• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA BEKASI, JAWA BARAT DALAM PERSPEKTIF HUKUM FIKIH ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "IMPLEMENTASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA BEKASI, JAWA BARAT DALAM PERSPEKTIF HUKUM FIKIH ISLAM"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

Implementasi Penyaluran Zakat Produktif pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bekasi Jawa Barat Dalam Perspektif Hukum Fikih Islam. Pola penyaluran zakat produktif secara bertahap di BAZNAS Kota Bekasi kurang tepat karena pemberian bantuan tidak dilakukan secara terus menerus, 5.

تلا

Mechanism of Productive Zakat Distribution in National Amil Zakat Agency (BAZNAS) for Islamic Law Perspective in Bekasi City, West Java. The results of this study indicate; Firstly, the mechanism for the distribution of productive zakat in BAZNAS Bekasi City is: a) The instruments for obtaining productive mustahik data are those who provide assistance to BAZNAS, b) The form of distribution of productive zakat consists of people who already have a business, while people who do not have a business are given consumptive zakat, c) training and supervision in terms of spirituality rather than business advice, d) The pattern of distribution of productive zakat in phases, there are three levels, namely ; given the first aid, given the second and final aid of training, e) Increased productive mustahik economy in Bekasi City BAZNAS is still small, f) Donations to mosques by BAZNAS Bekasi City from zakat funds in the Tarling program. Third, the appropriateness of the productive zakat distribution mechanism according to the Islamic legal perspective of BAZNAS Bekasi City is: a).

ABSTRACT

The instrument is not suitable, it should be registered through BPS data so that all mustahiks get their rights, b) The form of distribution is not suitable, because, for the unemployment given zakat consumption, it should be be a productive zakat, c) training .. and supervision are not optimal, because the construction is still from a spiritual aspect, not from a business consultation, d) The model of the scale distribution of productive zakat in the city of BAZNAS Bekasi is not suitable, because the giving of aid is not continuous, e) . The economic development of productive mustahiq is still small, because some untrained and supervised mustahiq, f) Giving donations to mosques using zakat funds is not under Islamic law, because it is still doubtful, zakat funds are producing for the poor people.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

12 Miliar.4 Namun jika dikelola dengan baik tetap dapat mengentaskan kemiskinan di kota bekasi. Mengingat, pendapatan zakat di BAZNAS Kota Bekasi cukup besar yakni kurang lebih Rp. Faktor inilah yang menjadi alasan pertama penulis ingin mengetahui pelaksanaan penyaluran zakat produktif di BAZNAS kota bekasi, apakah sudah efektif atau belum, apakah BAZNAS kota bekasi sudah melakukan skala prioritas yang menjamin masyarakat miskin. sudah mendapat haknya, sudah tercover zakat dan kebutuhan pokoknya, jadi.

BAZNAS Kota Bekasi bisa menyalurkan zakat untuk hal-hal yang kurang mendesak, seperti guru mengaji, masjid dan lain sebagainya. Alasan kedua, penulis mendapatkan informasi dari penelitian sebelumnya yang ditulis oleh Dini Fakhirah, dimana beliau menemukan bahwa pemberdayaan zakat di BAZNAS Bekasi masih kurang efektif dalam penyalurannya pada program “BEKASI CERDAS”11. Dipilihnya BAZNAS Kota Bekasi sebagai lokasi penelitian, selain karena alasan di atas (program pemberdayaan pada program “Bekasi Pintar” kurang efektif), juga karena lembaga ini merupakan pusat lembaga zakat yang ada di kota Bekasi, yang tentunya memiliki sistem kerja yang lebih terorganisir dibandingkan lembaga lain di Bekasi.

11 Dini Fakhriah, “Efektifitas Penyaluran Dana Zakat di Baznas Kota Bekasi Dalam Meningkatkan Pendidikan Melalui Program Bekasi Pintar”, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016, hal.

Permasalahan

Perlu adanya penelitian mengenai status syariah pelaksanaan penyaluran zakat produktif di BAZNAS Bekasi ditinjau dari fikih Islam. Perlu adanya penelitian mengenai kendala yang dihadapi BAZNAS Kota Bekasi dalam hal penyaluran zakat produktif ditinjau dari Fikih Islam. Diperlukan penelitian mengenai mekanisme penyaluran zakat pada program “BEKASI SEHAT” dan “BEKASI IHSAN” di BAZNAS Bekasi.

Kendala yang dihadapi BAZNAS Kota Bekasi pada aspek teknis penghimpunan dana zakat atau penyaluran dana zakat. Butir d berbunyi: status syariah pelaksanaan penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi ditinjau dari fikih Islam. Poin e berbunyi: kendala yang dihadapi BAZNAS Kota Bekasi dalam aspek penyaluran zakat produktif kaitannya dengan fikih Islam.

