• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif diskriptif, dimana penggunaan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan yang melibatkan berbagai metode yang ada.

Pendekatan penelitian ini sesuai dengan jenis permasalahan yang diajukan. Dalam penelitian ini digunakan desain pendekatan naturalistik, dimana pendekatan naturalistik ini adalah untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus.43 Adapun alasanpeneliti dalam menggunakan pendekatan naturalistik ini, karena dalam pendekatan naturalistik lebih meneliti tentang pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang khusus. Di mana dalam penelitian ini nantinya akan memberi pemahaman tentan g sejauh mana peran orang tua dalam meningkatkan minat belajar anak di MIN 1 Mataram.

Pada penelitian ini pendekatan yang akan digunakan adalah pendekatannaturalistik, di mana data yang saya dapatkan benar-benar data yang saya peroleh dari hasil penelitian di lapangan.

43Lexy, J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Medan: Pt Remaja Rosdakarya, 2011), hal. 4-5.

2. Kehadian Peneliti

Peneliti dalam penelitian ini bertindak sebagai instrumen kunci, dimana dalam setiap pencarian dan pengambilan data peneliti secara proaktif terlibat dalam kegiatan tersebut. Namun demikian apabila diperlukan peneliti bayan gan, maka penulis akan memanfaatkan peneliti bayangan, peneliti bayangan ini diperlukan dalam rangka menemukan data yang akurasinya benar-benar terjamin karena ada peluang subyektifitas sumber data yang mungkin disebabkan karena hubungan kedekatan dan sebagainya dengan peneliti.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang akan diambil oleh peneliti adalah di MIN I Mataram Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

4. Sumber Data

Sumber data penelitian adalah subyek dari mana data itu diperoleh.44 Yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah siswa MIN 1 Mataram kelas III.

Pemilihan sumber data ini dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa data -data yang diharapkan dapat diperoleh dengan lengkap melalui sumber-sumber tersebut, karena merekalah yang menjadi sumber utama data yaitu berbagai data

44 Arikunto, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Rineka Cipta, Jakarta, 1991), hlm. 90

dan informasi tentang peran orang tua dalam menumbuhkan minat belajar anak.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif ini adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data untuk memperoleh hasil yang valid adalah sebagai berikut:

a. Waw ancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tujuan tertentu.Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview). Wawancara menurut Lincoln antara lain untuk mengkontruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lainnya. Untuk teknik wawancara ini saya menggunakan wawancara terbuka, dimana dalam penelitian kualitatif sebaiknya digunakan wawancara terbuka yang para subjeknya tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud dan tujuan wawancara itu.45

Dalam penelitian ini, yang akan diwawancarai adalah para orang tua siswa kelas IV di MIN 1 Mataram, dimana dalam wawancara ini akan dicari informasi dari para orang

45Lexy, J Moleong,Metodologi Penelitian Kualitatif,(Medan: Pt Remaja Rosdakarya, 2011), hal 186-189

tua terkait dengan apakah mereka ikut berperan dalam meningkatkan minat belajar anak mereka. Demkian juga dengan siswa/siswi akan diwawancarai terkait minat belajar mereka.

b. Observasi atau Pengamatan

Dalam penelitian kualitatif ada beberapa alasan mengapa pengamatan dimanfaatkan sebesar -besarnya.

Adapun alasannya yaitu:

1)Teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman langsung. Untuk memperoleh keyakinan tentang keabsahan data tersebut, jalan yang ditempuh adalah mengamati sendiri peristiwa dan mengalami la ngsung peristiwanya.

2)Teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya.

3)Pengamatan yang memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi ya ng berkaitan dengan pengetahuan yang langsung diperoleh dari data.

4)Teknik pengamatan dilakukan agar data yang didapat tidak mengalami keraguan, karena sering timbul

keraguan dalam data yang didapat maka diperlukan adanya pengamatan untuk melihat data yang lebih akurat.

5)Teknik ini memungkinkan peneliti mampu memahami situasi yang rumit.

6)Jika teknik komunikasi tidak memungkinkan maka pengamatan dapatmenjadi alat yang sangat bermanfaat

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi atau pengamatan langsung para siswa untuk melihat secara langsung bagaimana anak dari para orang tua .

