BAB III. METODE PENELITIAN
E. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode ini berusaha menganalisa suatu pokok permasalahan yang nantinya akan memberikan suatu gambaran dan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui penggunaan rasio keuangan
35
dalam mempengaruhi kinerja keuangan pada PT. PLN (persero). Maka dari itu kita dapat menggunakan metode analisis:
1. π ππΈ =Laba setelah pajak
Total modal Γ 100%
2. π ππΌ = EBIT +Penyusutan
Total Aktiva Γ 100%
3. π ππ ππ πΎππ = Kas +Bank
Hutang Lancar Γ 100%
4. π ππ ππ πΏπππππ = Aset Lancar
Hutang Lancar Γ 100%
5. πΆππππππ‘πππ πππππππ = Total Piutang Usaha
Total Pendapatan Usaha Γ 365 6. πΌππ£πππ‘πππ¦ ππ’ππππ£ππ = Total Persediaan
Total Pendapatan Usaha Γ 365 7. ππ΄ππ =Total Pendapatan
Total Aktiva Γ 100%
8. πππ π‘ππβππππ ππ΄ =Total Modal Sendiri
Total Aset Γ 100%
36 BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Nama Sejarah Singkat Perusahaan 1. Gambaran Umum Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. PLN (Persero) APD Makassar
Alamat : Jl. Serui No. 5A. Makassar. 90174
Telp. Kantor/Pabrik : (0411) 3619927 - 3634130
Email Perusahaan : apdmakassar@plnsulseltra.co.id
Status Perusahaan : Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
2. Sejarah Singkat Perusahaan
Perusahaan kelistrikan di kota makassar dan sekitarnya sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Saat itu penyediaan tenaga listrik dikelola oleh suatu lembaga yang disebut Electriciteit Weizen.
Konon pembangkit listrik dikota makassar pertama kali terpasang yaitu sekitar tshun 1914 dengan menggunakan mesin uap berlokasi di Pelabuhan Makassar. Sejalan dengan pertumbuhan kota yang diikuti dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan tenaga listrik, maka pada tahun 1925 Dibangun pusat listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 2 MW di tepi sungai Jeneberang daerah Pandang-Pandang, Sungguminasa dan hanya mampu beroperasi hingga tahun 1957.
37
Selanjutnya pada tahun 1946 Dibangun Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang berlokasi di bekas lapangan sepak bola Bontoala yang dikelola N. V. Nederlands Gas Electriciteit Maatschappy (N.V. NEGEM).
Tetapi kedua pembangkit listrik tersebut di tahun 1949 Seluruh pengelolaan kelistrikan dialihkan ke N.V. Ovesseese Gas dan Electriciteit Gas dan Electriciteit Maatschappy (N.V. OGEM).
Menindak lanjuti Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 agustus 1945, sebagai dampak perkembangan politik pemerintah Negara Kesatuan RI pada pertengahan 1957 Pengusahaan ketenagalistrikan di kota Makassar dinasionalisasi oleh Pemerintah RI dan dikelola oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) Makassar tetapi PLN Makassar memiliki wilayah operasi terbatas hanya di kota Makassar dan daerah luar kota Makassar antara lain Majene, Bantaeng, Bulukumba, Watampone dan Palopo untuk pusat pembangkitnya ditangani oleh PLN Cabang luar kota dan pendistribusiannya oleh PT. MPS (Maskapai untuk Perusahaan-perusahaan Setempat). PLN Makassar inilah kelak merupakan cikal bakal PT. PLN (Persero) Wilayah VIII sebagaimana yang kita kenal dewasa ini.
Tahun 1961 PLN Pusat membentuk unit PLN Exploitasi VI dengan wilayah kerja meliputi Propinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara yang berkedudukan di Makassar. Dengan keluarnya Surat Edaran PLN No.078/PST/1967 tentang klasifikasi bagi kesatuan Perusahaan Listrik Negara (PLN) maka PLN cabang luar kota tidak dapat dimasukkan
klasifikasi dalam cabang. Oleh karena itu berdasarkan surat keputusan pimpinan PLN Eksplorasi VI No. 001/E.VI/1968. Pada tanggal 08 Januari 1968 PLN cabang luar kota di bubarkan. Semenjak dengan itu pengaturan segala sesuatunya diserahkan dan ditangani PLN Ekslorasi VI.
