• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Analisis

Dalam dokumen Skripsi ini kupersembahkan untuk: (Halaman 45-50)

BAB III METODE PENELITIAN

D. Metode Analisis

Dalam penyusunan penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis rasio keuangan yaitu :

1. Rasio Likuiditas

Dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar utang- utang mereka yang akan jatuh tempo.

a.

b.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjag seperti aktiva tetap dan utang jangka panjang.

a.

b.

3. Rasio Profitability

Rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya.

a.

b.

c.

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Perusahaan

Bank pembangunan daerah sulawesi selatan didirikan di Makassar pada tanggal 13 januari 1961 dengan nama PT.Bank pembangunan daerah sulawesi selatan tenggara sesuai dengan akta notaris Raden kadiman di jakarta No.95 tanggal 23 januari1961. Kemudian berdasarkan akta notaris Raden kadiman No.67 tanggal 13 juli 1961 nama PT.Bank pembangunan daerah sulawesi selatan tenggara di ubah menjadi Bank pembangunan daerah sulawesi selatan tenggara.

Berdasarkan peraturan daerah tingkat 1 sulawesi selatan tenggara No.002 tahun 1964 tanggal 12 februari1964,nama bank pembangunan daerah sulawesi selatan tenggara diubah menjadi bank pembangunan daerah tingkat 1 sulawesi selatan tenggara dengan modal dasar Rp.250.000.000. Dengan pemisahan antara provinsi daerah tingkat 1 sulawesi selatan dengan provinsi tingkat 1 sulawesi tenggara, maka pada akhirnya bank berganti nama menjadi bank pembangunan daerah sulawesi selatan.

Dengan lahirnya peraturan daerah No.01 tahun 1993 dan penepatan modal dasar menjadi Rp.25.000.000.000, Bank pembangunan daerah sulawesi selatan dengan sebutan Bank BPD Sulsel dan berstatus perusahaan daerah (PD). Selanjutnya dalam rangka perusahaan status dari perusahaan daerah (PD) menjadi perseroan terbatas (PT) diatur dalam peraturan daerah No.13 tahun 2003 tanggal 20 Agustus 2003 tentang perubahan bentuk bentuk

Hukum bank pembangunan daerah sulawesi selatan dan Perusahaan Daerah (PD) menjadi perseroan terbatas (PT) Bank pembangunan daerah sulawesi selatan, dengan modal dasar Rp.650 milyar.

Akta pendirian PT telah mendapat pengesahan dari menteri hukum dan Hak Asasi Manusia RI berdasarkan surat keputusan No.C- 31541.HT.01.01 tanggal 29 desember 2004 tentang pengesahan akta pendirian perseroan terbatas Bank Pembangunan Daerah sulawesi selatan disingkat bank sulsel,dan telah di umumkan pada Berita Negara Republik Indonesia No.13 tanggal 15 februari 2005,Tambahan No.1655/2005.

Pada tanggal 10 februari 2011, telah dilakukan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS LB) yang dilakukan secara circular resolution dan keputusan RUPS LB tersebut telah diseyujui secara bulat oleh para pemegang saham. Keputusan RUPS LB tersebut telah dibuatkan aktanya oleh Notaris Rakhmawati Laica Marzuki,SH dengan Akta pernyataan tentang keputusan para pemegang saham sebagai pengganti rapat umum pemegang saham Perseroan Terbatas PT.Bank Sulsel, Nomor 16 tanggal 10 februari 2011.

Dimana dalam Akta tersebut para pemegang saham memutuskan untuk merubah nama PT.Bank pembangunan daerah sulawesi selatan disingkat PT.Bank Sulsel menjadi PT.Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat disingkat PT.Bank Sulselbar.

Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan nomor AHU-11765.AH.01.02. Tahun 2011 tentang persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Disamping itu,

perubahan nama ini juga telah memperoleh persetujuan Bank Indonesia berdasarkan kepada keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor:13/32KEP.GBI/2011 Tentang perubahan penggunaan Izin Usaha Akta nama PT.Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Disingkat PT.Bank Sulsel menjadi izin usaha atas nama PT.Bank pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat disingkat PT.Bank Sulselbar.

