• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membaca dan menulis di kelas III MI Al-Amin Pejeruk Ampenan.

Seperti yang diketahui, penelitian kualitatif yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme yang digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan dengan trianggulasi, analisis data bersifat

induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.59

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrument kunci karena penelitilah yang menjadi pengumpul data utama. Karena hanya manusialah yang bisa bertindak sebagai alat yang bisa berhubungan/

berinteraksi dengan responden atau obyek lainnya, dan hanya manusialah yang bisa memahami makna interaksi antar manusia, seperti membaca gerak tubuh serta memahami perasaan yang terkandung dalam ucapan maupun tindakan responden.

Oleh karena itu, peneliti sebagai instrument kunci memiliki peran yang secara aktif mengikuti serta mengamati kegiatan-kegiatan yang ada di kelas III MI Al-Amin Pejeruk Ampenan. Selain peneliti yang menjadi instrument kunci, instrument lain seperti dokumen dan foto adalah sebagai penunjang penelitian.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat di MI Al-Amin Pejeruk Ampenan Kota Mataram. Adapun alasan peneliti memilih lokasi tersebut karena terdapat beberapa siswa yang belum lancar bahkan belum bisa membaca dan menulis padahal siswa tersebut telah duduk di bangku kelas III dan akan beranjak ke kelas tinggi yakni kelas IV.

59 Sugiyono, Metode Penelitian Kuntitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 9.

4. Sumber Data

Sumber data disini maksudnya adalah dari mana data tersebut diperoleh.60 Sumber data yang akan peneliti gunakan dalam penelitian tentang kesulitan siswa dalam membaca dan menulis di kelas III MI Al-Amin ini adalah menggunakan sumber data primer dan skunder, yaitu sebagai berikut:

a. Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang memberikan data secara langsung kepada pengumpul data. Jadi, peneliti mengumpulkan data berdasarkan data lapangan yang langsung peneliti peroleh dari responden, yaitu dari kepala sekolah, wali kelas, serta siswa yang bersangkutan.

b. Data Skunder

Sumber data skunder adalah sumber data yang secara tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Jadi, peneliti mengumpulkan data berdasarkan data kepustakaan, yaitu data yang diperoleh oleh peneliti secara tidak langsung dari berbagai literatur, berupa buku-buku dan karya ilmiah yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

60 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2002), hlm. 107.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini peneliti menggunakan 3 prosedur pengumpulan data, yaitu; observasi, wawancara (interview) dan dokumentasi.

Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut : tersebut.

a. Observasi

Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan jenis observasi non partisipatif. Karena peneliti tidak akan terjun langsung dalam kehidupan subyeknya. Peneliti hanya datang ke lapangan untuk mencari informasi dan mengambil data kapan saja peneliti inginkan. Selama informasi dan data tersebut dianggap kurang lengkap.

Adapun yang diobservasi dalam penelitian ini yaitu; sarana dan prasarana belajar, kegiatan belajar mengajar, kemampuan siswa dalam membaca dan menulis permulaan di kelas III, kendala atau kesulitan- kesulitan siswa dalam membaca dan menulis permulaan di kelas III, sikap/prilaku siswa yang berkesulitan membaca dan menulis permulaan di kelas III, dan solusi mengatasi kesulitan siswa dalam membaca dan menulis permulaan di kelas III MI Al-Amin Pejeruk Ampenan Tahun Pelajaran 2019/2020.

b. Wawancara (Interview)

Wawancara bisa diartikan sebagai percakapan tatap muka antara pewawancara dengan sumber informasi, dimana pewawancara bertanya langsung tentang suatu obyek yang diteliti yang pertanyaannya telah

dirancang sebelumnya.61 Wawancara adalah salah satu metode pengumpulan data yang sangat populer, oleh karena itu banyak digunakan di berbagai penelitian.

Pada penelitian ini, metode wawancara yang peneliti gunakan ada dua jenis, yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur:

1) Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur adalah bentuk wawancara yang rencana ataupun pedoman pertanyaannya telah disusun oleh peneliti secara sistematis dan terperinci berdasarkan pola tertentu dengan format yang baku.62

Dalam wawancara terstruktur ini, peneliti mewawancarai Kepala MI Al-Amin Pejeruk Ampenan, wali kelas III dan siswa yang memiliki kesulitan membaca dan menulis permulaan yang merupakan fokus utama peneliti. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membaca dan menulis permulaan, kendala atau kesulitan yang dihadapi dalam membaca dan menulis permulaan, serta solusi untuk mengatasi kesulitan siswa dalam membaca dan menulis permulaan di kelas III MI Al-Amin Pejeruk Ampenan.

