• Tidak ada hasil yang ditemukan

Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.2 Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum atas variabel yang diuji dalam penelitian ini dengan menampilkan histogram (menggambarkan distribusi frekuensi data) dan beberapa hitungan pokok statistik, seperti rata-rata, maksimum, minimum, dan sebagainya (Winarno, 2017). Ukuran- ukuran statistik yang digunakan dalam analisis ini adalah rata-rata (mean) , median, nilai maksimum (max), nilai minimum (min) serta standar deviasi dari masing- masing variabel yang diproksikan dengan Ri (Tingkat rata-rata pengembalian saham individu), Rm (Tingkat pengembalian pasar), Rf (Tingkat pengembalian bebas risiko), Beta, dan CAPM (Tingkat pengembalian yang diharapkan) pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode Agustus 2016 2015- Juli 2018. Berikut ini dijelaskan statistik data penelitian dalam tabel:

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif

BI 7 Days Repo Rate

IHSG RI Beta CAPM

Mean 0,0465 5774,49 0,02126 0,8030 0,0056 Median 0,0475 5829,71 0,01475 0,8584 0,00485 Maximum 0,0525 6605,63 0,1286 3.9804 0,0115 Minimum 0,0425 5148,91 -0,0231 -2,0213 0,0001

Standar Deviasi

0,003372 395,3531 0,029755 1,199805 0,002288

Observations 24 24 40 40 40

Sumber: Output Eviews Diolah, 2018

Pada bagian berikut penjelasan didasarkan dari data masing-masing variabel berdasarkan model yang telah diolah. Pembahasan terdiri atas nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum (max), dan nilai minimum (min) masing-masing variabel. Berdasarkan informasi yang digambarkan dalam tabel, dapat diuraikan mengenai penjelasan statistik deskriptif dari setiap variabel penelitian, yaitu:

1. BI 7-Day (Reverse) Repo Rate

Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan software Eviews 10, BI 7-Day (Reverse) Repo Rate memiliki rata-rata sebesar 0,0465 atau sebesar 4,65%. Sedangkan nilai terendah adalah sebesar 0,0425 atau sebesar 4,25% hal itu terjadi pada bulan September 2017 sampai bulan April 2018 disebabkan karena inflasi pada bulan tersebut rendah (marketbisnis.com). Nilai tertinggi adalah sebesar 0,0525 atau sebesar 5,25% karena BI menjaga daya saing pasar keuangan domestik terhadap perubahan kebijakan moneter sejumlah negara dan ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi. (BI.go.id).

2. IHSG

IHSG memiliki rata-rata sebesar 5774,49. Nilai terendah adalah sebesar 5148,91 terjadi pada bulan Oktober 2016 hal tersebut disebabkan karena adanya profit taking pada saat menantikan angka pertumbuhan ekonomi China. Sedangkan nilai tertinggi sebesar 6605,63 tertjadi pada bulan Januari 2018 disebabkan karena kondisi perekonomian Indonesia cenderung stabil dan stagnan sepanjang tahun 2017 (marketbisnis.com).

3. Tingkat Rata-rata Pengembalian Saham

Tingkat rata-rata pengembalian saham memiliki rata-rata sebesar 0,02126 atau sebesar 2,13%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat rata-rata pengembalian saham memberikan rata-rata keuntungan sebesar 2,13%

selama periode tersebut. Nilai terendah tingkat pengembalian saham inividu sebesar -0,0231 atau sebesar -2,31% terdapat pada perusahaan Bank Maybank Indonesia Tbk. Sedangkan nilai tertinggi tingkat pengembalian saham individu sebesar 0,1286 atau sebesar 12,86% terdapat pada perusahaan Bank Ina Perdana Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengembalian individu Bank Ina Perdana Tbk memberikan rata-rata keuntungan sebesar 12,86% selama periode Agustus 2016 – Juli 2018.

4. Beta

Beta memiliki rata-rata sebesar 0,8030. Nilai tertinggi beta adalah sebesar 3.9804 pada Bank Mitra Niaga (NAGA). Beta sebesar 3,9804 dapat diartikan apabila pasar sedang mengalami peningkatan atau penurunan sebesar 4%, maka saham NAGA akan mengalami peningkatan sebesar 3,9804 kali dari 4%, dan akan mengalami penurunan sebesar 3,9804 kali dari 4%. Nilai terendah beta adalah sebesar -2,0213 pada perusahaan Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB).