Tabel 1

Identitas perusahaan

Nama perusahaan PT.Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat

Nama panggilan PT.Bank Sulselbar

Kantor pusat Jalan Dr.sam Ratulangi No.16 Makassar, 90125 Alamat situs www.Banksulselbar.co.id

No.Telpon (+62411) 859171

Tanggal didirikan 13 januari 1961 Tanggal Beroperasi 13 januari 1961

Modal dasar Rp.1.600.000.000.000,- Modal disetor Rp.528.739.000.000,-

NPWP 01.134.213.6.812.000

Pemilik -Pemerintah provinsi sulawesi selatan sebesar Rp.216.000.000.000,-

-Pemerintah kabupaten/kota se-sulawesi selatan sebesar Rp.280.953.000.000,-

-Pemerintah provinsi sulawesi barat sebesar Rp.2.000.000.000,-

-Pemerintah kabupaten/kota se-sulawesi barat sebesar Rp.29.786.000.000,-

Jumlah Asset Rp.8.014.158 juta

Jumlah kantor -1 (satu) kantor pusat

-3 (tiga) kantor cabang utama -27 (dua puluh tujuh) kantor cabang -3 (tiga) kantor cabang syariah -2 (dua) kantor cabang pembantu -38 (tiga puluh delapan) kantor kas

-72 (enam puluh enam) Atm yang tergabung dengan 44.360 terminal Atm jaringan Atm bersama

-6 (enam) payment point 3 (tiga) Mobil kas keliling

25 (dua puluh lima) kantor layanan syariah Jumlah karyawan -1.037 orang (2012)

-1.074 orang (2013) Sumber: PT.Bank Sulselbar

B. Visi Dan Misi 1. Visi

Menjadi Bank yang terbaik di kawasan Indonesia Timur dengan dukungan manajemen dan sumber daya manusia yang profesional serta memberikan nilai tambahan kepada pemda dan masyarakat.

2. Misi:

1. Penggerak dan pendorong laju pembangunan ekonomi daerah

2. Pemegang Kas Daerah dan Melaksanakan Penyimpanan uang daerah 3. Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah

4. Semboyan:”Melayani Sepenuh Hati”

C. Pelayanan PT.Bank Sulselbar

Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan guna memberikan kepuasan kepada nasabah dan masih dalam pembinaan sumber daya manusia, bagi para pegawai bank sulselbar bone dicanangkan program pembinaan yang mengarah pada perubahan sikap dan budaya kerja. Sikap dan budaya kerja tersebut adalah budaya kerja “terampil” yang pelaksanaannya diwajibkan sejak tanggal 17 agustus 1991. Budaya “terampil” tersebut meliputi:

1. Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan taat melaksanakan perintah- Nya,mensyukuri nikmat-Nya,selalu jujur dan ikhlas.

2. Ramah dalam memberikan pelayanan kepada nasabah dengan senyum serta penampilan budi bahasa yang baik.

3. Andal dalam berbisnis,berorientasi pasar dengan sikap sadar biaya, semangat bersaing yang tinggi dan bekerja dengan efisien.

4. Mandiri dalam bertugas dan penuh percaya diri,aktif kreatif seta disiplin dan bertanggungjawab.

5. Piawai dalam bekerja dengan menguasai bidang pekerjaannya dan selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

6. Idealis dalam bereaksi dibidang system kerja dan produk dengan rasa memiliki perusahaan, bekerja terencana dan menghargai waktu serta memiliki semangat bekerjasama.

7. Luas dalam wawasan dan tanggap terhadap sekap perkembangan situasi.

D. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam perusahaan bertujuan agar pekerjaan dapat diatur dan didistribusikan kepada karyawan perusahaan sehingga dapat diselesaikan secara efektif dan efisien. Setiap perusahaan memiliki bentuk struktur organisasi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan bentuk perusahaan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah tenaga kerja,manajemen, dan jenis kegiatan yang dilakukan perusahaan.

Struktur Organisasi Bank Sulselbar Cabang Bone

Tahun 2015

gambar 3.1 Pimpinan Cabang

Seksi Akuntansi

Seksi Pemasaran

Seksi Umum dan Personalia

Head Teller

Teller

S.A. Pemasaran

Analisis Kredit

Penanggung Jawab Jaminan

Petugas Gudang

Out Adm.

& Umum

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Prosedur permohonan kredit

Permohonan kredit disebut juga sebagai tahap persiapan kredit merupakan proses awal dari aktivitas pemberian kredit.