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menelaah dokumen yang ada untuk mempelajari pengetahuan dan fakta yang hendak diteliti.Dokumentasi biasanya dilakukan dalam penelitian sejarah dan harus didukung oleh pengetahuan teoritik penelitian.Dokumentasi dapat merupakan teknik utama dalam suatu penelitian kualitatif dan dapa t pula hanya sebagai pendukung/penunjang.46

Dalam penelitian ini dokumentasi digunakaan sebagai teknik pengumpul data yang nantinya akan melangkapi data

34Effi Aswit,Metode Penelitian Pendidikan,(Medan:Perdana Mulya Sarana, 2012), hal.

133-134.

yang didapat. Dokumentasi ini akan peneliti dapatkan dari sekolah untuk memperoleh data yang diperlukan.

6. Analisis Data

Analisis data adalah suatu usaha untuk mengurai suatu masalah atau fokus kajian menjadi bagian -bagian sehingga susunan atau tatanan bentuk sesuatu yang diurai itu tampak dengan jelas dan karenanya bisa lebih terang ditangkap maknanya atau lebih jernih dimengerti duduk perkaranya.47

Pada penelitian ini adapun analisis data yang digunakan adalah analisis data model Miles dan Huberman adalah sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Reduksi data adalah bagian dari proses yaitu bentuk analisis untuk mempert egas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting, untuk mengatur data sehingga dapat dibuat kesimpulan.Reduksi data merupakan proses seleksi, membuat fokus, menyederhanakan dan abstraksi dari data kasar yang ada dalam catatan lapangan. Pr oses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan penelitian, berupa singkatan, pembuatan kode, memusatkan tema, membuat batasan

47Djam’an Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2017), hal.200

persoalan, dan menulis memo. Kegiatan ini berlangsung terus menerus sampai laporan akhir lengkap tersusun.

b. Penyajian Data

Penyajian data adalah suatu susunan informasi yang memungkinkan dapat ditariknya suatu kesimpulan dan pengambilan tindakan penelitian. Dengan melihat sajian data, peneliti akan memahami apa yang terjadi serta memberikan peluang bagi peneliti untuk mengerjakan se suatu pada analisis atau tindakan lain berdasarkan pemahamannya.

Penyajian data berbentuk teks naratif diubah menjadi berbagi bentuk jenis matriks, grafiks, jaringan dan bagan.

Semuanya dirancang guna mengabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentu k yang padu dan mudah diraih sehingga peneliti dapat mengetahui apa yang terjadi untuk menarik kesimpulan.

c. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Sejak awal pengumpulan data, peneliti harus mudah memahami makna hal -hal yang ditemukan dengan mencatat keteraturan pola-pola ernyataan dari berbagai konfigurasi, arah hubungan kasual, dan poporasi.Kesimulan pada tahap pertama bersifat longgar, tetap terbuka dan skeptic belum

jelas kemudian mengikat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh.

Kesimpulan “final” mungkin belum muncul sampai pengumpulan data terakhir tergantung pada besarnya kupulan catatan lapangan, pengkodean, penyimpanan dan metode pencarian ulang yanhg digunakan, kecakapan peneliti dalam menarik kesimpulan. 48

7. Pengecekan Keabsahan Data

Pada tahap pengecekan keabsahan data saya memakai triangulasi, dimana triangulasi ini adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, data itu dipergunakan untuk keperluan pengecekan atau sebag ai pembanding terhadap data itu.Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya.Denzin membedakan empat macam, triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori.49

Triangulasi adalah cara terbaik untu k menghilangkan perbedaan-perbedaan kontruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang

48Salim Dan Syahrun,Metodologi Penelitian Kulaitatif, (Bandung: Citapustaka Media, 2016), hal. 148-150.

49Lexy.J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Medan: Pt Remaja Rosdakarya, 2011), hal. 330

berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan.

Dengan kata lain bahwa triangulasi, penelitian dapat me - recheck temuannya de ngan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber, metode, atau teori.50

a. Triangulasi Dengan Sumber

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan data dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktru dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan jalan yaitu:

1)Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

2)Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi

3)Membandingkan apa ya ng dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

4)Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan, orang berada.

b. Triangulasi Dengan Metode

50Adhi Kusumastuti, Ahmad Mustamil Khoiron, Metode Penelitian Kualitatif,(Semarang:

Lembaga Pendidikan Sukarno Pressindo, 2019), hlm. 76-77.

