• Tidak ada hasil yang ditemukan

scribd.vdownloaders.com 3 2metodologi nursalam edisi 4 21 nov

N/A
N/A
apa aja

Academic year: 2023

Membagikan "scribd.vdownloaders.com 3 2metodologi nursalam edisi 4 21 nov"

Copied!
454
0
0

Teks penuh

Hal ini terjadi karena perawat masih belum memiliki keterampilan yang memadai dalam melakukan penelitian, khususnya memahami ruang lingkup permasalahan penelitian ilmu keperawatan dan menerapkan metodologi penelitian keperawatan yang tepat. Buku Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis Edisi ke-4 ini merupakan upaya penulis untuk mengajak rekan-rekan belajar bersama tentang metodologi penelitian ilmu keperawatan dan mensosialisasikannya kepada profesi kesehatan lain dan pemerhati keperawatan khususnya pada prinsip-prinsip ilmu: ontologi dan epistemologi. ilmu alam, keperawatan.

BAGIAN 4 CONTOH PENYUSUNAN INSTRUMEN PENELITIAN 213 BAGIAN 5 PEDOMAN PENULISAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI 387

TREN PENELITIAN KEPERAWATAN

PENDAHULUAN

BERPIKIR LOGIS

Kajian Ilmiah: Berpikir Logis dan Metode Ilmiah

Memberi keputusan, artinya menghubungkan satu konsep dengan konsep lain atau mengingkari hubungan tersebut. Negosiasi, artinya menghubungkan suatu keputusan dengan keputusan yang lain hingga sampai pada suatu kesimpulan (pernyataan baru yang disimpulkan dari premis-premis).

KAJIAN TENTANG ILMU DAN METODE ILMIAH ILMU

Mencatat sesuatu sebagaimana adanya, yaitu mencatat sesuatu tanpa mengakui atau mengingkarinya (pemahaman atau dasar pemikiran, disebut juga premis). Metode ilmiah erat kaitannya dengan logika, metode penelitian, metode pengambilan sampel, pengukuran, analisis, penulisan hasil, dan kesimpulan.

PENGGOLONGAN ILMU

Sains sebagai suatu proses merupakan cara mempelajari suatu realitas (peristiwa) dan upaya memberikan penjelasan terhadap suatu mekanisme (jawaban pertanyaan mengapa dan bagaimana) (Adib, 2011). Sains sebagai metode adalah suatu cara memperoleh pengetahuan yang objektif dan dapat diuji kebenarannya (Adib, 2011).

SYARAT ILMU

  • Empiris: Data dapat diamati dan diukur
  • Diperoleh melalui metode ilmiah
  • Stimulus (a) Masalah
  • Logika
  • Respons

Kesehatan adalah suatu keadaan dan proses dalam upaya mengintegrasikan diri secara utuh, baik secara fisik, mental, dan sosial. Nyeri merupakan suatu keadaan ketidakmampuan individu dalam beradaptasi terhadap rangsangan yang berasal dari dalam dan luar individu.

Gambar 1.3  Mekanisme stimulus-respons pada kajian ilmu
Gambar 1.3 Mekanisme stimulus-respons pada kajian ilmu

DAFTAR PUSTAKA

PENGANTAR FILSAFAT ILMU KEPERAWATAN

Kajian Ilmu Keperawatan

Sampai saat ini perguruan tinggi keperawatan belum mampu secara jelas memperkenalkan ilmu keperawatan kepada mahasiswanya. Tujuan terakhir yang disebutkan akan diterima masyarakat jika perawat mampu menjelaskan tujuan keperawatan (Chitty, 1997).

ILMU KEPERAWATAN: TEORI ADAPTASI

Pengetahuan keperawatan yang ada hendaknya dapat memfasilitasi bagaimana anak dapat merasa “betah” (tidak seperti di rumah sakit), tidak merasa stres dan merasa diperhatikan oleh orang-orang terdekatnya. Hasil penelitian yang dilakukan di Amerika menyatakan bahwa memperlakukan anak yang dirawat di rumah sakit seolah-olah berada di rumah sendiri, memberikan kebebasan bermain kepada anak sesuai dengan kemampuannya dan rasa peduli menunjukkan angka yang signifikan dalam percepatan. kesembuhan klien dibandingkan dengan anak-anak. yang pernah mengalami stres psikis akibat suasana/lingkungan yang kurang mendukung.

