40 Undang A.K dan Muhammad Alfan, Etika Manajemen Islam, (Bandung: CV.
Pustaka Setia, 2010), h.32.
41 Q.S. Ar-Ra’d 13 :11
26
Penelitian ini menggunakan Pendekatan kualitatif dengan jenis fenomenologi, yang menjelaskan suatu fenomena yang sedang terjadi dengan memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandang, perasaan, aktivitas, perilaku individu atau kelompok orang, kejadian yang sedang dialami oleh individu atau kelompok dalam kehidupannya.42 Dari definisi di atas, pemahaman secara mendalam mengenai fenomena yang akan menjadi objek penelitian yang dapat diperoleh melalui berbagai sumber data, contohnya seperti, hasil penelitian sebelumnya, data dan informasi dari media masa, pengalaman individu seseorang terhadap kasus tertentu, lembaga pemerintah, swasta, organisasi dan data lain hasil browsing dari internet.
Metode pengumpulan data dengan menggunakan jenis fenomenologi melalui pendekatan kualitatif deskriptif karena ingin memperoleh data dari peristiwa atau femomena yang sedang dialami peserta didik selama pelaksaan Pembelajaran daring dan luring di era pandemi Covid-19 di SMPN 1 Pujut dan SMPN 2 Pujut Kabupaten Lombok Tengah.
Penelitian ini bermaksud untuk mengungkap data dan informasi sebanyak mungkin tentang Analisis pembelajaran daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan) di SMPN se-Kecamatan Pujut..
2. Kehadiran Peneliti
“Kedudukan peneliti dalam penelitian ini sebagai instrumen penelitian disini dimaksudkan sebagai alat pengumpul data. Selain itu peneliti juga menjadi siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Ciri-ciri umum manusia sebagai instrumen mencakup segi responsif, dapat menyesuaikan diri, menekankan keutuhan, mendasarkan diri atas pengetahuan, memproses dan
42 Lexy, J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), 5
27
mengikhtisarkan, dan memanfaatkan kesempatan mencari respons yang tidak lazim atau idiosinkratik43.”
3. Lokasi Penelitian
“Pemilihan lokasi atau site selection berkenaan dengan penentuan unit, bagian, kelompok, dan tempat dimana orang-orang terlibat di dalam kegiatan atau peristiwa yang ingin diteliti44.”
Adapun alasan penentuan sekolah sebagai berikut (1) jumlah sekolah negeri di Kecamatan Pujut yang banyak yaitu 11 sekolah (2) letak geografis sekolah yang bervariasi (3) kemampuan peneliti yang terbatas. Penentuan sekolah ditentukan secara purposive sampling, yakni dengan pertimbangan dan tujuan tertentu sehingga sekolah sebagai tempat penelitian adalah 2 sekolah, yaitu SMP Negeri 1 Pujut dan SMP Negeri 2 Pujut.
4. Sumber Data
Data dapat diartikan sebagai bahan mentah yang didapatkan peneliti dari penelitiannya, bisa berupa fakta maupun keterangan yang dapat digunakan sebagai dasar analisis. Data dapat berfungsi sebagai bukti dan petunjuk tentang adanya sesuatu.
Data adalah tulisan-tulisan atau catatan-catatan mengenai segala sesuatu yang didengar, dilihat, dialami dan bahkan yang dipikirkan oleh peneliti selama kegiatan pengumpulan data dan merefleksikan kegiatan tersebut ke dalam etnografi45.
a. Data Primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan langsung analisis pembelajaran daring dan luring di SMP Negeri se Kecamatan Pujut.
b. Data Sekunder “Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian. Data-data ini berasal dari data –
43 Moleong, J. Lexy. Strategilogy Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007.
44Sukmadinata. Metode penelitian Pendidikan Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007:102
45Moleong, J. Lexy. Strategilogy Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007.
28
data yang diperoleh dari dokumen – dokumen yang tersimpan di sekolah ini.”
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian merupakan aspek yang paling penting. Berdasarkan permasalahan dan variabel penelitian yang dikaji, maka peneliti mengambil data melalui media sosial (Whatsapp) dan dokumen dari sekolah dengan objek penelitian yang sudah ditentukan.
Agar peneliti mendapatkan data yang relevan dan akurat sesuai yang dibutuhkan oleh peneliti. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa taknik pengumpulan data, diantaranya teknik pengambilan data tersebut yaitu melakukan observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi data. Adapun Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa metode yaitu:
a. Observasi
Observasi dilakukan sebagai pengamat dan pencatatan sistematis terhadap gejala yang diselidiki.46 Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan dengan teknik yang lain.