2) Wawancara Tidak Terstruktur

61 Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan, (Jakarta: Kencana, 2015), hlm. 372.

62 Ibid., hlm. 376.

Wawancara tidak terstruktur adalah peneliti/pewawancara telah menyusun rencana untuk wawancara tetapi tidak menggunakan format yang baku.63

Dalam wawancara tidak terstruktur ini, peneliti belum tahu secara jelas data apa yang akan didapat, sehingga peneliti akan lebih banyak mendengarkan informasi yang diceritakan oleh responden.

Berdasarkan informasi melalui cerita dari responden, maka peneliti bisa mengajukan berbagai pertanyaan yang lebih terarah pada satu tujuan. Wawancara ini ditujukan untuk Kepala MI Al-Amin Pejeruk Ampenan, wali kelas III dan siswa yang bersangkutan. Metode ini digunakan untuk mengetahui profil dari MI Al-Amin Pejeruk Ampenan, kemampuan siswa dalam membaca dan menulis, kendala atau kesulitan yang dihadapi siswa ketika membaca dan menulis, serta solusi mengatasi siswa yang memiliki kesulitan dalam membaca dan menulis permulaan.

c. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.64 Dokumentasi dalam penelitian ini, yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data-data tentang siswa yang kesulitan membaca dan menulis permulaan di kelas III. Demikian juga dengan

63Ibid., hlm. 377.

64Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 329.

data-data tentang profil MI Al-Amin Pejeruk Ampenan, hasil belajar siswa serta dokumen lainnya yang digunakan untuk melengkapi dan memperkuat data yang peneliti dapatkan dari wawancara maupun observasi.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mereviu dan memeriksa data, menyintesis dan menginterpretasikan data yang terkumpul sehingga bisa menggambarkan dan menerangkan situasi atau fenomena sosial yang diteliti.65 Adapun langkah-langkah analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Reduksi data adalah bentuk analisis yang memilih, memfokuskan, mempertajam, membuang serta mengorganisasikan data dalam satu cara, dimana kesimpulan akhirnya bisa digambarkan dan diverifikasikan.66 b. Penyajian Data

Penyajian data pada penelitian ini ialah peneliti menyajikan data hasil observasi dan wawancara yang telah direkam maupun yang telah ditulis yang kemudian disajikan dalam bentuk tulisan. Dari hasil penyajian data tersebut barulah bisa disimpulkan bahwa adanya temuan

65Muri Yusuf, Metode…, hlm. 400.

66 Ibid., hlm. 408.

dari data yang telah diperoleh, sehingga bisa menjawab permasalahan dalam penelitian ini.67

c. Kesimpulan/Verifikasi

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan/verifikasi. Sejak awal pengumpulan data, peneliti bisa membuat kesimpulan awal. Namun, kesimpulan awal yang dibuat masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada proses pengumpulan data berikutnya.

Reduksi, penyajian data hingga kesimpulan/verifikasi haruslah dimulai sejak awal., tahap demi tahap kesimpulan telah dimulai sejak awal. Jika proses data sudah benar dan data yang dianalisis sudah memenuhi standar kelayakan dan konformitas, maka kesimpulan awal dapat dipercaya.68 7. Pengecekan Keabsahan Data

Menurut Sugiyono validitas ialah derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh sang peneliti. Sedangkan reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan”.69 Dalam memperoleh validitas dan reliabilitas data, peneliti akan melakukan tiga cara, yaitu dengan memperpanjang kehadiran peneliti, ketekunan pengamatan dan trianggulasi.

a. Ketekunan Pengamatan

67 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 249.

68Muri Yusuf, Metode…, hlm. 409.

69Sugiyono, Memahami Penelitian…, hlm. 117-118.

Pengamatan yang tekun sangat dibutuhkan dalam penelitian kualitatif.

Tujuannya adalah untuk menghindari data yang tidak benar atau palsu yang berasal dari informan (individu sumber informasi). Peneliti harus selalu mawas diri dan sadar bahwa subjektivitas peneliti akan mepengaruhi objektivitas penelitian. Peneliti harus selalu meningkatkan ketekunan dan mengindari subjektivitas yang ada pada dirinya serta memahami budaya, bahasa dan cara hidup tiap informannya.

b. Trianggulasi

Tianggulasi merupakan salah satu teknik dalam pengumpulan data untuk mendapatkan suatu temuan dan interpretasi data yang lebih akurat dan kredibel.70 Adapun dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan trianggulasi sumber. Dimana pada trianggulasi sumber adalah untuk menguji validitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Oleh karenanya, jawaban yang akan diperoleh dari sumber-sumber data yang ada akan berbeda. Selanjutnya peneliti nanti akan memberikan pengaruh terhadap pandangan yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti.

Dokumen terkait