Dalam perkembangan selanjutnya PLN Ekslorasi VI selain di bawahi beberapa unit PLTD juga dibawahi unit PLN Cabang Makassar dan PLTU Makassar yang diresmikan pada tahun 1971 oleh Presiden Soeharto.
Sementara PLN Cabang Makassar membawahi unit-unit kerja antara lain PLN Ranting Sengkang, Watampone, Kendari, serta unit pengusaha pembangkit yaitu PLTD Bontoala.
Tahun 1972 Pemerintah RI mengeluarkan PP. 18 Tahun 1972 tentang Perusahaan Listrik Umum Listrik Negara yang mempunyai arti penting bagi PLN karena merupakan dasar hukum perubahan status dari Perusahaan Negara menjadi Perusahaan Umum. Pada tanggal 21 maret 1973 Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No. 01/PRT/1973 tentang Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas Perusahaan Umum, PLN Exploitasi VI berubah menjadi PLN Exploitasi VIII.
Sebagai tindak lanjut Peraturan Menteri tersebut, direksi PLN mengeluarkan SK.No. 050/DIR/1973 tanggal 20 oktober 1973 tentang Struktur Organisasi dan Tugas-tugas Pokok Perum Listrik Negara
39
Explorasi VIII yang di dalamnya terdapat unit pelaksana yaitu sektor Tello Cabang Ujung Pandang.
Pada Tahun 1975 Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik mengeluarkan Peraturan Menteri No. 013/PRT/1975 sebagai penganti Peraturan Menteri No. 01/PRT/1973 yang didalamnya disebutkan bahwa perusahaan mempunyai unsur pelaksana yaitu Proyek PLN Wilayah. Unit PLN Proyek adalah unsur pelaksana yang bertugas melaksanakan tugas perusahaan dalam bidang pembangunan yang ditetapkan sebagai Keputusan Menteri atas usul Direksi dengan biaya APBN atau Anggaran Perusahaan. Sedangkan unit PLN Wilayah adalah unsur pelaksana diwilayah kerja bersangkutan yang mempunyai tugas selain menyelengarakan pembangkitan, penyaluran dan pendistribusian juga pengusahaan tenaga listrik. Oleh karena itu, Direksi Perum Listrik Negara menetapkan SK No. 010/DIR/1976 yang mengubah sebutan PLN Exploitasi VIII menjadi PLN Wilayah VIII.
Dengan berubahnya status PLN menjadi perusahaan perseroan (persero) berdasarkan PP No. 23 tahun 1994 maka status PLN Wilayah VIII berubah menjadi Persero maka juga berubah namanya menjadi PT. PLN (Persero) Wilayah VIII. Perubahan ini mengandung arti bahwa PLN semakin dituntut untuk dapat meningkatkan kinerjanya.
Sejalan dengan kebijakan restrukturisasi sektor ketenaga listrikan, PT PLN (Persero) Wilayah VIII diarahkan menjadi Strategic Business
Unit/Investment Centre dan sebagai tindak lanjut, sesuai dengan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No 01. K/010/DIR/2001 tanggal 8 Januari 2001, PT PLN (Persero) Wilayah VIII berubah menjadi PT PLN (Persero) Unit Bisnis Sulawesi Selatan dan Tenggara. Dan 5 tahun kemudian yaitu tepatnya pada Tahun 2006 Berubah menjadi PT PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat.
Kondisi Umum PT. PLN (Persero) Wilayah VIII
PT PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar memiliki daerah kerja yang mencakup 3 wilayah propinsi yaitu Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat. Luas kawasan 62 ribu km2 lebih.
Melihat kondisi geografis dan potensi sumber daya alam yang dimiliki maka penyediaan tenaga listrik yang dapat dikembangkan sangat beragam.
Berdasarkan kajian yang dilakukan, saat ini jenis pusat listrik yang dimiliki PLN Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar melliputi PLTA (termasuk Minihidro), PLTU dan PLTG. Sementara untuk kepentingan operasional dan pelayanan PLN Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar membawahi 9 unit Area( Makassar, Pare-pare, Watampone, Pinrang, Bulukumba, Palopo, Kendari dan Bau-bau, & Mamuju), 3 unit Sektor Pembangkitan (Tello, Bakaru dan Kendari), Unit 1 unit Area Pengatur dan Penyaluran Beban (AP2B) sistem Sulselbar dan 1 unit Area Pengatur Distribusi (APD) Makassar.