Adapun urutan pengajuan permohonan kredit sebagai berikut:

a) Calon nasabah atau nasabah datang langsung kepada seksi pemasaran yang bertindak sebagai pemrakarsa kredit untuk mendapatkan penjelasan mengenai cara pengajuan permohonan kredit.

b) Seksi pemasaran menjelaskan dan berdiskusi tentang permohonan kredit dan menyerahkan formulir untuk diisi oleh calon nasabah.

c) Calon nasabah atau nasabah menyerahkan foemulir dan permohonan kredit beserta data pelengkap permohonan kredit pada bagian pemasaran yang terdiri dari:

1) Identitas calon nasabah; foto copy KTP, pas photo, 2) Data laporan keuangan,

3) Surat keterangan usaha; NPWP, SITU/HO, SIUP, TDP TDR, IUJKN, SBU.

4) Jaminan; Akte, sertifikat dan lain-lain.

d) Bagian pemasaran meneliti kelengkapan data nasabah dan menyiapkan serta memberi tanda terima penyerahan data tersebut kepada nasabah.

e) Bagian pemasaran akan menganalisis data tersebut dan untuk selanjutnya dilakukan pengecekan kelengkapan.

2. Prosedur Analisis Kredit

Tujuan utama dari analisis kredit adalah untuk memperoleh keyakinan apakah calon nasabah mempunyai kemauan dan kemampuan untuk membayar kembali kredit yang telah diterima dari bank tepat pada waktunya dan untuk mencegah terjadinya kredit macet. Analisis yang dilakukan pihak bank terhadap permohonan kredit yaitu sebagai berikut:

a) Analisis identifikasi pemohon dan usahanya.

Dari permohonan yang telah diajukan oleh calon debitur,bagian pemasaran menganalisis datatersebut secara tepat dan hati-hati. Analisis yang dilakukan adalah meneliti tentang data sebagai berikut:

1) Nama pemohon 2) Alamat

3) Bentuk usaha 4) Jenis laba

5) Susunan pengurus 6) Legalitas dan izin usaha 7) Permohonan kredit 8) Riwayat usaha

9) Riwayat hubungan bisnis dengan PT.Bank Sulselbar Cabang Bone.

10) Riwayat hubungan bisnis dengan bank lain.

b) Analisis Data Evaluasi 5C 1) Analisis Watak (character)

Character adalah keadaan watak dan sifat-sifat dari calon debitur baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha.

Sedangkan tujuan analisis watak adalah untuk melihat rasa tanggung jawab, kejujuran, keseriusan dalam berbisnin dan keinginan untuk membayar semua kewajiban kepada bank dengan seluruh kekayaan yang dimilikinya.

Dalam menganalisis watakdebitur antara lain ditinjau dari:

a) Riwayat hubungan dengan bank b) Riwayat peminjam

c) Reputasi dalam bisbis dan keuangan d) Manajemen

e) Legalitas usaha f) Sumber informasi 2) Analisis kemampuan (capacity)

Untuk mendapatkan kepastian mengenaikemampuan calon debitur dalam menjalankan usahanya,maka dilakukan analisis mengenai usaha calon debitur,meliputi:

a) Kemampuan manajerial (aspek manajemen) b) Kemampuan financial (aspek keuangan) c) Kemampuan pemasaran (aspek pemasaran) d) Kemampuan teknis (aspek teknis)

Keterangan tersebut diperoleh melalui pembukuan dan catatan yang ada pada calon debitur, wawancara dengan supplier, customer, pihak manajemen maupunpengurus dari instansi setempat.

3) Analisis Modal (capital)

Analisis ini memerlukan laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi calon debitur yang disajikan dalam tiga periode. Analisis ini penting mengingat kredit yang diberikan bank hanya sebagai tambahan pembiayaan dan bukan membiayai modal secara keseluruhan. Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan untuk menghitung modal sendiri adalah:

a) Harus ada pemisahan asset yang jelas untuk kepentingan pribadi dan usaha.

b) Harus ada pemisahan yang jelas atas hutang yang digunakan untuk kehidupan pribadi dan kegiatan usahanya.

c) Perhitungan besarnya nilai asset harus didasarkan pada prinsip akuntansi, yaitu didasarkan pada harga historis, dan nilai ini harus untuk periode berikutnya.

d) Nilai equity dapat diperoleh dari pengurangan nilai totak asset yang digunakan untuk membiayai operasional.

e) Untuk debitur yang memiliki usaha lain, agar dibuatkan konsolidasi atas laporan keuangan yang ada, ataupun diambil dari usaha yang paling dominan dengan tetap

mempertimbangkan usaha-usaha yang lain sebagai sumber usaha dan penghasilan tambahan.

