• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3.4 Metode Analisis Data

Metode analilis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Return on Investment (ROI) atau hasil pengembalian investasi atau return on total assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas

jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Rumusnya: Return on Investment

ROI= Laba bersih Total aktiva

1. Earning per Share (EPS) atau rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rumusn : Earning per Share = Jumlah Laba saham biasa

Jumlah Saham biasa yang beredar

3. Rasio Harga Laba, Price Earning Ratio (PER) menunjukan berapa banyak investor bersedia membayar untuk tiap rupiah dari laba yang dilaporkan.Oleh para investor rasio ini digunakan untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di masa yang akan datang.. Perusahaan dengan peluang tingkat pertumbuhan yang tinggi, biasanya memiliki PER yang tinggi. Sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah cenderung memiliki PER yang rendah.

PER = Jumlah harga per saham

EPS

3.5 Defenisi Operasional

Dari hasil pembahasan ada beberapa definisi operasional yang dihasilkan.

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan yang lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara suatu komponenendengan komponen lain dalam laporan keuangan atau antar komponen yang ada di antara laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode.

2. Laporan keuangan merupakan komoditi yang bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat, karena dapat memberikan nformasi yang dibutuhkan para pemakainya dalam dunia bisnis yang dapat menghasilakankeutungan.

3. Kinerja keuangan menurut Fahmi (2012) adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah menjalankan perusahaan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Dengan melakukan penilaian kinerja keuangan, maka akan diperoleh informasi mengenai kondisi dan posisi keuangan perusahaan.

4. Harga saham adalah harga saham di bursa saham pada saat penutupan (closing).

5. Return on Investment (ROI) atau hasil pengembalian investasi atau return on total assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan dan Rasio Penilaian Pasar yang merupakan sekumpulan rasio yang menghubungkan harga saham dengan laba, nilai buku per saham, dan dividen. Rasio ini memberikan petunjuk mengenai apa yang dipikirkan invenstor atas kinerja

perusahaan di masa lalu serta prospek di masa mendatang (Moeljadi, 2006:75).

6. Rasio pasar mengukur harga pasar saham perusahaan relatif terhadap nilai bukunya. Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasarkan pada sudut pandang investor ataupun calon investor, meskipun pihak manajemen, juga berkepentingan dalam rasio ini

7. Rasio Pendapatan Per Lembar Saham (Earning Per Share)EPS menunjukan jumlah uang yang dihasilkan (return) dari setiap lembar saham. Semakin besar nilai EPS semakin besar keuntungan yang diterima pemegang saham.Seorang investor membeli dan mempertahankan saham suatu perusahaan dengan harapan akan memperoleh dividen atau capital gain. Laba biasanya menjadi dasar penentuan pembayaran dividen dan kenaikan harga saham di masa mendatang. Oleh karena itu, para pemegang saham biasanya tertarik dengan angka EPS yang dilaporkan perusahaan.

EPS hanya dihitung untuk saham biasa

8. Rasio Harga Laba, Price Earning Ratio (PER) menunjukan berapa banyak investor bersedia membayar untuk tiap rupiah dari laba yang dilaporkan.Oleh para investor rasio ini digunakan untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di masa yang akan datang. Kesedian para investor untuk menerima kenaikan PER sangat bergantung pada prospek perusahaan. Perusahaan dengan peluang tingkat pertumbuhan yang tinggi, biasanya memiliki PER yang tinggi. Sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah cenderung memiliki PER yang rendah.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan

PT Astra Internasional Tbk didirikan di Jakartapada tahun 1957 sebagai perusahaan perdagangan umum dengan nama Astra Internasional Inc. Pada tahun 1990 telah, dilakukan perubahan nama menjadi PT Astra Internasional Tbk, dalam rangka penawaraan umum perdana saham perseroan kepads masyarakat, yamg dilanjutkan dengan pencatatan saham pada Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan ticter ASII. Nilai kapasitas pasar Astra pada akhir tahun 2017 adalah sebesar Rp 336,0 triliun.

Sesuai dengan anggaran dasar perseroan kegiatan usaha yang dapat dijalankan oleh perusahaan mencsngkup perdagangan umum, perindustrian, pertambanagan, pengangkutan, pertanian, pembangunan, jasa dan konsultasi.