KOMPONEN ILMU KEPERAWATAN: TEORI ADAPTASI

Keempat doktrin tersebut mempunyai persamaan dalam filosofi keperawatan yaitu pencegahan penyakit pada manusia akibat ketidakmampuan beradaptasi antara unsur fisik, psikis dan sosial, karena unsur-unsur tersebut merupakan perwujudan tersirat dari keterpaduan satu sama lain. Selama individu dapat mempertahankan integrasi antara unsur-unsur tersebut, gejala penyakit tidak akan terwujud dan individu tersebut akan bertahan hidup.

MANUSIA

Perilaku yang berkaitan dengan cara adaptasi merupakan wujud dari tingkat adaptasi individu dan menghasilkan penggunaan mekanisme coping. Rasa: menggambarkan fungsi sensorik persepsi yang berhubungan dengan panca indera: penglihatan, penciuman, sentuhan, rasa, dan pendengaran.

Tabel 2.1 Masalah gangguan adaptasi (George, 1990: 247 dikutip dari Roy, S.C)
Tabel 2.1 Masalah gangguan adaptasi (George, 1990: 247 dikutip dari Roy, S.C)

KEPERAWATAN

KONSEP SEHAT—SAKIT

KONSEP LINGKUNGAN

APLIKASI PADA ASUHAN KEPERAWATAN

PROSES KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan merupakan respon individu terhadap rangsangan yang berasal dari dirinya sendiri atau dari luar (lingkungan). Hakikat diagnosa keperawatan adalah (1) berorientasi pada kebutuhan dasar manusia; (2) mendeskripsikan respon individu terhadap proses, kondisi dan situasi penyakit; dan (3) berubah, jika respon individu juga berubah (Nursalam, 2001).

Tabel 2.2  Perbedaan diagnosis medis dan keperawatan
Tabel 2.2 Perbedaan diagnosis medis dan keperawatan

MAsALAH PENELITIAN DAN KERANGKA KONsEP

Masalah, Rumusan Masalah, dan Tujuan Penelitian

MASALAH

Mengingat sudah ada masalah dalam topik tersebut, maka ketika mengidentifikasi masalah sebaiknya jangan keluar dari area masalah yang termasuk dalam topik tersebut.

Menyeleksi Masalah Riset Keperawatan

Lingkup Masalah Penelitian Keperawatan menurut Nursalam (2002)

Kajian Masalah/Sumber Masalah Penelitian Keperawatan

Misalnya, prosedur apa saja yang dapat dilakukan dalam perawatan mulut pada pasien kanker mulut atau pada pasien dengan implantasi endotrakeal. Mengapa keperawatan memberikan perawatan emosional dan spiritual kepada klien kurang dari perawatan fisik?

RUMUSAN MASALAH ATAU PERTANYAAN PENELITIAN

Masalah atau topik penelitian dapat diperoleh dari observasi klinis (perilaku klien dan keluarga dalam situasi krisis dan cara perawat menangani masalah tersebut; tinjauan status klien; proses keperawatan; dan prosedur atau tindakan perawatan yang mungkin menimbulkan masalah atau pertanyaan dalam pelaksanaannya). Beberapa mahasiswa keperawatan dan perawat mengumpulkan jurnal atau data tentang masalah yang berkaitan dengan pengalaman praktik mereka (Burns & Grove, 1999).

Faktor-faktor yang Mendasari Perumusan Masalah

  • Waktu
  • Dana
  • Keahlian peneliti
  • Ketersediaan Responsden
  • Ketersediaan fasilitas dan peralatan
  • Kerja sama dengan tim lain
  • Pertimbangan etika

Dalam menentukan tujuan penelitian, jenis dan jumlah responden yang dibutuhkan harus diperhitungkan. Hampir semua penelitian keperawatan melibatkan manusia dan dilakukan di rumah sakit, klinik, sekolah keperawatan, kantor, atau rumah.

Gambar 3.3   Alur perumusan masalah penelitian keperawatan (Nursalam, 2000)Ide (masalah – empiris )
Gambar 3.3 Alur perumusan masalah penelitian keperawatan (Nursalam, 2000)Ide (masalah – empiris )

MENYUSUN RUMUSAN DAN TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian harus jelas, ringkas dan berbentuk pernyataan deklaratif, biasanya ditulis dalam bentuk kalimat aktif. Apakah ada hubungan antara strategi coping dengan sindrom burnout yang dialami mahasiswa biasa program Keperawatan?

