• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pembelajaran kooperatif tipe STAD

BAB I PENDAHULUAN

A. Keterampilan Menulis

4. Metode Pembelajaran kooperatif tipe STAD

Pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya (Slavin, 1995) merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan oleh guru yang baru mulai menggunakan pembelajaran kooperatif.

Student Teams-Achievement Devision (STAD) merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Kesederhanaannya pada belajar kelompok, setiap kelompok haruslah heterogen yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Setiap anggota 1 minggu atau 2 minggu siswa diberi kuis, kuis itu diskor dan tiap individu diberi skor pengembangan. Skor pengembangan ini tidak didasarkan skor mutlak siswa, tetapi berdasarkan seberapa jauh skor itu melampaui skor rata-rata

siswa yang lain. Dalam penerapan pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD ini harus melalui beberapa tahap sebagai berikut:

1. Persiapan

Materi pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) di rancang sedemikian rupa untuk pembelajaran secara berkelompok. Sebelum menyajikan materi pembelajaran, dibuat lembar kegiatan dan lembar jawaban yang akan dipelajari oleh siswa dalam kelompok-kelompok kooperatif.

Menentukan skor awal.

Skor awal merupakan skor rata-rata siswa secara individual pada tes sebelumnya.

2. Tes ini berupa tes berbicara

Menyiapkan siswa untuk belajar kooperatif. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran dengan tipe STAD, sebaiknya dimulai dengan menyiapkan siswa untuk belajar kooperatif dengan maksud agar masing- masing anggota kelompok lebih saling mengenal setiap kelompoknya.

3. Penyajian materi atau presentase kelas

Kegiatan pembelajaran kooperatif tipe STAD dimulai dengan penyajian materi pelajaran, dengan penekanan tahap demi tahap sebagai berikut:

a) Pendahuluan

Pada pendahuluan ini ditekankan pada apa yang dipelajari siswa dalam kelompok dan diinformasikan mengapa hal itu penting,

ditujukan untuk memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsep- konsep yang mereka pelajari.

b) Pengembangan

Mengembangkan materi pelajaran, sesuai dengan bahan yang dipelajari siswa dalam kelompoknya; pembelajaran kooperatif menekankan bahwa belajar adalah memahami makna dan bukan hanya menghafal; sering mengontrol pemahaman siswa dengan memberi pertanyaan-pertanyaan secara acak; memberi jawaban mengapa jawaban itu benar atau salah; beralih pada konsep yang lain bila siswa telah memahami pokok masalah.

c) Latihan terbimbing

Menyuruh siswa menjawab soal-soal atau memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan; memanggil siswa secara acak untuk menjawab pertanyaan atau soal-soal agar siswa selalu mempersiapkan diri sebaik-baiknya; pemberian tugas dengan waktu pengerjaan terbatas, kemudian diberi umpan balik;

d) Kegiatan Kelompok

Pada pertama kerja kelompok dengan pembelajaran kooperatif, sebaiknya guru menjelaskan apa yang dimaksud bekerja dalam kelompok. Sebelum memulai bekerja hendaknya guru menetapkan peraturan dalam kelompok kooperatif Siswa mempunyai tanggung jawab untuk memastikan bahwa teman kelompoknya telah

mempelajari materi; Tidak seorang pun siswa belajar sebelum semua anggota kelompok menguasai materi pelajaran:

Meminta bantuan dari teman satu kelompok sebelum meminta bantuan kepada guru, dalam satu kelompok harus berbicara sopan, untuk kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap kelompok sebagai bahan yang akan dipelajari siswa, di samping untuk mempelajari konsep- konsep materi pelajaran, LKS juga untuk melatih keterampilan dalam kerja kelompok siswa mengerjakan tugas-tugas secara mandiri dan selanjutnya saling mencocokkan jawabannya dengan teman kelompoknya. Jika ada seorang siswa belum memahami materi, maka teman kelompoknya bertanggung jawab untuk menjelaskannya. Sebelum bertanya kepada guru, sebaiknya masalah dipecahkan dengan teman kelompoknya. Dalam kegiatan kelompok guru bertindak sebagai fasiltitator yang memonitor kegiatan masing-masing kelompok.

1) Evaluasi.

Evaluasi dikerjakan secara mandiri. Siswa harus menunjukkan apa yang telah ia pelajari secara individual selama bekerja dalam kelompoknya. Hasilnya juga akan diseimbangkan sebagai nilai perkembangan kelompok.

2) Penghargaan Kelompok.

Dalam memberikan penghargaan kelompok, dapat dilakukan dengan mencari nilai rata-rata dari skor tes masing-masing anggota

kelompok dan merangkingnya, sehingga ada kelompok sebagai juara I, juara II, dan Juara III. Penghargaan dapat berupa sertifikat atau hadiah.

4) Langkah–langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

a. Pada metode pembelajaran kooperatif ada 6 fas e (langkah) utama yaitu:

1. 1. Fase pembelajaran kooperatif tipe STAD

Langkah-langkah Tingkah laku guru

Fase – 1

Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa

Fase – 2

Menyajikan informasi

Guru menyajikan intormasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bacaan.

Fase – 3

Mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.

Lanjutan tabel 1. Fase pembelajaran kooperatif

Fase – 4

Membimbing kelompok bekerja dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas

.

Fase – 5 Evaluasi

Guru mengevaluasi hasl belajar tentang materi yang telah dipelajari oleh masing-masing kelompok dan mempresentasikan hasil kerjanya

Fase – 6

Memberi penghargaan

Guru mencari cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok

5) Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran kooperatif Tipe STAD

Suatu model pambelajaran kooperatif mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan dari metode pembelajaran tipe STAD antara lain :

a) Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok.

b) Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama.

c) Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.

d) Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.

e) Meningkatkan kecakapan individu.

f) Meningkatkan kecakapan kelompok.

g) Tidak bersifat kompetitif.

h) Tidak memiliki rasa dendam.

Kekurangan dari metode pembelajaran tipe STAD antara lain:

a) Konstribusi dari siswa berprestasi tinggi menjadi kurang.

b) Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota yang pandai lebih dominan.

c) Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target kurikulum.

d) Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif.

Dokumen terkait