Hingga tahun 2017, Astra telah mengembangkan bisnisnya dengan menerapkan model bisnis yang berbasis sinergi dan terdiservikasi pada tujuh segmen usaha, terdiri dari:

 Otomotif

 Jasa Keuangan

 Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi.

 Agribisnis.

 Infrastruktur dan Logistik.

 Teknologi Informasi.

 Properti.

Dengan bisnis yang beragam, Astra telah menyentuh berbagai aspek kehidupan bangsa melalui produk dan layanan yang dihasilkan. Dalam keseharian hidup, masyarakat Indonesia menggunakan sepeda motor dan mobil, jalan tol, printer, hingga layanan pembiayaan, perbankan dan asuransi milik Astra. Pelaku bisnis bermitra dengan Astra memanfaatkan berbagai kendaraan komersial, alat berat, layanan logistik, sistem teknologi informasi dan jasa pertambangan dari Astra. Berbagai produk yang dihasilkan, antara lain minyak kelapa sawit, batu bara dan kendaraan bermotor, senantiasa diekspor sehingga Astra dapat berkontribusi dalam menyumbangkan devisa bagi negara.

Pada akhir tahun 2017, kegiatan operasional bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia dikelola melalui 212 anak perusahaan, ventura bersama dan entitas asosiasi, dengan didukung oleh 218.463 karyawan. Sebagai salah satu grup usaha terbesar nasional saat ini, Astra telah membangun reputasi yang kuat melalui penawaran rangkaian produk dan layanan berkualitas, dengan memperhatikan pelaksanaan tata kelola perusahaan dan tata kelola lingkungan yang baik.

Astra senantiasa beraspirasi untuk menjadi perusahaan kebanggaan bangsa yang berperan serta dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, kegiatan bisnis Astra berupaya menerapkan perpaduan yang berimbang pada aspek komersial bisnis dan sumbangsih non-bisnis melalui program tanggung jawab sosial yang berkelanjutan di bidang pendidikan, lingkungan, pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) serta kesehatan.

4.1.2 Struktur Organisasi

Untuk menunjukan suksesnya suatu perusahaan, maka salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah bentuk organisasi yang tersusun dengan baik dan disertai dengan pembagian tugas dan tanggung jawab yang kepada karyawan dalam menjalankan kewajibanya. Oleh karena itu diperlukan struktur organisasi yang tepat.

Struktur organisasi ini menunjukan kerangka kerangka dan susunan perwujudan serta pola tetap hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, bagian- bagian atau misi-misi, ataupun orang yang menunjukan kedudukan tugas, wewenang dan tanggungjawab yang berbeda-beda dalam suatu orgsnisasi.

1. Direksi

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa direksi merupakan organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan AD perseroan (Pasal 1 angka (5) UU PT).

Karena itu, Direksi memiliki Tugas:

a. Direksi wajib dengan iktikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas pengurusan perseroan dengan tetap memperhatikan keseimbangan kepentingan seluruh pihak yang berkepentingan dengan aktivitas perseroan;

b. Mewakili perseroan, baik diluar pengadilan (perjanjian, kesepakatan, dll.) maupun didalam pengadilan. Tidak ada pihak lain yang dapat

bertindak atas nama perseroan kecuali diberikan kuasa oleh direksi yang berwenang;

c. Direksi wajib tunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, AD dan keputusan RUPS dan memastikan seluruh aktivitas perseroan telah sesuai dengan ketentuan peraturan-peraturan perundang-undangan yang berlaku, AD, keputusan RUPS serta peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh perseroan;

d. Direksi dalam memimpin dan mengurus perseroan semata-mata hanya untuk kepentingan dan tujuan perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas perseroan;

e. Direksi senantiasa memelihara dan mengurus kekayaan perseroan secara amanah dan transparan, jika diperlukan direksi membutuhkan persetujuan komisaris atau RUPS dalam setiap pengambilan keputusannya. Untuk itu, direksi mengembangkan sistem pengendalian internal dan sistem manajemen resiko secara terstruktural dan komprehensif;

f. Direksi akan menghindari kondisi dimana tugas dan kepentingan perseroan berbenturan dengan kepentingan pribadi.

