika keperawatan dalam setiap aspek profesinya.
35 7. Menyesuaikan diri dengan perubahan: Pendidikan ini mengajarkan perawat untuk beradaptasi dengan perkembangan baru dan berperan aktif dalam masyarakat.
Program ini juga menawarkan spesialisasi di berbagai bidang, seperti Keperawatan Obstetri, Keperawatan Anak, Keperawatan Medis/Bedah, Keperawatan Psikiatri, dan Keperawatan Komunitas. Dengan spesialisasi ini, perawat dapat memperdalam pengetahuan dan keterampilan mereka sesuai dengan kebutuhan pasien dan perkembangan dunia medis.
Pada akhirnya, tujuan pendidikan keperawatan adalah untuk menghasilkan perawat yang tidak hanya ahli dalam bidangnya, tetapi juga memiliki sikap profesional yang tinggi, siap mengembangkan diri, dan memberikan perawatan yang terbaik untuk setiap pasien yang mereka tangani.
2.3.2 Kewenangan
• Vokasi atau Pelatihan Profesi Diploma III Keperawatan mempertimbangkan peran dan fungsi perawat profesional dan proses pelatihannya didasarkan pada kurikulum yang terintegrasi. Selama ini tenaga ahli tersebut masih dibutuhkan di dalam maupun di luar negeri. Maka dari itu, pendidikan jenjang Diploma III akan terus tersedia hingga puluhan tahun mendatang.
• Jenjang pelatihan akademik “Magister Keperawatan” juga dikembangkan lebih lanjut, misalnya pada bidang ilmu keperawatan dasar dan keperawatan dasar, kepemimpinan dan manajemen keperawatan. Pelatihan akademik pada program doktor keperawatan ini bertujuan untuk mendorong pengembangan ilmu keperawatan melalui berbagai penemuan inovatif, menjamin orisinalitas tingkat tinggi, meningkatkan budaya penelitian, dan menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi baru.
・Perawat spesialis yang mempunyai kemampuan sesuai spesialisasinya dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. meliputi:
Keperawatan medik bedah multidisiplin.
Keperawatan Psikiatri
36
Keperawatan Obstetri
Keperawatan Anak
Keperawatan Komunitas
Keperawatan Intensive Care
Keperawatan Kardiovaskular
Keperawatan Gawat Darurat
Keperawatan Onkologi
Keperawatan Geriatri
Keperawatan Ginjal
Keperawatan Neurologis
2.3.3 Kewenangan Pendidikan dan Ruang Lingkup
Ruang lingkup keperawatan kesehatan komunitas ditetapkan dalam PBP-PPNI 2007, dimana kualifikasi perawat kesehatan komunitas didasarkan pada tingkat pendidikan perawat.
PK I Perawat pada bidang ini mampu memberikan pelayanan keperawatan kepada klien dan keluarganya dengan tingkat pelatihan minimal D3 keperawatan dan mempunyai kemampuan memberikan asuhan dasar berdasarkan pengetahuan dasar keperawatan komunitas.
PK II Dalam bidang ini, perawat mempunyai tingkat pendidikan minimal sarjana muda bidang keperawatan dan keperawatan komunitas serta mempunyai kompetensi sesuai sarjana muda serta mampu memberikan pendampingan kepada klien (keluarga atau kelompok klien yang mempunyai masalah kesehatan tertentu dapat memberikan pelayanan keperawatan).
layanan ke Asuhan keperawatan komunitas tetap dibawah pengawasan perawat senior dengan arahan yang terbatas.
Di sisi lain, perawat komunitas harus mempunyai kemampuan untuk memberikan asuhan keperawatan dasar dalam konteks keperawatan komunitas,
37 di bawah pengawasan seorang perawat senior yang didelegasikan penuh atau didelegasikan oleh staf perawat senior.
PK III Dalam bidang ini, perawat mempunyai pendidikan minimal Magister Keperawatan Komunitas (S2) dengan kemampuan melakukan tindakan keperawatan tertentu atas inisiatif sendiri dan memikul tanggung jawab penuh agar permasalahan kesehatan masyarakat dapat diatasi.
Tindakan keperawatan yang diberikan.
PK IV di bidang ini memungkinkan perawat untuk mengembangkan solusi terhadap masalah keperawatan kesehatan masyarakat yang kompleks dengan tingkat pelatihan spesialis komunitas yang minimal.
Pada tingkat pelatihan ini, perawat harus mempunyai kemampuan untuk melakukan kegiatan keperawatan secara profesional atau paraprofesional dengan pengambilan keputusan yang mandiri dan memberikan perawatan dasar kepada klien dalam lingkup praktiknya.
Keperawatan komunitas yang komprehensif dan penempatan staf perawat.
PK V Dalam bidang ini perawat mempunyai gelar doktor dan minimal magister serta dapat memberikan konsultasi dan pengembangan pelayanan.
Dokter pada tingkat ini mempunyai kompetensi tingkat tinggi dalam melaksanakan tindakan dan asuhan keperawatan khusus atas kebijakannya sendiri dan sebagai konsultan bagi masyarakat.
Contoh kasus masalah/issue pendidikan :
Untuk menjadi perawat yang berkompeten, seorang perawat harus mempunyai STR (Surat Tanda Registrasi) dan mempunyai kualifikasi asli. Di beberapa daerah, program gelar keperawatan menyelenggarakan uji kompetensi untuk memperoleh Surat Tanda Registrasi (STR). Namun ada satu mahasiswa keperawatan yang gagal dalam ujian kompetensi. Dia bingung karena semua temannya lewat.Untuk lulus tes bakat, mereka melakukan kegiatan penipuan
38 seperti mengambil inisiatif dan menyuap orang-orang yang terlibat agar lulus tes dan mendapatkan sertifikat registrasi
Penyelesaian kasus :
Seharusnya sebagai seorang perawat yang mengikuti uji kompetensi dan sudah berjanji untuk tidak akan melakukan tindakan kecurangan dalam bentuk apapun saat melakukan tes uji kompetensi guna mendapat surat tanda registrasi.
Untuk pihak yang bersangkutan seharusnya tidak menerima segala bentuk gratifikasi apapun dari mahasiswa perawat atau pun peserta uji kompetensi.
BAB III