• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

208

Dari berbagai penelitian di atas, peneliti belum menemukan penelitian yang membahas tentang bagaimana mekanisme penyaluran zakat produktif di BAZNAS kota Bekasi perspektif hukum Islam.

F. Metode Penelitian

209

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan deskriptis analitis, yaitu suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa yang sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.30

Jadi penelitian ini dilakukan di lembaga pengelolaan zakat di BAZNAS Kota Bekasi dengan menggunakan metode dan teknik penelitian lapangan. Penelitian ini melakukan observasi pada lembaga tersebut dan wawancara kepada salah satu anggota BAZNAS Kota Bekasi, serta mencari dokumen BAZNAS Kota Bekasi terkait dengan judul tesis ini. Alasan melakukan wawancara kepada beliau, sebab beliau adalah salah satu wakil ketua yang tahu persis alur pendistribusian zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi.

Penelitian ini mengarah kepada identifikasi (pengenalan) terhadap hukum nyata yang berlaku, baik implisit maupun eksplisit di dalam perundangan, lapangan atau dalam kepustakaan. Begitu pula diarahkan kepada efektivitas (keberlakuan) hukum itu dalam realita di masyarakat.

Dari data-data yang dikumpulkan di lapangan, maka dapat diketahui implementasi penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi dan kesesuaiannya dengan hukum fikih Islam. Begitu pula, teori-teori yang diuraikan dalam kepustakaan benar-benar berlaku dalam kenyataan, ataukah belum berlaku, tidak berlaku, terjadi penyimpangan, telah berubah dan sebagainya.

30 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 2000), h. 63.

210

3. Sumber Data

Dalam penelitian ini data yang diperoleh berupa data yang bersumber secara primer atau langsung dan data sekunder. Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sementara sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.31

Sumber data primer diperoleh melalui wawancara kepada satu narasumber, salah satu wakil ketua BAZNAS Kota Bekasi yaitu wakil ketua I BAZNAS Kota Bekasi Bapak KH. Muhammad Aiz, SH, MH.

Alasan melakukan wawancara kepada beliau, sebab beliau adalah salah satu wakil ketua yang tahu persis alur pendistribusian zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan.32

4. Jenis Data

Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah jenis data primer berupa wawancara mendalam tentang implementasi penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi.

Data sekunder berupa Al-Qur‟an, hadits, kitab-kitab yang berkaitan dengan zakat produktif, laporan penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi, tesis yang berkaitan dengan zakat produktif, disertasi, kamus beberapa literatur, artikel-artikel baik majalah, jurnal, surat kabar maupun internet dan lain sebagainya.

5. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, ada beberapa teknik pengumpulan data:

31 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:

ALFABETA, 2015), Cet. 22, h. 225.

32 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 225.

211

a. Observasi

Jenis observasi yang dipilih oleh Penulis adalah observasi terus terang dan tersamar. Dalam hal ini, Penulis dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa Penulis sedang melakukan penelitian. Akan tetapi dalam suatu saat Penulis juga tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan.

Kemungkinan lain, Penulis tidak diizinkan untuk melakukan observasi.33

Dalam hal ini, Penulis memberikan surat keterangan resmi dari Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta mengenai izin penelitian di BAZNAS Kota Bekasi sebelum melakukan wawancara dengan narasumber. Maka Penulis melakukan observasi terus terang terhadap narasumber. Namun adakalanya Penulis melakukan observasi tersamar, seperti mengamati penyaluran zakat produktif masih sesuai dengan hukum fikih Islam atau tidak dan sebagainya.

b. Wawancara

Jenis wawancara yang dilakukan oleh Penulis adalah wawancara semi-terstruktur. Wawancara semi-terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, pertanyaannya terbuka namun ada batasan tema dan alur pembicaraan, ada pedoman wawancara yang dijadikan patokan dalam alur, urutan dan penggunaan kata. Tujuannya untuk memahami suatu fenomena.34

c. Pengumpulan data dengan dokumen

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, karya-karya monumental

33 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 228.