Apakah pelaksanaan pendistribusian zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi sudah sesuai dengan hukum fikih Islam?

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Kajian Pustaka

  • Buku
  • Tesis
  • Jurnal

Persamaan penelitian Khusnul Huda dengan penelitian penulis adalah sama-sama membahas zakat produktif ditinjau dari hukum Islam, namun dalam aspek yang berbeda. Bedanya dengan penulis, Aris mengkaji zakat dari aspek pengaruh penerapan zakat sebagai perencanaan pajak, sedangkan penulis mengkaji mekanisme penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi ditinjau dari syariat Islam. Kesamaan penelitian Mila Sartika dengan penelitian penulis adalah sama-sama membahas tentang pendistribusian zakat produktif.

Asnaini mengkaji aspek optimalisasi sumber daya zakat sedangkan penulis mengkaji aspek mekanisme produktif penyaluran zakat di BAZNAS Kota Bekasi dari perspektif hukum Islam. Bedanya dengan penelitian penulis adalah Muhajirin meneliti aspek teknis pengumpulan ZIS di Baznas Bogor, sedangkan penulis meneliti aspek mekanisme produktif penyaluran zakat di BAZNAS Bekasi dari sudut pandang hukum Islam. Bedanya dengan penelitian penulis adalah Zen mengkaji zakat profesi yang berperan dalam pengentasan kemiskinan, sedangkan penulis mengkaji mekanisme produktif penyaluran zakat di BAZNAS Kota Bekasi dari perspektif hukum Islam.

Perbedaan dari penelitian penulis adalah Pathmawati meneliti aspek pembangunan ekonomi melalui penerimaan zakat, sedangkan penulis mengkaji mekanisme produktif penyaluran zakat di BAZNAS Kota Bekasi ditinjau dari syariat Islam.

Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Dari berbagai penelitian di atas, peneliti belum menemukan penelitian yang membahas tentang mekanisme penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi dari sudut pandang hukum Islam. Maka penelitian ini dilakukan pada lembaga pengelola zakat BAZNAS Kota Bekasi dengan menggunakan metode dan teknik penelitian lapangan. Alasan dilakukannya wawancara terhadap beliau karena beliau merupakan salah satu wakil ketua yang mengetahui secara pasti alur penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi.

Dari data yang dihimpun di lapangan dapat dilihat pelaksanaan penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi dan kesesuaiannya dengan fikih Islam. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer berupa wawancara mendalam mengenai pelaksanaan penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi. Penulis menggabungkan seluruh data hasil observasi lokasi penelitian, wawancara terhadap anggota yang terlibat aktif di BAZNAS Kota Bekasi, dokumen BAZNAS Kota Bekasi berupa data penerima zakat produktif, jumlah penyalur zakat produktif, majalah al-Wasîlah serta dokumen dari buku dan jurnal terkait kriteria lembaga pengelola zakat, peraturan perundang-undangan zakat, kriteria penyaluran zakat produktif ditinjau dari hukum fiqih serta foto-foto yang diambil di lokasi penelitian.

Data yang penulis sajikan untuk menjelaskan tinjauan hukum fiqih Islam mengenai pelaksanaan penyaluran zakat produktif di BAZNAS kota Bekasi secara singkat.

Sistematika Penulisan

Kesimpulan awal masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti pendukung yang kuat pada tahap pengumpulan data selanjutnya. Namun jika kesimpulan awal tersebut didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten ketika penulis kembali terjun ke lapangan, maka kesimpulan yang dikemukakan dapat dipercaya. Temuan dapat berupa uraian atau gambaran suatu objek yang sebelumnya samar-samar atau gelap sehingga menjadi jelas setelah diteliti, dapat berupa hubungan sebab akibat atau interaktif, hipotesis, atau teori.39.

Gambaran umum konsep penyaluran zakat, zakat produktif dan BAZNAS; mendeskripsikan pengertian pendistribusian zakat, model pendistribusian zakat, konsep pendistribusian zakat menurut syariat Islam, pengertian zakat produktif, dasar hukum zakat produktif, zakat produktif menurut sudut pandang ulama, bentuk-bentuk zakat produktif masa kini. era, pelaksanaan penyaluran zakat produktif menurut fikih Islam, sejarah berdirinya BAZNAS, peraturan BAZNAS, visi dan misi BAZNAS, struktur organisasi BAZNAS, program pemberdayaan ekonomi BAZNAS dan korelasi konsep penyaluran zakat, zakat produktif dan BAZNAS . Sejarah dan perkembangan BAZNAS, visi dan misi lembaga, program pemberdayaan zakat di BAZNAS, pelaksanaan penyaluran zakat produktif di BAZNAS, tujuan dan fungsi BAZNAS Kota Bekasi, serta kerjasama dan jaringan kelembagaan. Mendeskripsikan pelaksanaan penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi, menganalisis kesesuaian pelaksanaan penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi dengan fikih Islam.

