BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Tingkat Pengungkapan Corporate Social Responsibility pada Bank Muamalat Indonesia
PT. Bank Muamalat Indonesia merupakan perusahaan syariah pertama di Indonesia yang didirikan pada 1 November 1991. Pendirian Bank Muamalat digagas oleh Majelis Umum Indonesia (MUI). Ikatan cendekiawan muslim indonesia (ICMI) dan pengusaha muslim kemudian mendapat dukungan oleh pemerintah dan resmi beroperasi pada tanggal 1 Mei 1992.
Bank Muamalat Indonesia dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya tidak hanya memenuhi kepentingan para pemegang saham, tetapi juga memberi kontribusi yang baik untuk para pemangku kepentingan lainnya baik untuk karyawan, masyarakat serta lingkungan tempat ia menjalankan usahanya guna tercapainya kesejahteraan bersama. Bank Muamalat percaya bahwa tolak ukur dari keberhasilan sebuah organisasi atau perusahaan adalah dengan mengedepankan prinsip moral dan etis, yakni mendapatkan hasil yang maksimal tanpa merugikan pihak manapun.
Bank Muamalat Indonesia dalam menjalankan usahanya memiliki dasar hukum kebijakan pelaksanaan CSR, yakni landasan syariah dan landasan hukum dan peraturan, yaitu sebagai berikut:
Gambar 4.2 Landasan Kebijakan CSR
Sumber : Laporan Tahunan Bank Muamalat Indonesia Tahun 2020 a. Metode dan Lingkup Due Diligence terhadap Dampak Sosial,
Ekonomi dan Lingkungan Dari Aktivitas Bank
Due Diligance aktivitas investigasi atau auit riwayat keuangan yang dilakukan oleh calon investor terhadap perusahaan dimana dia hendak menanam modal. Hal ini menjadi penting agar para investor atau pemangku kepentingan tidak salah langkah dalm memutuskan membeli saham suatu perusahaan.
Bank mengidentifikasi berbagai kelompok pemangku kepentingan yang memiliki pengaruh terhadap kegiatan bisnis bank yang terdiri dari pemegang saham, masyarakat, karyawan dan serikat pekerja, pemerintah, regulator & legislatif, nasabah, rekanan, media massa, serta aparat keamanan yang dilakukan menggunakan metode survei.
Bank Muamalat Indonesia juga melakukan stakeholders mapping untuk mengetahui dengan jelas pihak-pihak yang paling berkepentingan dengan Bank secara timbal-balik; hubungan apa yang dijalin, hal apa yang perlu dikomunikasikan, dan bagaimana
memaksimalkan media komunikasi. Dengan demikian, Bank dapat berhubungan dengan para pemangku kepentingan secara efektif yang pada akhirnya mampu mencapai target yang diharapkan.
b. Stakeholder Penting yang Terdampak atau Berpengaruh pada Dampak dari Kegiatan Bank
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari due diligance bank telah membagi pihak-pihak dan isu apa saja yang berdampak atau berpengaruh pada aktivitas bank, yakni sebagai berikut:
Tebel 4.1 Stakeholder penting yang berpengaruh pada Bank
Stakeholder Pendekatan Topik Respons
terhadap topik Frekuensi Pemegang
Saham
Komunikasi RUPST dan RUPS luar biasa
Bank mempertah ankan dan meningkatk an nilai usaha sesuai harapan pemegang saham.
Meningkattkan kemampuan, keterampilan, serta keahlian karyawan.
Meningkatka performa bank.
Paling tidak setahun sekali.
Media Massa Mengimpleme ntasikan prinsip keterbukaan informasi yang layak diketahui publik melalui berita maupun media lainnya.
Melakukan kunjungan ke media atau ke unit kerja Bank untuk memperluas wawasan terkait
aktivitas bisnis
Keterbukaa n informasi yang akurat dan terbaru.
Menyampaikan informasi yang akurat
mengenai bank.
Paling tidak 3 kali setahun.
bank muamalat Indonesia.
Masyarakat .memperluas akses dan porsi
pembiayaan produktif bagi UMKM
Meningkatkan akses
keuangan syariah bagi penduduk populasi rendah.