4) Analisis Jaminan

Jaminan ini dapat berupa jaminan material,surat berharga dan garansi risiko yang disediakan oleh nasabah untuk menanggung pembayaran kembali kredit sesuai dengan yang diajukan. Penilaian terhadap barang-barang jaminan meliputi:

a) Peranan agunan audit, yaitu digunakan untuk kegiatan operasional

b) Jenis-jenis agunan kredit, yaitu tanah dan bangunan c) Nilai agunan, yaitu diatas nilai pinjaman

d) Penilaian agunan,yaitu dengan taksiran harga pasar

e) Bentuk pengikat agunan,yaitu dengan menyimpan surat sertifikat tanah dan/atau surat-surat lainnyayang menjadi agunan.

5) Analisis Keadaan Ekonomi (condition of economy) Kondisi ekonomi yang perlu diperhatikan adalah:

a) Hal pemasaran, permintaan, penawaran, produksi, tagihan, selera dan bentuk persaingan.

b) Perubahan peraturan pemerintah.

c) Kondisi politik, social, ekonomi, budaya dan lain-lain yang mempengaruhi kelancaran usaha debitur.

6. Prosedur pengawasan Kredit

Pelaksanaan pengawasan kredit meliputi dua cara yaitu pengawasan administrasi dan pengawasan pisik (pembinaan langsung kelapangan), yaitu;

a) Pembinaan yang bersifat administrasi, yang lebih menitikberatkan kepada kegiatan bagian pemasaran didalam kantor. Sebagai contoh yaitu; penyelesaian analisis dan surat- surat untuk dan dari debitur, penyelesaian laporan-laporan studi literature dalam rangka pemberian input kepada debitur.

b) Pembinaan langsung kelapangan untuk membantu langsung kesulitan debitur serta kelancaran usaha debitur. Bagian pemasaran di tuntut pula untuk perkembangan dunia usaha pada umumnya, khususnya usaha yang dilakukan debitur, sehingga bagian pemasaran dapat memberikan saran, diskusi dan pertimbangan-pertimbangan tentang usaha debitur yang dibinanya, sehingga hubungan baik antara debitur dan bank selalu tercipta.

Pembinaan yang berkesinambungan akan sangat membantu peningkatan kualitas kredit secara keseluruhan dan sangat membantu dalam analisis kredit selanjutnya. Tujuan pengawasan kredit ini dilakukan adalah agar setiap kredit yang diberikan sehat,artinya;

a) Penggunaan kredit sesuai tujuannya

b) Memenuhi persyaratan kredit, baik administrasi maupun yuridis

c) Pengembaliaan kredit berjalan lancar sesuai perjanjian

d) Mencegah timbulnya kerugian bagi bank, maupun debitur sebagai akibat penyimpangan/penyelewengan yang dilakukan oleh bank, oleh debitur maupun oleh pihak ketiga.

7. Prosedur Keputusan Atas Permohonan Kredit

a) Jika calon nasabah adalah perusahaan besar dan memerlukan analisis yang rumit dan lebih teliti, maka bagian pemasaran akan menyerahkan hasil analisis tersebut yaitu berupa Memorandum Analisis kredit dan file-file kredit kepada analisis kredit untuk dilakukan penilaian dan analisis ulang.

b) Setelah dianalisis ulang dan telah disetujuinya, Analisis kredit akan menyerahkan seluruh berkas pinjaman tersebut kepada pimpinan cabang yang mempunyai otorisasi memutuskan kredit. Jika tdak disetujui, berkas pinjaman akan dikembalikan kepada bagian pemasaran dan selanjutnya akan dianalisis ulang. Jika terdapat kekurangan, bagian pemasaran akan menolak pengajuan kredit.

c) Berkas pinjaman diterima oleh pimpinan cabang dan selanjutnya akan dilakukan sidang komite kredit yang diikuti oleh bagian pemasaran yang bertindak sebagai pejabat

pamrakarsa, analisis kredit yang bertindak sebagai pejabat perekomendasi serta pimpinan cabang bertindak sebagai pejabat yang mempunyai otorisasi memutuskan kredit.

d) Dari sidang itu pula akan diperoleh suatu keputusan final, jika komite kredit menolak dalam pemberian kredit harus disertai alasan-alasan penolakan tersebut kepada pemohon kredit.