Direksi memiliki tanggung jawab sebagai berikut:

a. Direksi wajib bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan. Sebagai organ yang wajib bertanggungjawab, b. direksi mempertanggungjawabkan kepengurusan itu kepada RUPS;

c. Direksi wajib membuat dan memelihara daftar pemegang saham, risalah RUPS dan risalah rapat direksi, menyelenggarakan pembukuan perseroan;

melaporkan kepemilikan sahamnya dan keluarga yang dimiliki pada perseroan atau perseroan lain;

d. Direksi wajib menyiapkan laporan tahunan (termasuk pertanggung jawaban tahunan) untuk RUPS;

e. Direksi wajib memberikan keterangan kepada RUPS mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan perseroan;

f. Direksi menyelenggarakan RUPS tahunan atau RUPS lain yang dianggap perlu (termasuk melakukan pemanggilan dan lain-lain);

g. Direksi wajib meminta persetujuan RUPS untuk mengalihkan atau menjadikan jaminan sebagian besar atau seluruh kekayaan perseroan;

h. Direksi wajib menyiapkan rencana penggabungan, peleburan atau pengambilalihan untuk diajukan kepada RUPS.

Jika melihat tugas dan tanggung jawab di atas, jabatan seorang direksi tidaklah mudah, karena bilamana seorang direksi lalai dalam menjalankan fungsinya dengan tepat dan mengakibatkan perseroan mengalami kerugian maka direksi dapat diminta pertanggungjawabannya secara pribadi (Pasal 92 ayat (2) UU PT).

Oleh karena itu, seorang entrepreneur yang menjabat sebagai salah satu direksi dalam bisnisnya, haruslah menjalankan jabatannya secara hati-hati dan dengan iktikad baik, sehingga jangan sampai terpeleset hanya karena mengejar profit semata tanpa dipahami apakah tindakannya diperbolehkan atau tidak menurut AD perseroan.

2. Dewan Komisaris

Karena, fungsi dari dewan komisaris adalah melakukan pengawasan, maka seorang komisaris wajib dengan iktikad baik, kehati-hatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada direksi untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan.

Hal di atas, sangat penting untuk dipahami oleh seorang entrepreneur yang menjabat sebagai seorang komisaris dalam bisnisnya. Karena, bilamana seorang komisaris lalai dalam menjalankan fungsinya maka komisaris tersebut juga ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian perseroan, termasuk apabila dewan komisaris terdiri atas dua anggota atau lebih, maka tanggung jawab sebagaimana dimaksud, berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota dewan komisaris (Pasal 114 ayat (3) dan ayat (4) UU PT).

Melakukan pengawasan dengan iktikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan;

Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan direksi yang mengakibatkan kerugian; dan Telah memberikan nasihat kepada direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.

Pada dasarnya, setiap bisnis mengandung risiko. Seorang entrepreneur tentunya harus selalu siap menghadapi risiko, baik itu ringan maupun berat.

Risiko dapat diminimalisasi jika entrepreneur menjalankan bisnisnya sesuai

dengan ketentuan yang berlaku, salah satunya UU PT beserta peraturan pelaksananya.

3. Komite Audit

Secara umum, Komite Audit bertugas untuk mendukung dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam aspek pengawasan (audit). Aspek yang di awasi meliputi mengawasi proses audit yang dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Intern baik melalui laporan audit atau pertemuan dengan Satuan Kerja Audit Intern serta satuan kerja terkait (auditee). Lebih lanjut Komite Audit dapat mereview pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Satuan Kerja Audit Intern, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Regulator atau Otoritas yang berwenang. Kemudian hasil review tersebut dilaporkan kepada Dewan Komisaris.

Komite Audit juga dapat memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Auditor Eksternal atau Kantor Akuntan Publik dan melakukan review atas Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik sesuai standar audit yang berlaku. Selain itu Komite Audit juga dapat mereview kesesuaian Laporan Keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku.

4. Komite Remunerasi dan Nominasi.

Fungsi remunerasi dan nominasi dapat digabungkan dalam satu komite, dapat juga dalam 2 komite yang terpisah. Terkait dengan kebijakan remunerasi, komite ini memiliki tugas untuk melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS serta kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif.

Sedangkan Terkait dengan kebijakan nominasi Komite ini memiliki tugas Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

Tugas lainnya adalah memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/ atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

5. Direksi

Ruang lingkup dan tanggung jawab direksi antara lain:

a. Menentukan kebijakan Perusahaan sesuai dengan visi, misi dan tujuan Perseroan.

b. Menetapkan strategi Perusahaan secara menyeluruh dan mengukur kinerja dengan mengacu pada tujuan dan strategi Perusahaan.