5. CAPM

CAPM memiliki rata-rata sebesar 0,0056. Nilai terendah Tingkat Pengembalian yang diharapkan terendah adalah sebesar 0,0001atau sebesar 0,001% terdapat pada perusahaan Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB), dan

nilai tertinggi tingkat pengembalian yang diharapkan adalah sebesar 0,0115 atau sebesar 1,15% terdapat pada perusahaan Bank Mitra Niaga (NAGA).

Hal ini dapat diartikan bahwa investor mengharapkan tingkat keuntungan sebesar 1,15% pada perusahaan Bank Mitra Niaga (NAGA) dan mengharapkan tingkat keuntungan sebesar 0,001% pada perusahaan Bank Yudha Bhakti (BBYB).

4.3 Analisis Hasil dan Pembahasan

4.3.1 Harga Penutupan Saham (Closing Price) Saham Perbankan

Menentukan return saham dalam penelitian ini menggunakan harga saham bulanan (closing price) saham perbankan yang ada di Bursa Efek Indonesia periode Agustus 2016 - Juli 2018. Data closing price diperoleh dari www.yahoo.finance.com. Dapat dilihat pada lampiran 1.

4.3.2 BI 7-Day (Reverse) Repo Rate

Tingkat pengembalian bebas risiko pada penelitian ini adalah BI 7-Day Repo Rate, yang berlaku efektif sejak 19 Agustus 2016. Sebelumnya BI 7-Day (Reverse) Repo Rate ini disebut BI Rate, yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.Suku Bunga Bank Indonesia digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian bebas risiko atau risk free rate. Data diambil dari website Bank Indonesia yang diakses melalui www.bi.go.id. Gambar berikut adalah BI 7-Day (Reverse) Repo Rate bulan Agustus 2016- Juli 2018:

Sumber: Yahoofinance.com

Gambar 4.1

Perkembangan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate Periode Agustus 2016 - Juli 2018

Dari grafik diatas dapat dilihat pergerakan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate relatif stabil, tidak bergerak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Hal ini disebabkan karena perkenomian Indonesia cenderung stabil dan stagnan disepanjang tahun 2017 (marketbisnis.com).

4.3.3 Tingkat Pengembalian Pasar

Tingkat pengembalian pasar merupakan pengembalian yang diperoleh investor dari investasi pada saham - saham yang tercermin dari perubahan indeks harga untuk periode tertentu. Pada penelitian ini tingkat pengembalian pasar menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dibawah ini adalah grafik

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

6.00%

Agustus 2016 September 2016 Oktober 2016 November 2016 Desember 2016 Januari 2017 Februari 2017 Maret 2017 April 2017 Mei 2017 Juni 2017 Juli 2017 Agustus 2017 September 2017 Oktober 2017 November 2017 Desember 2017 Januari 2018 Februari 2018 Maret 2018 April 2018 Mei 2018 Juni 2018 Juli 2018

BI 7-Day (Reverse) Repo Rate

BI Rate

pergerakan IHSG bulan Agustus 2016 – Juli 2018.

Sumber: Yahoofinance.com

Gambar 4.2 Perkembangan IHSG Periode Agustus 2016 - Juli 2018

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa IHSG tertinggi terjadi pada bulan Januari 2018 yaitu sebesar 6605,63, sedangkan IHSG terendah terjadi pada bulan November 2016 yaitu sebesar 5148,91. IHSG mencapai level tertinggi pada awal Januari 2018 disebabkan oleh kondisi perekonomian Indonesia cenderung stabil dan stagnan sepanjang tahun 2017. Emiten di sektor perbankan pun didaulat menjadi motor utama pergerakan IHSG, setelah tiga emiten perbankan BUMN, PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Negera Indonesia (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negera (BBTN), merilis laporan keuangan mencatatkan laba bersih double digit, sehingga penguatan IHSG sebenarnya banyak pula didukung oleh profitabilitas korporasi yang terus meningkat (kompas.com). IHSG mencapai level terendah

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000

Juli 2016 Agustus 2016 September 2016 Oktober 2016 November 2016 Desember 2016 Januari 2017 Februari 2017 Maret 2017 April 2017 Mei 2017 Juni 2017 Juli 2017 Agustus 2017 September 2017 Oktober 2017 November 2017 Desember 2017 Januari 2018 Februari 2018 Maret 2018 April 2018 Mei 2018 Juni 2018 Juli 2018

Oktober 2016 karena adanya profit taking pada saat menantikan angka pertumbuhan ekonomi China. (marketbisnis.com).