Sebaliknya jika permohonan kredit disetujui maka besarnya kredit yang diberikan serta syarat-syarat kredit yang diusulkan yaitu;

1) Maksimum kredit 2) Jenis kredit 3) Sektor kredit

4) Tujuan penggunaan 5) Suku bunga

6) Jangka waktu 7) Jaminan 8) Asuransi

e) Tahap terakhir adalah persiapan pencairan kredit yang dilakukan oleh bagian administrasi kredit, dan dilakukannya penandatanganan permohonan kredit.

B. Pembahasan

1. Analisis Data Identitas Pemohon Dan Usahanya

Berikut ini adalah salah satu data identitas pemohon kredit:

a. Data Pemohon;

2) Nama pemohon : Hj. Wahidah (Direktris) 3) Nama perusahaan : CV.Safwah

4) Alamat : Jl.Langsat, Bone, Kab.bone 5) Jenis usaha : Jasa konstruksi

a. Permohonan kredit;

1) Jenis kredit : KMK Sektor Konstruksi

2) Plafon : Rp.100.000.000,00

3) Jangka waktu : 3 bulan

4) Tujuan kredit : Tambahan modal kerja b. Hubungan dengan Bank Sulselbar Bone;

Pemohon merupakan nasabah giro dengan nomor rekening 091.003.1456.6

c. Hubungan dengan bank lain

Sesuai informasi bank yang kami terima bahwa yang bersangkutan juga merupakan debitur pada bank lain yaitu bank rakyat indonesia (BRI) dan tidak termasuk dalam daftar hitam bank indonesia (BI).

d. Aspek manajemen;

1) Riwayat singkat perusahaan.

Perusahaan ini didirikan pada tanggal 26 januari 2010, akta nomor 10 dan dibuat dihadapan notaris herman labbase,SH dengan CV.Safwah, yang berkantor pusat di jalan langsat, kabupaten bone

dimana nyonya Hajja Wahidah bertindak sebagai persero pengurus dengan jabatan Direktris.

2) Susunan pengurus sebagai berikut:

Direktris : Hajja Wahidah

Wakil Direktris : Jusmiati Persero comanditer : Sridevi f. Aspek pemasaran;

1) Daerah pemasaran adalah Tk. 1 sulawesi selatan 2) Tercacat sebagai rekanan pada pemda bone g. 1) Perizinan;

a) NPWP : 02.810.465. 1-803.000

b) SITU : 500/126/K.MSB

c) SIUP : 269/LUT/PK/V/2012

d) TDP : 20.24.130.300.277

e) IUJKN : 1-137583-7322-2-00092

f) SBU : 2-7322-1-16-1-20-137583

2)Agunan yang diberikan;

Sebidang tanah yang diatasnya berdiri bangunan perumahan sesuai SHM No. 775 SU, No 00283/Bone/2008, tanggal 07-04-2008. Luas 183 M2. Letak di bone kabupaten bone atas nama Hajja Wahidah.

2. Analisis laporan keuangan yang dilaksanakan oleh PT.Bank sulselbar cabang bone.

Setelah melakukan analisis-analisis terhadap kebenaran laporan keuangan yang telah di audit (akuntan publik) diserahkan oleh calon debitur bersama surat permohonan kredit dan apabila bagian pemasaran telah yakin akan kebenaran laporan keuangan tersebut, maka selanjutnya dilakukan analisis rasio untukmengetahui kondisi keuangan perusahaan dan sampai dimana kemampuan perusahaan untuk melaksanakan operasinya dimasa yang akan datang. Hal ini tercermin didalam hasil pada masa lalu dalam laporan keuangan. Analisis rasio yang dilaksanakan oleh PT.Bank Sulselbar Cabang Bone, meliputi:

a. Rasio Likuiditas

Yaitu menunjukkan sejauh mana kewajiban lancar jaminan pembayarannya adalah aktiva lancar. Hal ini dapat dilihat pada current ratio, yaitu perbandingan aktiva lancar dan hutang lancar.

1.

b. Rasio Solvabilitas

Yaitu menujukkan sejauh mana modal sendiri menjamin seluruh hutang dengan menggunakan rumus.

1.