Rumusan Masalah: Masalah dan Pertanyaan Penelitian Keperawatan

Keluarga kurang berperan optimal dalam pelaksanaan rehabilitasi fisik klien pasca stroke di rumah. Faktor apa saja yang berhubungan dengan peran keluarga dalam rehabilitasi klien pasca stroke di rumah?

Spider Web

Prinsip olah raga pada lansia sama dengan prinsip olah raga pada umumnya, yang membedakan adalah respon tubuh relatif lebih lambat sehingga durasi dan beban latihan harus disesuaikan (Kusmana, 2002). Senam pada lansia bertujuan untuk memperkuat, daya tahan dan kelenturan tulang dan sendi, sehingga sistem muskuloskeletal yang mengalami kemunduran dapat dipulihkan.

Keaslian Penulisan

Sedangkan penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah tentang pengaruh senam lansia (panjang, intensitas dan frekuensi) terhadap peningkatan kemandirian ADL lansia. Pengaruh senam lansia terhadap peningkatan kemandirian lansia dalam aktivitas sehari-hari (ADL) atau peningkatan kemandirian lansia dalam ADL melalui senam.

MENYUSUN KERANGKA KONSEP

Penyusunan Kerangka Konseptual dalam Penelitian

Kerangka Konsep dan Hipotesis Penelitian

Langkah Penyusunan

MENYUSUN HIPOTESIS PENELITIAN

Syarat Hipotesis

Tujuan Hipotesis

Sumber Hipotesis

Dengan menentukan signifikansi tersebut, kita dapat menentukan apakah hipotesis akan diterima atau ditolak (jika p < 0,05) (Voelker & Orton, Adam 2011). Pertama, kita dapat menguji efektivitas prosedur ini dalam mengurangi nyeri sendi dan meningkatkan mobilitas serta dampak dari perawatan individu.

Tipe Hipotesis

Pada tahun 2007, Nursalam mempelajari dampak pendekatan keperawatan terhadap respon pasien terinfeksi HIV dan AIDS, hipotesis yang digunakan didasarkan pada konsep psikoneuroimunologi dan teori adaptasi.

KONSEP SELF-CARE

KONSEP SELF-CARE AGENCY

Ketidakseimbangan antara tuntutan terapeutik atas perawatan diri dan agen perawatan diri mengakibatkan defisit perawatan diri pada individu (gambar 2.3) (Richardson, 1992). Self care agency harus ditingkatkan oleh individu karena penerapan self care memerlukan pembelajaran, pengetahuan, motivasi, dan keterampilan (Taylor & Renpenning, 2011).

Gambar 4.2   Konsep self-care (Alligood & Tomey, 2006)
Gambar 4.2 Konsep self-care (Alligood & Tomey, 2006)

Pengukuran Self-Care Agency

Contoh kerangka konseptual berbasis Self-Care (Orem) Self-Care Agency (Orem Independence) yang diterapkan pada ibu nifas dengan menggunakan pendekatan teori self-care model. Analisis faktor Penilaian Skala Badan Perawatan Diri pada orang dewasa AS dengan diabetes mellitus.

Gambar 4.4 Kerangka konsep penelitian meningkatkan kemandirian ibu nifas dengan  menggunakan pendekatan teori self care model Orem (Mardiatun, 2012).
Gambar 4.4 Kerangka konsep penelitian meningkatkan kemandirian ibu nifas dengan menggunakan pendekatan teori self care model Orem (Mardiatun, 2012).

KONSEP MODEL INTERAKSI MANUSIA (IMOGENE M. KING)

Perawat dalam posisinya, membantu: apa yang mereka ketahui, apa yang mereka pikirkan, bagaimana perasaan mereka dan bagaimana mereka melakukan aktivitas untuk menjaga kesehatannya.

Kerangka Konsep Imogene M. King (Fadilah, 2009)

Komunikasi diartikan sebagai suatu proses pemindahan informasi secara langsung atau tidak langsung dari satu orang ke orang lain. Stres melibatkan pertukaran energi dan informasi antara manusia dan lingkungannya untuk menyeimbangkan dan mengendalikan pemicu stres.