Menyediakan layanan khusus “satu atap bagi haji dan umrah (11HRAM)”
Meningkatk an taraf hidup masyarakat melalui produk pembiayaa n berbasis syariah untuk pengemban gan UMKM
Meningkatk an jumlah nasabah syariah hingga pelosok nusantara.
Optimalisasi program pembiayaan sektor UMKM yang telah terlaksana.
Meningkatkan jumlah nasabah baru di pelosok nusantara.
Memberikan kualitas layanan melebihi
ekspektasi nasabah.
Paling tidak 3 kali setahun.
Pemerintah dan Pembuat Kebijakan
Melakukan komunikasi dan
mematuhi seluruh regulasi yang berlaku.
Membayar pajak biaya pungutan pemerintah dan biaya terkait non pajak lainnya.
Berpartisipa si aktif dalam masyarakat..
Kepatuhan terhadap seluruh regulasi tyang berlaku.
Tata kelola perusahaan yang baik.
Kerja sama dalam program Corporate Social Responsibil ity (CSR).
Melakukan evaluasi secara berkala sebagai alat ukur
evektivitas kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
Meningkatkan program anti korupsi serta anti pencuian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APUPPT).
.paling tidak 2 kali setahun.
Sumber Laporan Tahunan bank Muamalat Indonesia tahun 2020
Bank Muamalat berkomitmen untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dengan merealisasikan berbagai program-program bantuan bagi mereka yang termasuk masyarakat
kurang mampu. Sementara pelaksanaan program pengembangan kompetensi di bidang ekonomi bagi para pelaku usaha mikro, dilaksanakan sebagai bagian dari pembinaan nasabah mikro Bank Muamalat Indonesia. Bank melaksanakan kegiatan tanggung jawab pengembangan masyarakat di bidang lain, yakni literasi keuangan dan program-program sosial lain, mengacu pada program-program sosial dan tanggung jawab perusahaan sebagaimana diatur dalam peraturan- peraturan terkait.
Sepanjang tahun 2020 Bank melakukan perubahan signifikan dan mendasar terhadap operasional proses bisnis dengan prinsip syariah yang dijalankan. Perubahan pola operasional tersebut dilakukan sebagai respon terhadap kondisi pandemi yang dihadapi, dan dilakukan untuk mencegah penularan dan menjaga kesehatan serta keselamatan para karyawan. Perubahan yang dilakukan oleh Bank Muamalat diantaranya mencakup pemberlakuan Work From Home (WFH) pada berbagai kegiatan operasional yang memungkinkan intensifikasi penggunaan aplikasi digital dalam bekerja dan melayani nasabah.
Perusahaan telah menetapkan pengelolaan CSR berada di bawah devisi partnership dan CSR Management, subdirektorat marketing &
costomer management, direktorat retail bangking. Namun tidak menutup kemungkinan sub-direktorat lain dapat melakukan kegiatan CSR dengan menyetarakan kegiatannya “terlebih dahulu” dengan baitulmaal muamalat” sebagai “anak perusahaan yang” bertanggung jawab dalam pengelolaan dana zakat perusahaan.
Bank merancang program CSR dengan terlebih dahulu menjalin komunikasi intensif dengan para pemangku kepentingan terkait, agar mengerti dan memahami apa yang dibutuhkan dan untuk menggali potensi yang dapat dioptimalkan. Perusahaan juga mengacu pada hasil survei OJK yang mengemukakan bahwa pada tingkat inklusi keuangan mencapai 76,19% sedangkan tingkat literasi keuangan mencapai 38,03%.
Data-data ini digunakan untuk merancang program CSR yang berkaitan erat dengan kegiatan perbankan, yakni literasi keuangan.
Sebagaimana pernyataan dari Direktur utama Achmad K.
Permana:
“Kami juga memperhatikan situasi dan kondisi terkini yang dihadapi seluruh komponen masyarakat, dan pemerintah, yakni merebaknya COVID-19, dan bersama seluruh pemangku kepentingan kami sepakat untuk menjadikan program penanggulangan dampak dan pencegahan penyebarannya menjadi salah satu program utama yang harus dijalankan di tahun 2020.”
Dengan mempertimbangkan beratnya dampak pandemi terhadap kehidupan sosial kemasyarakatan, Bank memfokuskan pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan pada upaya pencegahan dan penanggulangan pandemi COVID-19. Baik program tersebut dilaksanakan secara mandiri maupun dalam kerangka kerja sama dengan para pihak terkait, seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana maupun dengan SatGas COVID-19 baik di tingkat Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.
