• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V

D. Menyusun Model Analisis Jalur

Sebelum mempelajari lebih mendalam tentang analisis SEM ada baiknya kita memperdalam terlebih dahulu bagaimana teknik menyusun model analisis jalur (path analysis). Dalam analisis jalur, menurut Sarwono (2007:3) terdapat beberapa istilah dasar. Dengan mengacu pada Gambar 5.9.

Model Analisis Jalur akan diterangkan istilah-istilah dasar dalam analisis jalur sebagai berikut :

Gambar 5.9. Model Analisis Jalur.

Model jalur. Model jalur ialah suatu diagram yang menghubungkan antara variabel bebas, perantara dan tergantung. Pola hubungan ditunjukkan dengan menggunakan anak panah. Anak panah tunggal () adalah hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel exogenous atau perantara dengan satu variabel tergantung atau lebih. Anak panah juga menghubungkan kesalahan (variabel residue) dengan semua variabel endogenous masing-masing. Anak panah ganda () menunjukkan kolerasi antara pasangan variabel-variabel exogenous.

Jalur penyebab untuk suatu variabel yang diberikan. Meliputi pertama, jalur-jalur arah dari anak panah menuju ke variabel tersebut dan dan kedua, jalur-jalur korelasi dari semua variabel endogenous yang dikorelasikan dengan variabel-variabel yang lain yang mempunyai anak panah- anak panah menuju ke variabel yang sudah ada tersebut.

P21

Metode SEM Untuk Penelitian Manajemen dengan AMOS 22.00, LISREL 8.80 dan Smart PLS 3.0 95

Variabel exogenous. Variabel-variabel exogenous dalam suatu model jalur ialah semua variabel yang tidak ada penyebab-penyebab eskplisitnya atau dalam diagram tidak ada anak-anak panah yang menuju ke arahnya, selain pada bagian kesalahan pengukuran. Jika antara variabel exogenous dikorelasikan maka korelasi tersebut ditunjukkan dengan anak panah berkepala dua yang menghubungkan variabel-variabel tersebut.

Variabel endogenous. Ialah variabel yang mempunyai anak panah-anak panah menuju ke arah variabel tersebut. Variabel yang termasuk di dalamnya mencakup semua variabel perantara dan tergantung. Variabel perantara endogenous mempunyai anak panah yang menuju ke arahnya dan dari arah variabel tersebut dalam suatu model diagram jalur. Adapun variabel tergantung hanya mempunyai anak panah yang menuju ke arahnya.

Koefisien jalur/pembobotan jalur. Adalah koefisien regresi standar atau disebut ‘beta’ yang menunjukkan pengaruh langsung dari suatu variabel bebas terhadap variabel tergantung dalam suatu model jalur tertentu. Oleh karena itu, jika suatu model mempunyai dua atau lebih variabel- variabel penyebab maka koefisien-koefisien jalurnya merupakan koefisien-koefisien regresi parsial yang mengukur besarnya pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain dalam suatu model jalur tertentu yang mengontrol

Dua variable. lain sebelumnya dengan menggunakan data yang sudah distandarkan atau matriks kolerasi sebagai masukan.

Variabel-variabel exogenous yang dikorelasikan. Jika semua variabel endogenous dikorelasikan maka sebagai penanda hubungannya ialah anak panah dengan dua kepala yang dihubungkan diantara variabel-variabel dengan koefisien kolerasinya.

Istilah gangguan. Istilah kesalahan residual yang secara teknis disebut sebagai ‘gangguan’ atau

‘residue’ mencerminkan adanya varian yang dapat diterangkan atau pengaruh dari semua variabel yang tidak terukur ditambah dengan kesalahan pengukuran.

Aturan multiplikasi jalur. Nilai dari suatu jalur gabungan adalah hasil semua koefisien jalurnya.

Dekomposisi pengaruh. Koefisien-koefisien jalur dapat digunakan untuk mengurangi korelasi- korelasi dalam suatu model ke dalam pengaruh langsung dan tidak langsung yang berhubungan dengan jalur langsung dan tidak langsung yang direfleksikan dengan anak panah-anak panah dalam suatu model tertentu.

Signifikansi dan Model keselarasan dalam jalur. Untuk melakukan pengujian koefisien- koefisien jalur secara individual, kita dapat menggunakan t standar atau pengujian F dari angka- angka keluaran regresi. Sementara itu, untuk melakukan pengujian model dengan semua jalurnya, kita dapat menggunakan uji keselarasan dari program.

Anak panah dengan satu kepala dan dua kepala. Jika ingin menggambarkan penyebab maka kita menggunakan anak panah dengan satu kepala yang menunjukkan satu arah. Adapun untuk menggambarkan korelasi, kita menggunakan anak panah yang melengkung dengan dua kepala yang menunjukkan dua arah. Ada kalanya hubungan sebab akibat menghasilkan angka negatif.

Untuk menggambarkan hasil yang negatif, digunakan garis putus-putus.

Pola hubungan. Dalam analisis jalur tidak digunakan istilah variabel bebas ataupun tergantung.

Sebagai gantinya, kita menggunakan istilah variabel exogenous dan endogenous.

Model Recursive. Model penyebab yang mempunyai satu arah. Tidak ada arah membalik (feed back loop) dan tidak ada pengaruh sebab akibat (reciprocal). Dalam model ini satu variabel tidak dapat berfungsi sebagai penyebab dan akibat dalam waktu yang bersamaan.

Model Non-recursive. Model penyebab dengan disertai arah yang membalik (feed back loop) atau adanya pengaruh sebab akibat (reciprocal).

Direct Effect. Pengaruh langsung yang dapat dilihat dari koefisien jalur dari satu variabel ke variabel lainnya.