Konsep Interaksi Manusia Imogene M. King

Waktu merupakan siklus antara peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain sebagai suatu pengalaman yang unik bagi setiap manusia. King mengartikan waktu sebagai lamanya waktu antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya, yang merupakan pengalaman unik setiap orang dan hubungan antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya.

Sistem Interpersonal

King mendefinisikan otoritas bahwa otoritas adalah proses transaksional yang aktif dan timbal balik di mana latar belakang, persepsi, dan nilai pemegangnya mempengaruhi definisi, konfirmasi, dan penerimaan posisi terkait otoritas dalam organisasi. King mendefinisikan status sebagai posisi seseorang dalam suatu kelompok atau kelompok relatif terhadap kelompok lain dalam suatu organisasi dan mengakui bahwa status dikaitkan dengan hak istimewa, tugas, dan kewajiban.

FAMILY-CENTERED NURSING (FIEDMAN, 2003)

Penelitian ini berfokus pada keperawatan yang berpusat pada keluarga untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana peran keluarga (caregiver) dalam perawatan anggota keluarga pasca stroke. Pada fase ini, keluarga (caregiver) belajar mengambil langkah-langkah perawatan terhadap anggota keluarga pasca stroke yang berhubungan dengan aktivitas sehari-hari.

Gambar 4.7  Integrasi model self care dan family-centered nursing (diadaptasi dari  Orem 2001; Tomey dan Alligood 2002, 2006; Friedman dkk, 2003).
Gambar 4.7 Integrasi model self care dan family-centered nursing (diadaptasi dari Orem 2001; Tomey dan Alligood 2002, 2006; Friedman dkk, 2003).

TEORI CULTURE CARE DARI LEININGER (TRANSCULTURAL CARE = SUNRISE)

Status kesehatan atau kesejahteraan menurut budaya, nilai-nilai dan praktik tertentu yang mencerminkan kemampuan individu atau kelompok untuk melakukan peran sehari-hari dengan cara yang memenuhi budaya tersebut. Sehat dalam pengertian lintas budaya didefinisikan oleh masing-masing budaya menurut cara, refleksi, nilai, dan praktiknya yang spesifik.

CULTURE CARE

Pelayanan kesehatan yang ada yang melayani kebutuhan masyarakat akan dikembangkan sesuai dengan permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat. Model ini membayangkan tiga tingkat pencegahan dalam layanan kesehatan masyarakat, khususnya untuk masalah kesehatan mental.

Gambar 4.9   Kerangka konsep (Sabina, 2013)
Gambar 4.9 Kerangka konsep (Sabina, 2013)

HEALTH PROMOTION MODEL (HPM)

  • Karakteristik individu dan pengalaman individu
  • Komitmen rencana tindakan Proses kognitif yang mendasari
  • Kebutuhan yang Mendesak
  • Hasil perilaku

Model Promosi Kesehatan (HPM) Revisi Tahun 2006, terdapat beberapa variabel HPM yaitu: 1) Sikap terkait kegiatan, 2) Komitmen terhadap rencana aksi dan 3) Adanya kebutuhan mendesak. Efikasi diri memotivasi perilaku promosi kesehatan secara langsung melalui ekspektasi efikasi dan secara tidak langsung melalui hambatan dan menetapkan tingkat komitmen dan rencana aktivitas.

Gambar 4.10  Model promosi kesehatan yang telah direvisi (Pender, N. 2006. Health  promotion in nursing practice
Gambar 4.10 Model promosi kesehatan yang telah direvisi (Pender, N. 2006. Health promotion in nursing practice

PRECEDE PROCEED MODEL

Perilaku promosi kesehatan, terutama yang diintegrasikan ke dalam gaya hidup sehat yang mencakup seluruh aspek kehidupan, harus menghasilkan peningkatan kesehatan, peningkatan kemampuan fungsional dan kualitas hidup yang lebih baik di semua tingkat perkembangan.

Perilaku Kesehatan Berdasarkan Teori Lawrence Green

Derajat kesehatan merupakan suatu hal yang ingin dicapai dalam bidang kesehatan, dengan adanya derajat kesehatan maka akan tergambar permasalahan kesehatan yang kita hadapi. Faktor lingkungan adalah segala faktor, baik fisik, biologis, atau sosial budaya, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi tingkat kesehatan.