Menurut Patton terdapat dua strategi yaitu:

1) Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data.

2) Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.51

c. Triangulasi Dengan Penyidik

Triangulasi ini ialah dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajatkepercayaan data.Pemanfaatakan pengamat lainnya membantu mengurangi kemelencengan dalam pengumpulan data.

d. Triangulasi Dengan T eori

Menurut Lincon dan Guba berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori.Di pihak lain Patton berpendapat lain, yaitu bahwa hal itu dapat dilaksanakan dan hal itu dinamakannya penjelasan bandin g.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini sebagai berikut:

1. Bagian awal, terdiri dari halaman judul, halaman pernyataan keaslian, halaman pengesahan, halaman persetujuan tim penguji, nota dinas pembimbing, pedoman transliterasi, mot to,

51Ibid

persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, lampiran, dan abstrak.

2. Bab 1 yaitu pendahuluan yang berisi latar belakang, fokus penelitian atau rumusan masalahnya, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, telaah pustaka, ker angka teori, metode penelitian dan berakhir dengan sistematika pembahasan.

3. Bab II yang merupakan bab penyajian atau pemaparan data dan temuan penelitian. Bab ini mengenai paparan data dari hasil penelitian yang ditemukan di lapangan.

4. Bab III berisi pembahasan, dimana pada bab ini dibahas mengenai proses analisis penelitian di lapangan berdasarkan temuan-temuan peneliti yang telah dipaparkan di Bab II

5. Bab IV sebagai penutup, yang memuat kesimpulan dan saran - saran.

Bagian akhir, terdiri dari daftar pu staka, daftar tabel, daftar gambar, dan lampiran-lampiran.

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umu m MIN I Mataram

1. Latar Belakang berdirinya MIN 1 Kota Mataram

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Mataram adalah lembaga pendidikan Agama Islam setingkat SD yang berada dibawah naungan Kementerian Agama. Pada tanggal 1 Agustus 1981 MIN Punia Mataram adalah merupakan lembaga pendidikan yang dibangun dengan swadaya masyarakat Punia Karang Kateng Kelurahan Mataram Barat Kecamatan Mataram yang diberi nama Madrasah Diniyah “Darul Arqom”. Madrasah ini dibuat adalah hasil kesepakatan dari masyarakat Punia dan pengurus Madrasah didukung oleh para pemuka masyarakat (penghulu kelurahan) dengan bantuan penuh dari kepala kelurahan Mataram Barat.

Dengan perintisan H. Muhammad Munir, H. Rusdin, H. Ahmad Muhlis, Drs. H. Zohdi, H. Nurudin yang kesemuanya ini adalah merupakan pemuka-pemuka masyarakat dilingkungan Punia Karang Kateng diperkuat dengan dukungan kepala lingkungan setempat (H. Nurtani).

Atas permintaan pengurus Madrasah Diniyah pada tahun 1987/1988 diubah namanya menjadi Madrasah Ibtidaiyah “ Darul

40

Arqam” dan diresmikan oleh kepala kantor Departemen Agama Islam Lombok Barat.

Kemudian pada tahun pelajaran 1993/1994 Madrasah Ibtidaiyah “ Darul Arqam ”. Punia Karang Kateng diubah statusnya dari swasta menjadi negeri dengan nama Madrasah Ibtidaiyah Negeri Punia Mataram, yaitu pada tanggal 24 April 1993 kemudian pada tanggal 11 Januari 2016 berubah menjadi MIN 1 Kota Mataram

Pejabat yang pernah memimpin mengepalai MIN 1 Kota Mataram sejak berdirinya sampai sekarang adalah sebagai berikut :

a. Pada tahun 1983 s/d 1989 dipimpin oleh Bapak Nursaat (Madrasah Diniyah s/d Madrasah Ibtidaiyah).

b. Pada tahun 1989 s/d 1999 dipimpin oleh Hj . Tasnim (MI s/d MIN).

c. Pada tahun 1999 s/d 2005 dipimpin oleh Drs. Mualip, M.Pd.