4.4 Hasil Analisis dan Pembahasan

4.4.1 Hasil Analisis Tingkat Pengembalian Saham Individu (Return Saham) Tingkat pengembalian saham individu merupakan salah satu pertimbangan investor dalam melakukan investasi. Tingkat pengembalian merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinteraksi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor dalam menanggung risiko terhadap investasi yang dilakukannya.

Tingkat pengembalian saham individu dapat dihitung dengan cara membandingkan harga penutupan saham (closing price) bulan ini yang dinotasikan dengan bulan ke-t dikurangi dengan penutupan saham (closing price) bulan kemarin yang dinotasikan dengan bulan ke t-1 dibagi dengan harga penutupan saham (closing price) bulan kemarin. Perhitungan tingkat pengembalian individu saham pada penelitian ini menggunakan closing price bulanan. Hasil perhitungan tingkat pengembalian saham individu dari 40 saham perbankan yang dijadikan sampel penelitian yaitu:

Tabel 4.5

Tingkat Pengembalian Rata-rata yang Memiliki Saham Positif Periode Agustus 2016- Juli 2018

No Daftar Perusahaan Kode Ri

1 Bank Ina Perdana Tbk BINA 0.1286

2 Bank Agris Tbk AGRS 0.1086

3 Bank Harda Internasional Tbk BBHI 0.059

4 Bank Yudha Bhakti Tbk BBYB 0.0492

5 Bank Mayapada International Tbk MAYA 0.0464

No Daftar Perusahaan Kode Ri

6 Bank Mitraniaga Tbk NAGA 0.046

7 Bank Victoria International Tbk BVIC 0.0439

8 Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk BEKS 0.0399

9 Bank Jabar Banten Tbk BJBR 0.0393

10 Bank Nationalnobu Tbk NOBU 0.034

11 Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN 0.0325

12 Bank Dinar Indonesia Tbk DNAR 0.0313

13 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk BTPN 0.0265

14 Bank Central Asia Tbk BBCA 0.022

15 Bank Mega Tbk MEGA 0.0206

16 Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk AGRO 0.0205

17 Bank OCBC NISP Tbk NISP 0.0191

18 Bank Capital Indonesia Tbk BACA 0.019

19 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BBNI 0.0168

20 Bank Bumi Arta Tbk BNBA 0.0156

21 Bank China Construction Bank Ind. Tbk MCOR 0.0141

22 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI 0.0139

23 Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI 0.013

24 Bank Ganesha Tbk BGTG 0.0125

25 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk BBTN 0.0121

26 Bank Arto Indonesia Tbk ARTO 0.0113

27 Bank Nusantara Parahyangan Tbk BBNP 0.0102

28 Bank Maspion Indonesia Tbk BMAS 0.0089

29 Bank CIMB Niaga Tbk BNGA 0.0087

30 Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk BJTM 0.0076

31 Bank Pan Indonesia Tbk PNBN 0.0059

Sumber: Data Olahan Penulis

Dari tabel 4.5 terdapat 31 saham perbankan dengan tingkat pengembalian rata-rata positif. Saham yang mempunyai tingkat pengembalian rata-rata positif menunjukkan bahwa saham tersebut memberikan keuntungan bagi investor selama periode penelitian. Tingkat rata-rata pengembalian saham individu tertinggi adalah saham Bank Ina Perdana Tbk yaitu sebesar 0,1286 atau sebesar 12,86%. Rata-rata

tingkat pengembalian sebesar 12,86% menyatakan bahwa, sebesar 12,86% tingkat pengembalian yang didapatkan selama investor berinvestasi pada periode tersebut.