41
Dalam menjalankan fungsinya, PLN Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar bertujuan mengusahakan pembangkitan penyaluran dan pendistribusian tenaga listrik serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi, mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangannya serta menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha penyediaan tenagalistrik yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi di Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat.
Dengan areal kerja yang sedemikian luas serta dengan total jumlah pelanggan yang hingga saat ini mencapai +-1,7 juta pelanggan maka jelas hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi PLN. Di satu sisi PLN masih dibebani dengan misi sosial untuk mengusahakan kemakmuran bagi rakyat.
Sementara di sisi lain PLN harus mengusahakan profit sebagai ciri suatu perusahaan yang sehat dan berkembang.
Dengan total asset sebesar 12 triliun, dilihat dari segi asset maka PLN merupakan perusahaan terbesar di Indonesia. Bayangkan dari kota hingga pelosok desa, PLn senantiasa menyediakan listrik bagi masyarakat. Hal ini membuktikan bahwa PLN memiliki fungsi strategis karena melibatkan pelayanan bagi pelanggan yang beragam dengan berbagai tingkat kehidupan sosial ekonomi yang beragam pula. Melihat hal tersebut serta mengingat pasal 33 UUD 1945, maka pemerintah berhak campur tangan.
Khususnya dalam hal penerapan tarif yang tentu saja dengan mempertimbangkan banyak aspek yang terdapat di kedua sisi antara
pelanggan dengan PLN ?, untuk menjawab cukup kita melihat pada kenyataan bahwa hingga saat ini PLN masih disubsidi oleh pemerintah.
B. Visi dan Misi PT.PLN (Persero) APD Makassar 1. Visi Perusahaan
Diakui sebagai Pusat Pengatur Distribusi terkemuka di indonesia yang unggul, efisien, dan andal dengan SDM yang professional.
2. Misi Perusahaan
a. Mengoperasikan Sistem Distribusi 20 kV secara profesional dengan berbasis teknologi SCADA dan IT yang tepat guna
b. Mewujudkan kecepatan pemulihan gangguan dan meminimalisir daerah padam untuk menciptakan keandalan sistem yang tinggi
c. Menjalankan fungsi sebagai pusat data JTM yang akurat, terkini, dan terpercaya
d. Menngembangkan SDM yang pembelajar, inovatif, dan beretika.
3. Motto Perusahaan
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik (Electricity for a better life).
43
C. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi
1. Manajer APD
Bertanggung Jawab dalam mengelola kegiatan operasi sistem distribusi, outgoing Gardu Induk, SCADA dan Telekomunikasi di daerah kerjanya secara efisien dan efektif guna menjamin mutu dan keandalan sistem pendistribusian tenaga listrik untuk mencapai kinerja unit
TUGAS POKOK
a. Menjamin pelaksanaan kegiatan pengusahaan jaringan distribusi Real Time.
b. Menetapkan rencana pengembangan, pengoperasian dan pemeliharaan SCADA, Telekomunikasi, GFD dan Instalasi 20 kV Gardu Induk secara tahunan untuk bahan RKAP.
c. Menetapkan rencana pemeliharaan dan sistem proteksi.
d. Mengevaluasi pengadaan dan pengelolaan barang dan jasa untuk mendukung operasional perusahaan dalam menunjang pencapaian target kinerja.
e. Mengkoordinir pengoperasian pendistribusian tenaga listrik untuk mencapai keandalan sistem.
2. Senior Specialist II / Analyst / Assistant Analyst Quality Assurance Memastikan terlaksananya sistem pengendalian manajemen Wilayah (berupa konsultasi dan supervisi manajemen keuangan, manajemen teknik,
45
dan manajemen SDM) serta memberikan laporan pengendalian dan saran perbaikannya
TUGAS POKOK
a. Mengoptimalkan program kerja pengendalian dan supervisi manajemen keuangan, manajemen teknik, dan manajemen SDM sesuai program kerja perusahaan.
b. Menggagas langkah perbaikan melalui konsultansi dan supervisi manajemen keuangan, manajemen teknik, dan manajemen SDM sesuai program kerja perusahaan.