Gambar 4.12   Faktor yang memengaruhi perilaku kesehatan (Green lw dan Kreuter Mw, 1991)
Gambar 4.12 Faktor yang memengaruhi perilaku kesehatan (Green lw dan Kreuter Mw, 1991)

KUALITAS HIDUP (QUALITY OF LIFE)

Kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan sebelumnya memiliki konsep mengetahui keadaan individu saat ini, yang berkaitan dengan harapan individu terhadap kesehatannya. Bersama dengan langkah-langkah lainnya, WHOQOL-BREF akan memungkinkan para profesional kesehatan untuk menilai perubahan kualitas hidup selama pengobatan.

TEORI PERILAKU TERENCANA (THEORY OF PLANNED BEHAvIOR)

Sejarah Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior)

Hal ini dapat diartikan bahwa niat merupakan faktor terdekat yang dapat memprediksi terjadinya perilaku yang akan ditunjukkan oleh seseorang. Atau dengan kata lain, dalam teori perilaku terencana, sikap yang dimiliki seseorang terhadap suatu perilaku didasarkan pada keyakinan orang tersebut mengenai akibat (outcome) yang akan terjadi jika perilaku tersebut dilakukan (outcome evaluasi) dan kekuatan keyakinan tersebut. (kekuatan keyakinan).

Gambar 4.13   Bagan theory of planned behavior (National Cancer Institute, 2005)
Gambar 4.13 Bagan theory of planned behavior (National Cancer Institute, 2005)

SELF REGULATION MODEL

Efikasi diri dalam konteks perawatan diri merupakan komponen dasar atau kemampuan dan watak yang mendasar. Ranah identitas mencakup nilai-nilai atau keyakinan seseorang mengenai risiko kesehatan atau perjalanan penyakit yang akan dihadapinya.

TEORI MODEL PENCEGAHAN PRIMER (CAPLAN, 2001)

Pencegahan primer ditujukan untuk 1) mengurangi kasus baru dengan mengidentifikasi kelompok risiko tinggi, situasi stres, peristiwa kehidupan yang penuh tekanan yang dapat menyebabkan penyakit mental; Pencegahan untuk diagnosis dini dan deteksi kasus antara lain memberikan edukasi kepada masyarakat tentang manifestasi awal penyakit jiwa.

PENGEMBANGAN MUTU PELAYANAN/PRODUKTIvITAS (KOPELMEN)

Organizational characteristics a. Reward system

Melihat seluruh uraian di atas, maka model pencegahan psikiatrik kesehatan masyarakat Caplan lebih berkaitan dengan keluarga dan masyarakat, intervensi terhadap klien pada tiga tingkat pencegahan, memerlukan perawat sebagai tenaga kesehatan utama. Pemilihan personel harus didasarkan pada prinsip orang yang tepat, di tempat yang tepat, dan pada waktu yang tepat.

Gambar 4.16  Faktor penentu produktivitas dalam organisasi (Koperlman, 1986)
Gambar 4.16 Faktor penentu produktivitas dalam organisasi (Koperlman, 1986)

Nurse characteristics a. Knowledge

Work characteristics a. Objective performance

MODEL MAKP (METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL) DAN ATAU MPKP

Kepuasan Perawat

Model Kesenjangan (The Expectancy–Disconfirmation Model) (Woodruff & Gardial, 2002)

Theory of Servqual

Konsep kualitas pelayanan dikatakan memenuhi harapan, apabila pelayanan yang diharapkan sama dengan yang dirasakan (memuaskan). Uraian di atas telah menjadi penafsiran yang banyak berkembang dalam organisasi kerja yang memberikan kualitas pelayanan sesuai dengan respon terhadap berbagai pelayanan yang disajikan.

Gambar 4.18  The integrated gaps model of service quality (Parasuraman, Zeithaml, Berry, 1985)
Gambar 4.18 The integrated gaps model of service quality (Parasuraman, Zeithaml, Berry, 1985)

KONSEP KINERJA & TEAM WORK Definisi Kinerja

Kinerja individu merupakan landasan kinerja organisasi (Gibson, James L., Ivancevich, John M. dan Donelly JR, James H., 1997). Kelompok variabel organisasi menurut (Gibson, James L., Ivancevich, John M. dan Donelly JR, James H., 1997) terdiri dari variabel sumber daya, manajemen, penghargaan, struktur dan desain pekerjaan.