2.

c. Rasio Profitabilitas

Yaitu menujukkan berapa persen keuntungan yang dicapai dengan menjual produk.

1.

2.

3.

3. Proses Penerapan Analisis Laporan Keuangan Terhadap Permohonan Kredit. Berikut ini penulis akan memperlihatkan laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi selama tiga periode terakhir.

Tabel 2 CV. Safwah

Laporan posisi keuangan 31 Desember 2012,2013,2014

Asset 2012 2013 2014

Asset Lancar

Kas 2.500.000 11.254.000 11.210.000)

piutang usaha 98.000.000 99.564.000 110.624.000

persediaan barang 250.000.000 335.640.000 375.642.000 Total asset lancer 350.000.000 446.458.000 497.476.000 Asset tidak lancar

Tanah Bangunan 88.035.000 88.035.000 88.035.000

Kendaraan 88.035.000 88.035.000 88.035.000

Peralatan Kantor 2.250.000 2.250.000 2.250.000 Penyusutan 0 (25.640.000) (51.280.000) Total Asset tidak lancar 178.320.000 152.680.000 127.040.000

Total Asset 528.820.000 599.138.000 624.516.000

Liabilitas Jangka Pendek

Hutang Dagang 12.000.000 10.671.000 12.067.000

Hutang Bank 100.000.000 81.645.000 17.789.000

Total Liabilitas Jangka

Pendek 112.000.000 93.316.000 29.856.000

Ekuitas

Modal disetor 250.000.000 250.000.000 250.000.000

Laba ditahan 88.335.000 166.820.000 255.823.000

Laba tahun berjalan 78.485.000 89.002.000 88.837.000

Total Ekuitas 416.820.000 505.822.000 594.660.000

Total Liabilitas Dan Ekuitas 528.820.000 599.138.000 624.516.000

Tabel 3 CV.Safwah Laporan Laba Rugi 31 Desember 2012,2013,2014

URAIAN 2012 2013 2014

Penjualan netto 539.217.000 727.943.000 737.042.000

Harga pokok penjualan 404.413.000 545.957.000 552.782.000

Biaya administrasi umum 34.949.000 36.397.000 36.852.000

Laba (rugi) operasional 99.855.000 145.589.000 147.408.000

Biaya bunga 7.520.000 15.240.000 17.254.000

Biaya penyusutan 0 25.640.000 25.640.000

Biaya lainnya 0 0 0

Pendapatan setelah bungan dan penyusutan 92.335.000 104.709.000 104.514.000

Penghasilan lainnya 0 0 0

Laba sebelum pajak 92.335.000 104.709.000 104.514.000

PPH badan (13.850.000) (15.707.000 (15.677.000)

Laba bersih setelah pajak 78.485.000 89.002.000 88.837.000

Dari analisis yang dilakukan oleh bagian analisis kredit,perusahaan CV. Safwah telah memenuhi ketiga analisis yaitu analisis identifikasi pemohon dan usaha, analisis 5C, dan analisis aspek-aspek kredit. Untuk aspek keuangan , dibawah ini hasil analisis rasio:

Tabel 4 ANALISIS RASIO

Analisis Ratio

Hasil Analisis Ratio Standar Ratio

Ket.

2012 2013 2014 Likuiditas ratio

a.current ratio 321% 478% 1.666% >200% Baik Solvabilitas ratio

a.total debt to equity ratio 26% 18% 5% <50% Baik Profitabilitas ratio

a.net profit margin 14% 12% 12% >15% Baik

Sumber:PT.Bank Sulselbar

Perusahaan CV.Safwah mengajukan kredit sebesar Rp.100.000.000, pihak bank merekomendasikan sebesar Rp.100.000.000.

4. Efektivitas Pemberian Kredit

Efektivitas dari pemberian kredit ditandai dengan tercapainya tujuan pemberian kredit yang diharapkan oleh Bank Sulselbar cabang Bone. Selama melakukan penelitian, penulis memperoleh keyakinan bahwa yang diberikan telah sesuai dengan prinsip dan prosedur yang ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari proses penyelesaian kredit dari mula penyampaian permohonan dan data dari monitoring kredit untuk memastikan bahwa pemanfaatan kredit digunakan sesuai tujuan semula.

Dari berbagai tahapan tersebut, termasuk didalamnya analisis kredit yang mencakup analisis laporan keuangan laporan keuangan, PT.

