• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENYUSUN RUMUSAN DAN TUJUAN PENELITIAN

f. Transportasi: Berapa biaya transportasi untuk melakukan penelitian dan menyajikan hasil?

g. Pendukung: Apakah akan diperlukan alat-alat seperti amplop, prangko, pena, kertas, dan fotokopi? Apakah perlu biaya telpon untuk jarak jauh (interlokal)?

3) Keahlian peneliti

Permasalahan/topik dan tujuan penelitian harus diseleksi berdasarkan kemampuan peneliti.

Hal ini biasanya menuntut seorang peneliti untuk memahami suatu proses penelitian baru kemudian melakukan penelitian berdasarkan pengalamannya. Memilih permasalahan yang sulit dan kompleks akan mengakibatkan frustrasi bagi peneliti pemula.

4) Ketersediaan Responsden

Dalam menentukan suatu tujuan penelitian, yang perlu dipertimbangkan adalah tipe dan jumlah responsden yang diperlukan. Sampel biasanya sulit jika penelitian meliputi populasi yang unik dan jarang. Misalnya quadriplegic yang hidup sendirian. Semakin spesifik suatu populasi, semakin sulit mendapatkannya. Dana dan waktu yang tersedia akan berakibat terhadap responsden yang dipilih. Dengan keterbatasan waktu dan dana, seorang peneliti perlu menentukan responsden yang tersedia yang tidak memerlukan biaya (upah).

5) Ketersediaan fasilitas dan peralatan

Peneliti perlu mempertimbangkan apakah riset memerlukan fasilitas tertentu. Apakah ruangan khusus diperlukan untuk program pendidikan, wawancara, atau observasi? Jika riset dilaksanakan di rumah sakit, klinik, atau sekolah perawat, apakah diperlukan seorang agen? Tindakan atau tes di laboratorium akan sangat mahal dan mungkin membutuhkan dana dari sumber lain. Riset perawatan biasanya dilaksanakan di rumah sakit, klinik, rumah klien, dan tempat lainnya.

6) Kerja sama dengan tim lain

Suatu penelitian tidak akan dapat berjalan dengan lancar tanpa kerja sama dengan tim yang lain. Hampir semua riset keperawatan melibatkan subjek manusia dan dilaksanakan di rumah sakit, klinik, sekolah perawat, kantor, atau rumah. Adanya hubungan yang baik dengan individu di tempat penelitian akan sangat membantu. Orang sering berharap dapat terlibat dalam suatu penelitian jika permasalahan dan tujuan penelitian ada hubungannya dengan permasalahan yang ada atau mereka tertarik secara individu terhadap permasalahannya. Misalnya seorang perawat di rumah sakit mungkin tertarik dengan penelitian yang ada hubungannya dengan efektivitas penggunaan biaya institusi terhadap program kesejahteraan perawat.

7) Pertimbangan etika

Tujuan suatu penelitian harus etis, dalam arti hak responsden dan yang lainnya dilindungi.

Jika suatu tujuan penelitian akan berakibat jelek terhadap hak reponden, maka penelitian tersebut harus dievaluasi ulang dan mungkin harus dihindari.

mengidentifikasi, menjelaskan, mempelajari, membuktikan, mengkaji, dan memprediksi alternatif pemecahan masalah terhadap masalah penelitian. Tujuan tersebut biasanya menandakan tipe dari riset, misalnya deskriptif: studi kasus, cross sectional, kohort, case control dab experiment: trust-experiment, quasy-experiment, dab praexperiment. Dengan adanya tujuan tersebut akan mempermudah untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Tujuan penelitian, pertanyaan penelitian (rumusan masalah), dan hipotesis disusun untuk menjembatani kesenjangan antara permasalahan penelitian yang masih abstrak.

Kejelasan dari objektivitas biasanya difokuskan pada satu atau dua variabel. Kadang- kadang fokusnya untuk mengidentifikasi suatu hubungan diantara dua atau lebih variabel atau untuk menentukan perbedaan di antara dua kelompok dari suatu variabel (Polit &

Back, 2012).

Tujuan penelitian harus jelas, ringkas, dan berupa pernyataan yang deklaratif, yang biasanya dituliskan dalam bentuk kalimat aktif. Agar tujuan menjadi jelas, biasanya tujuan penelitian difokuskan pada satu atau dua variabel dan mengidentifikasi apakah variabel perlu dijabarkan lebih lanjut. Fokus tersebut bisa dalam bentuk identifikasi hubungan atau asosiasi di antara variabel atau untuk menentukan perbedaan di antara dua kelompok dengan variabel.