Bank juga menggagas partisipasi para nasabah dengan merealisasikan Program Tabungan Prima Berhadiah Paket Donasi
COVID-19, dengan berhasil meraih partisipasi 527 nasabah, dengan penempatan dana sebesar Rp.100,3 miliar dan perolehan dana sebesar Rp1 miliar yang kemudian kami salurkan dalam bentuk bantuan berupa:
APD, masker, multivitamin hingga kebutuhan pokok kepada berbagai pihak, seperti Rumah Sakit, dan yayasan-yayasan yang membutuhkan.
Sebagaimana pernyataan dari Direktur utama Achmad K.
Permana:
“Dalam konteks penanggulangan dampak COVID-19 ini, kami mengalokasikan tidak kurang dari Rp1,5 miliar dana bantuan dari anggaran program CSR Bank. Kami juga tetap merealisasikan program-program CSR reguler, seperti: pemberian Beasiswa, Jaminan Sosial, Muamalat Sahabat dan sebagainya, dengan dukungan dana investasi sosial sebesar Rp9,3 Miliar.”
Pada aspek lingkungan sebagaimana pernyataan dari Direktur utama Achmad K. Permana:
“Sebagai bagian dari IKBI, kami semakin aktif mengkampanyekan penerapan pembiayaan perbankan yang ramah lingkungan.
Secara internal, kami terus berupaya memperbaiki kebijakan maupun prosedur due-diligence pemberian pembiayaan korporasi agar sesuai dengan tujuan keberlanjutan, sebagaimana telah ditetapkan dalam RAKB kami. Kami berupaya meningkatkan portofolio pembiayaan ramah lingkungan pada sektor-sektor lain, terutama pengembangan pemanfaatan energi baru dan terbarukan, selain pada sektor kelapa sawit yang telah kami jalani selama ini. Kami juga semakin intensif dalam menerapkan konsep green banking, dengan memperkenalkan berbagai inisiatif kegiatan operasional ramah lingkungan, maupun memberlakukan kebijakan-kebijakan operasional ramah lingkungan. Beberapa yang dapat disampaikan adalah: mengurangi atau menghentikan pemberian minuman dalam kemasan, penggunaan lampu-lampu hemat energi, minimalisasi partisi blocking, meneruskan sosialisasi aktivitas hemat energi dan lain sebagainya.”
Berbagai inisiatif operasional tersebut membuat Bank mencatatkan penurunan konsumsi energi listrik yang cukup substansial, yang terefleksikan pada penurunan intensitas konsumsi sebesar 17,2%
menjadi sebesar 0,87 GJoule/ M2. Bank juga berhasil menurunkan intensitas emisi GRK sebesar 17,2%. Selain itu konsumsi kertas dan timbulan limbah dari kegiatan operasional juga berhasil diturunkan.
Jumlah outstanding pembiayaan yang diberikan Bank Muamalat Indonesia di tahun 2020 menurun 2,7% menjadi Rp29,08 triliun dari sebesar Rp29,88 triliun di tahun 2019. Komitmen Bank untuk melaksanakan manajemen risiko pembiayaan dengan baik, serta tetap menerapkan penerapan prinsip kehati-hatian dan pelaksanaan prinsip GCG membuahkan hasil, sebagaimana tercermin pada rasio NPFgross (Non-Performing Financing/ NPF–gross) secara konsolidasi di tahun 2020 adalah sebesar 4,81% sementara di tahun 2019 adalah sebesar 5,22%.
Kemudian NPF-netto secara konsolidasi di tahun 2020 menjadi sebesar 3,95% membaik dari posisinya di tahun 2019 yang tercatat sebesar 4,30%. Adapun pendapatan penyaluran dana pada tahun 2020 mencapai nilai sebesar Rp2.43 triliun, turun 12,5% dari perolehan tahun sebelumnya yakni sebesar Rp.2,80 triliun. Penurunan tersebut salah satunya disebabkan oleh merebaknya wabah COVID-19 yang melanda Indonesia yang berdampak pada menurunya pertumbuhan ekonomi dan performa keuangan untuk pelaku industri perbankan secara umum.