Tabel 4.6

Tingkat Pengembalian Rata-rata Saham yang Memiliki Saham Negatif Periode Agustus 2016- Juli 2018

No Daftar Perusahaan Kode Ri

1 Bank Artha Graha International Tbk INPC -0.0009

2 Bank Mestika Dharma Tbk BBMD -0.0021

3 Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk SDRA -0.0057

4 Bank Permata Tbk BNLI -0.006

5 Bank Sinar Mas Tbk BSIM -0.0096

6 Bank Bukopin Tbk BBKP -0.0103

7 Bank QNB Indonesia Tbk BKSW -0.0136

8 Bank MNC Internasional Tbk BABP -0.0153

9 Bank Maybank Indonesia Tbk BNII -0.0231

Sumber: Data Olahan Penulis

Pada tabel 4.6 terdapat 9 saham dengan tingkat pengembalian rata-rata negatif. Tingkat rata-rata pengembalian saham individu terendah adalah saham Bank Maybank Indonesia Tbk yaitu sebesar -0,0231 atau sebesar -2,31%.. Saham dengan tingkat pengembalian negatif merupakan saham yang tidak mendatangkan keuntungan atau manfaat bagi investor selama periode penelitian.

4.4.2 Hasil Analisis Risk Free Rate Tabel 4.7

BI 7-Day (Reverse) Repo Rate

Sumber: Data Olahan Penulis

Bank Indonesia melakukan penguatan kerangka operasi moneter dengan mengimplementasikan suku bunga acuan atau suku bunga kebijakan baru yaitu BI 7-Day (Reverse) Repo Rate, yang berlaku efektif sejak 19 Agustus 2016, menggantikan BI Rate. Penguatan kerangka operasi moneter ini merupakan hal yang lazim dilakukan di berbagai bank sentral dan merupakan best practice internasional dalam pelaksanaan operasi moneter. Rumus perhitungan risk free rate pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Rf = ∑ Rf

𝑁

Sumber: (Jogiyanto, 2013)

Bulan BI Rate Agustus 2016 5,25%

September 2016 5%

Oktober 2016 4.75%

November 2016 4.75%

Desember 2016 4.75%

Januari 2017 4.75%

Februari 2017 4.75%

Maret 2017 4.75%

April 2017 4.75%

Mei 2017 4.75%

Juni 2017 4.75%

Juli 2017 4.75%

Bulan BI Rate Agustus 2017 4.50%

September 2017 4.25%

Oktober 2017 4.25%

November 2017 4.25%

Desember 2017 4.25%

Januari 2018 4.25%

Februari 2018 4.25%

Maret 2018 4.25%

April 2018 4.25%

Mei 2018 4.75%

Juni 2018 5.25%

Juli 2018 5,25%

Jumlah 1.1150 Rata-rata 0.0465

Rata-rata risk free rate bulan Agustus - Juli 2018 sebesar 0,00465 dengan tingkat pengembalian bebas risiko sebesar 0,0039 atau sebesar 0,39%, yang berarti bahwa tingkat pengembalian bebas risiko memberikan keuntungan sebesar 0,39%

dalam periode penelitian. Data menunjukkan bahwa tingkat suku bunga bulan Agustus 2016 sebesar 5,25%, sedangkan pada periode Oktober 2016- Juli 2017 sebesar 4,75 % hal itu disebabkan karena inflasi pada tahun 2017 relatif stabil (marketbisnis.com). Sedangkan pada bulan Agustus 2017 suku bunga mengalami penurunan, yakni menjadi 4,25 %. tetapi pada akhir tahun 2017 suku bunga sebesar 4,75%. Sedangkan pada bulan Juni 2018 BI menaikkan suku bunga nya menjadi 5,25 % karena BI menjaga daya saing pasar keuangan domestik terhadap perubahan kebijakan moneter sejumlah negara dan ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi (BI.go.id).

4.4.3 Hasil Analisis Tingkat Pengembalian Pasar (Market Return)

Menurut (Husnan, 2015) tingkat pengembalian pasar merupakan pengembalian yang diperoleh investor dari investasi pada saham-saham yang tercermin dari perubahan indeks harga untuk periode tertentu. Dibawah ini terdapat tabel tingkat pengembalian rata-rata pasar:

Tabel 4.8

Tingkat Pengembalian Rata-rata Pasar (Rm) Periode Agustus 2016 - Juli 2018

Periode

IHSG Rm

Tahun Bulan

2016

Ags 5386,08 0,0326

Sep 5364,8 -0,0040

Okt 5422,54 0,0108

Nov 5148,91 -0,0505

Des 5296,71 0,0287

2017

Jan 5294,1 -0,0005

Feb 5386,69 0,0175

Mar 5568,11 0,0337

Apr 5685,3 0,0210

Mei 5738,15 0,0093

Jun 5829,71 0,0160

Jul 5840,94 0,0019

Ags 5864,06 0,0040

Sep 5900,85 0,0063

Okt 6005,78 0,0178

Nov 5952,14 -0,0089

Des 6355,65 0,0678

2018

Jan 6605,63 0,0393

Feb 6597,22 -0,0013

Mar 6188,99 -0,0619

Apr 5994,6 -0,0314

Mei 5983,59 -0,0018

Jun 5799,24 -0,0308

Jul 5936.44 0,0237

Jumlah 0,1392

E (Rm) 0,0058

Sumber: Data Olahan Penulis

Perhitungan return pasar didasarkan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bulan Agustus 2016 sampai dengan Juli 2018. IHSG merupakan barometer aktivitas bursa dan merupakan gambaran keadaan dan perkembangan pasar. Rumus perhitungan return pasar yaitu:

Rm = Indeks pasar t − Indeks Pasar t−1 Indeks Pasar t−1

Sumber: (Jogiyanto, 2013)

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh return pasar (Rm) yang dapat dilihat pada tabel. Setelah itu didapatkan rata-rata tingkat pengembalian pasar E(Rm), yang dihitung dengan menggunakan rumus:

E(Rm) = 𝑅𝑚𝑡

𝑁𝑖=1

𝑁

Sumber: (Tandelilin, 2010)

Berdasarkan rumus diatas, didapatkan tingkat rata-rata pengembalian pasar sebesar 0,0058. Tingkat rata-rata pengembalian pasar berasal dari jumlah total Rm sebesar 0,1392 dibagi dengan jumlah total bulan dalam periode penelitian yaitu 24 bulan. Tingkat pengembalian pasar terendah terjadi pada bulan Maret 2018 sebesar -0,0619 atau -6,19% yang menggambarkan perdagangan saham melemah. Tingkat pengembalian pasar tertinggi terjadi pada bulan Desember 2017 sebesar 0,0678 atau 6,78% yang menggambarkan kondisi perdagangan saham pada bulan tersebut sangat aktif.

Berdasarkan informasi dari IHSG pertumbuhan nilai pasar IHSG tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 15,45%. Sementara pada tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 19,99%. Hasil dari perhitungan tingkat

pengembalian pasar (Rm) periode Agustus 2016 – Juli 2018 rata-rata tingkat pengembalian pasar selama 24 bulan adalah sebesar 0,0058 atau 0,58%. Selain itu tingkat pengembalian pasar lebih besar daripada tingkat pengembalian bebas risiko (0,0058 > 0,0039). Hal itu tentu saja menunjukkan performance investasi saham dikatakan baik.

Tingkat pengembalian pasar dapat dijadikan sebuah pertimbangan untuk para investor. Karena tingkat pengembalian pasar dapat menggambarkan bagaimana kondisi pasar saham dan dapat dijadikan sebagai dasar pengukuran performance investasi saham. Jika tingkat pengembalian pasar lebih besar dari tingkat pengembalian bebas risiko, maka performa investasi dapat dikatakan baik, sebaliknya apabila tingkat pengembalian pasar lebih kecil dari tingkat pengembalian bebas risiko, maka performance investasi dikatakan tidak baik. Jika dihubungkan dengan metode CAPM, tingkat pengembalian pasar merupakan salah satu variabel yang digunakan untuk menghitung besarnya risiko dalam rumus CAPM.

4.4.4 Hasil Analisis Risiko Sistematis Masing-masing saham individu.

Beta merupakan ukuran risiko yang relevan yang tidak dapat diversifikasi dalam portofolio. Beta menjadi ukuran yang harus dipertimbangkan investor dalam proses keputusan manajemen portofolio. Pada metode CAPM menjelaskan bahwa investor harus mempertimbangkan beta pada suatu saham, karena pada metode CAPM hanya ada risiko sistematis yaitu Beta. Beta berpengaruh terhadap fluktuasi harga suatu saham dan juga besar kecilnya tingkat pengembalian yang diharapkan.

Perhitungan risiko sistematis 40 saham perusahaan yang dijadikan sampel penelitian telah disajikan secara lengkap pada lampiran 2.