3. Senior Specialist II / Analyst / Assistant Analyst Kinerja
Bertanggung Jawab atas pelaporan kinerja dan validasi data lintas fungsi untuk mendukung pencapaian target kinerja yang ditetapkan.
TUGAS POKOK
a. Mengkoordinasikan laporan kinerja Area Pengatur Distribusi b. Melakukan validasi data kinerja lintas fungsi
c. Menyusun dan Mengkooordinasikan tugas / kegiatan cascading Key Performance Indikator (KPI) Area
4. Senior Specialist II / Analyst / Assistant Analyst Manajemen Resiko Bertanggung jawab mengkoordinasi dan memfasilitasi penyusunan kajian kelayakan dan analisa risiko untuk setiap kegiatan dalam proses
bisnis yang dikelola oleh manajemen serta memberikan saran dan rekomendasi, memantau dan mengevaluasi pengelolaan risiko atau mitigasi risiko untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya risiko yang dapat menghambat tercapainya sasaran perusahaan.
TUGAS POKOK
a. Menyusun peta risiko (Enterprise Risk Map) b. Menyusun identifikasi risiko
c. Menganalisa dan menentukan level risiko d. Menyusun mitigasi risiko
5. Assistant Manajer Scada, Ti & Telkom
Bertanggung jawab atas ketersediaan fungsi SCADA, Teknologi Informasi dan Telekomunikasi yang handal, merencanakan, memelihara, mengelola dan mengembangkan sistem SCADA dan Telekomunikasi sesuai target kinerja yang ditetapkan untuk mendukung kehandalan dan keamanan pendistribusian tenaga listrik.
TUGAS POKOK
a. Menyusun rencana pengembangan, pengoperasian dan pemeliharaan SCADA dan Telekomunikasi sampai dengan 5 tahun untuk bahan PRK
b. Mengkoordinasikan terselenggaranya mekanisme proses realisasi
47
pengadaan barang dan jasa dalam hal pembangunan, pengembangan, pengoperasian dan pemeliharaan SCADA, Teknologi Informasi dan Telekomunikasi serta memantau pelaksanaan pekerjaan fisik.
c. Mengevaluasi pemeliharaan dan pengembangan SCADA, Teknologi Informasi dan telekomunikasi untuk mendukung keandalan pendistribusian tenaga listrik.
6. Assistant Manajer Operasi System
Bertanggungjawab atas pengelolaan kegiatan operasi kubikel outgoing 20kV dan peralatan pengaman jaringan 20kV secara real time dan optimal dalam pendistribusian tenaga listrik dengan tingkat mutu, keandalan dan keamanan sesuai target kinerja perusahaan.
TUGAS POKOK
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pengusahaan jaringan distribusi Real Time.
b. Menyusun rencana pengembangan, pengoperasian dan pemeliharaan GFD manual dan GFD remote berikut kajian kelayakan operasi (KKO) dan kajian kelayakan finansial (KKF) secara tahunan untuk bahan RKAP
c. Mengkoordinasikan terlaksananya pekerjaan fisik pembangunan dan pengembangan GFD manual dan GFD remote untuk meningkatkan
keandalan pendistribusian tenaga listrik
d. Mengkoordinir pengoperasian pendistribusian tenaga listrik untuk mencapai keandalan sistem.
7. Assistant Manajer Keu, Sdm, & Adm
Bertanggung jawab atas kegiatan pengelolaan Keuangan, Akuntansi, Adminstrasi SDM, Kesekretariatan & Umum, dan Perbekalan untuk mencapai target HOP, tertib administrasi, tertib waktu dan tertib biaya serta menyajikan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu.
TUGAS POKOK
a. Mengevaluasi FTK, kebutuhan tenaga outsourcing dan pengembangan SDM serta pemetaan untuk pengisian FJ
b. Mengevaluasi kenaikan grade, skala grade, MUK Pegawai dan talenta
c. Mengevaluasi kontrak perjanjian dengan Pihak ke Tiga ( PJTK, PP dan perawatan kesehatan)
8. Supervisor Perencanaan Operasi
Bertanggung jawab merencanakan pengoperasian sistem Distribusi agar dapat mencapai tingkat mutu, keandalan dan keamanan sesuai target kinerja perusahaan dan mengelola perencanaan, pemeliharaan dan pengembangan peralatan jaringan 20 kV, termasuk GFD dan Keypoint.