Bertindak dan mewakili untuk dan atas nama Perusahaan baik dengan pihak internal maupun pihak eksternal.

c. Menjalankan pengurusan Perusahaan dan kegiatan lainnya sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan atau petunjuk Dewan Komisaris maupun RUPS.

Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi, atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.

Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian, mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi. Prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota Direksi

Ketentuan tentang besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan berdasarkan pencapaian hasil serta fungsi masing-masing individu dan dengan memperhatikan masukanmasukan dari anggota Dewan Komisaris lainnya, Presiden Komisaris melaksanakan penetapan tersebut.

Direksi terdiri atas :

a. Presiden Direktur:

b. Wakil Presiden Direktur:

6. CEO

Chief Executive Officer atau dalam bahasa Indonesia sebagai Pejabat Eksekutif Tertinggi adalah jenjang tertinggi dalam perusahaan (eksekutif) atau administrator yang diberi tanggung jawab untuk mengatur keseluruhan suatu organisasi. Seseorang yang ditunjuk sebagai CEO dalam sebuah korporasi, perusahaan, organisasi, atau lembaga biasanya melapor pada dewan direktur.

Tugas CEO adalah:

a. Merencanakan, mengelola, dan menganalisis segala aktivitas fungsional bisnis seperti operasional, sumber daya manusia, keuangan, dan pemasaran

b. Merencanakan dan mengelola proses penganggaran, lalu mengamati dan menganalisis apabila ada kejanggalan dalam prakteknya

c. Mengelola perusahaan sesuai dengan tujuan strategis perusahaan dengan keefektivan dan biaya seefisien mungkin

d. Merencanakan dan mengelola kinerja pada sumber daya manusia agar sumber daya manusia yang berkompeten teridentifikasi dan dapat ditempatkan pada posisi yang sesuai sehingga dapat memaksimalkan kinerja perusahaan

e. Merencanakan, mengelola, dan mengeksekusi perencanaan strategi bisnis atau korporat baik untuk jangka waktu menengah maupun panjang dengan mengacu pada visi dan misi perusahaan

f. Mengidentifikasi dan meningkatkan performa operasional perusahaan dengan cara memotivasi berbagai divisi di perusahaan

g. Mengambil berbagai keputusan strategis yang berdampak baik bagi sustainabilitas perusahaan berdasarkan hasil analisis data dan fakta baik yang telah menjadi jejak rekam (record) perusahaan maupun analisis terhadap berbagai faktor lingkungan bisnis

h. Menjaga sustainabilitas keunggulan kompetitif perusahaan dan

meningkatkan kompetensi utamaperusahaan dan

mengimplementasikannya

i. Menganalisis dan mengambil langkah paling prioritas bagi alokasi sumber daya dan penganggaran perusahaan

j. Membuat kebijakan, prosedur, dan standar pada organisasi perusahaan

k. Menganalisissegala masalah dalam perusahaan dan mengkoordinasikan manajemen puncak dalam menyelesaikan masalah tersebut secara efektif dan efisien

l. Membuat keputusan strategis dalam hal integrasi, divestasi, investasi, aliansi, dan joint venture

Tugas CEO di atas memang bersifat konseptual, tetapi pada prakteknya CEO dituntut untuk memiliki pengetahuan teknis dan pengalaman dalam mengelola perusahaan. Kemampuan CEO dalam mengelola perusahaan tidak dapat terjadi dalam sehari melainkan hasil dari pengendapan berbagai pengalaman CEO di berbagai divisi pada perusahaan. Hal yang diharapkan dari CEO adalah kemampuannya untuk membuat keputusan yang cepat dan tepat, meminimalisir risiko bisnis, dan meningkatkan profit perusahaan.

PT Astra Internasional Tbk memiliki struktur organisasi sebagai berikut:

Gambar 2.

Struktur Organisasi

Gambar 3.

Struktur Organisasi

Gambar 4.

Struktur Organisasi

4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan 4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan misi perusahaan Astra Internasional Tbk adalah sebabgai berikut:

1. VISI

 Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan penekanan pada pertumbuhan yang berkelanjutan denganpembangunan kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan yang solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi,

 Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan.

