1. Pengaruh kegiatan Ekstrakurikuler PAI yang menjadi variabel bebas (independent variabel)
2. Prestasi belajar Siswa yang menjadi variabel terikat (dependent variabel)
D. Definisi Operasional Variabel
Dalam rangka memahami secara utuh uraian penulis dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler PAI Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 1 Marbo Kabupaten Takalar “, maka penulis terlebih dahulu menjelaskan variabel penelitian yang di maksud sebagai berikut:
1. Ekstrakurikuler PAI adalah berbagai kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka memberikan jalan bagi peserta didik untuk dapat mengamalkan ajaran agama yang diperolehnya melalui kegiatan belajar di kelas, serta untuk mendorong pembentukan pribadi mereka sesuai dengan nilai-nilai agama.
2. Prestasi belaja Siswa yaitu hasil yang telah dicapai anak didik dalam menerima dan memahami serta mengamalkan materi yang diberikan oleh guru atau orang tua berupa Pendidikan Agama Islam di lingkungan sekolah dan keluarga serta masyarakat, sehingga anak memiliki potensi dan bakat sesuai yang dipelajarinya sebagai bekal hidup di masa mendatang, mencintai negaranya, kuat jasmani dan ruhaninya, serta beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, memiliki solidiritas tinggi terhadap lingkungan sekitar.
E. Populasi Dan Sampel 1. Populasi
Pada setiap kegiatan penelitian yang dilakukan seseorang selalu memerlukan adanya obyek yang dijadikan sebagai sasaran penelitian, obyek itulah yang disebut populasi.
Untuk mengantar penulis pada pemahaman terhadap suatu objek populasi penelitian ini, maka terlebih dahulu penulis akan memberikan pengertian populasi berdasarkan para pakar, yaitu:
Suharsimi Arikunto (2006:108) dalam bukunya prosedur penelitian suatu pendekatan praktek memberikan pengertian populasi sebagai berikut:
“Populasi adalah kesluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian ,maka penelitiannya merupakan penelitian populasi”.
Sedangkan dalam bukunya Metode peneitian pendidikan pendekatan kuantitaf, kualitaif R&D Sugiyono (2010:117)
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”
Berdasarkan definisi yang telah di kemukakan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa populasi adalah sekumpulan individu atau kelompok yang menjadi sumber data dan informasi yang dibutuhkan peneliti dalam suatu penelitian. Dengan pengertian ini, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 1
Mangarabombang kabupaten takalar yang mengikuti ekstrakurikuler PAI sekitar 606, diantarnya kelas VII, Kelas VIII dan kelas IX.
Tabel 1
Keadaan Populasi Siswa SMP Negeri 1 Marbo kabupaten Takalar 2015
No. Siswa Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Kelas VII 79 118 197
2. Kelas VIII 99 94 193
3. Kelas IX 94 122 216
Jumlah 272 334 606
Sumber data : SMP Negeri 1 Marbo Kabupaten Takalar 2. Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 109) dalam bukunya prosedur penelitian suatu pendekatan praktek
“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang di teliti”
Suharsimi Arikunto dalam bukunya prosedur penelitian menjelaskan, berdasarkan penetapan jika subjeknya kurang dari 100,lebih baik di ambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Selanjutnya, jika jumlah subjenya besar dapat diambil antara 10–15
% atau 20-25% atau lebih. Tergantung setidak-tidaknya dari:
a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal ini menyangkut banyak sedikitnta data
c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar , tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.
Berdasarkan definisi di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan sasaran penelitian yang dianggap dapat mewakili yang lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel II
Keadaan Sampel siswa SMP Negeri 1 Mangarabombang Kabupaten Takalar
No Siswa Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Kelas VIII. 15 18 33
2 Kelas IX. 12 15 27
Jumlah 22 28 60
Sumber data : SMP Negeri 1 Marbo Kabupaten Takalar
Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 siswa, diantaranya yaitu siswa kelas VIII sebanyak 33 orang (15 orang laki-laki dan 18 orang perempuan), dan siswa kelas IX sebanyak 27 orang ( 12 orang laki-laki dan 15 orang perempuan), dengan jumlah populasi 606 x 10% sehingga menghasilkan sampel seperti diatas.
F. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen yang dapat digunakan dalam penelitian ini untuk mempermudah peneliti dalam melaksanakan dan melakukan penelitian secarah terstuktur dan sistematis dalam pengumpulan data dilapangan, yaitu:
1. Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu objek dalam proses kegiatan ekstrakurikuler secara aktif atau satu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal- hal tertentu yang diamati.
2. Wawancara /interview
Wawancara atau interview adalah salah satu metode untuk mendapatkan data anak atau orang dengan mengadakan hubungan secara langsung dengan informan.
3. Angket/kuesioner
Angket/kuesioner adalah instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan atau pernyataan secara tertulis yang harus dijawab atau di isi oleh responden sesuai dengan petunjuk pengisianya.
4. Dokumentasi
adalah cara memahami individu melalui upaya mengumpulkan data, mempelajari dan mengalisis laporan tertulis, dan rekaman audiovisual dari suatu peristiwa yang terdiri atas penjelasan dan pemikiran yang berhubungan dengan keperluan yang dibutuhkan.
G.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Penelitian lapangan (field research), Hadeli (2006:121) yaitu suatu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mengumpulkan dan melakukan penelitian langsung dilokasi penelitian atau lapangan tentang objek yang akan diteliti untuk memperoleh data yang konkrit yang ada hubunganya dengan masalah yang ada dalam penelitian ini dengan menggunakan metode-metode yang telah dipersiapkan yaitu:
a. Observasi, yaitu menggunakan pengamatan melalui hasil panca indra secarah langsung pada objek yang diobservasi yaitu dengan
mengamati secarah langsung keadaan lapangan yang akan di jadikan tempat penelitian dan berkomunikasi langsung dengan sumber informasi tentang objek peneliti, Dalam hal ini, dengan menggunakan observasi maka peneliti akan mengamati Keadaan kelurahan belawa, masyarakat dan keadaan Remaja.
b. Wawancara/Interview, yaitu dengan melakukan wawancara langsung terhadap subjek yang menjadi objek yang akan diteliti.
c. Angket/kuesioner, yaitu tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
d. Dokumentasi, yaitu mencatat semua data secara langsung dari refrensi yang membahas tentang objek penelitian.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data dapat dipahami.
Sugiono(2010:335). Untuk menganalisis data maka penulis menggunakan metode sebagai berikut:
1. Metode induktif yaitu tekhnik analisis data melaui penjelasan yang bersifat khusus kemudian menarik kesimpulan secara umum
2. Metode deduktif yaitu tekhnik analisis data melalui penjelasan yang bersifat umum
3. Metode komparatif yaitu menganalisi data dengan membandingkan antara satu pendapat dengan pendapat yang lain kemudian diinterprestasikan untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
Setelah data terkumpul dari berbagai sumber, adapun rumus perhitungan presentase yang digunakan adalah salah satu rumus statistik deskriptif sebagai berikut:
= %
Keterangan:
P = Jumlah persentase
F = Jumlah frekuensi banyak responden N = Jumlah keseluruhan responden
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Selayang Pandang Lokasi Penelitian dan Kondisi Objektif Lokasi Penelitian
SMP Negeri 1 Mangarabombang merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan Indonesia yang telah terakreditasi A. Sekolah ini terletak di kabupaten Takalar, tepatnya di jalan Pendidikan No. 1 Mangadu. Sama dengan SMP pada umumnya di Indonesia, masa pendidikan sekolah di SMPN 1 Mangarabombang ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas VII sampai Kelas IX..
Sekolah ini didirikan pada tahun 1982 dan menerima sisiwa pada tahun 1983, setiap tahunnya di sekolah ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satunya, banyaknya yang berminat masuk dan menjadi siswa SMP Negeri 1 Mangarabombang. Sekolah ini telah menjadi sekolah unggulan dari semua sekolah yang ada di kecamatan Mangarabombang. Kehadiran sekolah ini dapat menunjang kelangsungan pembangunan di bidang pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membina generasi muda.