49
TUGAS POKOK
a. Membuat rencana pengembangan, pengoperasian dan pemeliharaan GFD dan Keypoint (LBS , Recloser) yang manual maupun remote berikut kajian kelayakan operasi (KKO) dan kajian kelayakan finansial (KKF) secara tahunan untuk bahan RKAP
b. Memonitor pekerjaan fisik pembangunan dan pengembangan GFD dan Keypoint (LBS , Recloser) yang manual maupun remote untuk meningkatkan keandalan pendistribusian tenaga listrik
9. Supervisor K3 & Umum
Bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan pengelolaan fungsi kepegawaian, Kesekretariatan yang meliputi pelaksanaan TLSK, Rumah Tangga, dan pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk memenuhi peningkatan mutu kwalitas SDM dan mendukung tertib administrasi, tertib waktu dan sadar biaya serta meningkatkan keamanan dan kenyamanan pegawai dalam bekerja dan mendukung tercapainya zero accident.
TUGAS POKOK
a. Menyiapkan usulan peserta diklat, sk talenta, kenaikan grade & skala gradePegawai
b. Memverifikasi restitusi emolumen kesehatan pegawai
10. Supervisor Master Station & Ti
Bertanggung jawab atas ketersediaan fungsi Hardware, software dan telekomunikasi sistem SCADA/DMS yang handal di pusat kontrol serta, memelihara, mengelola dan mengembangkan sistem Hardware, software dan telekomunikasi sistem SCADA/DMS untuk mendukung kehandalan dan keamanan pendistribusian tenaga listrik.
TUGAS POKOK
a. Membuat rencana perbaikan gangguan dan pemeliharaan Master Station dan Teknologi Informasi
b. Memonitor terlaksananya pekerjaan fisik pembangunan dan pengembangan Master Station dan Teknologi Informasi untuk meningkatkan keandalan pendistribusian tenaga listrik
c. Memonitor kehandalan pengoperasian Master Station dan Teknologi Informasi untuk mencapai target kinerja operasi distribusi melalui koordinasi dari sisi hulu dengan KD, PLN P3B, Proyek Induk, PLN Pusat dan sisi hilir dengan Area dan Area Prima
11. Supervisor Remote Terminal Unit (Rtu) dan Peripheral
Bertanggung jawab dalam menjamin ketersediaan fungsi SCADA (RTU, Wiring RTU, UPS, Genset, Bengkel RTU) yang handal, memelihara, mengelola dan mengembangkan sistem RTU SCADA untuk mendukung kehandalan dan keamanan pendistribusian tenaga listrik.
51
TUGAS POKOK
a. Membuat rencana perbaikan gangguan dan pemeliharaan RTU b. Memonitor terlaksananya pekerjaan fisik pembangunan dan
pengembangan RTU untuk meningkatkan keandalan pendistribusian tenaga listrik
12. Supervisor Operasi Dcc Selatan & Dcc Utara
Bertanggung jawab dalam pengoperasian sistem Distribusi agar dapat mencapai tingkat mutu, keandalan dan keamanan sesuai target kinerja perusahaan serta mengelola perencanaan, pemeliharaan dan pengembangan sistem distribusi.
TUGAS POKOK
a. Menyusun program kerja dan anggaran fungsi Operasi distribusi sebagai pedoman kerja untuk tertib administrasi.
b. Menyusun load forecasting (peramalan beban) jaringan distribusi dan rencana kebutuhan tenaga listrik Area untuk memenuhi kebutuhan perencanaan pengembangan sistem.
c. Mengusulkan rencana pengembangan sistem operasi distribusi untuk memperbaiki mutu dan keandalan pasokan listrik existing serta memenuhi kebutuhan penyambungan pelanggan baru.
13. Supervisor Keuangan
Bertanggung jawab atas verifikasi bukti pengeluaran dana operasional dan monitoring saldo kas bank dana imprest, sesuai dengan kebijakan perusahaan untuk menjaga keabsahan dan kelancaran operasional perusahaan.