2. MISI

Sejatera bersama bangsa dengan memberikan nilai terbaik kepada stakeholderkami

4.2 Deskrpsi Data

Tabel 1

Iktisar Laporan Keuangan Tahun 2016 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan komperhensif 2016

Pendapatan Bersih 181,084

Laba Bruto 36,432

Laba Tahun Berjalan 18,302

Laba yang Diatribusikan kepada:

- Pemilik Entitas Induk 15,156

- Kepentingan Nonpengendali 3,146

Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 19,804 Penghasilan Komprehensif yang Diatribusikan kepada:

- Pemilik Entitas Induk 16,626

- Kepentingan Nonpengendali 3,178

Posisi Keuangan (Neraca)

Jumlah Aset 261,855

Aset Lancar 110,403

Aset Tidak Lancar 151,452

Investasi pada Ventura Bersama dan Entitas Asosiasi 33,987

Jumlah Liabilitas 121,949

Liabilitas Jangka Pendek 89,079

Liabilitas Jangka Panjang 32,87

Jumlah Pinjaman 70,91

Jumlah Ekuitas 139,906

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik

Entitas Induk 111,951

Analisa Rasio dan Informasi Lain

Modal Kerja Bersih 1 14,708

Laba Bersih terhadap Aset 2 7%

Laba Bersih terhadap Ekuitas 3 13%

Marjin Laba Kotor 20%

Marjin Laba Bersih4 10%

Rasio Lancar (x) 1.2

Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset (x) 0.5 Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Ekuitas (x) 0.9

Saham Beredar (dalam Jutaan) 40,484

Laba per Saham (Rp) 374

Nilai Aset Bersih per Saham (Rp) 2,765

Dividen Interim per Saham (Rp) 55

Dividen Final per Saham (Rp) 113

Rasio Utang Bersih/(Kas Bersih) terhadap Ekuitas 6 -4,4%

Sumber : Laporan Tahunan 2017 PT Astra International Tbk

Tabel 2

Iktisar Keuangan PT Astra Internasioanl Tahun 2017 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan

komperhensif 2017

Pendapatan Bersih 206,057

Laba Bruto 42,368

Laba Tahun Berjalan 23,165

Laba yang Diatribusikan kepada:

- Pemilik Entitas Induk 18,881

- Kepentingan Nonpengendali 4,284

Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 22,636

Penghasilan Komprehensif yang Diatribusikan

kepada:

Sumber : Laporan Tahunan 2017 PT Astra International Tbk

- Pemilik Entitas Induk 18,524

- Kepentingan Nonpengendali 4,112

Posisi Keuangan (Neraca) Financial Position (Balance Sheet)

Jumlah Aset 295,646

Aset Lancar 121,293

Aset Tidak Lancar 174,353

Investasi pada Ventura Bersama dan Entitas Asosiasi 39,26

Jumlah Liabilitas 139,317

Liabilitas Jangka Pendek 98,722

Liabilitas Jangka Panjang 40,595

Jumlah Pinjaman 74,978

Jumlah Ekuitas 156,329

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada

Pemilik Entitas Induk 123,645

Analisa Rasio dan Informasi Lain Ratio Analysis and Other Information

Modal Kerja Bersih 1 15,456

Laba Bersih terhadap Aset 2 8%

Laba Bersih terhadap Ekuitas 3 15%

Marjin Laba Kotor 21%

Marjin Laba Bersih4 11%

Rasio Lancar (x) 1.2

Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset (x) 0.5

Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Ekuitas (x) 0.9

Saham Beredar (dalam Jutaan) 40,484

Laba per Saham (Rp) 466

Nilai Aset Bersih per Saham (Rp) 3,054

Dividen Interim per Saham (Rp) 55

Dividen Final per Saham (Rp) 1305

Rasio Utang Bersih/(Kas Bersih) terhadap

Ekuitas 6 -1.7%

Tabel 3

Ringkasan Harga saham tahun 2016

Sumber: ringkasan saham Bursa Efek Indonesia

No Kode Saham Nama Perusahaan Remarks Sebelumnya Open Price First Trade Tertinggi Terendah Penutupan Selisih Volume

1 AALI Astra Agro Lestari Tbk. --S1BXO1 14700 14700 14700 14725 14400 14450 -250 1152800

2 ABBA Mahaka Media Tbk. --U9---2 50 0 0 50 50 50 0 5200

3 ABDA Asuransi Bina Dana Arta Tbk. --U8---2 7200 0 0 7150 7150 7150 -50 1000

4 ABMM ABM Investama Tbk. --U9---1 2650 0 0 2650 2650 2650 0 3800

5 ACES Ace Hardware Indonesia Tbk. --U9K--1 925 0 0 950 930 950 25 9234400

6 ACST Acset Indonusa Tbk. --U6---1 3200 0 0 3250 3160 3170 -30 150200

7 ADES Akasha Wira International Tbk. --U5---2 1290 0 0 1300 1275 1275 -15 6800

8 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk. --S6LKO1 2780 2800 2790 2800 2720 2730 -50 13254900

