• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN ILMIAH

Dalam dokumen PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Halaman 54-57)

BAB I STRUKTUR ILMU PENGETAHUAN

K. METODE PENELITIAN ILMIAH

Secara harafiah istilah metode berasal dari bahasa Yunani yakni methodos yang terdiri dari kata depan meta yang maknanya menuju, melalui, mengikuti suatu jalan dan kata benda hodos maknanya jalur, jalan atau arah.

Metode merupakan cara melakukan suatu menurut sistem dan aturan- aturan tertentu yang dapat dilakukan secara terarah dan teratur untuk mencapai hasil optimal. Metode mengandung makna sebagai suatu langkah, prosedur atau cara-cara tertentu yang dilaksanakan secara terencana dan sistematis.

Metode ilmiah merupakan proses berfikir dan cara untuk memecahkan berbagai masalah (problem solving) secara sistematis dan akuntabel. Menurut Rosady Ruslan metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja yang sistematis untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan solusi yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.

Penelitian pada prinsipnya merupakan suatu aktivitas untuk menemukan kebenaran atau suatu kegiatan untuk lebih membenarkan sebuah kebenaran. Seluruh daya dan upaya untuk mendapatkan kebenaran dilakukan oleh para peneliti dan ilmuan lannya melalui model- model tertentu. Model tersebut dikenal dengan paradigma. menurut Bagdan dan Biklen, paradigma merupakan kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berfikir dan penelitian.36 Para peneliti memerlukan paradigma yang jelas dalam menyusun konsep penelitannya, sebab seperti paradigma dalam penelitian dapat dijadikan sebagai peta atau petunjuk dalam melakukan seluruh prosedur dan langkah penelitian.

Metode penelitian atau metode ilmiah adalah prosedur atau langkah-langkah dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah dan ilmu. Jadi metode penelitian adalah cara sistematis untuk menyusun ilmu pengetahuan.37 Istilah cara ilmiah menunjukan arti bahwa kegiatan penelitian didasarkan pada cirri-ciri keilmuwan, yaitu rasional, empiris dan sistematis.38 Sedangkan tehnik penelitian adalah cara untuk melaksanakan metode penelitian. Metode penelitian biasanya mengacu pada bentuk- bentuk penelitian.

Jadi, secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mengumpulkan data atau fakta yang mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data/fakta, tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah memiliki arti bahwa kegiatan penelitian itu didasarkan pada karakteristik keilmuan, yaitu rasional, empiris, metodik dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu ditempuh dengan cara-cara logik dan masuk akal, sehingga dapat dilakukan penalaran oleh manusia. Empiris berarti obyek- obyek yang diobservasi dan diukur dapat diamati oleh alat indra manusia, sehingga orang lain dapat juga mengamati dengan cara-cara yang sama atau hampir sama. Sistematis artinya setiap elemen atau atribut dalam setiap langkah penelitian memiliki hubungan antara bagian yang satu

36 Moleong, Metodologi Penelitian.

37 Mahmud, “Metode Penelitian Pendidikan” (Bandung: Pustaka Setia, 2011), 23.

38 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Penerbit Pustaka Setia, 2011), hal. 23

30

dengan lainnya. Sehingga tidak ditemukan pertentangan yang dapat menimbulkan kontra pemahaman bahkan justru dapat memunculkan penafsiran yang cenderung meluas.

Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid menujukan derajad ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Misalnya pada provinsi tertentu terdapat 100 peserta didik yang tidak lulus ujian nasional, sedangkan hasil penelitian melaporkan ternyata siswa yang tidak lulus jauh diatas yakni 800 siswa. Maka data yang dilaporkan peneliti tersebut tidak valid. Demikian juga misalnya peneliti melihat pada obyek yang berbentuk balok, tetapi dilaporkan obyek berbentuk bundar.

Dalam pelaksanaan penelitian untuk memperoleh data valid di lapangan cukup sulit, oleh karena itu data yang telah terkumpul sebelum di ketahuai validitasnya, peneliti menempuh prosedur dengan pengujian validitas atau obyektivitas. Pada umumnya kalau data itu valid dan obyektif, maka terdapat kecendrungan data tersebut membentuk kurva normal. Data yang valid sudah tentu reliabel dan obyektip. Namun data yang reliabel belum tentu valid, misalnya salah seorang mahasiswa sering menyatakan bahwa berdasarkan hasil survey pendahuluan diperoleh data bahwa metode mengajar guru masih didominasi menggunakan metode ceramah. Hal ini ditulis secara konsisten dilatar belakang sampai dinyatakan saat ujian, namun informasi itu perlu di cek kebenarannya di lapangan, sebab data yang lain menunjukan bahwa telah banyak dilakukan bintek maupun workshop terhadap penyempurnaan metode mengajar yang diterapkan oleh guru di masing-masing madrasah atau sekolah.

Dengan demikian untuk menghindari data hasil rekayasa, perlu menyiapkan data-data pendamping. Dari pemaparan di atas data yang disampaikan oleh mahasiswa terdebut terlihat reliabel (konsisten) tetapi tidak valid.

Setiap penelitian mengandung tujuan dan manfaat tertentu. Secara umum tujuan penelitian terdiri atas 3 jenis yaitu pembuktian, pengembangan dan penemuan. Pembuktian berarti terdapatnya keraguan terhadap sesuatu melalui menguji teori, konsep atau prinsip tertentu terkait dengan terapannya di lapangan. Pengembangan mencoba

melakukan perluasan dan pendalam terhadap pola-pola tertentu atau formulasi yang dikembangkan dari formulasi yang telah ada sebelumnya.

Penemuan berarti mendapatkan data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui atau ditemukan.

Pada umumnya data yang telah dikumpulkan dari kegiatan penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahakan dan mengatasi masalah yang dihadapi oleh masyarakat.39 Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak temukan dan selanjutnya menjadi sesuatu yang diketahui, memecahkan masalah berarti menemukan solusi sehingga masalah tersebut tidak menjadi masalah lagi atau meniadakan masalah, dan mengatisipasi berarti melakukan upaya kewaspadaan atau kehati-hatian agar masalah yang sama tidak terualang lagi.

Dalam dokumen PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Halaman 54-57)