• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Analisis Data

Dalam dokumen Program Studi: Pendidikan Agama Islam (Halaman 84-87)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

E. Metode Analisis Data

yang terdiri dari tiga aktivitas yang berlangsung secara bersamaan. Ketiga aktivitas tersebut adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dan pembuktian. Ketiga alur aktivitas tersebut saling keterkaitan satu dengan yang lainnya dalam analisis data.

1. Reduksi data

Aktivitas reduksi data ialah mengolah data mentah yang dikumpulkan dari hasil wawancara, dokumentasi dan observasi diringkas dan di sistematisasikan agar mudah difahami dan dicermati oleh pembaca. “Reduksi data ini merupakan satu bentuk analisis data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dari penelitian dapat di buat verivikasi.”7

Dalam hal ini peneliti memproses secara sistematis data-data akurat yang diperoleh terkait dengan Modernisasi Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Salafiyah Hidayatul Mubarok Bandar Mataram Lampung Tengah, sehingga dari hasil wawancara dan observasi lapangan ditambah dengan dokumentasi yang ada, proposal tesis ini dapat difahami dan dicermati secara mudah oleh para pembaca.

2. Penyajian data

Penyajian data dalam penelitian ini yaitu dengan menyusun informasi secara baik dan akurat untuk memperoleh beberapa kesimpulan yang valid dan merelalisasikan prosedural lanjutan. Dengan eksisnya data akurat ini secara otomatis membantu proses yang sedang terjadi, untuk di adakan analisis lebih

7 Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial Agama, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hal. 193

lanjut, tentunya mengacuk pada data yang ada terkait dengan Modernisasi Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Salafiyah Hidayatul Mubarok.

3. Penarikan kesimpulan dan pembuktian

Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari aktivitas data. Aktivitas ini dimaksudkan untuk memberikan makna terhadap analisis, menjelaskan pola urutan dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi yang diuraikan.

Disamping itu, kendati data telah disajikan bukan berarti proses analsis data sudah final, akan tetapi masih ada tahapan berikutnya yaitu penarikan kesimpulan dan verivikasi yang merupakan pernyataan singkat sekaligus merupakan jawaban dari persoalan yang dikemukakan, dengan ungkapan lain adalah hasil temuan penelitian ini betul-betul merupakan karya ilmiah yang mudah dipahami dan dicermati terkait Modernisasi Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Salafiyah Hidayatul Mubarok.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Umum Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Salafiyah Hidayatul Mubarok Pondok Pesantren Hidayatul Mubarok (selanjutnya disingkat PPHM) yang kini berusia 27 tahun, didirikan oleh KH. Ahmad Sholihan Thoyib, seorang kyai yang berasal dari Tulung Agung, didirikan pada hari Jumat tanggal 24 Februari 1991. Pendirian PPHM. Hidayatul Mubarok pada hakekatnya dilandasi oleh rasa tanggung jawab pribadi selaku hamba Allah SWT untuk menyeru kepada kebajikan dan mencegah kemungkaran. Himmah ini telah terwujud dengan berdirinya PPHM.

Pendirian PPHM. Hidayatul Mubarok ini dimulai dari banyaknya santri yang muqim di Masjid Sabilul Muttaqin untuk mengaji, karena kondisi masjid yang sempit, masyarakat musyawarah untuk memindahkan lokasi masjid dan bertepatan adanya dermawan yang menghibahkan tanahnya untuk dijadikan lokasi yang sekarang menjadi lingkungan Pondok Pesantren.

Pemberian nama “Hidayatul Mubarok” didasari oleh kata “Hidayah” yang berarti petunjuk dan “Mubarok” yang berarti diberkahi, jika digabung menjadi petunjuk yang diberkahi Allah. Inilah yang mendasari nama tersebut dengan harapan para santrinya dan seluruh civitas yang ada di PPHM mendapatkan limpahan berkah dari Allah.

Peletakan batu pertama pembangunan PPHM dilaksanakan pada tanggal 13 MARET 1991..Sebagai suatu lembaga, secara legal formal PPHM

telahterdaftar di Departemen Agama ditandai dengan pemberian Piagam Pondok Pesantren oleh Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Lampung.