Pada tahun 2020, Bank Muamalat merealisasikan tidak kurang 21 jenis pelatihan dan pengembangan jam pelatihan rata-rata 69,5 jam per karyawan. Bank menginvestasikan dana sebanyak Rp.31,21 M untuk menjalankan berbagai program pengembangan tersebut.
Pernyataan dari Direktur utama Achmad K. Permana:
“Kami melakukan penilaian kinerja berkala terhadap seluruh karyawan, berdasarkan Key Performance Indicator yang telah disepakati bersama, dan mempromosikan kenaikan jabatan bagi karyawan dengan kinerja istimewa. Selain program-program pelatihan reguler tersebut, kami juga menyelenggarakan pelatihan khusus mengenai konsep-konsep pembiayaan berkelanjutan agar mereka memahami konsep keberlanjutan secara utuh.”
Kegiatan usaha Bank Muamalat Indonesia menghasilkan 2 jenis kontribusi untuk negara, yakni kontribusi finansial langsung maupun tidak langsung dan kontribusi non-finansial. Kontribusi finansial langsung diberikan dalam bentuk pembayaran pajak pendapatan maupun retribusi lainnya, yang untuk tahun operasional 2020 nilainya mencapai nilai sebesar Rp5 miliar (2019: Rp31miliar). Kontribusi finansial tidak langsung berupa terealisasinya fungsi intermediari yang dijalankan Bank. Sehingga para nasabah pelaku usaha dari segmen korporasi, mitra bisnis, pensiunan, UKM, bahkan pelaku usaha ultra mikro dari kelompok masyarakat prasejahtera mandiri yang sebelumnya tidak mendapatkan akses dukungan perbankan, kini dan seterusnya mendapatkan dukungan keuangan untuk mengembangkan usahanya. Berkembangnya skala ekonomi para pelaku bisnis tersebut pada akhirnya akan meningkatkan pembayaran pajak kepada negara.
Bank Muamalat Indonesia memegang teguh Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 14/26/ PBI/2012, yang menegaskan perbankan harus meningkatkan akses dan porsi pembiayaan produktif bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM dinilai sebagai sektor penting dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi nasional. Terkait hal ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut
mengeluarkan Roadmap Keuangan Berkelanjutan Indonesia 2015-2019 sebagai acuan pelaksanaan keuangan yang lebih baik.Mengacu kepada peraturan tersebut, Bank Muamalat Indonesia aktif berpartisipasi dalam pengembangan sektor Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) guna meningkatkan taraf kehidupan masyarakat melalui penyediaan pembiayaan untuk berbagai segmen.
Pada aspek sosial kemasyarakatan sebagai wujud komitmen Bank terhadap kebutuhan literasi keuangan dan perbankan yang berkualitas, juga dalam rangka mendukung program inklusi keuangan, sebagaimana yang disampaikan oleh Achmad K Permana selaku Direktur Utama:
“Kami menyelenggarakan program literasi keuangan yang dilaksanakan secara daring dan melalui kanal-kanal media sosial ternama, karena pandemi yang secara keseluruhan berhasil mendapatkan tidak kurang 10.000 views. Selain itu, kami juga merealisasikan program-program CSR regular, seperti: pemberian Beasiswa, Jaminan Sosial, Muamalat Sahabat dan sebagainya, dengan dukungan dana investasi sosial sebesar Rp.9,3 miliar.”
Pengalokasian anggaran dana dalam menjalankan kegiatan CSR perusahaan berasal dari zakat perusahaan dan zakat karyawan sebesar 2,5%, laba perusahaan dan gaji karyawan, serta dana dari kebijakan/
non-halal sesuai SOP CSR yang berlaku. Seluruh pengalokasian dana zakat bank bekerjasama dengan Baitulmaan Muamalat yang merupakan anak perusahaan yang berdiri pada tahun 2000 serta membantu aktivitas pertanggung jawaban sosial perusahaan.
Baitulmaal Muamalat telah dikukuhkan sebagai lembaga amil zakat nasional oleh Kementerian Agama Republik Indonesia sejak tahun 2001.
Fokus kegiatan CSR sepanjang tahun 2020 adalah pandemi COVID-19 yang menekankan perhatian lebih kepada donasi peralatan kesehatan
dan pembuatan produk yang mendukung tenaga kesehatan. Pada tahun 2020 pembiayaan CSR perudahaan sebesar Rp.9,29 miliar dan tahun 2019 sebesar Rp.11,43 miliar.
