• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

2.7 Metode Pelaksanaan Pekerjaan

Laporan Kerja Praktek BAB II-28 8) Bekerjasama dengan staff perangkat urusan teknik yang lain untuk terlaksananya tugas-tugas teknik terkait dengan yang bersangkutan maupun dengan staff yang lain.

6. Quality Control

Tugas dan wewenangnyanya yaitu:

1) Bertanggung jawab langsung kepada kepala proyek tentang pembuatan job mix design dan mengontrol kualitas material baik sebelum digunakan maupun quality hasil pekerjaan di lapangan sesuai dengan spesifikasi teknis.

2) Membuat laporan hasil pemeriksaan kualitas material yang digunakan di lapangan.

7. Surveyor

Tugas surveyor yaitu:

1) Bertanggung jawab atas data-data pengukuran di lapangan.

2) Melakukan pengukuran sebelum, saat, dan setelah pelaksanaan proyek.

Laporan Kerja Praktek Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik

Universitas Andalas

Laporan Kerja Praktek BAB II-29 3) Tiang-tiang pancang diletakkan sedekat mungkin dengan lokasi pemancangan. Hal tersebut disarankan agar menghindari terjadinya pemindahan berulang yang dapat menimbulkan resiko tiang rusak.

4) Membantu titik bantu agar membantu kontrol terhadap pergeseran pemancangan.

5) Tiang yang akan dipancang diberi tanda/marking tiap 1 meter atau sesuai yang ditentukan.

6) Proses pemancangan dimulai dengan memasukkan tiang, kemudian tiang siap ditekan.

7) Operator memeriksa HSPD, unit dalam keadaan rata dengan bantuan alat nivo yang terdapat dalam ruangan operator. Kelurusan tiang dapat dikontrol dengan menggunakan waterpass.

8) Pada ruang kontrol dilengkapi dengan manometer oil pressure untuk mengetahui tekanan yang diberikan kepada tiang pancang.

9) Jika grip menekan sampai bagian pangkal lubang mesin, maka penekanan dihentikan dan grip bergerak naik untuk memulai melakukan pemasukan tiang pancang sambungan.

10) Setelah tiang sambungan dijepit erat oleh grip, kemudian mulai dilakukan penekanan mendekati bottom pile, penekanan dihentikan jika tiang sudah bersentuhan. Kemudian dilakukan proses pengelasan sambungan.

11) Jika dalam proses penekanan tiang sudah tidak dapat ditekan lagi dimana terdapat sisa tiang pancang dipermukaan tanah, maka diperlukan pemotongan tiang pancangn sesuai dengan elevasi yang telah direncanakan.

12) Laporan pemancangan harus mendapat persetujuan dari pengawas dari pihak owner atau dari MK.

2. Pekerjaan Beton Bertulang 1) Pekerjaan Pembesian

Pada pekerjaan pembesian dilakukan pengawasan dan pengecekan dimensi tulangan yang digunakan, jumlah tulangan yang digunakan, dan jarak antar Sengkang. Pekerjaan yang dilakukan

Laporan Kerja Praktek BAB II-30 harus sesuai dengan shop drawing yang telah dibuat. Sebelum tulangan di cor, dilakukan pengecekan ulang oleh pengawas.

Apabila terdapat kesalahan pengawas akan menyuruh pekerja untuk memperbaiki penulangan.

2) Pekerjaan Bekisting

Pekerjaan bekisting dicek ketepatan pemasangannya untuk menghindari kebocoran saat pengecoran. Selain itu, ketepatan pemasangan bekisting harus dicek untuk menghindari lendutan dan punter yang bisa terjadi selama proses pengecoran. Pengecekan juga dilakukan untuk kelurusan bekisting secara vertical khusus untuk bekisting kolom. Pengecekan biasanya menggunakan unting- unting.

