METODE PENELITIAN
A. Jenis Peneliitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, dimana teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berupaya untuk mendeskripsikan secara lengkap dan akurat dari suatu peristiwa, tidak untuk melihat hubungan atau juga membandingkan (Prandara, 2020). Dimana penelitian ini akan menggambarkan penerapan insentif perpajakan program PEN 2020 di Kab.Barru.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang sekarang berdasarkan data-data. Jenis penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan pada penelitian ini dimaksud untuk memperoleh informasi mengenai bagaimana penerapan insentif perpajakan program PEN 2020 di Kab.Barru. Selain itu, dengan pendekatan kualitatif diharapkan dapat diungkapkan situasi dan permasalahan yang dihadapi.
B. Fokus Penelitian
Pusat penelitian ini berfokus pada bagaimana analisis insentif perpajakan program PEN 2020 di Kab. Barru pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pare-Pare.
26
C. Tempat Dan Waktu Penelitian
Adapun tempat penelitian yang diajukan peneliti sebagai subjek adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pare-Pare, sedangkan jangka waktu penelitian yang dilakukan selama dua bulan dari bulan Mei – Juni 2022.
D. Jenis Dan Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder.
1. Data primer adalah sebuah data yang langsung di dapatkan dan di berikan pada pengumpul data atau peneliti, dalam penelitian ini di peroleh melalui wawancara langsung dengan subjek penelitian baik secara observasi ataupun pengamatan langsung ( Sugiyono, 2016 ).
2. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dengan cara membaca, mempelajari, dan memahami melalui media yang bersumber dari literatur buku-buku serta meminta dokumen-dokumen dari pihak kantor KPP Pratama Pare-pare tentang penerapan insentif perpajakan program PEN 2020 di Kab. Barru.
E. Informan
Informan penelitian adalah narasumber yang merujuk pada seseorang yang paham terkait dengan objek penelitian dan bisa menyampaikan penjabaran tentang topik penelitian yang diangkat (Sugiyono, 2010). Maka informan penelitian dalam peneliti ini adalah staff maupun karyawan KPP Pratama Pare-Pare.
F. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang menunjang dalam penelitian ini maka digunakan metode penelitian sebagai berikut :
1. Penelitian keputusan (library research), yaitu penelitian dengan membaca buku-buku, literature, laporan-laporan tertulis, dan tulisan ilmiah yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas.
2. Penelitian lapangan (flead research), yaitu pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti dengan menempuh cara sebagai berikut :
a) Observasi, cara pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti.
b) Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dengan pihak kantor KPP baik staf maupun karyawan untuk kompeten.
G. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis kualitatif deskriptif, yang dimana dalam menghimpun data digunakan teknik pengamatan, tanya jawab serta perlu adanya dokumtasi, peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif karena ingin menggunakan, mengetahui, menggambarkan, mengumpulkam, serta menganalisis insentif perpajakan program PEN 2020 di Kab.Barru.
Dengan mengumpulkan data secara kualitatif yang telah di peroleh dengan wawancara dan pengamatan kemudian diuraikan dalam bentuk deskriptif secara pragmatis sesuai dengan apa yang tejadi di lapangan,
28
sehingga dapat ditarik kesimpulan untuk mencapai tujuan penelitian yang di inginkan.
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Umum KPP Pratama Pare-Pare
Kantor pelayanan pajak (KPP) Pratama Parepare adalah unit kerja Direktorat Jendral Pajak (DJP) yang melaksankan seluruh pelayanan perpajakan kepada masyarakat. Sebagai instansi Direktorat Jendral Pajak (DJP), maka KPP Paratama Parepare langsung berhubungan langsung dengan wajib pajak. KPP Pratama Parepare merupakan unsur pelaksana atau instansi vertikal di bawah kantor Direktorat Jendral Pajak Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara yang merupakan instansi di bawah Kementrian Keuangan.