Gambar 4.20  Diagram skematis teori perilaku dan kinerja (Gibson, James  L.,Ivancevich, John M., dan Donelly JR, James H., 1997)
Gambar 4.20 Diagram skematis teori perilaku dan kinerja (Gibson, James L.,Ivancevich, John M., dan Donelly JR, James H., 1997)

Team Work

Setiap anggota tim memiliki peran terkait yang terdiri dari perilaku yang diharapkan (role ekspektasi) dari peran tersebut. Norma adalah standar perilaku yang dapat diterima dalam sebuah tim yang dipatuhi oleh seluruh anggota tim.

Semangat Kerja

Dalam menetapkan standar kerja, penilaian prestasi kerja adalah proses yang melaluinya organisasi menilai atau mengevaluasi prestasi kerja para pekerjanya. Prestasi kerja atau penilaian kinerja sangat bergantung pada bagaimana sumber daya manusia dipandang dan diperlakukan dalam suatu organisasi.

Gambar 4.22  Elemen-elemen pokok sistem penilaian kinerja (Handoko, 2011)
Gambar 4.22 Elemen-elemen pokok sistem penilaian kinerja (Handoko, 2011)

TEORI MOTIvASI MCCLELLAND

Ibu yang mempunyai kebutuhan keterikatan yang tinggi akan selalu berusaha menyesuaikan diri dengan norma dan nilai yang terdapat di lingkungannya agar dapat memberikan imunisasi yang lengkap pada anaknya. Ibu yang mempunyai kebutuhan akan tenaga yang tinggi akan berusaha untuk melengkapi status imunisasi anaknya karena orang tua mempunyai pengaruh dan kendali terhadap anaknya.

BURNOUT SYNDROME TEORI MASLACH

Kekuasaan pribadi: mereka yang memiliki motif kekuasaan pribadi yang tinggi cenderung memerintah secara langsung, bahkan cenderung memaksakan kehendaknya. Kekuasaan institusional: mereka yang memiliki motif kekuasaan institusional yang tinggi, atau sering disebut dengan motif kekuatan sosial, cenderung mengorganisir upaya rekan-rekannya untuk mencapai tujuan bersama.

Konsep Dasar Burnout Syndrome

Bukti empiris menunjukkan bahwa kelelahan dapat berdampak negatif pada berbagai tingkat, termasuk tingkat individu, organisasi, dan layanan. Sindrom burnout pada mahasiswa profesional berdasarkan analisis faktor manusia dan faktor lingkungan dari teori Maslach.

Gambar 4.23  Faktor-faktor yang memengaruhi burnout syndrome (Maslach, 2001)
Gambar 4.23 Faktor-faktor yang memengaruhi burnout syndrome (Maslach, 2001)

STRESS, APPRAISAL, AND COPING STRATEGY IN

TRANSACTIONAL THEORY (LAzARUS & FOLKMAN, 1984)

Jika individu merasa ada ancaman dari suatu peristiwa, namun situasi tersebut dirasa tidak merugikan, maka ia akan melanjutkan ke penilaian kedua (secondary appraisal) yaitu penilaian terhadap kemampuan individu dalam melakukan coping. Jika seseorang mempunyai mekanisme coping yang baik maka ia akan terbebas dari stres.

MATERNAL ROLE ATTAINMENT DAN BECOMING A MOTHER (MERCER)

Pencapaian Peran Ibu: Mercer’s Original Model

Keluarga dipandang sebagai sistem semi tertutup yang mempertahankan batasan dan kontrol yang lebih besar antara perubahan dalam sistem keluarga dan sistem lainnya. Pengalaman perempuan dengan keharmonisan, kepercayaan diri, kemampuan memenuhi perannya dan mencapai peran sebagai ibu.

Becoming a Mother: Model Revisi

Komponen mikrosistem ini meliputi fungsi keluarga, hubungan ibu-ayah, dukungan sosial, status ekonomi, kepercayaan keluarga, dan pemicu stres pada bayi baru lahir yang dipandang sebagai individu yang tertanam dalam sistem keluarga. Dalam model ini dijelaskan variabel lingkungan keluarga dan teman antara lain dukungan sosial, nilai-nilai keluarga, budaya, fungsi keluarga dan pemicu stres.

