• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengukur Volume Cairan Menggunakan Labu Ukur

D. TEKNIK MENGUKUR VOLUME CAIRAN

1. Mengukur Volume Cairan Menggunakan Labu Ukur

Menggunakan labu ukur untuk mengukur volume larutan memberikan hasil dengan akurasi yang sangat tinggi. Misalnya, labu ukur 100 mL akan memberikan volume hasil pengukuran persis (standar erornya kecil) 100 mL larutan, dan labu ukur 500 mL juga akan memberikan volume hasil pengukuran persis 500 mL larutan, dan seterusnya. Berikut ini langkah langkah-langkah membuat larutan dengan labu ukur15:

1) Isi labu ukur sampai sekitar ¾ dengan akuades atau air deionisasi.

15 Ibid.,74-75.

29

2) Timbang zat padat atau zat terlarut kemudian masukkan ke dalam labu ukur menggunakan corong. Pastikan semua zat tersebut masuk ke dalam labu. Getarkan kertas timbangan secara perlahan untuk memastikan tidak ada zat terlarut yang menempel pada kertas. Bilas sisi corong dengan akuades sebanyak 2 atau 3 kali menggunakan botol semprot untuk memastikan tidak ada zat terlarut tertinggal pada corong.

3) Gunakan akuades yang ada pada botol semprot untuk mengisi labu sampai beberapa cm mendekati garis atau tanda batas pada leher labu.

4) Tutup labu kemudian goyangkan atau kocok labu sampai semua zat larut. Apabila zat terlarut sudah tampak larut sempurna, bolak-balikkan labu sampai beberapa kali agar larutan homogen.

Tekniknya, telunjuk memegang tutup dan ketiga jari beserta ibu jari memegang leher labu, kemudian naik-turunkan pergelangan tangan.

Setelah itu, diamkan beberapa saat sampai semua cairan di leher labu turun.

Gambar 2.12

Cara memegang dan menggerakkan labu ukur

5) Bilas tutup labu dengan menghadap ke mulut labu agar cairan bilsan tersebut masuk ke dalam labu.

30

Ini dilakukan untuk memastikan semua zat kimia yang nempel pada tutup labu tidak hilang.

6) Tambahkan akuades ke dalam labu dengan hati- hati, gunakan pipet tetes atau pipet beral untuk penambahan akhir sampai miniskus bawah tepat pada garis batas.

7) Tutup labu dan lagi bolak-balikkan beberapa kali sampai larutan bercampur sempurna (Gambar 2.12). Setelah itu diamkan agar larutan turun, dan pastikan bahwa bagian bawah miniskus tepat pada garis batas.

8) Pindahkan larutan ke dalam botol penyimpan atau wadah yang lain. Ingat berikan label pada botol atau wadah tersebut.

Beberapa bahan kimia seperti asam pekat dan basa kuat sangat eksotermik (menghasilkan panas) jika dilarutkan, kadang-kadang panas yang dihasikan bisa menyebabkan labu ukur pecah. Oleh karena itu gunakan labu ukur yang tahan panas seperti labu ukur buatan pyrex atau gelas lain yang serupa.

Untuk akurasi atau ketelitian pengukuran larutan eksotermik tersebut, anda harus menunggu larutan dingin sampai suhu kamar, atau dapat juga anda membuat larutan dengan wadah terpisah kemudian memindahkannya secara kuantitatif ke dalam labu ukur. Misalnya anda dapat melarutkan zat terlarut tersebut dalam gelas kimia, kemudian mentransfernya setelah dingin ke dalam labu ukur dengan corong.

Dalam hal ini anda harus membilas gelas kimia tersebut beberapa kali dan memasukkan bilasan tersebut kedalam labu untuk memastikan semua zat terlarut masuk kedalam labu ukur. Tambahkan akuades secara hati-hati, gunakan pipet tetes atau

31

pipet beral pada penambahan akhir sampai tepat miniskus bawah menyentuh garis batas.

Labu ukur di laboratorium kadang-kadang dilengkapi dengan tutup plastik dan gelas. Jika anda memiliki labu ukur dengan tutup gelas, anda harus hati-hati menggunakannya. Jika anda tidak melumasi tutup gelas tersebut dengan baik, tutup tersebut dapat mengeras dan menyatu dengan mulut labu, sehingga labu tidak dapat digunakan lagi. Hal ini memungkinkan terjadi apabila anda membuat larutan NaOH pekat, KOH, atau basa kuat lainnya yang dapat menggores gelas. Untuk menghindari terjadinya masalah tersebut, gunakan sedikit pelumas silika (vaseline) untuk melumasi bagian tutup gelas yang kontak dengan mulut labu, seperti yang ditunjukkan Gambar 2.13. Apabila anda telah selesai menggunakan labu ukur, bersihkan dan biarkan sampai kering. Simpan labu dalam keadaan terpisah dengan tutupnya.

Gambar 2.13

Melumasi tutup labu ukur dengan Vaseline 2. Mengukur Volume Cairan Menggunakan Pipet

Pipet Mohr disebut juga serological pipette atau pipet ukur, memiliki derajat ukuran (graduations) yang dapat digunakan untuk mengukur dan mengambil cairan dalam jumlah kecil secara akurat.

Misalnya, pipet Mohr 1 mL memiliki ketelitian 0.01 mL dan dapat diinterpolasikan sampai 0.001 mL, dan pipet Mohr 10 mL memiliki ketelitian 0.1 mL dan

32

dapat diinterpolasikan sampai 0.01 mL. Jadi pipet sangat diperlukan untuk mengukur cairan dalam jumlah kecil secara akurat.

Berikut ini adalah langkah-langkah mentransfer sejumlah cairan yang diukur secara akurat dengan menggunakan pipet Mohr16:

1) Sediakan secukupnya cairan yang akan diukur pada gelas kimia. Jangan memipet langsung dari dalam botol reagen karena berisiko mencemari semua larutan dalam botol.

2) Gunakan pipet filler untuk menarik sedikit cairan ke dalam pipet, gunakan cairan tersebut untuk membilas bagian dalam pipet. Buang cairan bilasan tersebut ke wadah penampung limbah yang disediakan.

3) Gunakan pipet filler untuk menarik cairan dari wadah sampai miniskus bawah tepat pada garis indeks atau garis batas. Untuk jenis pipet filler seperti pada Gambar 2.14, tekan S untuk menarik larutan ke dalam pipet.

4) Lap bagian luar pipet dengan tissue atau bilas dengan akuades di wastapel atau pada penampungan limbah. Pastikan bahwa sudah tidak ada dan tidak terjadi tetesan pada ujung pipet.

Gambar 2.14 Cara menggunakan pipet filler

16 Ibid., 75.

33

5) Kurangi tekanan dengan cara menekan tombol E agar cairan turun ke dalam wadah penampung limbah, lakukan secara perlahan sampai pas pada indeks 0.00 mL. Pada waktu membaca, pastikan miniskus sejajar dengan mata anda.

3. Teknik Menggunakan Pipet Filler Spectroline