Pada tahun 2006 KPP Parepare bergabung dengan KP PBB Parepare dan berubah nama menjadi KPP Pratama Parepare. KPP Pratama Parepare berada dibawah naungan kantor wilayah DJP Sulawesi Selatan, Barat ,Dan Tenggara yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 49 Kota Parepare, dan pada tahun 2019 KPP Pratama Parepare menempati gedung kantor baru yang berada di Jalan Chalik No. 4 Kota Parepare yang di resmikan oleh Kepala Kanwil DJP Silawesi Selatan, Barat Dan Tenggara, Bapak Wansepta Nirwanda Pada Hari Senin Tanggal 2 September 2020.
Sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat, KPP Pratama Parepare memiliki tugas pokok yaitu melaksanakan pelayanan, penyuluhan, pengawasan dan penegasan hukum wajib pajak dibidang penghasilan, pajak
30
pertambahan nilai, pajak pejualan atas barang mewah, pajak tidak langsung lainnya, dan pajak bumi dan bangunan dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan berdasarkan peraturan menteri keuangan No.210/PMK.01/2017, KPP Pratama terdiri atas 11 subbagian atau seksi yang mana aturan ini dikeluarkan guna meningkatkan evektifitas kierja pengawasan serta penggalian potensi pajak.
Sehingga berdasarkan peraturan menteri keuangan tersebut kinerja KPP Pratama Parepare akan difokuskan untuk melakukan ekstensifikasi berbasis kewilyahan dan penggalian potensi pajak untuk wajib pajak strategis.
Dengan kedua fokus kerja tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa KPP Pratama Parepare merupakan ujung tombak bagi DJP untuk menambah rasio perpajakan.
KPP Pratama Parepare juga diberikan amanah untuk mengumpulkan penerimaan Negara dari sektor perpajakan di wilayah kota Parepare, Kabupaten Barru, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Sidrap, dan Kabupaten Enrekang yang memiliki luas wilayah kurang lebih 194.830 km.
2. Visi Dan Misi KPP Pratama Parepare
Visi : “ Menjadi mitra terpercaya pembangunan bangsa dan menghimpun penerimaan Negara melalui penyelenggaraan administrasi perpajakan yang efisien, efektif, berintegritas, dan berkeadilan di wilayah kerja KPP Pratama Parepare”.
Misi :
1. Meningkatkan kepatuhan pajak melalui pelayanan berkualitas dan berstandarisasi, edukasi dan pengawasan yang efektiv, serta penegakan hukum yang adil.
2. Mendukung pengembangan proses bisnis inti berbasis digital dengan budaya organisasi yang adaptif dan kolaboratif serta aparatur pajak yang berintegritas, professional, dan bermotivasi.
3. Tugas Dan Fungsi KPP Pratama Parepare
Tugas KPP Pratama Parepare sesuai amanat peraturan menteri keuangan No. 210/PMK.01/2017 tentang organisasi dan tatakerja instansi vertikal direktorat jendral pajak adalah melaksanakan pelayanan, penyuluhan, pengawasan, dan penegakan hukum wajib pajak di bidang pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan atas barang mewah, pajak tidak langsung lainnya, dan pajak bumi dan bangunan dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Dalam pengemban tugas tersebut, KPP Pratama Parepare menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1) Pelayanan pajak 2) Penyuluhan pajak
3) Pendaftaran wajib pajak dan/atau pengukuhan pengusaha wajib kena pajak
4) Penatausahaan dan penyimpanan dokumen perpajakan, penerimaan dan pengolahan surat pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya
32
5) Pengawasan kepatuhan wajib pajak 6) Pelaksanaan konsultasi perpajakan
7) Pencarian, pegumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi perpajakan serta pengamtan potensi perpajakan
8) Pendataan, pemetaan wajib pajak dan objek pajak, penilaian, dan pengenaan
9) Pemberian dan/atau pencabutan pengusaha kena pajak
10) Pemberian dan/atau penghapusan nomor objek pajak secara jabatan 11) Pemeriksaan pajak
12) Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan 13) Penyelesaian permohonan konfirmasi status wajib pajak 14) Penatausahaan piutang pajak dan penagihan pajak
15) Pengurangan pajak bumi dan bangunan dan pembetulan ketepatan pajak 16) Penghapusan sanksi administrasi secara jabatan dalam rangka
pengampunan pajak
17) Pengawasan dan pemantauan tindak lanjutan pengampunan pajak 18) Pengelolaan kinerja dan pengelolaan risiko
19) Pelaksanaan dan pemantauan kepatuhan internal 20) Pelaksanaan tindak lanjut kerja sama perpajakn 21) Pelaksanaan administrasi kantor.