(MIN)

d. Pada tahun 2005 s/d 2006 dipimpin oleh H. Rumli, S.Ag (MIN)

e. Pada tahun 2006 s/d 2012 di pimpin oleh H. Abdul Azis BA (MIN)

f. Pada tahun 2012 s/d 2013 dipimpin oleh Baiq Aluh Nurbayani, S.Ag (September 2012 s/d September 2013) g. Pada Tahun 2013 tepatnya sejak bulan Septemer 2013

sampai sekarang dipimpin oleh H. Marzuki, S.Pd. sampai sekarang52

2. Letak Geografis

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota Mataram terletak di jantung kota Mataram, Daerah TK II. tepatnya di Jalan Airlangga Mataram dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah timur di batasi oleh kebun.

b. Sebelah barat di batasi oleh perumahan penduduk.

c. Sebelah utara di batasi oleh jalan dan peumahan penduduk.

d. Sebelah selatan di batasi oleh PKBM “ Gumi Paer”

Hasil observasi ternyata MIN 1 Kota Mataram ini merupakan salah satu Madrasah yang letaknya berada di sebuah kampung padat penduduk dan dekat dengan keramaian seperti pasar, sepermarket dan tempat -tempat lain

3. Keadaan Sisw a

Dalam proses belajar mengajar siswa menduduki peranan yang sangat penting karena siswa merupakan salah satu tolak ukur atau tegaknya proses belajar mengajar. Mengenai keadaan siswa MIN Punia Mataram sebagai berikut :

52 MIN I Mataram, dokuentasi tanggal 10 Juni 2021

Tabel 2.1

Keadaan Sisw a Madrasah Ibtidaiyah Negeri I Mataram dalam 5 Tahun Terakhir53

No Tahun Pelajaran

Kelas

JML

I II III IV V VI

L P L P L P L P L P L P

1 2016-2017 52 58 46 56 51 54 37 41 31 18 21 14 479 2 2017-2018 47 61 52 58 49 53 46 53 39 39 29 18 547 3 2018-2019 55 53 47 61 52 58 49 53 46 53 39 39 604 4 2019-2020 59 53 55 53 51 57 45 58 49 52 46 52 630 5 2020-2021 60 54 60 52 55 53 52 57 44 57 48 52 644

Berdasarkan data diatas dapat dikatakan bahwa minat masyarakat untuk memasukkan putra putrinya ke MIN 1 Kota Mataram, setiap tahun meningkat, begitu juga dengan siswa - siswi motifasinya cukup besar untuk masuk ke Madrasah ini.

Mengenai prestasi belajar anak sesudah masuk di MIN 1 Kota Mataram kadang-kadang berprestasi naik, kadang turun, setiap tahun tidak sama peningkatan prestasi yang dimiliki oleh anak didik hal ini disebabkan karena faktor siswa, seperti: cara belajar, kesehatan dan lain -lain.

4. Keadaan Guru (Tenaga Pengajar) MIN 1 Kota Mataram.

Guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Guru berkewajiban untuk

53 MIN I Mataram, dokuentasi tanggal 10 Juni 2021

mendidik, mengajar materi pelajaran serta mengarahkan siswa kearah pencapaian tujuan pengajaran yang telah dicanangkan.

Mengenai keadaan guru MIN 1 Kota Mataram pada tahun 2018/2019, lebih jelasnya dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.2

Data Guru Negeri dan Honorer Pada MIN 1 Kota Mataram Tahun Pelajaran 2020/202154

NO N ama / NIP L/P Jabatan Pendidikan Gol/

Ruang

Mulai Tugas

Status Pegawai 1. H. Marzuki, S.Pd.

NIP. 196812311994031016 L

Kepala Madrasah/

Guru Madya

S1/2001 IV/a 17-09-2012 PNS 2. Henny Marlina, S.Pd.I

NIP. 197012311994022003 P Guru Madya S1 /2002 IV/a 01-10-2019 PNS 3. Ernawati S.Pd.I

NIP. 197805022000032001 P Guru Madya S1/2003 IV/a 01-01-2008 PNS 4. Mizraah, S.Pd.I.