Observasi merupakan perekaman dan pencatatan yang dilakukan secara sistematis yang mencakup perilaku manusia, kegiatan, dan gejala-gejala alam yang tampak pada objek penelitian.47 Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dibangun atas pengalaman langsung, peristiwa yang sedang terjadi, dan kegiatan yang sedang berlangsung.48 Teknik observasi akan
46 Amirul Hadi dan Haryanto, Metodologi Penelitian Pendidikan untuk IAIN dan PTIAIN Semua Jurusan Komponen MKK, (Bandung : Pustaka Setia, 1998), h.47.
47 Sugiono, Metode Penelitian Kiantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016), 145
48 Rulam Ahmadi, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media: 2014), 161
29
membantu peneliti dalam mencatat, merekam, dan mendalami kasus yang sedang terjadi pada objek dan tempat penelitian.
Peneliti akan melakukan pengamatan terhadap gejala-gejala sosial melalui whatshap dan media sosial lainnya untuk melihat model pembelajaran daring dan luring di era pandemi Covid-19. Objek yang akan diteliti antara lain guru, siswa, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, teknik pembelajaran, dan penilaian pembelajaran.
b. Wawancara
Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan, dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi atau keterangan. Tujuan dari wawancara adalah untuk mengumpulkan informasi dan bukan untuk merubah atau mempengaruhi responden.49 Wawancara merupakan situasi tatap muka atau berhadap-hadapan antara pewawancara dan responden dengan tujuan untuk menggali informasi yang diharapkan mendapatkan data tentang peristiwa atau kegiatan yang sedang berlangsung. Setiap pertanyaan yang diberikan kepada partisipan dalam penelitian ini harus sesuai denga keperluan penlitian. Maka, dalam penelitian ini digunakan metode wawancara tersetruktur atau wawancara formal, yaitu peneliti menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan yang akan diajukan kepada responden.50
Data yang diperoleh dari wawancara berupa pengalaman, pendapat, perasaan, dan pengetahuan informan kunci mengenai analisis pembelajaran daring dan luring di SMPN se-Kecamatan Pujut.
49 Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, Metodologi Penenelitian (Jakarta, Bumi Aksara, 2007). H.86
50 Lukman Nul Hakim, “Ulasan Metodologi Kualitatif:Wawancara Terhadap Elit”, Aspirasi, Vol. IV, No. 2, 2013, 167.
30
Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu51. Nara sumber yang akan diwawancarai adalah kepala sekolah, guru dan siswa. Guru yang diwawancarai adalah semua guru mata pelajaran. Jumlah guru sebagai nara sumber satu orang guru yang mengajar mata pelajaran di sekolah. Sedangkan penentuan siswa yang akan diwawancarai dengan pertimbangan siswa memiliki handphon, kemampuan menggunakan perangkat tersebut, serta kepemilikan jaringan internet. Jumlah siswa sebagai narasumber kunci adalah 2 orang per sekolah.
Adapun kisi-kisi yang telah dirancang oleh peneliti sebelum wawancara dilakukan, sebegai berikut:
Tabel 1.1 Kisi-kisi Instrumen Wawancara
Dimensi Aspek Indikator Sumber
Pembelajaran Daring
Guru mempersipkan pembelajaran daring
Tujuan yang dicapai Metode penyampaian pembelajaran
Siswa
Lingkungan atau Suasana belajar yang diperlukan agar pembelajaran
berhasil
a. Lingkungan atau suasana rumah saat pembelajaran daring.
b. Pengaruh
lingkungan atau suasana rumah saat pembelajran daring terhadap
keberhasilan pembelajaran
Siswa
Fasilitas belajar yang diperlukan, supaya pembelajaran
a. Fasilitas yang disediakan dan dibutuhkan dalam
Siswa
51 Sugiyono. Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: cv.
Alfabeta, 2008. H.14
31
berhasil Pembelajaran
daring.
b. Pengaruh fasilitas belajar terhadap keberhasilan
pembelajaran Langkah langkah
atau sintaks dalam pembelajaran
a. Apersepsi b. Materi/Isi c. Metode d. Teknik e. Media f. Evaluasi
Guru
Pembelajaran Luring
Guru mempersipkan pembelajaran luring
Tujuan yang dicapai Metode penyampaian pembelajaran
Siswa
Lingkungan atau Suasana belajar yang diperlukan agar pembelajaran
berhasil
a. Lingkungan atau suasana rumah saat pembelajaran daring.
b. Pengaruh
lingkungan atau suasana rumah saat pembelajran daring terhadap
keberhasilan pembelajaran
Siswa
Fasilitas belajar yang diperlukan, supaya pembelajaran
berhasil
a. Fasilitas yang disediakan dan dibutuhkan dalam Pembelajaran daring.
b. Pengaruh fasilitas belajar terhadap keberhasilan
pembelajaran
Siswa
Langkah-langkah atau sintaks dalam pembelajaran
a. Apersepsi b. Materi/Isi c. Metode d. Teknik e. Media f. Evaluasi
Guru
32 c. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang52. Pada penelitian ini, teknik dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen administrasi yang berhubungan dengan pembelajaran daring dan luring di SMP Negeri se- Kecamatan Pujut.