4. Struktur Organisasi KPP Pratama Parepare
Gambar 4.1. Struktur Organisasi KPP Pratama Pare-Pare
5. Tugas Dan Tanggung Jawab
a. Fungsional Pemeriksaan Pajak
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kelompok jabatan fungsional terdiri atas
Kepala Kantor
Fungsional KP2KP
Pinrang
Seksi Waskon
III
Seksi Wikson II Subbang
Umum dan KI
Seksi Waskon
IV
Seksi Pelayanan
Seksi PDI
Seksi Ekstensifikasi
dan Penyuluhan
Seksi Penagihan
KP2PK Enrekang
Seksi Pemeriksaan KP2PK Sidrap
Seksi wikson I
34
sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan jenjang dan bidang keahliannya yang diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. KP2KP Sidrap
Kantor pelayanan, penyuluhan, dan konsultasi perpajakan (KP2KP), mempunyai tugas melakukan pelayanan, melakukan penyuluhan, dan konsultasi perpajakan, melakukan pengamatan dan pembuatan profil potensi perpajakan, melakukan pemberian dan/atau penghapusan Nomor pokok wajib pajak, melakukan pegukuhan dan/atau pencabutan pengusaha kena pajak, melakukan pemberian dan/atau penghapusan Nomor Objek Pajak secara jabatan, serta mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi KPP Pratama. KP2KP sidrap melaksanakan tugasnya di wilayah kerja Kabupaten Sidrap.
c. KP2KP Pinrang
Sebagaimana KP2KP Sidrap, KP2KP Pinrang juga mempunyai tugas melakukan pelayanan, penyuluhan, dan konsultasi perpajakan, melakukan pengamatan dan pembuatan profil potensi perpajakan, melakukan pemberian dan/atau penghapusan nomor pokok wajib pajak, melakukan pengukuhan dan/atau pencabutan pengusaha kena pajak, melakukan pemberian dan/atau nomor objek pajak secara jabatan, serta mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi KPP Pratama. KP2KP Pinrang melaksanakan tugasnya di wilayah kerja Kabupaten Pinrang.
d. KP2KP Enrekang
Dengan tugas yang sama dengan KP2KP Sidrap dan Pinrang, KP2KP Enrekang melaksanakan tugas diwilayah kerja di Kabupaten
Enrekang berupa melakukan pelayanan, penyuluhan, dan konsultasi perpajakan, melakukan penamatan dan pembuatan profil potensi perpajakan, melakukan pemberian dan/atau penghapusan nomor pokok wajib pajak, melakukan pengukuhan dan/atau pencabutan pengusaha kena pajak, melakukan pemberian dan/atau penghapusan nomor objek pajak secara jabatan, serta mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi KPP Pratama.
e. Subbidang Umum dan Kepatuhan Internal
Subbagian umum dan kepatuhan internal mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah tangga, dan pengelolaan kinerja pegawai, melakukan pemantaun pengendalian intern, pemantauan pengeolaan risiko, pemantauan kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin, dan melakukan memantauan tindak lanjut hasil pengawasan, dan melakukan menyusunan rekondasi perbaikan proses bisnis.
f. Seksi Pelayanan
Seksi pelayanan mempunyai tugas melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan, melakukan penatausahaan dan menyimpan dokumen perpajakan, melakukan penerimaan dan pengelolaan surat pemberitahuan, melakukan penerimaan surat lainnya, melakukan penyelesaian permohonan konfirmsistatus wajib pajak, serta melaksanakan pendaftaran wajib pajak dan objek pajak dan/atau pegukuhan pengusaha kena pajak.