PENUTUP

Kesimpulan

Instrumen lembaga zakat dalam memperoleh data mustahik produktif menurut fikih Islam (kaidah maslahat) adalah dengan memanfaatkan data kemiskinan dari BPS dilihat dari sisi manfaatnya. Bentuk penyaluran zakat produktif menurut fikih Islam adalah memberikan tambahan modal kepada yang sudah bekerja, dan memberikan pelatihan kewirausahaan serta tambahan modal kepada yang belum bekerja. Pola penyaluran zakat produktif kepada mustahiq secara bertahap diperbolehkan dalam fikih Islam berdasarkan penuturan sahabat Umar.

Sarana BAZNAS Kota Bekasi untuk mendapatkan data mustahik produktif tidak sesuai dengan hukum fikih Islam (asas kemaslahatan) karena BAZNAS hanya menunggu kedatangan mustahik dan tidak berusaha mencari data mustahik yang lengkap/lengkap di Kota Bekasi. Pembinaan dan pengawasan mustahik produktif di BAZNAS Bekasi tidak sesuai dengan fikih Islam. Pola penyaluran zakat produktif kepada mustahik secara berjenjang di BAZNAS Bekasi tidak sesuai dengan fikih Islam.

Pemberian donasi ke masjid oleh BAZNAS Kota Bekasi dengan menggunakan dana zakat pada program Tarawih Keliling (Tarling) tidak sesuai dengan fikih Islam karena masih dipertanyakan.

Saran

Perekonomian mustahik produktif yang meningkat setelah menerima zakat produktif di BAZNAS Kota Bekasi masih kecil. Untuk terus berkontribusi dalam misi sosial, BAZNAS Kota Bekasi harus memaksimalkan penyaluran zakat di daerah produktif dengan pelatihan dan pengawasan yang sistematis. Asnaini, “Optimalisasi Zakat Ekonomi Islam (Studi Sumber dan Perkembangan Zakat di Indonesia)”, dalam jurnal Ekonomi Islam IAIN Bengkulu, Vol.

Nopiardo, Widi, “Mekanisme Produktif Pengelolaan Zakat di Badan Amil Tanah Datar Nasional”, dalam JEBI (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam) Vol. Perjanjian Bersama antara Pemerintah Kota Bekasi, BAZNAS Kota Bekasi dan Bank BJB Cabang Bekasi. Peraturan Walikota Bekasi Nomor 20 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 02 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Zakat Di Kota Bekasi.

Azzam, Muhammad, “BPS Catat Angka Kemiskinan Kota Bekasi Mulai Menurun,” melalui link http://wartakota.tribunnews.com bps-CAT-angka-kemiskinan-kota-bekasi-starting-menurun, diakses 10 Februari 2018. Data, “BAZNAS Kota Bekasi mengajak ASN menyisihkan zakat profesi,” melalui link http://www.dakta.com/news/12445/baznas-kota-bekasi-ajak-asn-. Garudanews, “Inilah program nyata Baznas Kota Bekasi,” melalui link https://garudanews.id/inilah-program-nyata-baznas-kota-bekasi/, diakses 10 Februari 2019.

Referensi

Dokumen terkait

Zakat produktif dengan demikian adalah zakat dimana harta atau dana zakat yang diberikan kepada mustahik tidak dihabiskan akan tetapi dikembangkan dan digunakan

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendayagunaan dana zakat produktif merupakan salah satu proses yang dilakukan oleh Badan Amil

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN.. Analisis Pendayagunaan Zakat Produktif Dalam Upaya Mengentaskan Kemiskinan di Kota Medan Studi Pada Badan Amil

Yang dimaksud dengan fenomena-fenomena tersebut dalam penelitian ini adalah aktifitas terkait sumber daya manusia (SDM) amil dan pendistribusian zakat produktif

Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif Terhadap Pemberdayaan Mustahiq pada Badan Pelaksana Urusan Zakat Amwal Muhammadiyah (BAPELURZAM) Pimpinan Cabang Muhammadiyah

Berdasarkan penelusuran istilah kata kunci di atas, maka yang dimaksud penelitian yang berjudul “Penyaluran Dana Zakat di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

23 TAHUN 2011 TENTANG ZAKAT PRODUKTIF DI BAZNAS PROVINSI JAMBI, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2020 Yulia fitri ,dkk, Pengelolaan Zakat Produktif Menurut Undang-Undang Nomor 23

Berikut ini adalah tabel perhitungan proporsi dana penghimpunan serta penyaluran dana zakat menggunakan rasio ACR : Tahun 2022 Penghimpunan 2.564.009.518 Penyaluran 2.203.836.000