Dibawah ini tedapat tabel risiko sistematis dari masing-masing saham, yaitu:

Tabel 4.9

Saham yang Memiliki β >1

Sumber: Data Olahan Penulis

Berdasarkan tabel 4.9, terdapat 16 saham yang memiliki β >1. Beta tertinggi terdapat pada saham Bank Mitra Niaga (NAGA), yaitu sebesar 3,9804. Saham yang memiliki beta yang lebih dari 1, hal ini menunjukkan bahwa saham ini merupakan saham yang agresif. Artinya, jika pasar (IHSG) sedang naik, maka saham tersebut juga akan mengalami kenaikan tetapi kenaikannya melebihi dari pasar, dan sebaliknya jika pasar sedang turun maka penurunannya akan melebihi dari penurunan pasar. Beta sebesar 3,9804 dapat diartikan apabila pasar sedang mengalami peningkatan atau penurunan sebesar 4%, maka saham NAGA akan

No Daftar Perusahaan Kode β

1 Bank Mitraniaga Tbk NAGA 3.9804

2 Bank Ganesha Tbk BGTG 2.5627

3 Bank Harda Internasional Tbk BBHI 2.3017

4 Bank Bukopin Tbk BBKP 2.2204

5 Bank CIMB Niaga Tbk BNGA 2.0366

6 Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN 2.0278 7 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BBNI 2.0093

8 Bank Agris Tbk AGRS 1.9615

9 Bank Jabar Banten Tbk BJBR 1.8236

10 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI 1.6564 11 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk BBTN 1.5532 12 Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI 1.3732

13 Bank Pan Indonesia Tbk PNBN 1.2961

14 Bank Mega Tbk MEGA 1.2273

15 Bank Central Asia Tbk BBCA 1.1858

16 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk BTPN 1.1316

mengalami peningkatan sebesar 3,9804 kali dari 4%, dan akan mengalami penurunan sebesar 3,9804 kali dari 4%. Dibawah ini terdapat saham yang memiliki β < 1:

Tabel 4.10

Saham yang Memiliki β <1

No Daftar Perusahaan Kode β

1 Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk BJTM 0.8396 2 Bank China Construction Bank Ind. Tbk MCOR 0.8299

3 Bank QNB Indonesia Tbk BKSW 0.7878

4 Bank OCBC NISP Tbk NISP 0.7875

5 Bank Sinar Mas Tbk BSIM 0.7620

6 Bank Nationalnobu Tbk NOBU 0.7323

7 Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk SDRA 0.6056

8 Bank Bumi Arta Tbk BNBA 0.5570

9 Bank Arto Indonesia Tbk ARTO 0.5412

10 Bank Mestika Dharma Tbk BBMD 0.4038

11 Bank Maspion Indonesia Tbk BMAS 0.3424

12 Bank Maybank Indonesia Tbk BNII 0.3254

13 Bank Nusantara Parahyangan Tbk BBNP 0.3095 14 Bank Victoria International Tbk BVIC 0.2833

15 Bank Permata Tbk BNLI 0.2759

16 Bank Ina Perdana Tbk BINA 0.1789

Sumber: Data Olahan Penulis

Berdasarkan tabel 4.10, terdapat 16 saham yang memiliki β < 1. Beta yang bernilai positif dan bernilai kurang dari 1 dapat diartikan bahwa pasar (IHSG) naik, maka saham tersebut pun akan ikut naik tetapi kenaikannya selalu lebih rendah daripada kenaikan pasar. Adapun beta sama dengan 1, yang mempunyai arti setiap satu persen perubahan return pasar maka return saham atau portofolio juga akan berubah sama besarnya mengikuti return pasar. Dibawah ini terdapat saham yang memiliki β < 0:

Tabel 4.11

Saham yang memiliki β < 0

No Daftar Perusahaan Kode β

1 Bank Capital Indonesia Tbk BACA -0.0175 2 Bank MNC Internasional Tbk BABP -0.0546 3 Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk BEKS -0.1237 4 Bank Mayapada International Tbk MAYA -0.2513 5 Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk AGRO -0.5778 6 Bank Artha Graha International Tbk INPC -1.8266

7 Bank Dinar Indonesia Tbk DNAR -1.9275

8 Bank Yudha Bhakti Tbk BBYB -2.0123

Sumber: Data Olahan Penulis

Berdasarkan tabel 4.11 terdapat 8 saham yang memiliki β < 0. Beta terendah sebesar -2,0123 yaitu pada perusahaan Bank Yudha Bhakti Tbk. Saham yang memiliki beta yang negatif dan bernilai kurang dari 1, pergerakannya akan berlawanan dengan pasar dimana jika pasar (IHSG) naik, maka saham akan turun lebih rendah dari persentase naiknya pasar sedangkan jika pasar sedang turun, maka saham akan naik tetapi kenaikannya tidak lebih tinggi dari penurunan pasar.