2. Visi, Misi dan Tujuan serta motto Pondok Pesantren Salafiyah Hidayatul Mubarok

a. Visi

Menjadikan yayasan pondok pesantren hidayatul mubarok sebagai pendidikan islam yang berkulitas dalam keilmuan, berakhlak mulia, kompetitif dan profesional yang berlandaskan faham ahlusunah wal jama’ah.

b. Misi

1) Memberikan motivasi kepada generasi muda untuk selalu menghayati pesan-pesan ulama salafusholih dan mengaktualisasikan dalam realita sehari-hari.

2) Memberikan solusi terhadap problematika yang terjadi pada generasi muda dengan memberikan penjelasan dan informasi yang akurat.

3) Menumbuhkan sikap kritis, dinamis, dan realistisagar terhindar dari sikap fanatik yang dapat merugikan agama dan memeca belah keutuhan NKRI.

c. Tujuan

Pondok Pesantren Hidayatul Mubarok merupakan bentuk lembaga sosial keagamaan yang keberadaannya telah diakui sebagai salah

satu lembaga pendidikan yang lebih menekankan pada bidang kajian tafaqquh fiddin serta sebagai wahana pencetak kader muda penerus cita-cita perjuangan bangsa dan pembangunan nasional yang berakhlaqul karimah.

Adapun dasar penyelenggaraan pendidikan dan pembinaan PPHM yaitu: Amar ma’ruf nahi munkar , kesadaran untuk mengamalkan nilai-nilai agama, keikhlasan dalam mengemban amanat ilahi, kesederhanaan, ketaqwaan dan saling menolong terhadap sesama manusia serta menjaga citra hubungan antara manusia dengan manusia serta hubungan manusia dengan penciptanya.

Karena bidang kajian yang diadakan oleh PPHM adalah tafaqquh fiddin maka setiap santri yang masuk PPHM ini senantiasa diwajibkan untuk menomorsatukan mengaji atau kegiatan-kegiatan pengajian yang ada di atas kepentingan lain di luar Pondok Pesantren. Hal ini ditekankan kepada setiap santri baru dan sekaligus sebagai ikrar/janji yang diucapkan langsung di depan pengasuh dan orang tua/wali yang semata-mata demi perwujudan rasa tanggung jawab dalam mengembangkan ajaran agama Islam.

Atas dasar itulah pendidikan dan pembinaan yang berlangsung di PPHM diselenggarakan. Pendidikan dan Pembinaan tersebut bertujuan untuk terbentuknya manusia muslim yang bertaqwa, berakhlaq mulia dan berilmu pengetahuan yang tinggi.

Untuk lebih rincinya tujuan dari berdirinya Pondok Pesantren Hidayatul Mubarok adalah sebagai berikiut :

1) Membentuk dan mengembangkan generasi muslim kader bangsa yang tangguh, memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, berakhlaq karimah , sehat, terampil, patriotik dan beramal sholih.

2) Mengembangkan kualitas sumber daya manusia melalui pendekatan keagamaan, pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan serta tehnologi sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan bangsa.

3) Berpartisipasi aktif dan kritis serta memberikan nuansa terhadap fenomena masyarakat yang terjadi.

4) Menegakkan ajaran Islam yang murni dengan menempuh manhaj (metode) ahlusunah wal jamaah dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Tercapainya tujuan pendidikan dan pembinaan tersebut akan dapat terlihat pada pola tingkah laku santri selama berada di pondok Pesantren Hidayatul Mubarok serta pada semangat dan motivasi santri dalam melaksanakan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-harinya di tengah-tengah masyarakat.

d. MOTTO :

Berakhlak mulia dalam membangun kesejahteraan umat.

3. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Salafiyah Hidayatul Mubarok

a. Pengasuh : K.H. Ahmad Sholihan Thoyib b. Ketua Pondok : K.H. Murtadlo, S.Th.I

c. Sekretaris : Ust. M. Musthofa, S.Pd.I d. Dewan Komite

e. Ketua : Ky. Bisri Musthofa f. Anggota :

1) . Ust. Wahid Khoirul Anam, S.Pd.I, 2) Ust. Nana Suyadi

3) Ust. Imam Subeky 4) Ust. Ahmad Bulqin 5) Ust. Tumin.

g. Dewan Pengurus

Bendahara : Binti Muthmainah, S.Pd.I

Bid. Pendidikan :Ust. Fathul Aziz 1) Bid. Dawah dan Sosial : Ust. Harianto

2) Bid. Ekonomi & Kerjasama : Ust. M. Jakfar Shodiq 3) Bid. IT dan komunikasi : Ust. Arianto

4) Bid.Penelitian & Pengembangan : Ust. Diantoro 5) Bid. lingkungan hidup&kesehatan : Ust. Ansyori

6) Bid. Humas : Ust. Komarudin

7) Bid. Kesejahteraan santri : Ust. Ihsan

8) Bid. Olah Raga : 1. Ust. Bunayar, S.Pd.

9) Bid. Umum : Ust. Izudin

10) Bid. Penjaminan mutu yayasan : Ust. Rudianto, S.Pd.I 11) Kasi Keamanan & ketertiban : Ust. Ma’sum, S.Pd.I

4. Program Pokok Pondok Pesantren Hidayatul Mubarok Bandar Mataram Lampung Tengah

a. Madrasah Diniyah Hidayatul Mubarok

Madrasah Diniyah Hidayatul Mubarok (MDHM) merupakan lembaga semi otonom di Pondok Pesantren Hidayatul Mubarok Uman Agung Bandar Mataram. MDHM adalah sebuah lembaga pendidikan formal yang mempunyai tugas besar di dalam menyiapkan sumber daya manusia yang tangguh. Di dalamnya berperan aktif unsur-unsur terkait yang mengoptimalkan segala kemampuan demi terwujudnya tujuan diadakannya MDHM.

MDHM menyelenggarakan pendidikan berjenjang. Adapun jenjang pendidikannya adalah sebagai berikut:

1) Kelas Ibtida’

Target pendidikan adalah mempersiapkan siswi-siswi MDHM yang masih belum menguasai kemampuan dasar baca tulis Arab.

2) Wustho terdiri dari 3 kelas (Kelas jurumiyah, Sabrowi dan Al-Imriti) arget Pendidikan adalah membentuk lulusan yang mampu menguasai gramatika dan cara penerapannya serta memahami isi kitab dasar islam.

3) Ulya (alfiyah awal, alfiyah tsani dan mantiq )

Target Pendidikan adalah memebentuk lulusan yang terampil memebaca kitab-kitab dasar keislaman dan memahami isinya serta mampu mengembangkannya.

Dengan demikian MDHM terdiri dari 7 kelas. Kegiatan-kegiatan MDHM secara umum terdiri dari 2 jenis kegiatan yaitu kegiatan Intra kurikuler dan kegiatan ekstra kurikuler. Kegiatan intra kurikuler merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh santri MDHM tanpa kecuali dan dilaksanakan setiap hari kecuali hari kamis (Malam Jum.at) bakda isya. Sedangkan kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan kegiatan yang dilaksanakan di luar jam kegiatan intra yang meliputi musyawaroh, takror, lalaran nadhoman dan sorogan

1) Tahfidz al Quran

Kegiatan yang diasuh oleh Ibu Nyai Hj. Minna Masrurotun Nahri ini diikuti oleh santri yang menetap dalam satu komplek (Komplek Arofah dan Barokatul Minna)

Adapun metode yang dipakai yaitu :

(a) Unda’an : Santri maju untuk menambah hafalannya secara langsung kepada Ibu nyai yaitu pada jam 05.30 - selesai

(b) Deresan : untuk memperlancar hafalan yang sudah diajukan diadakan pengulangan secara langsung dengan Ibu Nyai dengan maqro ¼ juz dan

½ Juz , dilaksanakan bersamaan dengan unda’an.