TUGAS POKOK
a. Memastikan kelengkapan bukti transaksi penerimaan dan pengeluaran.
b. Memastikan Saldo Kas & Bank Imprest.
c. Menyiapkan Berita Acara Pemeriksaan Kas.
d. Menyiapkan laporan Pajak
e. Mengolah data RKAP dan rencana cash flow
14. Supervisor Telekomunikasi
Bertanggung jawab atas ketersediaan fungsi telekomunikasi baik data maupun voice yang handal, memelihara, mengelola, dan mengembangkan sistem telekomunikasi dengan media radio frekuensi, radio data, GPRS, pilot kabel, maupun fiber optik untuk menunjang kelancaran kegiatan operasional PLN.
53
TUGAS POKOK
a. Membuat rencana perbaikan gangguan dan pemeliharaan Telekomunikasi
b. Memonitor terlaksananya pekerjaan fisik pembangunan dan pengembangan Telekomunikasi untuk meningkatkan keandalan pendistribusian tenaga listrik
15. Junior Master Station & Ti
Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengelolaan fungsi Hardware, software dan telekomunikasi sistem SCADA/DMS yang handal di pusat kontrol.
TUGAS POKOK
a. Melaksanakan pekerjaan fisik pembangunan dan pengembangan Master Station serta Teknologi Informasi untuk meningkatkan keandalan pendistribusian tenaga listrik
b. Melaksanakan pengoperasian Master Station dan Teknologi Informasi untuk mencapai target kinerja operasi distribusi melalui koordinasi dari sisi hulu dan sisi hilir
c. Melaksanakan pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan Master Station dan Teknologi Informasi untuk mempertahankan keandalan pendistribusian tenaga listrik
16. Junior Pemeliharaan Rtu
Bertanggung jawab dalam pemeliharan RTU, Wiring RTU, UPS, Genset, Bengkel RTU untuk mendukung kehandalan dan keamanan pendistribusian tenaga listrik.
TUGAS POKOK
a. Menyiapkan data perbaikan gangguan dan pemeliharaan RTU
b. Memonitor terlaksananya pekerjaan fisik pembangunan dan pengembangan RTU untuk meningkatkan keandalan pendistribusian tenaga listrik
17. Junior Power, Supply, & Pendukung
Bertanggung jawab dalam melaksanakan perbaikan pemeliharaan untuk berfungsinya Peripheral (Rawat-Rutin, Cubicle Motorise, Elektromekanik motorise, ACO/SACO, Rectifier Battery, HFD, Platine RC, Wiring cell 20 kV dan bengkel Peripheral) sesuai target kinerja yang ditetapkan untuk mendukung kehandalan dan keamanan pendistribusian tenaga listrik.
TUGAS POKOK
a. Menyiapkan data perbaikan gangguan dan pemeliharaan Peripheral b. Momonitor terlaksananya pekerjaan fisik pembangunan dan
pengembangan Peripheral untuk meningkatkan keandalan pendistribusian tenaga listrik.
55
18. Junior Telekomunikasi
Bertanggung jawab ketersediaan fungsi telekomunikasi baik data maupun voice yang handal, memelihara, mengelola, dan mengembangkan sistem telekomunikasi dengan media radio frekuensi, pilot kabel, maupun fiber optik untuk menunjang kelancaran kegiatan operasional PLN.
TUGAS POKOK
a. Menyiapkan data perbaikan gangguan dan pemeliharaan Telekomunikasi
b. Memonitor terlaksananya pekerjaan fisik pembangunan dan pengembangan Telekomunikasi untuk meningkatkan keandalan pendistribusian tenaga listrik
19. Junior Perencanaan Operasi
Bertanggung jawab menyiapkan rencana pengoperasian sistim Distribusi agar dapat mencapai mutu, keandalan dan keamanan sesuai target kinerja perusahaan dan mengawasi kegiatan pemeliharaan dan pemasangan peralatan jaringan 20 kV, termasuk GFD dan Keypoint
.