Tabel 4.2 Investasi Sosial CSR
(dalam jutaan)
„Program Realisasi Biaya
Sosial dan Lingkungan 3.981,17
Tanggap bencana 172,77
Bantuan rumah dan sanitasi 109,21
Beasiswa dan pendidikan 4.688,60
Pengembangan masyarakat dan UMKM 336,98
Total 9.288,73
Sumber : laporan tahunan Bank Muamalat Indonesia Tbk. Tahun 2020
Berikut adalah rekapitulasi program-program CSR Bank terhadap tanggung jawab sosial kemasyarakatan Bank Muamalat Indonesia, yaitu:
1. Program Bantuan Penanggulangan COVID-19
Bank memberikan beragam paket bantuan penanggulangan COVID-19 yang hingga saat ini masih melanda. Bantuan yang diberikan berupa bantuan sosial langsung kepada masyarakat terdampak, maupun bantuan peralatan deteksi dan pencegahan penularan penyakit, seperti: perangkat test PCR, APD, masker dan alat cuci tangan portabel.
Dalam rangka mendukung pendanaan program pemberian bantuan, selain mengandalkan anggaran dana CSR, Bank juga menggalang partisipasi masyarakat melalui kegiatan perbankan yang
dilaksanakan. Program dimaksud berupa Program Tabungan Prima Berhadiah Paket Donasi COVID-19.
Terdapat 527 nasabah Bank yang berpartisipasi dengan total penghimpunan dana sebesar Rp.100,29 Miliar, sementara total donasi yang terkumpul dan dapat disalurkan adalah senilai Rp1 miliar yang kemudian dibagikan dalam bentuk bantuan berupa: APD, masker, multivitamin hingga kebutuhan pokok.
Penyaluran dilakukan di sekitar bulan Mei 2020 ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk RS Yarsi, RS Ummi Bogor, Pamulang hingga Tangerang. Selain bantuan tersebut, masih di bulan Mei 2020, bersama dengan Baitulmaal Muamalat, Bank menyerahkan bantuan 1.517 APD bersama Baitulmaal Muamalat.
Di luar hasil donasi yang terkumpul dari Tabungan Prima Berhadiah Paket Donasi COVID-19, Bank juga menyalurkan bantuan penanggulangan COVID-19 dengan total bantuan mencapai lebih dari Rp1,5 milyar.
2. Literasi Keuangan
Bank kembali menyelenggarakan beberapa program literasi keuangan, dengan pelaksanaan disesuaikan kondisi condisi COVID- 19. Program literasi keuangan sepanjang tahun 2020, dilakukan melalui kanal digital dengan mengoptimalkan Instagram, Facebook, dan YouTube. Edukasi Perbankan Syariah juga telah disisipkan pada konten YouTube Bank Muamalat Indonesia, dan mendapatkan respon yang cukup baik dengan jumlah views secara organik mencapai 10,000 views. Bank juga memprioritaskan promosi dengan
memaksimalkan dunia digital melalui online event berupa tausiyah dan kajian yang dibungkus dengan online activation berupa promosi produk dan layanan, baik yang bekerja-sama dengan pihak ketiga maupun atas initiatif sendiri, SMS blast promotion, hingga memaksimalkan brand awareness melalui YouTube dan podcast.
Sebelumnya, kegiatan promosi telah fokus di ranah sosial media seperti Facebook, Instagram, hingga Twitter, untuk menyebarkan informasi. Aktivitas online event juga disiarkan secara live menggunakan Instagram LIVE & Youtube LIVE. Menjelang akhir 2020, Bank Muamalat Indonesia memulai podcast bertajuk My Hijrah, My Story, My Adventure, yang berisikan talkshow ringan yang berbungkus soft selling mengenai konsep berhijrah, edukasi pembinaan diri menjadi lebih baik, serta literasi keuangan untuk kaum muda Indonesia. Podcast ini diharapkan menjadi jembatan penghubung antara Bank Muamalat Indonesia dengan kaum muda Indonesia pada khususnya, dan seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya.