Berkenaan dengan Pembelajaran daring dan luring yang dilakukan di SMP Negeri 1 Pujut dan SMP Negeri 2 Pujut Kabupaten Lombok Tengah, maka dokumen yang diperlukan oleh peneliti yaitu RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) daring dan luring, penilaian peserta didik, foto atau video kegiatan Pembelajaran daring dan luring, serta dokumen lain yang dapat mendukung dalam proses pengumpulan data.
6. Teknis Analisa Data
Untuk menyajikan data agar mudah dipahami, maka langkah- langkah anlisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analysis Interactive Model dari Miles dan Huberman, yang membagi langkah-langkah dalam kegiatan analisis data dengan beberapa bagian yaitu pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclutions).
Skema Analisis Interactive Model (Miles dan Huberman)
52Sugiyono. Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: cv. Alfabeta, 2008. H.240.
33 a. Pengumpulan Data
“Pada analisis model pertama dilakukan pengumpulan data hasil wawancara, dan berbagai dokumen berdasarkan kategorisasi yang sesuai dengan masalah penelitian yang kemudian dikembangkan penajaman data melalui pencarian data selanjutnya.”
b. Reduksi Data
“Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga simpulan final dapat ditarik dan diverifikasi.”
c. Penyajian Data
“Sajian data adalah suatu rangkaian organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan. Penyajian data dimaksudkan intuk menemukan pola-pola yang bermakna serta memberikan kemungkinan adanya penarikan simpulan serta memberikan tindakan (Miles dan Huberman, 2007: 84). Sajian data berupa narasi kalimat, gambar/skema, jaringan kerja dan tabel sebagai narasinya.
d. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari sutu kegiatan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Kesimpulan ditarik semenjak peneliti menyususn pencatatan, pola pola, pernyataan- pernyataan, konfigurasi, arahan sebab akibat, dan berbagai proposisi.
7. Keabsahan Data
Teknik yang digunakan dalam pemeriksaan keabsahan perpanjangan keikut sertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat, analisis kasus negative, kecukupan refernsial, dan pengecekan dengan anggota yang terlibat dalam penelitian.
Pengujian keabsahan data menggunakan empat criteria sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono, yaitu: kredibilitas (credibility), keteralihan (transferability),
34
kebergantungan/reliabilitas (dependability), dan kepastian/dapat dikonfirmasi (confirmability)53.
a. Kepercayaan (credibility). “Uji credibility atau validitas internal merupakan uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif yang dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check. Triangulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas dalam penelitian kualitatif.” Ada tiga jenis triangulasi ditambah satu review informan.
1) Triangulasi Sumber. “Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, dan membandingkan wawancara dengan dokumen yang berkaitan.”
2) Triangulasi Metode Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.
3) Triangulasi Peneliti. “Membandingkan informasi yang sama dari ketiga kasus.”
4) Reviu Informan. “Mengkomunikasikan hasil analisis dengan informan utama penelitian.”
b. Keteralihan (transferability)
Keteralihan (transferability), pada dasarnya merupakan validitas eksternal pada penelitian kualitatif. Transferability perlu dilakukan orang lain yang telah mempelajari laporan peneliti.
Orang lain, termasuk rekan-rekan peneliti, para pembimbing atau FC promoter, dan para penguji akan membandingkannya dengan kepustakaan, wacana, penelitian, dan pengalamannya masing-masing.
c. Kebergantungan/reliabilitas (dependability).
53 53Moleong, J. Lexy. Strategilogy Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007.
35
“Paradigma positivistic memandang reliabilitas temuan penelitian sebagai replikabilitas, yaitu kemampuan hasil penelitian untuk diulang yang dilakukan dengan teknik pengujian berbentuk parallel.” Dependability dalam penelitian kualitatif disebut reliabilitas. Suatu penelitian dikatakan dependability apabila orang lain dapat mengulangi atau mereplikasi proses penelitian tersebut. Dalam penelitian kelaitatif, uji dependability dilakukan dengan cara malakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang independen atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian
d. Kepastian/dapat dikonfirmasi (confirmability)
“Confirmability atau konfirmabilitas merupakan serangkaian langkah untuk mendapatkan jawaban apakah ada keterkaitan antara data yang sudah diorganisasikan dalam catatan lapangan dengan materi-materi yang digunakan dalam audit trail54.” Audit trail merupakan langkah diskusi analitik terhadap semua berkas data hasil penelitian, mulai berkas data penelitian sampai dengan transkip pelaporan. Secara lugas, konfirmabilitas dilakukan dengan konfirmasi informasi secara langsung kepada nara sumber dan menghubungkan perolehan informasi satu sama lain. Pengujian confirmability dalam penelitian kualitatif disebut dengan uji obyektifitas penelitian.
Penelitian dikatakan obyektif apabila hasil penelitian disepakati oleh banyak orang.