Disamping kegiatan di atas untuk lebih menunjang hafalan diadakan semaan mingguan dengan maqro’ 3 juz, serta semaan al-Qur’an 30 Juz 3 kali dalam setiap tahunnya.

b. Pengajian al Quran

Pengajian al Quran di PPHM berupa sorogan al-Quran bin nadzor, yaitu membaca al-Quran dengan cara membaca sambil melihat kitab al- Quran. Pengajian ini terbagi menjadi dua tingkatan, yaitu tingkat permulaan dan tingkat lanjutan. Tingkat permulaan diikuti oleh santri yang masih belum mampu membaca al quran dengan fasih dan sesuai kaidah tajwid.

Tingkat ini secara intensif dibimbing oleh beberapa ustadzah yang telah ditunjuk oleh Pengasuh.

Tingkat Lanjutan diikuti oleh santri yang telah memenuhi target kenaikan tingkat. Tingkat lanjutan dibimbing oleh pengasuh KH. Ahmad Sholihan Thoyib dan para pengurus. Syarat mengikuti tingkat lanjutan adalah seorang santri harus terlebih dahulu menghafal Juz ‘Amma dan surat-surat penting (Yasin, al-Jumu’ah, al-Waqi’ah, al-Mulk dan ar- Rohman)

5. Program Pendukung di Pondok Pesantren Hidayatul Mubarok Bandar Mataram Lampung Tengah

a. Kegiatan Seni

1. Seni Baca Al Quran

Kegiatan ini dilaksanakan setiap Jumat Sore untuk mempelajari tausyih atau lagu-lagu dasar membaca al-Quran.

2. Seni Sholawat

Kegiatan ini diadakan sebagai sarana bagi semua santri yang memiliki bakat di bidang sholawat. Adapun pelaksanaannya berada di bawah koordinasi Departemen Pendidikan dan Keterampilan. Saat ini telah dibentuk sebuah grup sholawat yang diberi nama al-Munawwir.

3. Seni Kaligrafi

Seni kaligrafi merupakan seni tulis menulis huruf arab yang meliputi penulisan naskah, hiasan sampul al-Qur’an dan dekorasi. Kegiatan ini dikoordinir oleh Departemen Pendidikan dan Keterampilan yang dilaksanakan dua minggu sekali pada hari Jum’at sore.

b. Perpustakaan

Perpustakaan dikelola oleh segenap pengurus Perpustakaan an- Nabil yang kegiatannya meliputi sistem klasifikasi dengan menggunakan sistem DDC (Dewey Decimal Clasification), sistem katalogisasi (sistem katalog terbuka), finishing dan stop-opname, dan penambahan jumlah koleksi.

c. Pengembangan Wawasan Santri

Pengembangan wawasan santri merupakan kegiatan yang bersifat insidental. Kegiatannya dapat berupa ceramah dialog dan pelatihan.

Pelaksana kegiatan adalah pengurus harian, lembaga otonom, lembaga semi otonom atau unit kegiatan santri. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan dalam rangka momen tertentu, misalnya PHBI, , RFM, Harlah dan Haflah akhirissanah, dll.

d. Kegiatan Malam Jumat

Kegiatan ini terbagi dalam dua macam kegiatan :

Ba’da maghrib dan ba’da isya. Kegiatan ba’da maghrib meliputi membaca surat-surat penting, tahlil, sholawat, dan asmaul husna.