Indirect Effect. Urutan jalur melalui satu atau lebih variabel perantara.

96 Metode SEM Untuk Penelitian Manajemen dengan AMOS 22.00, LISREL 8.80 dan Smart PLS 3.0 1. Model Regresi Berganda.

Model pertama path analysis merupakan pengembangan regresi berganda dengan menggunakan dua variabel exogenous, yaitu X1 dan X2 dengan satu variabel endogenous Y. Model digambarkan pada Gambar 5.10. Model Regresi Berganda.

Gambar 5.10. Model Regresi Berganda.

Contoh kasus :

Dalam kasus pengaruh harga dan promosi terhadap penjualan, maka X1 adalah harga dan X2

adalah promosi dan Y adalah penjualan. Variabel harga dan promosi disebut variabel exogenous dan variabel penjualan disebut variabel endogenous.

2. Model Mediasi.

Model kedua path analysis adalah model mediasi atau perantara dimana variabel Y memodifikasi pengaruh variabel X terhadap variabel Z. Model digambarkan pada Gambar 5.11.

Model Mediasi.

Gambar 5.11. Model Mediasi.

Contoh kasus :

Oleh karena menginginkan suatu produk laku keras, sebuah perusahaan menjual produk dengan harga murah dengan mengabaikan kualitas produk itu sendiri. Hasilnya, penjualan produk terus menurun. Jika diterapkan dalam model kedua ini maka X adalah produk, Y adalah kualitas produk dan Z adalah penjualan. Variabel produk mempengaruhi variabel penjualan melalui variabel kualitas produk. X adalah exogen, Y adalah mediasi dan Z adalah endogen.

3. Model Kombinasi Pertama dan Kedua.

Model ketiga path analysis ini merupakan kombinasi antara model pertama dan kedua, yaitu variabel X berpengaruh terhadap variabel Z secara langsung dan secara tidak langsung mempengaruhi variabel Z melalui variabel Y. Model ini digambarkan pada Gambar 5.12. Model Kombinasi Pertama dan Kedua.

Metode SEM Untuk Penelitian Manajemen dengan AMOS 22.00, LISREL 8.80 dan Smart PLS 3.0 97 Gambar 5.12. Model Kombinasi Pertama dan Kedua.

Contoh kasus :

Kualitas layanan yang diberikan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kinerja pegawai yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan. Dalam kasus ini, X adalah kinerja pegawai, Y adalah kualitas layanan dan Z adalah kepuasan pelanggan. Kinerja pegawai secara langsung mempengaruhi kepuasan pelanggan demikian pula kinerja pegawai akan mempengaruhi kualitas layanan yang kemudian akan mempengaruhi kepuasan pelanggan.

4. Model Moderasi.

Model moderasi adalah jenis path analysis yang dibentuk berdasarkan variable moderasi.

Variabel moderasi dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh variable eksogen terhadap endogen. Model moderasi digambarkan pada Gambar 5.13. Model Modersi.

Gambar 5.13. Model Moderasi.

Contoh kasus :

Misalkan X adalah Good Corporate Governance (GCG), Y adalah Umur Organisasi dan Z adalah Kinerja Organisasi, maka X adalah eksogen, Y adalah moderasi dan Z adalah endogen.

5. Model Kompleks.

Model path analysis ini adalah model yang lebih kompleks, yaitu variabel X1 secara langsung mempengaruhi Y2 dan melalui variabel X2 secara tidak langsung mempengaruhi Y2, sementara variabel Y2 juga dipengaruhi oleh variabel Y1. Model ini digambarkan pada Gambar 5.14. Model Kompleks.

Gambar 5.14. Model Kompleks.

X Z

Y

98 Metode SEM Untuk Penelitian Manajemen dengan AMOS 22.00, LISREL 8.80 dan Smart PLS 3.0 Contoh kasus :

Contoh kasus ini diambil dari hasil penelitian Sawyer dkk dalam masalah psikologi. Kasusnya sebagai berikut : X1 adalah psikopatologi tahap pertama seorang ibu, yang akan menjadi penentu terhadap patologi tahap kedua ibu yang bersangkutan, dalam hal ini adalah X2. Mirip dengan kejadian tersebut patologi tahap pertama anaknya atau variabel Y1 akan mempengaruhi patologi tahap kedua anak tersebut atau variabel Y2. Selanjutnya, patologi anak tahap kedua atau Y2 juga dipengaruhi oleh patologi ibu tahap pertama, yaitu (jalur antar X1 dan Y2) dan tahap kedua, yaitu (jalur antar X2 dan Y2).

.

6. Model Rekursif dan Non Rekursif.

Dari perspektif atau sisi pandang arah sebab akibat, ada dua tipe model jalur, yaitu rekursif dan non rekursif. Model rekursif adalah jika semua anak panah menuju satu arah seperti Gambar 5.15.

Model Rekursif.

P21

Gambar 5.15. Model Rekursif Model tersebut dapat diterangkan sebagai berikut :

 Anak panah menuju satu arah, yaitu dari 1 ke 2, 3, dan 4; dari 2 ke 3 dan dari 3 menuju ke 4. Tidak ada arah yang terbalik, misalnya dari 4 ke 1.

 Hanya terdapat satu variabel exogenous, yaitu 1 dan tiga variabel endogenous, yaitu 2, 3, dan 4.

Masing-masing variabel endogenous diterangkan oleh variabel 1 dan error (e2, e3 dan e4).

 Satu variabel endogenous dapat menjadi penyebab variabel endogenous lainnya, tetapi bukan ke variabel exogenous.

Model non recursif terjadi jika arah anak panah tidak searah atau terjadi arah yang terbalik (looping), misalnya dari 4 ke 3 atau dari 3 ke 1 dan 2, atau bersifat sebab akibat (reciprocal cause).