9 ADMF Adira Dinamika Multi Finance Tbk. --U8---1 4400 0 0 4450 4250 4260 -140 98300

10 ADMG Polychem Indonesia Tbk --U4---1 120 0 0 123 120 120 0 472300

11 ADRO Adaro Energy Tbk. --S2BXO1 850 860 860 895 860 885 35 73994700

12 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. --U8---1 302 0 0 0 0 302 0 0

13 AGRS Bank Agris Tbk. --U8---2 93 0 0 102 100 102 9 500

14 AHAP Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. --U8---2 197 0 0 0 0 197 0 0

15 AIMS Akbar Indo Makmur Stimec Tbk --U9---2 302 0 0 0 0 302 0 0

16 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. --U5K--1 1590 0 0 1670 1590 1660 70 15252400

17 AKKU Alam Karya Unggul Tbk. --U9---2 350 0 0 0 0 350 0 0

18 AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk. XDU3---2 830 0 0 820 820 820 -10 17500

19 AKRA AKR Corporindo Tbk. --S9BXO1 6400 6475 6450 6475 6400 6425 25 5695100

20 AKSI Majapahit Inti Corpora Tbk. --U8---2 125 0 0 0 0 125 0 0

21 ALDO Alkindo Naratama Tbk. --U3---2 740 0 0 740 735 735 -5 30000

22 ALKA Alakasa Industrindo Tbk --U3---2 160 0 0 0 0 160 0 0

23 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk. --U3---2 178 0 0 185 185 185 7 100

24 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk. --U5---1 330 0 0 330 326 330 0 643600

25 AMAG Asuransi Multi Artha Guna Tbk. --U8---2 366 0 0 374 348 350 -16 1773000

26 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk. XDU3---1 6875 0 0 6850 6850 6850 -25 39000

27 AMIN Ateliers Mecaniques D Indonesie Tbk. XDU4---2 148 0 0 179 145 170 22 2640600

28 AMRT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. --U9---1 600 0 0 600 600 600 0 10000

29 ANJT Austindo Nusantara Jaya Tbk. XDU1---1 1790 0 0 0 0 1790 0 0

30 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk. --S2LKO1 725 725 730 730 710 715 -10 52925500

31 APEX Apexindo Pratama Duta Tbk. --U2---2 3290 0 0 3280 3270 3280 -10 35500

32 APIC Pacific Strategic Financial Tbk. --U8---2 615 0 0 620 610 610 -5 1106700

33 APII Arita Prima Indonesia Tbk. --U9---2 214 0 0 0 0 214 0 0

34 APLI Asiaplast Industries Tbk. --U3---1 72 0 0 71 67 70 -2 283500

35 APLN Agung Podomoro Land Tbk. --U6K--1 260 0 0 262 248 252 -8 37909500

36 APOL Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. --U7---1 58 0 0 0 0 58 0 0

37 ARGO Argo Pantes Tbk --U4---2 900 0 0 0 0 900 0 0

38 ARII Atlas Resources Tbk. --U2---2 500 0 0 0 0 500 0 0

39 ARNA Arwana Citramulia Tbk. --U3---1 610 0 0 610 570 595 -15 2676500

40 ARTA Arthavest Tbk --U9---2 270 0 0 0 0 270 0 0

41 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk --U2---1 171 0 0 188 169 188 17 7983500

42 ARTO Bank Artos Indonesia Tbk. --U8---2 160 0 0 0 0 160 0 0

43 ASBI Asuransi Bintang Tbk. XDU8---2 530 0 0 540 505 505 -25 21100

44 ASDM Asuransi Dayin Mitra Tbk. CDU8---1 1020 0 0 1050 1000 1020 0 42100

45 ASGR Astra Graphia Tbk. --U9---1 2050 0 0 2100 2050 2050 0 10700

46 ASII Astra International Tbk. --S4BXO1 7400 7450 7425 7475 7275 7400 0 29479500

Dokumen terkait