3) Pekerjaan Beton

Mutu beton yang terpasang akan dipengaruhi oleh material beton itu sendiri dan metode pengerjaa beton di lapangan. pada pembahasan ini akan difokuskan pada metode pengerjaa di lapangan.

2.7.1 Metoda Pekerjaan Konstruksi

Adapun metode dalam pekerjaan konstruksi Struktru Bangunan:

1. Pekerjaan Pendahuluan

Langkah pertama pada pekerjaan ini adalah melakukan pembersihan lapangan dan pemasangan bouwplank.

2. Pekerjaan Struktur Bawah

Struktur bawah dapat berupa pondasi, sloof, dan lantai kerja. Sebelum pondasi di pasang, kontraktor terlebih dahulu melakukan survei tanah dengan melakukan uji sondir untuk menentukan letak tanah keras. Lalu dialanjutkan dengan penggalian tanah untuk memasang pondasi sesuai dengan keadaan tanah dan lingkungan di sekitar proyek. Sehingga dapat dilanjutkan dengan pekerjaan sloof dan juga lantai kerja.

3. Pekerjaan Struktur Atas

Struktur Atas yaitu bagian bangunan yang terletak di atas permukaan tanah seperti kolom, balok, kuda-kuda, dan rangka atap. Bagian-bagian

Laporan Kerja Praktek Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik

Universitas Andalas

Laporan Kerja Praktek BAB II-31 tersebut harus dipasang sesuai dengan gambar kerja yang telah ditentukan dan disetuji oleh owner.

4. Pekerjaan Arsitektur

Pekerjaan arsitektur merupakan pekerjaan pada bagian bangunan yang tidak dapat menerima beban dan meneruskannya menuju tanah dasar.

Bagian arsitektur ini pada bangunan terdiri dari dinding, kusen, palfon, pintu, jendela.

5. Pekerjaan Mechanical, Electrical, and Plumbing

Pekerjaan ini merupakan pekerjaa yang berhubungan dengan listirk dan sanitasi. Pekerjaan ini berguna untuk mengalirkan listrik dan air (bersih maupun kotor) pada bagian bangunan. Pada tahap pekerjaan ini terdiri dari pengadaan dan pemasangan seluruh komponen-komponen listrik seperti sakelar, stop kontak, lampu, panel listrik, hingga tahap percobaan sampai listrik dapat menyala dengan baik.

2.7.2 Peralatan Pendukung

Adapun peralatan-peralatan pendukung yang dapat digunakan dalam pekerjaan konstruksi. Alat tersebut dibagi atas 2 yaitu peralatan utama dan peralatan bantu:

1. Peralatan Utama

 Truck Mixer

 Hammer

 Concrete Pump

 Dump Truck

 Bucket

 Excavator 2. Peralatan Bantu

 Genset

 Alat Las

 Bar Bender

 Bar Cutter

 Gerinda Besi

 Gerinda Kayu

Laporan Kerja Praktek BAB II-32 2.8 Standar dan Peraturan

Standar dan peraturan sangat diperlukan dalam sebuah pekerjaan baik dalam pekerjaan konstruksi maupun pekerjaan lainnya, karena berguna untuk pedoman dalam pekerjaan, sehingga baik itu pekerjaan konstruksi maupun pekejraan lainnya selesai sesuai dengan permintaan.

Standar mutu adalah peraturan-peraturan yang membahas tentang mutu dari produk-produk yang kita gunakan dalam penegerjaan proyek konstruksi.

Sedangkan standar pelaksanaan adalah peraturan-peraturan yang membahas tentang pelaksanaan atau pegerjaan dari sebuah proyek konstruksi dari awal pengerjaan sampai pekerjaan berakhir.

Terdapat beberapa standar mutu dan standar pelaksanaan yang digunakan dalam proyek konstruksi, yaitu:

1. Standar Mutu

1) America Society of Testing Material (ASTM) 2. Standar Pelaksanaan

1) American National Standard Organization (ANSI) 2) Standar Nasional Indonesia (SNI)

BAB III