NIP. 197112311997032003 P Guru Madya S1/2014 IV/a 01-06-2016 PNS 5. Ahmad Azazi,S.Pd.

NIP. 197012312005011028 L Guru Muda S1/1998 III/d 01-05-2005 PNS 6. Zakiatun Patni, S.PdI

NIP. 196904142007012046 P Guru Muda S1/2003 III/c 01-06-1990 PNS 7. Subki Ali, S.PdI

NIP. 198201022007101002 L Guru Muda S1/2005 III/c 01-01-2009 PNS 8. Anik Sulistyowati, S.P.d.

NIP. 197111072005012004 P Guru Muda S1/2001 III/d 01-09-2016 PNS 9. Muksanah, S.Pd

NIP. 197312312003122003 P Guru Muda S1/2010 III/c 01-05-2004 PNS 10. Asiah, S.Pd

NIP. 197806162003122003 P Guru Muda S1/2010 III/c 01-09-2005 PNS 11.

Baiq Muaini, S.Pd.I.

NIP. 197812312003122002 P Guru Muda S1/2008 III/c 01-07-2015 PNS 12. Nur Latifah,S.Ag

NIP. 197310221997032002 P Guru Muda S1/2011 III/d 01-10- 2019 PNS 13. Muhali, S.Pd.I L Guru Pertama S1/2011 III/b 01-06-1987 PNS

54 MIN I Mataram, dokuentasi tanggal 10 Juni 2021

NIP. 196412312007011642 14. L. Haeruman, S.Pd.I.

NIP. 197303272006041030 L Guru Pertama S1/2010 III/b 01-10-2008 PNS 15 Wahdiah, S.Pd.I.

NIP. 197408162007012027 p Guru Pertama S1/2010 III/a 01-06-2016 PNS 16 Baiq Sri Wardiah, S.Pd.

NIP.197012311999022001 P Guru Muda S1 (2011) III/c 01-10-2019 PNS 17 Kherun Nisak, S.Pd.I.

NIP. 198404152009122004 P Guru Pertama S1 (2011) III/a 01-09-2017 PNS 18 Nurhasanah,S.Pd.

NIP.197312312005012004 P Guru Pertama S1 (2011) III/b 01-10-2019 PNS 19. Muhabbah, S.Pd.I.

NIP. 197705042007102003 P Guru Pertama S1/2015 III/a 01-01-2009 PNS 20. Lalu Saprudin, S.Pd.I.

NIP. 198503152019031006 L Guru Pertama S1/2012 III/a 01-07-2019 CPNS 21. M. Ulul Azmi, S.pd.I.

NIP. 198910282019031011 L Guru Pertama S1/2013 III/a 01-07-2019 CPNS 22. Nurul Mayana, S, Pd. P S1/2007 - 01-01-2008 GTT 23. Ryta Dwiyanti Mantika,

S.Pd P S1/2013 01-01-2013 GTT

24. Nurtimah, S.Pd.I. P S1/2015 01-08-2014 GTT

25. Sirriyana Rahma, S.Pd. P S1/2011 01-07-2016 GTT 26. Fendi Alandani, S.Pd. L S1/2016 01-06-2017 GTT Memperhatikan tabel di atas, dapat dikatakan bahwa sebagian besar guru-guru tersebut berijazah sarjana, pengalaman dalam keguruan merupakan suatu modal seorang guru dalam tugasnya, berdasarkan data ini juga bahwa guru yang ada di MIN 1 Kota Mataram masih dianggap atau dikatakan pada ukuran Ideal / Rasio, 1 (satu) guru berbanding 35 (tiga puluh lima) siswa (1:30). Yang dibina sementara di MIN 1 Kota Mataram, jumlah gurunya 22 orang dan siswa 630 orang dan masing- masing guru mengajar mata pelajaran sesuai de ngan disiplin

ilmunya, walau ada beberapa guru yang memegang mata pelajaran yang bukan bidangnaya. Maka kepala Madrasah memberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan -pelatihan dan penataran yang menunjang peroses kegiatan belajar mengajar.