Episode perdana telah mengudara pada Jumat, 23 Oktober 2020, di Soundcloud, YouTube channel Bank Muamalat Indonesia hingga Spotify Indonesia. Sebagai bagian dari pelaksanaan program literasi keuangan, Bank juga melaksanakan Online Customer Gathering, dengan jumlah 10.350 peserta.
3. Pemanfaatan Tenaga Kerja Lokal
Berdasarkan laporan tahunan perusahaan dikemukakan bahwa pada periode tahun 2020 tercatat bahwa seluruh vendor dan
karyawan bank merupakan warga negara Indonesia walaupun masih didominasi dengan kepemilikan oleh instansi asing, namun demikian pada setiap proses rekrutmen, jika hasil penilaian calon pegawai dari area lokal mampu bersaing, Bank akan mendahulukan rekrutmen tenaga kerja lokal dimaksud.
4. Pengembangan masyarakat sekitar perusahaan
Pengembangan masyarakat sekitar perusahaan untuk meningkatkan potensi yang dimiliki masyarakat dilaksanakan dengan adanya program beasiswa cikal muamalat, beasiswa tahfiz muamalat, beasiswa sarjana muamalat serta muamlat solidarity boarding shool.
5. Perbaikan Sarana dan Prasarana Sosial
Salah satu program tanggung jawab perusahaan “bidang sosial dan kemasyarakatan adalah pengadaaan perbaikan sarana dan prasarana sosial. Kegiatan tersebut diwujudkan melalui program jaminan sosial muamalt, BMM rescure dan pengadaan fasilitas umum.
6. Pengembangan sosial dan kemasyarakatan
Berdasarkan laporan tahunan perusahaan hingga akhir tahun 2020 tanggung jawab perusahaan dalam pengembangan sosial dan kemasyarakatan yaitu memberikan Jaminan Sosial Muamalat, Muamalat Sahabat UMKM, Dusun Zakat Muamalat, Rumah Berkah Muamalat serta Komunitas Sehat Muamalat.
7. Kebijakan dan pelatihan anti korupsi
Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya mengedepankan intergritas, kejujuran serta keadilan dalam setiap kegiatannya. Kepatuhan terhadap hukum yang berlaku merupakan
bagian dari wujud nyata perusahaan dalam menjalankan kegiatannya salah satunya anti korupsi. Kebijakan dan pelatihan anti korupsi merupakan salah satu bentuk dukungan perusahaan kepada pemerintah dalam hal memberantas tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme.
Berdasarkan laporan tahunan perusahaan dilaksanakan sebuah kegiatan refresment program core value, kode etik dan anti farud tahun 2020 dengan mengikutsertakan seluruh karyawan baik kantor cabang maupun pusat. Kegiatan tersebut dilakukan secara virtual dengan muatan materi dari pelatihan tersebut memberikan pengetahuan pencegahan korupsi serta sanksi yang didapatkan jika melakukan pelanggaran.
2. Tingkat Pengungkapan Corporate Social Responsibility Berdasarkan Tema Indeks ISR
Analisis dilakukan kepada setiap tema indeks ISR pada Bank Muamalat Indonesia Tbk. Tema pengungkapan Indeks ISR yang digunakan dalam penelitian ini mencakup 6 (enam) tema yaitu: Tema Pendanaan dan Investasi, Tema Produk dan Jasa, Tema Karyawan, Tema Masyarakat, Tema Lingkungan dan Tema Tata Kelola Perusahaan.
Dari setiap tema terdiri dari beberapa sub-tema. Seluruh sub-tema dari masing-masing tema dalam penelitian ini berjumlah 53 (lima puluh tiga) sub-tema. Penentuan tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility pada setiap tema berdasarkan ketentuan predikat kinerja sosial.