Sedangkan kegiatan ba’da isya meliputi Mujahadah, Sholat tasbih, Majelis Syarhil Qur’an (MSQ), majelis dzibai’yah, pidato empat bahasa, dan pembacaan manaqib.

e. Keputrian

Kegiatan ini berada di bawah koordinasi Departemen Pendidikan dan Keterampilan yang diadakan setiap dua minggu sekali (pada hari Ahad) dengan tujuan melatih dan meningkatkan keterampilan santri. Adapun jenis kegiatannya meliputi tata boga, kreasi jilbab dan kerajinan tangan (menyulam, membuat smok, dll).

f. Program Tahunan

a. Haflah Akhirissanah dan Harlah b. Ramadhan Fil Ma’had (RFM)

c. Orientasi Pengenalan Pondok Pesantren Hidayatul Mubarok (OP3HM) d. Khataman Al-Qur’an

Jika sebelumnya santri dengan leluasa dan bebas menggunakan waktunya untuk belajar di pesantren tanpa memiliki batas waktu, namun dengan adanya modernisasi santri harus diberikan batasan waktu dalam menyelesaikan kewajibannya. Sebagai contoh seorang santri biasa menyelesaikan pengajian dan pemahaman sebuah kitab diselesaikan dalam kurun waktu 6 bulan, maka dengan adanya modernisasi santri harus selesai

dalam waktu 3 bulan untuk pengajian 1 kitab. Begitu juga seorang santri atau siawa harus selesai tepat waktu sesuai aturan yang ditentukan.

Dengan adanya manajemen waktu yang telah diberlakukan dalam modernisasi pesantren ini maka proses pembelajaran santri di pesantren dan madrasah akan semakin terkontrol dan tepat waktu, akan terwujud pesantren yang berkualitas dan out put santri yang bagus dan berkualitas.

B. Temuan Khusus Penelitian

1. Proses Modernisasi Sistem Pendidikan Pesantren Salafiyah di Pondok Pesantren Hidayatul Mubarok Bandar Mataram Lampung Tengah

Sebagai suatu lembaga pendidikan Islam, pondok pesantren Hidayatul Mubarok Bandar Mataram dari sudut historis kultural dapat dikatakan sebagai training center yang otomatis menjadi cultural central Islam yang disahkan atau dilembagakan oleh masyarakat, setidak-tidaknya oleh masyarakat Islam sendiri yang secara nyata tidak dapat diabaikan oleh pemerintah.

Kehadiran pondok pesantren Hidayatul Mubarok Bandar Mataram di tengah-tengah masyarakat tidak hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai lembaga penyiaran agama dan sosial keagamaan. Dengan sifatnya yang lentur (flexibel), sejak awal kehadirannya pondok pesantren Hidayatul Mubarok Bandar Mataram ternyata mampu mengadaptasikan diri dengan masyarakat serta memenuhi tuntutan masyarakat.

Tujuan pengembangan pondok pesantren Hidayatul Mubarok Bandar Mataram dengan modernisasi adalah integrasi antara pengetahuan agama dan nonagama, sehingga lulusan yang dihasilkan akan memiliki kepribadian yang

utuh dan bulat, yang menggabungkan dalam dirinya unsur-unsur keimanan yang kuat dan penguasaan atas pengetahuan secara berimbang.

Program percampuran antara komponen-komponen agama dan non agama dalam kurikulun formal di pesantren. Program ini bertujuan mematangkan kurikulum campuran yang telah ada, dengan meningkatkan mutu dan menghadapkan kurikulum itu secara berjenjang pada tingkatan yang lebih tinggi.

Program keterampilan, yang sebagian besar masih ditangani Kyai Hidayatul Mubarok Bandar Mataram meliputi banyak komponen keterampilan teknis, program ini bermaksud mengembangkan keterampilan teknis yang mampu membawa orientasi baru dalam pandangan hidup para santri. Seperti kebiasaan bekerja dengan teratur dan dengan persiapan yang cukup.

Program pengembangan masyarakat di lakukan oleh pondok pesantren Hidayatul Mubarok Bandar Mataram yang dimaksudkan untuk menciptakan tenaga-tenaga pengembang masyarakat dengan kemampuan mengenalkan masyarakat pada kebutuhan kebutuhan mereka dan pada sumber-sumber daya yang ada untuk memenuhinya.