Sedangkan untuk saham yang memiliki beta negatif lebih dari 1, pergerakannya akan berlawanan dengan pasar dimana jika harga IHSG naik, maka saham akan turun lebih tinggi dari presentase naiknya pasar.

4.4.5 Hasil Analisis Tingkat Pengembalian Yang Diharapkan [𝐄(𝑹𝒊)]

Tingkat pengembalian yang diharapkan adalah seberapa besar keuntungan yang diharapkan oleh investor dari investasi saham yang dilakukan. Dibawah ini terdapat tabel tingkat pengembalian yang diharapkan :

Tabel 4.12

Tingkat Pengembalian yang Diharapkan

No Kode Rf β E(Rm) E(Rm)- Rf β * (E(Rm)-Rf) E (𝑹𝒊) 1 NAGA 0.0039 3.9804 0.0058 0.0019 0.0076 0.0115 2 BGTG 0.0039 2.5627 0.0058 0.0019 0.0049 0.0088 3 BBHI 0.0039 2.3017 0.0058 0.0019 0.0044 0.0083 4 BBKP 0.0039 2.2204 0.0058 0.0019 0.0042 0.0081 5 BNGA 0.0039 2.0366 0.0058 0.0019 0.0039 0.0078 6 BDMN 0.0039 2.0278 0.0058 0.0019 0.0039 0.0078 7 BBNI 0.0039 2.0093 0.0058 0.0019 0.0038 0.0077 8 AGRS 0.0039 1.9615 0.0058 0.0019 0.0037 0.0076 9 BJBR 0.0039 1.8236 0.0058 0.0019 0.0035 0.0074 10 BBRI 0.0039 1.6564 0.0058 0.0019 0.0031 0.0070 11 BBTN 0.0039 1.5532 0.0058 0.0019 0.0030 0.0069 12 BMRI 0.0039 1.3732 0.0058 0.0019 0.0026 0.0065 13 PNBN 0.0039 1.2961 0.0058 0.0019 0.0025 0.0064 14 MEGA 0.0039 1.2273 0.0058 0.0019 0.0023 0.0062 15 BBCA 0.0039 1.1858 0.0058 0.0019 0.0023 0.0062 16 BTPN 0.0039 1.1316 0.0058 0.0019 0.0022 0.0061 17 BJTM 0.0039 0.8396 0.0058 0.0019 0.0016 0.0055 18 MCOR 0.0039 0.8299 0.0058 0.0019 0.0016 0.0055 19 BKSW 0.0039 0.7878 0.0058 0.0019 0.0015 0.0054 20 NISP 0.0039 0.7875 0.0058 0.0019 0.0015 0.0054 21 BSIM 0.0039 0.7620 0.0058 0.0019 0.0014 0.0053 22 NOBU 0.0039 0.7323 0.0058 0.0019 0.0014 0.0053 23 SDRA 0.0039 0.6056 0.0058 0.0019 0.0012 0.0051 24 BNBA 0.0039 0.5570 0.0058 0.0019 0.0011 0.0050 25 ARTO 0.0039 0.5412 0.0058 0.0019 0.0010 0.0049 26 BBMD 0.0039 0.4038 0.0058 0.0019 0.0008 0.0047 27 BMAS 0.0039 0.3424 0.0058 0.0019 0.0007 0.0046 28 BNII 0.0039 0.3254 0.0058 0.0019 0.0006 0.0045 29 BBNP 0.0039 0.3095 0.0058 0.0019 0.0006 0.0045 30 BVIC 0.0039 0.2833 0.0058 0.0019 0.0005 0.0044 31 BNLI 0.0039 0.2759 0.0058 0.0019 0.0005 0.0044 32 BINA 0.0039 0.1789 0.0058 0.0019 0.0003 0.0042 33 BACA 0.0039 -0.0175 0.0058 0.0019 0.0000 0.0039 34 BABP 0.0039 -0.0546 0.0058 0.0019 -0.0001 0.0038 35 BEKS 0.0039 -0.1237 0.0058 0.0019 -0.0002 0.0037 36 MAYA 0.0039 -0.2513 0.0058 0.0019 -0.0005 0.0034