34 Husaini Usman, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), h. 121.

212

dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.35

Penulis mengambil data dari tulisan karya ilmiah berupa jurnal yang berkaitan dengan zakat produktif, perundang-undangan zakat, kriteria penyaluran zakat produktif perspektif hukum Islam. Penulis juga mengambil data yang diambil oleh Penulis ketika di lapangan, seperti data Standar Operasional Prosedur (SOP) BAZNAS Kota Bekasi, jumlah pendistribusian zakat produktif BAZNAS Kota Bekasi dari tahun 2016-2019, data penerima manfaat zakat produktif, dan majalah al-Wasîlah (majalah BAZNAS Kota Bekasi).

d. Triangulasi

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.36

Penulis menggabungkan semua data dari observasi lokasi penelitian, wawancara dengan anggota yang terlibat aktif di BAZNAS Kota Bekasi, dokumen BAZNAS Kota Bekasi berupa data penerima zakat produktif, jumlah pendistribusian zakat produktif, majalah al- Wasîlah serta dokumen-dokumen dari buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan kriteria lembaga pengelola zakat, perundang- undangan zakat, kriteria penyaluran zakat produktif dalam perspektif hukum fikih Islam dan gambar-gambar yang diambil di lokasi penelitian.

Secara garis besar dari metode pengumpulan data yang digunakan Penulis dalam tulisan ini digambarkan dalam skema di bawah ini;

35 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 240.

36 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 241.

213

6. Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah untuk menjawab perumusan atau pertanyaan dalam penelitian. Adapun tahapan dari analisis data tersebut adalah sbb :

a. Reduksi data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.37

Penulis mereduksi data yang masih tidak tertata rapi dari lapangan, seperti dari rekaman wawancara ditulis kembali dan

37 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 247.

Tinjauan Hukum Fikih Islam pada implementasi penyaluran zakat

produktif di BAZNAS Kota Bekasi Observasi

Wawancara dengan pihak BAZNAS Kota Bekasi

Dokumen berupa data penerima zakat produktif, jumlah pendistribusian zakat produktif, majalah al-Wasîlah serta buku dan jurnal berkaitan dengan kriteria lembaga pengelola zakat, perundang-undangan zakat, kriteria penyaluran zakat produktif perspektif hukum fikih Islam dan gambar yang diambil di lokasi penelitian

214

digabungkan dengan tulisan saat wawancara, lalu diseleksi kembali mana yang berkaitan dengan tinjauan hukum fikih Islam terhadap implementasi penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi dengan yang tidak. Setelah itu Penulis mereduksi data dari buku-buku untuk memilih mana yang berkaitan, mana yang tidak. Proses reduksi data tersebut memberikan Penulis gambaran untuk menentukan bab- bab yang akan diteliti pada tesis ini yang dirangkum menjadi skema di bawah ini:

b. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan Memisahkan data yang berkaitan dengan

mekanisme penyaluran zakat produktif oleh BAZNAS Kota Bekasi dari kacamata hukum Islam

Data wawancara BAZNAS Kota Bekasi

Menulis ulang hasil rekaman dari wawancara dan tulisan saat wawancara

Memisahkan data yang berkaitan dengan Implementasi Hukum

Islam terhadap

mekanisme penyaluran zakat produktif oleh BAZNAS Kota Bekasi Buku dan jurnal berkaitan

dengan lembaga pengelola zakat,perundang-undangan zakat, kriteria penyaluran zakat produktif perspektif hukum Islam dan gambar lokasi penelitian.

215

untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.38

Penulis mendisplaykan data untuk menjelaskan tinjauan hukum fikih Islam terhadap implementasi penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi kepada uraian singkat.

c. Kesimpulan

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi jika kesimpulan awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat Penulis kembali ke lapangan, maka kesimpulan yang dikemukakan bersifat kredibel.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.39

d. Tehnik Penulisan

Tehnik penulisan laporan dalam penelitian ini merujuk pada

“Pedoman Penulisan Tesis, dan Disertasi Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.

Dokumen terkait