Dalam upaya pengembangan pondok pesantren, tampaknya ada dua hal yang perlu diperhatikan dan diatur yaitu pengembangan dari segi eksternal dan dari segi internal.

a. Eksternal

Yang termasuk pengembangan eksternal ialah:

1) Tetap menjaga agar citra pondok pesantren Hidayatul Mubarok Bandar Mataram dimata masyarakat. Yaitu mutu keluaran atau output santri pondok mempunyai nilai tambah dari keluaran pendidikan lainya yang sederajat bahkan di anjurkan untk melanjutkan keperguruan tinggi di STIT Mubarok Bandar Mataram.

2) Santri-santri dalam pondok pesantren Hidayatul Mubarok Bandar Mataram dipersiapkan untuk mampu berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk melalui keterampilan dengan membuat kolam, pertanian serta di bidang pendidikan dengan menyelesaikan Pendidikan lanjutan samapi S1.

3) Pondok Pesantren Hidayatul Mubarok Bandar Mataram hendaknya terbuka terhadap setiap perkembangan pendidikan dan temuan-temuan ilmiah dalam masyarakat, termasuk temuan baru dalam dunia pendidikan

b. Internal

Sedangkan dari segi internal yang perlu dilakukan yaitu:

1) Kurikulum pondok pesantren Hidayatul Mubarok Bandar Mataram yaitu menepis anggapan yang bersifat dikotomi, yang memisahkan pengetahuan agama dengan pengetahuan umum. Dalam kondisi sekarang kurikulum berdiferensiasi yaitu kurikulum yang direncanakan sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan santri kurikulum ini sekaligus dapat menyatuhkan dengan baik antara aspek intelektual emosional, agama spritual, dan kinerja psikomotor, penggabungan

kurikulum dengan cara memberikan Pendidikan formal pada MTs dan MA bahkan perguruan Tinggi di STIT Mubarok.

2) Ustadz dan Ustadzah pada pondok pesantren Hidayatul Mubarok.

Untuk pengembangan maka kyai memberikan kesempatan kepada Ustad dan ustadzah untuk melanjutkan pendidikan formal.

3) Sarana pendidikan di pondok pesantren Hidayatul Mubarok Bandar Mataram, selalu diadakan pembenahan.

Pada umumnya pembagian keahlian di lingkungan pesantren telah melahirkan produk pondok pesantren Hidayatul Mubarok. Dengan demikian perlu dilaksanakan upaya untuk meningkatkan pendidikan yang baik bagi santri. Melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan kurikulum yang sudah diterapkan oleh lembaga Pondok Pesantren Hidayatul Mubarok sebagaimana wawancara dengan Kyai pondok pesantren hidayatul mubarok:

“Pondok pesantren hidayatul mubarok melakukan pengembangan Pendidikan dengan cara pembinaan akhlak yang baik untuk membantu santri agar dapat berbuat baik dan sopan santun terhadap guru dan orang tua. Salah satu kelebihan pendidikan pesantren ini adalah adanya hubungan humanis antara kyai atau ustadz dengan orang tua atau keluarga santri dengan para santri itu sendiri. Seorang calon santri datang ke pesantren umunya diantarkan oleh kedua orang tua atau keluarganya, kemudian dititipkan atau dipasrahkan secara langsung kepada kyai atau ustadznya untuk dididik di pesantren.

Hubungan semacam ini tidak hanya ketika penyerahan, melainkan dalam banyak peristiwa pendidikan di pesantren. Sementara santri itu pun hidup bersama kyai atau ustadz setiap hari dalam kehidupan bapak-anak dalam pesantren”. (W1/1/12-01-2018)

Hubungan akrab ini menciptakan suasana pembelajaran yang sangat familiar. Pembelajaran yang terjadi tidak hanya terbatas pada transformasi ilmu, melainkan juga pada seluruh perilaku kehidupan. Sebagaimana

wawancara dengan ustadz. Sebagaimana wawancara dengan salah satu ustadz di pondok pesantren hidayatul mubarok:

“Dari hubungan positif antara santri dengan pesantren dapat menimbulkan hal-hal positif seperti di bawah ini yang kemudian menjadi watak dan ciri santri diantaranya, Tumbuhnya sikap rendah hati (tawaddlu) terhadap yang lebih bawah dan sikap hormat kepada yang lebih diatas, terutama dalam hal ilmu dan ibadah.Terbentuknya kepribadian yang berpola hidup hemat dan sederhana. Terbiasa untuk hidup secara mandiri, terbiasa untuk mengerjakan hal-hal yang bernilai mulia seperti mencuci, membersihkan kamar tidur, untuk kebersihan dan keteraturan. Tumbuhnya jiwa suka menolong kepada orang lain. Hal ini disebabkan karena suasana pergaulan di pesantren yang lebih familiar dan menjunjung kesetaraan. Terbentuknya sikap disiplin.Timbulnya kesanggupan untuk hidup prihatin dalam rangka mencapai suatu tujuan mulia”.(W2/1/16-01-2018)

Ada beberapa metode pembelajaran yang digunakan lembaga Pondok Pesantren Hidayatul Mubarok dalam membina santri dapat dijelaskan sebagai berikut :

c. Metode Riyadhah

Metode riyadhah merupakan salah satu bentuk metode pembelajaran yang diterapkan oleh Pondok Pesantren Hidayatul Mubarok yang menekankan pada olah batin untuk mencapai kesucian hati para santri dengan berbagai macam cara berdasarkan petunjuk dan bimbingan Kyai.

Adapun pelakasanaannya di Pondok Pesantren Hidayatul Mubarok.

Sebagaimana wawancara dengan Kyai pondok pesantren hidayatul mubarok:

“Santri di haruskan melaksanakan puasa Senin-Kamis dan puasa-puasa sunnah lainnya. Santri diharuskan bangun pada malam hari untuk melakasanakan shalat malam yang dilanjutkan dengan pembacaan surat- surat tertentu dalam Al-Qur’an atau doa-doa khusus, pembacaan shalawat-

shalawat khusus dan dzikir. Melakukan pembacaan-pembacaan tersebut juga dilakukan pada waktu-waktu tertentu, sebelum atau sesudah shalat fardhu secara continue (istiqomah). Untuk mengevaluasi pembelajaran dengan menggunakan metode riyadhah seorang Kyai melakukannya dengan mengamati perilaku dan sikap keseharian yang ditunjukkan oleh santri.

Perilaku dan sikap yang diharapkan adalah terbentuknya kematangan emosional yang ditandai dengan kemampuan dalam pengendalian diri, siap menderita, sikap hormat dan seterusnya”.(W1/2/12-01-2018)

Dalam kesehariannya santri-santri Hidayatul Mubarok mulai dari kelas sabrowi sampai kelas jawahirul maknun diharuskan membaca Q.S Al- Mulk setelah selesai melaksanakan sholat shubuh dan membaca Q.S Al- Waqiah setelah melaksanakan sholat asyar. Berikut ini jadwal kegiatan yang dilaksanakan santri-santri Hidayatul Mubarok baik kegiatan harian dan mingguan

Tabel 5. Jadwal kegiatan harian dan mingguan santri di Pondok Pesantren Hidayatul Mubarok

I. Kegiatan Harian No Jam

Kegiatan

Nama Kegiatan 1 03.30 -

04.15

Tahajutan 2 04.15 –

04.40

Persiapan Sholat Subuh 3 04.40 –

05.15

Sholat subuh berjama’ah + Pembacaan QS. Al- Mulk

4 05.30 – 06.15

Pengajian kitab sesuai tingkatan masing-masing 5 06.15 - 06.45 - Piket kamar dan Asrama ( 06.15 – 06.30 ),

- Piket Lingkungan dan Toilet ( 06.30 – 06.45 ) sesuai Jadwal

- Persiapan Ngaji Al-Qur’an dan Sekolah 6 06.30 - 07.15 Pengajian Al-Qur’an

7 07.30 – 13.30

Sekolah ( bagi yang masuk pagi ) 8 10.00 –

10.30

Istirahat dan Makan 9 11.45 –

12.00

Persiapan Sholat Dzuhur

Dalam dokumen Program Studi: Pendidikan Agama Islam (Halaman 84-87)

Dokumen terkait