g. Seksi Pengelolaan Data dan Informasi
36
Seksi pengelolaan data dan informasi mempunya tugas melakukan pencarian, pengumpulan, pengelolaan, penyajian dan informasi perpajakan, melakukan perekaman dokumen perpajakan, melakukan tata usaha penenerimaan perpajakan, melakukan pengelokasian pajak bumi dan bangunan, melakukan dokumen teknis computer, melakukan pemantauan aplikasi perpajakan, melakukan pengelolaan organisasi dan pengelolaan risiko, serta ,elakuka tindak lanjut kerja sama perpajakan.
h. Seksi Ekstensifikasi
Seksi eksentifikasi dan penyuluhan mempunyai tugas melakukan pemberian dan/atau penghapusan nomor pajak, pengukuhan dan/atau pencabutan pengusaha kena pajak, dan pemberian dan/atau penghapusan nomor objek pajak secara jabatan, melakukan pengawasan kepatuhan wajib pajak baru dan pajak yang belum pernah setor dan lapor pajak sejak pertama kali terdaftar di Direktorat Jendral pajak, melakukan penyuluhan pajak, melakukan potensi perpajakan, melakukan pendataan dan pemetaan wajib pajak.
i. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I
Seksi pengawasan dan konsultasi I mempunyai tugas melakukan proses penyelesian tindak lanjut pengajuan/pecabutan permohonan wajib pajak maupun masyarakat, melakukan usulan pembetulan ketetapan hasil pemeriksaan atau penelitian, dan melakukan pemberian bimbingan dan konsultasi teknis perpajakankepada wajib pajak maupun masyarakt,serta melakukan tindak lanjut permohonan pengurangan pajak bumi dan bangunan.
j. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II
Seksi pengawasan dan konsultasi II mempunyai tugas nelakukan pengawasan kepatuhan wajib pajak, melakukan penyusunan dan pemukhtakhiran profil wajib pajak, melaukan analisis kinerja wajib pajak, melakukan rekonsoliasi data wajib pajak dalam rangka melakukan intensifikasi, melakukan imbauan dan konseling kepadawajib pajak, serta melakukan pengawasan dan pemantauan tindaklanjut pengampunan pajak. Seksi pengawasan dan konsultasi II melaksanakan tugasnya khususnya kepada wajib pajak strategis diseluruh wilayah kerja KPP Pratama Parepare.
k. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III
Seksi pengawasan dan konsultasi III mempunyai tugas melakukan pengawasan kepatuhan waji pajak, melakukan penyususan dan pemutakhiran profil wajib pajak, melakukan analisis kinerja wajib pajak, melakukan imbauan dan konseling kepada wajib pajak, seksi pengawasan dan konselin III melaksanakn tugasnya di wilayah kerja Kabupaten Sidrap dan Barru.
l. Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV
Seksi pengawasan dan konsultasi IV mempunyai tugas melakukan penyusunan dan pemutakhitan profil wajib pajak, melakukan analisis kinerja wajib pajak, melakukan rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka melakukan intensifikasi, melakukan imbauan dan konseling kepada wajib pajak, serta melakukan pengawasan dan pemantauan tindak lanjut pengampunan wajib pajak. Seksi pengawasan dan konultasi IV melakukan tugasny adi wilayah kerja Kota Parepare.
m. Seksi Penagihan
38
Seksi penagihan mempunyai tugas melakukan penagihan pajak, melakukan penatausahaan piutang pajak, melakukan penyelesaian permohonan penundaan dan angsuran tunggakan pajak, melakukan usulan penghapusan piutang pajak dan/atau sanksi administrasi perpajakan, serta melakukan penatausahaan dan penyimpanan dan penagihan.
n. Seksi Pemeriksaan
Seksi pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana pemeriksaan, melakukan pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, melakukan penerbitan dan penyaluran surat perintah pemeriksaan pajak, melakukan administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya, serta melaksanakan pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas pemeriksaan pajak yang di tunjuk keoala kantor.