5. Keadaan Pegaw ai (Tenaga Tata Usaha) MIN 1 Kota Mataram Pegawai adalah orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan administrasi dan Ketata Usahaan di MIN 1 Kota Mataram. Pegawai / TU bertanggung jawab untuk melaksanakan pembayaran gaji hingga honor para guru, baik guru Negeri maupun guru honorer yang bertugas di MIN 1 Kota Mataram.

Mengenai keadaan Pegawai / Tenaga TU MIN 1 Kota Mataram pada tahun 2020-2021, lebih jelasnya dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.3

Data Pegaw ai dan Tata Usaha Pada MIN 1 K ota Mataram Tahun Pelajaran 2020/202155

No N a m a L/P Tahun

Lahir Jabatan Pendidikan terakhir

Gol/

Ruang Mulai tugas Stts Peg.

1 Maulidin L 1983 Tata Usaha SLTA/1988 I/C 04-04-2019 PNS

2 Laduni L 1981 SATPAM SLTA - 01-01-2012 PTT

3 Istiar L 1996 Penjaga Madrasah SLTA - 01-01-2011 PTT 4 Bahariah P 1990 Kebersiah SD - 01- 01- 2016 PTT

55 MIN I Mataram, dokuentasi tanggal 10 Juni 2021

6. Sarana dan Prasarana MIN 1 Kota Mataram

Disamping faktor Pegawai, guru dan murid, faktor sarana dan prasarana juga tidak kalah pentingnya dalam menunjang proses kegiatan belajar mengajar, sebab sarana merupakan wadah untuk dilaksanakan proses belajar mengajar dan alat pelajaran juga merupakan faktor penunjang dalam membantu pelaksanaan proses belajar mengajar. Tanpa sarana dan prasarana yang memadai, proses belajar mengajar tidak akan dapat berjalan secara maksimal. Maka dalam hal ini di butuhkan media atau alat pembelajaran yang cukup.

Mengenai sarana berupa gedung MIN 1 Kota Mataram ini dibangun diatas tanah seluas 10 are (1.000) M2 yang terdiri dari:

Tabel 2.4

Keadaan Sarana dan Prasarana MIN 1 Kota Mataram Tahun Pelajaran 2020/202156

N

o Gedung / Barang Jumlah Ke

t 1 Bangunan :

Ruang Kepala Madrasah Ruang Tata Usaha

Ruang Guru

Ruang Perpustakaan Ruang Belajar Ruang BP/BK Kantin Madrasah Mushalla

Kamar Mandi/WC Ruang Dokter Kecil

1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 11 buah 1 buah 1 buah 1 buah 6 buah 1 buah 2 Alat-alat Peraga :

Globe 4 buah

56 MIN I Mataram, dokuentasi tanggal 10 Juni 2021

Peta Indonesia Peta Dunia

Rangka Manusia Mini

1 buah 2 buah 3 buah 3 Alat – alat Olah Raga :

Bola Volly Bola Kaki Pimpong Lain – lain

1 buah 1 buah 2 buah 6 buah 4 Keadaan Meabelair :

Meja siswa Kursi siswa Meja Kursi Guru Papan Tulis Almari Rak Buku Papan Absen Kursi Tamu Lain – lain

170 buah 339 buah 22 stel 9 buah 21buah 4 buah 6 buah 1 stel 2 stel 5 Perlengkapan Ruang Perpustakaan

Buku Sumber:

Aqidah Akhlaq Fiqih

SKI Qur’an Hadist Bahasa Arab

Bahasa Inggris Dasar Bahasa Indonesia IPA

IPS

Matematika PPkn

290 buah 225 buah 235 buah 110 buah 90 buah 20 buah 300 buah 200 buah 200 buah 50 buah 250 buah 6 Perlengkapan Kesenian :

Alat Qasidah Salon

Markes Baju Pentas

24 buah 1 set 3 buah 2 buah 24 stel 7 Perlengkapan Kebersihan :

Baksampah Sapu lantai Lap pel

Pembersih kaca Lain – lain

10 buah 5 buah 3 buah 3 buah 7 buah 7. Struktur Organisas MIN 1 Kota Mataram.

Struktur organisasi Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota Mataram terdiri dari Kepala Madrasah, Komite sekolah sebagai penanggung jawab sekaligus sebagai Penasehat lembaga, Wakil Kepala Madrasah sekaligus sebagai perencanaan Kurikulum, Tata Usaha sebagai pelaksana program akademik berupa perlengkapan untuk proses belajar mengajar serta urusan administrasi, dewan guru, wali kelas, dan siwa.