No Kode Rf β E(Rm) E(Rm)- Rf β * (E(Rm)-Rf) E (𝑹𝒊) 37 AGRO 0.0039 -0.5777 0.0058 0.0019 -0.0011 0.0028 38 INPC 0.0039 -1.8266 0.0058 0.0019 -0.0035 0.0004 39 DNAR 0.0039 -1.9275 0.0058 0.0019 -0.0037 0.0002 40 BBYB 0.0039 -2.0123 0.0058 0.0019 -0.0038 0.0001

Jumlah 0.2170

Rata-rata 0.0054

Sumber: Data Olahan Penulis

Terdapat 40 saham dengan tingkat pengembalian yang diharapkan positif.

Dengan tingkat pengembalian tertinggi adalah sebesar 0,0115 atau sebesar 1,15%

yaitu pada saham Bank Mitraniaga Tbk (NAGA). Saham Bank Mitra Niaga Tbk (NAGA) memiliki tingkat pengembalian yang diharapkan positif karena saham NAGA memiliki beta yang paling tinggi. Sedangkan tingkat pengembalian terendah adalah sebesar 0,0001 atau sebesar 0,01 % yaitu pada saham Bank Yudha Bhakti (BBYB). Hal itu sesuai dengan metode CAPM, karena dalam metode CAPM hubungan antara keuntungan yang diharapkan dan risiko dari investasi mempunyai hubungan yang searah positif dan berbanding lurus. Dapat disimpulkan bahwa saham sektor perbankan memiliki tingkat pengembalian yang diharapkan positif pada periode tersebut.

4.4.6 Pengelompokan Saham-saham Efisien dan Keputusan Investasi

Saham yang efisien adalah saham-saham dengan tingkat pengembalian individu lebih besar dari tingkat pengembalian yang diharapkan [(Ri) > E(Ri)].

Sedangkan keadaan saham tidak efisien menunjukkan bahwa tingkat pengembalian individu (Ri) lebih kecil daripada tingkat pengembalian yang diharapkan [(E(Ri)].

Tabel 4.13 Daftar Saham Efisien

No Nama Perusahaan Kode Ri E (𝑹𝒊)

1 Bank Ina Perdana Tbk BINA 0.1286 0.0042

2 Bank Agris Tbk AGRS 0.1086 0.0076

3 Bank Harda Internasional Tbk BBHI 0.059 0.0083

4 Bank Yudha Bhakti Tbk BBYB 0.0492 0.0001

5 Bank Mayapada International Tbk MAYA 0.0464 0.0034

6 Bank Mitraniaga Tbk NAGA 0.046 0.0115

7 Bank Victoria International Tbk BVIC 0.0439 0.0044

8 Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk BEKS 0.0399 0.0037

9 Bank Jabar Banten Tbk BJBR 0.0393 0.0074

10 Bank Nationalnobu Tbk NOBU 0.034 0.0053

11 Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN 0.0325 0.0078

12 Bank Dinar Indonesia Tbk DNAR 0.0313 0.0002

13 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk BTPN 0.0265 0.0061

14 Bank Central Asia Tbk BBCA 0.022 0.0062

15 Bank Mega Tbk MEGA 0.0206 0.0062

16 Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk AGRO 0.0205 0.0028

17 Bank OCBC NISP Tbk NISP 0.0191 0.0054

18 Bank Capital Indonesia Tbk BACA 0.019 0.0039

19 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BBNI 0.0168 0.0077

20 Bank Bumi Arta Tbk BNBA 0.0156 0.005

21 Bank China Construction Bank Ind. Tbk MCOR 0.0141 0.0055 22 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI 0.0139 0.007

23 Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI 0.013 0.0065

24 Bank Ganesha Tbk BGTG 0.0125 0.0088

25 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk BBTN 0.0121 0.0069

26 Bank Arto Indonesia Tbk ARTO 0.0113 0.0049

27 Bank Nusantara Parahyangan Tbk BBNP 0.0102 0.0045

28 Bank Maspion Indonesia Tbk BMAS 0.0089 0.0046

29 Bank CIMB Niaga Tbk BNGA 0.0087 0.0078

30 Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk BJTM 0.0076 0.0055

31 Bank Pan Indonesia Tbk PNBN 0.0059 0.0064

Sumber: Data Olahan Penulis

Berdadarkan tabel 4.13 terdapat 31 saham efisien dari 40 sampel penelitian

Dokumen terkait