MODEL STRUCTURE OF CARING (SWANSON, 1993)

Permasalahan tersebut dapat dijadikan stimulus bagi peneliti perawat ketika menerjemahkan fakta empiris ke lapangan. Uraian ruang lingkup masalah penelitian keperawatan akan dibagi menjadi 6 ruang lingkup masalah penelitian, antara lain: (1) Keperawatan Dasar dan Manajemen Keperawatan, (2) Keperawatan Pediatri, (3) Keperawatan Maternitas, (4) Medik-Bedah dan Keperawatan Darurat Keperawatan, (5) Keperawatan Kesehatan Jiwa, dan (6) Keperawatan Komunitas, Keluarga dan Gerontik.

Gambar 4.28  Model Structure of Caring (Swanson, 1993)
Gambar 4.28 Model Structure of Caring (Swanson, 1993)

ILMU KEPERAWATAN DASAR DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Lingkup Masalah Penelitian Ilmu Keperawatan

ILMU KEPERAWATAN ANAK

Permasalahan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien bayi/anak yang dirawat di rumah sakit dengan gangguan sistem tubuh banyak dijumpai pada anak.

ILMU KEPERAWATAN MATERNITAS

Peran perawat dalam merawat bayi setelah lahir (mengisap lendir, merawat tali pusat, menentukan skor Apgar, memandikan bayi, menimbang bayi, mengukur panjang badan (PB), lingkar kepala dan lingkar dada bayi) 3.

ILMU KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH DAN GAWAT DARURAT

Ilmu Keperawatan Medikal Bedah

Intervensi keperawatan manakah yang paling tepat untuk klien dengan frustrasi dan depresi akibat imobilisasi dan rawat inap yang berkepanjangan? J.

Ilmu Keperawatan Gawat Darurat

ILMU KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

ILMU KEPERAWATAN KOMUNITAS, KELUARGA, DAN GERONTIK

Komunitas

Penerapan model asuhan keperawatan (pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi) pada kelompok khusus yang ditemui di wilayah kerja keperawatan komunitas.

Keluarga

Gerontik

METODOLOGI PENELITIAN

Desain atau desain penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting dalam penelitian, memberikan kendali maksimal terhadap beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keakuratan suatu hasil. Istilah desain penelitian digunakan dalam dua cara; pertama, desain penelitian merupakan strategi penelitian untuk mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data; dan kedua, desain penelitian digunakan untuk menentukan struktur penelitian yang akan dilakukan.

Rancangan Penelitian

Pada tahap ini, peneliti harus mempertimbangkan beberapa keputusan tentang metode yang akan digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan harus merencanakan pengumpulan data dengan cermat. Oleh karena itu peneliti harus mampu mengevaluasi keputusan untuk menentukan seberapa besar kebenaran yang akan disajikan dalam hasil penelitian.

PEMILIHAN RANCANGAN PENELITIAN

Peneliti harus menyadari bahwa setiap metode yang digunakan berdampak pada kualitas, koherensi dan interpretasi suatu hasil. Merupakan tujuan utama penelitian untuk menjelaskan variabel dan kelompok berdasarkan situasi penelitian, menguji suatu korelasi atau menguji sebab akibat dalam situasi tertentu.

Gambar 6.1  Diagram alur penetapan rancangan penelitian ilmu keperawatan
Gambar 6.1 Diagram alur penetapan rancangan penelitian ilmu keperawatan

JENIS RANCANGAN PENELITIAN

Rancangan Penelitian Non–Eksperimen

Istilah desain penelitian non-eksperimental: komparatif dalam ilmu keperawatan sering digunakan dalam penelitian klinis dan komunitas. Pendekatan yang digunakan dalam desain penelitian kohort adalah pendekatan waktu longitudinal atau pendekatan periode waktu.

Gambar 6.2   Rancangan penelitian Kohort (prospektif) (Sastroasmoro & Ismail, 1995)
Gambar 6.2 Rancangan penelitian Kohort (prospektif) (Sastroasmoro & Ismail, 1995)

Rancangan Penelitian Eksperimental

Apabila pada post-test ternyata kedua kelompok berbeda, perbedaan tersebut mungkin bukan disebabkan oleh perlakuan yang diberikan, melainkan karena kelompok awal berbeda dari awal. -test dan post-test dengan kelompok eksperimen dan kontrol secara acak • Menggabungkan keduanya (Solomon Design).