6. Letak dan Geogravis Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Parepare
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Parepare yang ada di Kabupaten kota Parepare di Provinsi Sulawesi Selatan, yang terletak di Jalan Chalik No.4, Sumpang Minangae Kec. Bacukiki Barat, Parepare.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat peta dibawah ini :
Gambar 4.2 Peta KPP Pratama Parepare
B. Deskripsi Narasumber
Jumlah informan dalam penelitian ini ada 7 orang, antara lain sebagai berikut :
Tabel 4.1 Identitas Informan
No Nama Amanah Peran
1. Arif Account representative Informan
40
2. Nur Hayati Account representative Informan
3. Murni Dwiana Account representative Informan
4. Faisal Wajib pajak Informan
5. Herfiansyah Wajib pajak Informan
6. Nur Ahmad Wajib Pajak Informan
7. Jumadil Awal Wajib pajak Informan
C. Hasil Penelitian
Di tanggal 21 maret 2020 pemerintah mengeluarkan ketentuan baru melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 23/PMK.03/2020 perihal insentif pajak untuk wajib pajak terdampak wabah Covid-19. Kebijakan pemerintah tentang insntif perpajakan di masa pandemi Covid-19 tersebut sudah diberlakukan oleh kantor KPP Pratama Parepare di wilayah KPP Pratama itu sendiri Yaitu Kabupaten Pinrang, Kabupaten Sidrap, Kabupaten Enrekang, dan Kabupaten Barru itu sendiri selama masa pandemi Covid-19.
1. Analisis Data
Realisasi Pemeberian Insenif Perpajakan Di KPP Pratama Parepare Tabel 4.2
Jumlah Permohonan Dan Realisasi Pemanfaatan Insentif Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Paratama Parepare Khususnya Wilayah Kabupaten Barru
Dari Tahun 2020 s.d Juni 2021
Jenis Insentif
Permohonan
Insentif WP Wajib Lapor
Wajib Pajak Lapor
Realisasi WP
OP
WP Badan
WP OP
WP Badan
WP OP
WP Badan PPh Pasal
21 DTP
-
-
-
-
-
- 0%
PPh Final
4
2
4
2
4
2 100%
PPh Pasal 22 Impor
-
-
-
-
-
- 0%
PPh Pasal 25
-
3
-
3
-
3 100%
Sumber : Data Kantor KPP Pratama Parepare
Berdasarkan table 4.3 dapat di lihat bahwa pemberian insentif pajak bagi wajib pajak yang terdampak Covid-19 di Kabupaten Barru hingga bulan juni 2021 masih termasuk kurang wajib pajak yang memanfaatkan insentif pajak yang diberikan oleh pemerintah. Hal ini bisa dilihat pada wajib pajak orang pribadi dan terhadap pph pasal 22 impor yang masih belum memanfaatkan insentif pajak tersebut.
Dengan demikian, sosialisasi mengenai pelaksanaan pemberian insentif pajak dan keawajiban para wajib pajak yang memanfaatkannya sangat perlu di tingkatkan lagi sehingga pelaksanaan insentif pajak dapat lebih optimal.
42
Tidak dapat dipungkiri adanya pandemi covid-19 memberikan dampak yang besar terhadap menurunya penerimaan pajak. salah satunya pada sektor pajak penghasilan di KKP Pratama Parepare khusus wilayah Kabupaten Barru sendiri, mengalami penurunan akibat adanya pandemi covid-19.