Bank Sulselbar Cabang Bone menujukkan bahwa kredit yang telah diberikan pada debitur aman dalam arti mempunyai kondisi keuangan yang baik dan debitur telah memanfaatkannya sesuai dengan tujuan semula yaitu memajukan usaha sehingga dapat menjamin pengembalian pinjaman tepat waktunya disertai dengan pembayaran bunga yang telah ditetapkan sebelumnya.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pembahasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pada Bank Sulselbar Cabang Bone setiap pemberian kredit harus berdasarkan surat permohonan yang ditanda tangani oleh pemohon.

Permohonan dituangkan dalam formulir permohonan kredit sesuai standar pada Bank Sulselbar. Pada tahap ini dimana dokumen persyaratan kredit yang berupa laporan keuangan nasabah dibuat oleh pihak bank secara estimasi berdasarkan hasil wawancara pihak bank dengan nasabah untuk nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk prospek usaha nasabah.

2. Tersedianya data laporan keuangan calon debitur yang lengkap, releven, benar dan telah diaudit dari kantor akuntan publik sebelum analisis kredit dimulai. Untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan yang sebenarnya dari data laporan keuangan tersebut, bank melakukan inspeksi langsung kelapangan usaha calon debitur, meminta informasi dari bank lain, serta meminta informasi dari pihak yang memiliki hubungan bisnis dengan calon debitur.

3. Terdapat analisis perhitungan rasio keuangan untuk mengetahui likuiditas, sovabilitas dan profitabilitas perusahaan calon debitur. Rasio keuangan yang dihitung terdiri dari; Current ratio, Total Debt to Equity Ratio, Net Profit Mergin.

B. Saran

1. Sebaiknya bank sulselbar mempertegas penerapan prinsip kehati-hatian yang telah ditetapkan pada prosedur pemberia kreditnya dari prosedur permohonan kredit sampai dengan prosedur penyelamatan kredit bermasalah. Tindakan ini merupakan salah satu upaya bank untuk mengurangi resikokredit macet sebab bank dapat menilai itikad baik pemohon kredit salah satunya adalah dengan melengkapi semua dokumen persyaratan permohonan kredit dan petugasyang menangani permohoanan kredit.

2. Sebaiknya bank sulselbar juga memperhatikan analisis terhadap prospek usaha nasabah, karena usaha nasabah merupakan sumber pemasukan bagi nasabah untuk dapat melunasi kredit berikut bunganya. Bila bank hanya terpaku pada nilai agunan saja, justru bank dapat menjerumuskan nasabahnya dan itu bukan berarti penyelesaian yang saling menguntungkan bagi nasabah maupun bank karena ada pihak yang dapat dirugikan.

3. Sumber daya manusia merupakan aspek yang paling penting, oleh karena itu diperlikan pegawai yang kompeten dan dapat dipercaya. Berdasarkan hal ini, pihak Bank Sulselbar Cabang Bone perlu:

a) Menempatkan pegawai yang berkualitas, bertanggung jawab, jujur dan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan.

b) Menempatkan pegawai kejabatan yang lebih tinggi berdasarkan profesionalisme, integritas, dan kemampuan yang dimilikinya dan bukan berdasarkan senioritas dari pegawai.

DAFTAR PUSTAKA

Agnes Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Drs.Indriyo. 2002. Manajemen Keuangan. Universitas Gadjahmada. Yogyakarta.

Hasanuddin Rahman. 2000. Kebijakan Kredit Perbankan Yang Berwawasan Lingkungan. PT. Citra Aditya, Meden.

Kasmir. 2001. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Kasmir. 2002. Dasar-dasar Perbankan. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan Yogyakarta: LibertyYogyakarta Nabila I Soraya. 2005. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Makassar.

Simorangkir, O.P, 2001, Dasar - Dasar Mekanisme Perbankan. Aksara Press, Jakarta.

Sofyan Syafri Harahap. 2004. Anilisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT.Raja Grafindo Persada.Jakarta

Siswanto Sutojo. 2007. Analisis Kredit Bank Umum. PT. Damar Mulia Pustaka.

Jakarta

Untung Budi. 2000. Kredit Perbankan di Indonesia. ANDI. Yogyakarta

Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 2005, Tentang Pokok-Pokok Perbankan Pasal 1 ayat 1. Jakarta.

Dalam dokumen Skripsi ini kupersembahkan untuk: (Halaman 45-50)

Dokumen terkait