POPULASI

Pembagian Populasi

Populasi, Sampel, Sampling, dan Besar Sampel

Bab ini menjelaskan tentang cara menentukan populasi, sampel, dan sampel (cara pengambilan sampel), serta cara menentukan besarnya sampel.

Kriteria Populasi

SAMPEL DAN SAMPLING

Sampel

Kriteria inklusi merupakan ciri-ciri umum subjek penelitian dari suatu kelompok sasaran yang tersedia dan akan diteliti. Penentuan kriteria pengambilan sampel (inklusi dan eksklusi) diperlukan sebagai upaya pengendalian terhadap variabel-variabel penelitian yang belum diteliti namun tampak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.

Sampling

Consecutive sampling adalah pemilihan sampel dengan cara menentukan subjek yang memenuhi kriteria penelitian diikutsertakan dalam penelitian dalam jangka waktu tertentu, sehingga jumlah klien yang dibutuhkan terpenuhi (Sastroasmoro & Ismail. Jenis pengambilan sampel ini adalah jenis yang terbaik pengambilan sampel non-probabilitas dan metode yang paling tepat dengan cukup mudah.

Jenis variabel

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel moderator (sering disebut dengan variabel independen kedua) adalah variabel yang ditentukan untuk menentukan apakah mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel perancu adalah jenis variabel yang berkaitan (berhubungan) dengan variabel bebas dan berhubungan dengan variabel terikat, namun bukan merupakan variabel perantara.

DEFINISI OPERASIONAL

Konsep Pengertian dan Definisi

Contoh operasional penulisan definisi operasional dalam skripsi dan tesis dapat dibaca pada bagian pedoman penulisan skripsi. Contoh operasional instrumen dalam penelitian ilmu keperawatan dapat dilihat pada bagian contoh instrumen.

Tabel 8-1 Langkah-langkah penyusunan definisi (Jika definisi suatu istilah sangat kompleks)
Tabel 8-1 Langkah-langkah penyusunan definisi (Jika definisi suatu istilah sangat kompleks)

PENYUSUNAN INSTRUMEN

Topik pertama membahas mengenai penyiapan instrumen dalam penelitian keperawatan yang meliputi kajian teori keperawatan sebagai kerangka penyusunan, penggunaan, dan pengembangan instrumen. Pokok bahasan kedua membahas tentang prosedur pengumpulan data yang meliputi ciri-ciri dasar pengumpulan data: struktur, pengukuran, objektivitas, dan integritas etika.

Prinsip: validitas dan Reliabilitas

Penyusunan Instrumen dan Pengumpulan Data

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan jika fakta atau kenyataan hidup diukur atau diamati berkali-kali pada waktu yang berbeda. Sangat perlu bagi peneliti untuk mengukur fakta/realitas kehidupan berkali-kali dalam waktu yang berbeda-beda (misalnya pengukuran tekanan darah pasien dapat dilakukan tiga hari berturut-turut setiap pagi atau diukur pada pagi, siang, dan malam hari).

Jenis-jenis Instrumen

Dalam pengukuran observasional ini, peneliti secara spontan mengamati dan mencatat apa yang dilihatnya, dengan sedikit perencanaan. Peneliti (pengamat) menggunakan pedoman sesuai dengan pertanyaan penelitian, namun peneliti tidak sekedar mengamati hal-hal yang ada dalam pedoman tersebut.

Tabel 9.1  Kategori analisis tanda pada activity daily of living (ADL)
Tabel 9.1 Kategori analisis tanda pada activity daily of living (ADL)

Gambar

Gambar 2.1  Diagram model adaptasi dari Roy (dikutip oleh Nursalam, 2007).
Tabel 2.3  Kriteria standar intervensi keperawatan menurut teori adaptasi (Nursalam, 2002) STANDAR TINDAKAN GANGGUAN FISIOLOGIS
Gambar 3.2   Penentuan masalah riset keperawatan (Nursalam, 2002 &amp; Nursalam, 2008)
Gambar 3.3   Alur perumusan masalah penelitian keperawatan (Nursalam, 2000)Ide (masalah – empiris )
+7

Referensi

Dokumen terkait