Table 4.3
Target Realisasi Penerimaan Pajak Penghasilan Di Kantor Pelayanan Pratama Parepare Khusus Wilayah Kabupaten Barru
Tahun Penerimaan
Penerimaan Pajak Penghasilan Target
Sidrap - Barru
Realisasi
Sidrap - Barru Realisasi Barru Persentase (%) 2019
39,527,911,000
36,464,862,630
25,336,708,770 64%
2020
37,196,728,000
43,775,621,038
25,211,857,919 68%
2021 (Jan- Juni)
75,973,962,000
22,273,542,781
9,038,195,603 12%
Sumber Data Kantor KPP Pratama Parepare
Bisa dilihat dari tabel 4.3 di tahun 2020 setelah adanya pandemi covid-19, penerimaan pajak penghasilan pada KPP Pratama Parepare hanya mencapai Rp. 25.211.857.919 dari realisasi Rp. 25.336.708.770. Dan realisasi sementara penerima di KPP Pratama Parepare dari Januari hingga juni 2021 sebesar Rp. 9.038.195.603 dari target yang mengalami penurunan kembali menjadi Rp. 75.973.962.000. Berikut adalah grafik penurunan realisasi penerimaan pajak hingga Juni 2021.
Gambar 4.3
Hal ini KPP Pratama Parepare telah memberikan insentif perpajakan program PEN kepada masayarakat yang berhak mendapatkan insentif pajak, meski KPP Pratama juga menghadapi hambatan dalam pemberian insentif perpajakan kepada wajib pajak yang tidak cukup aktif mengetahui informasi seperti memanfaatkan insentif perpajakan yang di berlakukan oleh pemerintah dimasa pandemi Covid-19. Sehingga membuat KPP Pratama Parepare harus lebih bekerja kerasa dalam melakukan penyebaran berita insentif perpajakan, seperti melalui pengiriman e-mail secara masal ke masing-masing e-mail pribadi dari wajib pajak dan melakukan sosaialisasi ke masyarakat melalui media sosial.
Kemudian di KPP Pratama Parepare sendiri, terlihat bahwa yang lebih banyak memanfaatkan insentif pajak ini merupakan para wajib pajak yang sudah paham dalam melakukan pelaporan melalui website
- 5,000,000,000 10,000,000,000 15,000,000,000 20,000,000,000 25,000,000,000 30,000,000,000
2019 2020 2021 (Jan-Juni)
Penerimaan Pajak Pengahasilan
Target Realisasi Peneriman PajakPenghasilan di KKP Pratama Parepare Khusus Wilayah Kab.
Barru
44
www.pajak.go.id, sehingga masih banyak wajib pajak yang terkendala dengan sistem yang di sediakan.
Gambar 4.4
Sosialisasi Melalui Media Sosial Di Kantor KPP Pratama Parepare
Sumber: Postingan Media Sosial KPPP Pratama Parepare
Informasih dalam penelitian ini juga di dukung oleh narasumber yang memahami tantang Insentif Perpajakan Program PEN yang menjabat sebagai Account Representive Arif, Nurhayati, Murni Dwiana, & Iqbal, pengupulan data dalam penelitian ini beberapa penjelasan yang mendukung penelitan ini.
Pelaksanaan pemberian insentif pajak selama masa pandemi covid-19 di KPP Pratama Parepare.
“Iya pelaksanaanya di kantor, kami melakukan pemberian insentif pajak semuanya melalui online dengan wajib pajak terlebih dahulu mengajukan permohonan jenis insentif yang akan dimanfaatkan melalui www.pajak.go.id”. (Arif)
Upaya yang telah di lakukan KPP Pratama Parepare untuk meningkatkan pemanfaatan Insentif Perpajakan program PEN di masa pandemi covid-19.
“Di KPP Pratama Parepare sendiri sudah tersedia pelayanan konsultasi melalui Instagram atau E-Mail, apabila ada wajib pajak yang ingin berkonsultasi. KPP Pratama Parepare juga melakukan sosialisasi informasih mengenai pelaksanaan insentif pajak di media sosial”. (Nurhayati)
Realisasi pemanfaatan insentif pajak selama masa pandemi covid-19.
“Tidak dapat dipungkiri dampak dari pandemi covid-19 membuat kurang optimalnya pemanfaatan insentif pajak ini yang mana masih banyak wajib pajak yang sudah berhak memanfaatkan insentif pajak ini tidak melakukan kewajibannya yaitu dengan melaporkan realisasi pemanfaatan insentif pajaknya sehingga pencatatan realisasi pajak sendiri masih kurang optimal”.