Bagan 1

Struktur Kepengurusan Komite MIN 1 Kota Mataram

Tahun Pelajaran 2020/202157

57 MIN I Mataram, dokuentasi tanggal 10 Juni 2021 JALALUDDIN, SHI.

KETUA

SIE PERENCANAAN 1. HARPAN S.

2. SUHAILI 3. SUWARNO 4. ABDUL JAMIL 5. ZUL HILMI 6. AREP SIE PENDIDIKAN

1. MAIMUN, S.Ag.M.Ag.

2. FATIHAH ZAHRAH,S.Pd 3. MUHABBAH, A.Ma.

4. NURUL HIDAYATI, M.Pd SUBKI ALI, S.Pd.I

SEKRETARIS

MAHRIP WAKIL KETUA

HENY MARLINA, S.Pd.IBENDAHARA

SIE HUMAS 1. AH. ZAZULI NUR, SH.

2. SYAHRUL HADI 3. MUHALI, S.Pd.

4. MUNASAH

KEPALA MIN 1 KOTA MATARAM

B. Peran Orang Tua Dalam Meningkat kan Minat Belajar Siswa Pada Masa Pandemi Covid-19 di MIN 1 Mataram

Dalam penelitian ini peran orang tua adalah keterlibatan orang tua siswa yang berimplikasi pada minat anak terhadap pelajaran yang diikuti secara online. Minat dapat berupa tingkah laku yang terdiri dari keantusiasan (semangat dalam mengikuti pelajaran), keseriusan (fokus mendengarkan penjelasan guru), dan keaktifan (mengerjakan tugas) terhadap pelajaran yang diajarkan .

Ada beberapa point penting yang peneliti temukan di lapangan berkaitan dengan peran orang tua dalam meningkatkan minat belajar siswa diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mendampingi siswa saat belajar 2. Memotivasi siswa dalam belajar

3. Membuatkan jadwal belajar khusus selain jadwal belajar online 4. Meyiapkan fasilitas yang memadai

Berikut ini akan dipaparkan data secara detail mengenai point-point di atas.

1. Mendampingi Sisw a Saat Belajar

Sebagaimana dimaklumi bersama bahwa penyebran covid - 19 telah menimbulkan berbagai perubahan dalam berbagai bidang, baik bidang politik, ekonomi, sosial, agama, budaya, bahkan bidang pendidikan cukup meberi imbas besar.

Pembelajaran yang selama ini dilaksanakan secara offline, maka pada era pandemi covid -19 ini hampir pada seluruh jenjang pendidikan menerapkan pembelajaran secara online, tentu ini akan mempengaruhi rencana, proses, dan bahkan hasil pembelajaran, sebab tid ak semua anak sekolah mampu menggunakan media online, apalagi anak -anak yang notabene berasal dari pinggiran. Dalam situasi ini anak harus mendapat bimbingan dan dampingan, maka dalam hal ini orang tua sebagai guru pertama dan utama harus mengami bagian.

Dalam penelusuran peneliti pada siswa MIN I Mataram, peneliti menemui siswa dan orang tua siswa untuk melihat dan menanyakan secara langsung peran orang tua dalam menumbuhkan dan mengembangkan minat belajar anak.

Kami sebagai orang tua sudah pasti mengambil peran dalam membina, memperkuat dan meningkatkan minat belajar anak-anak kami, selama belajar online ini, kami sebagai orang tua selalu mendampingi ana -anak dalam belajar, mulai dari persiapan, proses pembelajaran, sampai anak-anak menyelesaikan tugas yan g diberikan oleh guru, bahkan tidak jarang kami sebagai pendamping anak dalam belajar, turut melibatkan diri membimbing anak menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.58

Dalam kesempatan yang berbeda, peneliti mengkonfirmasi informasi yang diperol eh dari orang tua siswa, selanjutnya informasi yang diperoleh sebagai berikut:

58 Mahmudah (orang tua dari Febriana Rahmi, siswa MIN 1 Mataram), wawancara tanggal 28 Juni 2021

Dokumen terkait