Agar lebih jelas, cermati contoh berikut ini.

Rumus Penulisan Tujuan Penelitian

Bloom + Tujuan Penelitian + Variabel-variabel

C2-C6 Contoh

Contoh Gambaran/deskripsi

Menjelaskan Perbedaan

Mengidentifikasikan Hubungan

Menganalisis Pengaruh/dampak

Membuktikan Sebab akibat

(diupayakan

tidak menggunakan mengetahui)

(1) Mengidentifikasi karakteristik variabel X (identification).

(2) Menjelaskan keberadaan variabel X (description).

(3) Menentukan atau mengidentifikasi hubungan antara variabel X dengan variabel Y (relational).

(4) Menentukan perbedaan antara kelompok 1 dan kelompok 2 sehubungan dengan variabel X (differences).

•  Masalah/kajian masalah 

Dari hasil studi yang dilakukan peneliti pada 15 orang mahasiswa reguler Program Profesi Ners Fakultas Keperawatan pada tanggal 2 – 9 Maret 2013 dapat diketahui bahwa pada dimensi kelelahan emosional, 26,7% mahasiswa mengalami kelelahan emosional ditingkat rendah, 40% menengah dan 33,3% pada rentang berat. Dimensi yang kedua depersonalisasi, 86,7% mahasiswa mengalami depersonalisasi di tingkat rendah dan sekitar 13,3% di tingkat menengah. Kemudian dimensi penurunan prestasi diri, 33,3% mengalami penurunan prestasi diri di tingkat rendah, 46,7% menengah dan 20% mengalami penurunan prestasi diri tingkat berat. Hal ini didukung dengan data penelitian sebelumnya oleh Irawati

(2012) yang menyebutkan bahwa mahasiswa regular angkatan genap 2011/2012 program profesi Ners Fakultas Keperawatan dari jumlah 63 orang responsden penelitian terdapat 61,9% mahasiswa mengalami kelelahan emosional di level sedang. 60,3% mengalami depersonalisasi tingkat menengah dan 71,4% mengalami penurunan prestasi level rendah.

Rumusan Masalah

1. Apakah ada hubungan antara sumber stres (stresor) personal terhadap burnout syndrome yang dialami oleh mahasiswa regular program Profesi Ners?

2. Apakah ada hubungan antara sumber stres (stresor) lingkungan terhadap burnout syndrome yang dialami oleh mahasiswa regular program Profesi Ners?

3. Apakah ada hubungan antara relational meaning terhadap burnout syndrome yang dialami oleh mahasiswa regular program Profesi Ners?

4. Apakah ada hubungan antara coping strategy terhadap burnout syndrome yang dialami oleh mahasiswa reguler Program Profesi Ners?

Tujuan Penelitian Tujuan Umum

Menganalisis hubungan antara sumber stres (stresor): personal dan lingkungan, relational meaning dan coping strategy terhadap kejadian burnout syndrome pada mahasiswa reguler Program Profesi Ners berdasarkan Transactional Theory Lazarus & Folkman dan konsep Maslach Burnout Inventory.

Tujuan Khusus

1. Menganalisis hubungan sumber stres (stresor) personal dengan burnout syndrome pada mahasiswa reguler Program Profesi Ners berdasarkan Transactional Theory Lazarus & Folkman dan Konsep Maslach Burnout Inventory

2. Menganalisis hubungan sumber stres (stresor) lingkungan dengan burnout syndrome pada mahasiswa reguler Program Profesi Ners berdasarkan Transactional Theory Lazarus & Folkman dan Konsep Maslach Burnout Inventory

3. Menganalisis hubungan relational meaning dengan burnout syndrome pada mahasiswa reguler Program Profesi Ners berdasarkan Transactional Theory Lazarus & Folkman dan Konsep Maslach Burnout Inventory

4. Menganalisis hubungan coping strategy dengan burnout syndrome pada mahasiswa reguler Program Profesi Ners berdasarkan Transactional Theory Lazarus & Folkman dan Konsep Maslach Burnout Inventory.

LAMPIRAN

Rumusan Masalah: Masalah dan Pertanyaan