(Arif)
Yang menjadi kendala di KPP Pratama Parepare sejak diberlakukan insentif perpajakan program PEN di Kabupaten Barru yang diberikan pemerintah.
“Yang menjadi kendala yang kami hadapi sejak diberlakukan insentif pajak ini tidak semua wajib pajak paham tentang teknologi dan wajib pajak ada
46
yang memilih untuk membayar pajak langsung tanpa memanfaatkan insentif pajak karena mereka tidak mau mengurus hal-hal yang sifatnya administrasi seperti harus melaporkan realisasi pemanfaatan insentif pajak secara online di website www.pajak.go.id”. (Nurhayati)
Wajib pajak Kabupaten Barru mengetahui pemberian insentif pajak yang diberikan pemerintah.
“Iya, karena informasih tentang pemberian insentif pajak itu sendiri sudah banyak diberitakan melalui sosial media maupun disaluran televisi yang bisa diakses oleh masyarakat. Meskipun yang lebih banyak memanfaatkan insentif pajak adalah wajib pajak yang sudah paham dalam melakukan pelaporan realisasi pemanfaatan pajak secara online”. (Murni Dwiana)
Penting dilakukannya Insentif Pajak Program PEN Di Kabupaten Barru.
“Iya penting karena dengan adanya insentif bisa membantu wajib pajak dalam membayar pajak. Namun kembali lagi ke wajib pajaknya apakah dia mau untuk memanfaatkan insentif yang diberikan dengan melaporkan realisasinya, karena wajib pajak bisa memanfaatkan insentif pajak jika ia melaporkan langsung agak kami tau dia berhak untuk menerima insentif pajak atau tidak”. (Murni Dwiana)
Evaluasi dari wawancara diatas bahwa Insentif Perpajakan Program PEN sangat membantu masyarakat dalam membayar pajak. Maka dari itu, pihak yang paling di untungkan di sini adalah wajib pajak itu sendiri, meskipun wajib pajak masih banyak yang kurang memanfaatkan insentif perpajakan yang diberikan oleh pemerintah untuk mengurangi beban pajak yang harus dibayarkan, sehingga wajib pajak sangat di harapakan dapat memanfaatkan secara optimal insentif pajak ini.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis pada insentf perpajakan program PEN di Kabupaten Barru maka di temukan beberapa hal sebaga berkut :
1. Realisasi Penerapan Insentif Perpajakan
Pemerintah memperpanjang insentif pajak untuk membantu wajib pajak menghadapi dampak pandemi covid-19 hingga 30 juni 2021.
Ketentuan ini terbit untuk menggantikan PMK-86/PMK.03/2020 jo PMK- 110/PMK.03/2020 yang mengatur tentang pemberian insentif pajak sampai 31 Desember 2020.
Detil insentif yang diberikan Menteri Keuangan dalam ketentuan ini adalah sebagai berikut:
a. Insentif PPH Pasal 21
Insentif yang diberikan pada karyawan yang mempunyai NPWP serta penghasilan bruto yang bersifat tetap serta teratur yang disatuhkan tidak lebih dari Rp. 200 juta. Karyawan tersebut akan menerima penghasilan tambahan dalam bentuk pajak yang tidak dipotong sebab kewajiban pajaknya di tanggung oleh pemerintah.
Apabila perusahaan mempunyai cabang, maka pemberitahuan pemanfaatan insentif PPH Pasal 21 cukup disampaikan oleh pusat serta berlaku untuk semua cabang.
b. Insentif Pajak UMKM
pelaku UMKM yang mendapat insentif PPH Final tariff 0,5% sesuai peraturan pemerintah No.23 Tahun 2018 (PPH Final PP 23) yang ditanggung pemerintah dengan demikian wajib pajak UMKM tidak perlu melakukan setoran pajak. Pihak-pihak yang bertransaksi