Tabel 4.3 Pengungkapan Indeks ISR Tahun 2020
NO. ITEM PENGUNGKAPAN ISR SKOR Skor 2020 A PENDANAAN DAN INVESTASI
1 Aktivitas yang mengandung riba (beban bunga dan pendapatan bunga)
1 0
2 Kegiatan yang mengandung Gharar
1 0
3 Zakat (sumber, jumlah dan penyaluran)
1 1
4 Kebijakan atas keterlambatan pembayaran piutang dan penghapusan piutang tak tertagih
1 1
5 Kegiatan Investasi (secara umum)
1 1
6 Proyek pembiayaan (secara umum)
1 1
B PRODUK DAN JASA 7 Pernyataan DPS terhadap
kehalalan produk dan jasa baru
1 1
8 Jenis dan definisi setiap produk 1 1 9 Pelayanan atas keluhan
nasabah (bentuk, jumlah keluhan, dan penyelesaian)
1 1
C KARYAWAN
10 Jumlah karyawan 1 1
11 Jam kerja 1 1
12 Hari libur 1 1
13 Tunjangan karyawan 1 1
14 Kebijakan remuneras 1 1
15 Pendidikan dan Pelatihan Karyawan
1 1
16 Kesamaan peluang bagi seluruh karyawan
1 1
17 Apresiasi terhadap karyawan berprestasi
1 1
18 Kesehatan dan keselamatan karyawan
1 1
19 Keterlibatan karyawan di perusahaan
1 1
20 Tempat ibadah yang memadai 1 0
21 Waktu ibadah / kegiatan religious
1 0
22 Kesejahteraan karyawan 1 1
D MASYARAKAT
23 Sedekah / donasi (jumlah dan 1 1
penyaluran)
24 Wakaf (jenis dan penyaluran) 1 0 25 Qard Hasan / pinjaman
kebijakan (jumlah dan penyaluran)
1 1
26 Sukarelawan dari kalangan karyawan
1 0
27 Pemberian beasiswa sekolah 1 1
28 Pemberdayaan kerja para lulusan sekolah/kuliah (magang atau praktik kerja lapangan)
1 0
29 Pengembangan generasi muda 1 0
30 Peningkatan kualitas hidup masyarakat miskin
1 1
31 Kepedulian terhadap anak-anak 1 1 32 Kegiatan amal atau social
(bantuan bencana alam, donor darah, sunatan masal,
pembangunan infrastruktur, dll)
1 1
33 Menyokong kegiatan-kegiatan kesehatan, hiburan, olahraga, budaya, pendidikan, dan keagamaan)
1 1
E LINGKUNGAN
34 Konservasi lingkungan hidup 1 0 35 Kegiatan mengurangi efek
pemanasan global (meminimalisir polusi, pengelolaan limbah, pengelolaan air bersih, dll)
1 1
36 Pendidikan terhadap lingkungan hidup
1 0
37 Penghargaan dibidang lingkungan hidup
1 1
38 Sistem manajemen lingkungan hidup
1 0
F TATA KELOLA PERUSAHAAN 39 Status kepatuhan terhadap
syariah (opini DPS)
1 1
40 Pendapatan dan penggunaan dana non-halal
1 1
41 Struktur kepemilikan saham 1 1
42 Kebijakan anti korupsi 1 1
43 Kebijakan anti penyaluran dana kegiatan terorisme
1 1
44 Perkara hokum 1 1
45 Rincian nama dan profil dewan komisaris
1 1
46 Kinerja komisaris (pelaksanaan 1 1
tanggug jawab dan jumlah rapat)
47 Remunerasi dewan komisaris 1 1
48 Rincian nama dan profil dewan direksi
1 1
49 Kinerja direksi (pelaksanaan tanggung jawab dan jumlah rapat
1 1
50 Remunerasi dewan direksi 1 1
51 Rincian nama dan profil DPS 1 1 52 Kinerja DPS (pelaksanaan
tanggung jawab dan jumlah rapat)
1 1
53 Remunerasi DPS 1 1
Total 53 42
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat besar pengungkapan Bank Muamalat Indonesia menggunakan indeks ISR. Dari 53 sub-tema pengungkapan, terdapat 43 sub-tema yang telah diungkapkan oleh Bank Muamalat Indonesia yang menunjukkan bahwa
Table 4.4 Presentase Indeks ISR Bank Muamalat
No. Indeks ISR Persentase 2020
1 Pendanaan dan Investasi 66,66%
2 Produk dan Jasa 100%
3 Karyawan 84,61%
4 Masyarakat 63,63%
5 Lingkungan 40%
6 Tata Kelola Perusahaan 100%
Berdasarkan penelitian pengungkapan CSR dengan menggunakan Indeks ISR didapatkan presentase sebesar 79,24% dari total 53 sub-tema terdapat 42 sub-tema yang telah diungkapkan. Besaran presentase