TUGAS POKOK
a. Menyiapkan data rencana pengembangan, pengoperasian dan pemeliharaan GFD dan Keypoint (LBS, Recloser) yang manual maupun remote berikut kajian kelayakan operasi (KKO) dan kajian
kelayakan finansial (KKF) secara tahunan untuk bahan RKAP
b. Mengawasi pekerjaan fisik pembangunan dan pengembangan GFD dan Keypoint (LBS, Recloser) yang manual maupun remote untuk meningkatkan keandalan pendistribusian tenaga listrik.
20. Junior Data & Gambar
Bertanggung jawab membuat/penerbitan buku evaluasi pengusahaan pendistribusian tenaga listrik Tegangan Menengah 20 kV untuk bahan evaluasi dan Informasi bagi unit/bidang yang membutuhkan.
TUGAS POKOK
a. Membuat prosedur tetap (SOP) pengamanan pendistribusian tenaga listrik untuk acara kenegaraan dan acara penting lainnya
b. Memonitor data gangguan dan pemeliharaan pengusahaan pendistribusian tenaga listrik Tegangan Menengah 20 kV untuk bahan summary data pengusahaan pendistribusian tenaga listrik Tegangan Menengah 20 Kv
21. Junior Pengatur Operasi Dcc Selatan & Dcc Utara
Bertanggung jawab pengaturan operasi sistem distribusi agar dapat mencapai tingkat mutu, keandalan dan keamanan sesuai target kinerja perusahaan dan mengawasi kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan 20kV.
57
TUGAS POKOK
a. Membuat load forecasting (peramalan beban) jaringan distribusi dan rencana kebutuhan tenaga listrik Area untuk memenuhi kebutuhan perencanaan pengembangan sistem.
b. Mengusulkan rencana pengembangan sistem operasi distribusi untuk memperbaiki mutu dan keandalan pasokan listrik existing serta memenuhi kebutuhan penyambungan pelanggan baru.
22. Junior Sekretariat dan Umum
Menyiapkan, mengolah, hingga melaksanakan dan memonitor kegiatan tata usaha sekretariat meliputi penerimaan, pengagendaan, pengiriman, pendistribusian dan pengarsipan surat / dokumen / surat perjanjian, penyiapan fasilitas dan sarana kantor, pengendalian biaya administrasi (pos 54) dan permohonan SPPD.
TUGAS POKOK
a. Memonitor dan melaksanakan kegiatan agenda surat masuk, surat keluar, nota dinas, SPK, Berita Acara berdasarkan TLSK
b. Memeriksa kelengkapan berkas / surat surat penawaran, pembelian langsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan melayani permintaan ATK dan barang cetakan berdasarkan bon permintaan untuk memenuhi kebutuhan kantor.
23. Junior Administrasi Sdm
Bertanggung jawab atas kegiatan pengelolaan Administrasi kesekretariatan, kepegawaian dan kearsipan Perkantoran untuk mendukung kelancaran operasional perusahaan dan tertib administrasi.
TUGAS POKOK
a. Menyiapkan kebutuhan ATK/barang cetak, fasilitas/sarana kerja.
b. Mengagenda surat-surat sesuai dengan jenisnya sampai dengan pengarsipan
c. Menyiapkan konsep perjanjian dengan pihak ketiga.
24. Junior Keamanan & K3
Bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pegawai dalam bekerja dan mendukung tercapainya zero accident.
TUGAS POKOK
a. Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pelaksanaan K3
b. Menyiapkan jadwal pemeliharaan Alat pemadam Kebakaran (APAR/
Hydran).
59
25. Junior Administrasi Logistik
Bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan pengelolaan administrasi penerimaan, penyimpanan, pengeluaran material dan stok opname untuk meningkatkan tertib administrasi dan mendukung kontinyuitas penyediaan material.
TUGAS POKOK
a. Memastikan inventarisasi persediaan material gudang
b. Melaksanakan penghitungan dan penyimpanan penerimaan material baru
c. Melaksanakan pengeluaran material gudang sesuai permintaan yang disertai bukti yang sah
26. Junior Anggaran Keuangan
Mengawasi cash flow dan pembayaran keuangan sesuai dengan ketentuan untuk kelancaran kegiatan perusahaan.
TUGAS POKOK
a. Menyusun Cash Budget dan Cash Flow
b. Membuat seluruh laporan transaksi keuangan perusahaan c. Membuat daftar pelayanan pembayaran
d. Menyiapkan informasi untuk pelaksanaan transfer otomatis