1. Visi dan Misi SMP Negeri 1 Mangarabombang Kabupaten Takalar a. Visi Sekolah
“UNGGUL Dalam PRESTASI AKADEMIK dan NON-AKADEMIK BERDASARKAN IMANdan TAQWA”
Indikator :
1. Terwujudnya lulusan dengan kompetensi bertaraf Nasional 2. Terwujudnya kurikulum yang bertaraf Nasional
3. Terwujudnya standar tenaga pendidik dan kependidikan yang bertaraf Nasional
4. Terwujudnya standar prasarana dan sarana pendidikan sekolah yang relevan dan bertaraf Nasional
5. Terwujudnya warga sekolah yang sehat, beriman, dan bertaqwa 6. Terwujudnya linkungan sekolah yang nyaman, aman, dan ramah
lingkungan b. Misi Sekolah
1. Mewujudkan lulusan dengan kompetensi bertaraf Nasional 2. Mewujudkan perangkat kurikulum bertaraf Nasional
3. Mewujudkan silabus semua mata pelajaran bertaraf Nasional 4. Mewujudkan tenaga pendidik dan kependidikan yang memiliki
kompetensi bertaraf Nasional
5. Mewujudkan fasilitas sekolah yang relevan, memadai dan berwawasan kedepan
6. Mewujudkan sekolah sehat, beriman dan bertaqwa
7. Mewujudkan lingkungan sekolah yang nyaman, aman dan ramah lingkungan
8. Mewujudkan modal pembelajaran yang berbasis linkungan
2. Keadaan Guru
Guru merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Guru yang secara realitas melaksanakan tugas mengajar yang tentunya memiliki kecakapan untuk membina siswa dan mendidik secara professional untuk membangun bangsa.
Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor SMP Negeri 1 Mangarabombang Kabupaten Takalar menunjukkan jumlah guru yang ada di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Mangarabombang seluruhnya 59 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini:
Tabel III
Keadaan Guru di SMP Negeri 1 Mangarabombang Kabupaten Takalar
No Nama Status
Kepegawaian
Jabatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10 11.
Hj. Hamidah S, S.Pd Drs. Sahrir
Hj. St. Hasni, S.Pd Hj. St. Minasa, S.Pd Hj. Sri Rosmiati, S.Pd Wukirdi, S.Pd
Drs. H. Syamsuddin St. Haerati S.Pd Sa’diah S.Pd Hasrawati B,S.Pd Abdul Rauf, S.Pd, M.Pd
PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS
Kepala Sekolah Wakepsek GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
Hj. Isdarinah, S.Pd Satturia, S.Pd Megawati, S.Pd Abdul Jalal, S.Pd Hj. Hasniah, S.Pd H. Neke, S.Pd Dra. Hj. Nurdiana Hj. Sitti Rosmala, S.Pd Hj. Karmini, S.Pd Suhria, S.Pd Hasnah Jalil, S.Pd Suriati N, S.Pd Muh. Arif, S.Pd Naharina R, S.Pd Dra. Maemuna P Hj. Hasdayana, S.Pd Jamaluddin, S.Pd Rannu, S.Pd
Elisabeth Yuliana T, S.Pd Ahsan, S.Pd
Makmur, S.Pd Nurhayati Jalil, S.Pd Sitti Rahmatiah, S.Ag H. Abdul Rasyid B, S.Pd Hj. St. Norliah, S.Pd Amiruddin LG, S.Pd Ismi Ildhana, S.Pd
Juminar Samsi, S.Pd.M.Pd Hasbawati S.pd
Syukriati, S.Pd
Wahyuni Amalia, S.Pd
PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS
GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK GURU INDUK
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
Hj. Jamilah S.Pd Jaharuddin, S.Pd Nur Rahma S.Pd Andi Hasnah, S.pd Suhaemah, S.Pd Juwita Appung, S.PdI Anita Nurcahya B S.Pd Hasriani Rasyid S.Pd Mustika Saleh S.Pd Intan Nilawati S.Pd Rahmawati R, S.Pd Rusmiati S.Pd
St. Nurbaya Kadir S.Pd Zainal Arifin, S.Pd St. Hajar S.Pd Umar saini, S.Pd Marlina, S.Pd
PNS PNS PNS PNS PNS PNS NON-PNS NON-PNS NON-PNS NON-PNS NON-PNS NON-PNS
PNS PNS NON-PNS NON-PNS NON-PNS
Gr. tambahan Gr. Tambahan Gr. tambahan Gr. Tambahan GURU INDUK GURU INDUK Gr. Sukarela Gr. Sukarela Gr. Sukarela Gr. Sukarela Gr. Sukarela Gr. Sukarela Gr. Tambahan Gr. Tambahan Gr. Sukarela Gr. Sukarela Gr. Sukarela Sumber Data: Tata Usaha SMPN 1 Mangarabombang Kab. Takalar 3. Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Mangarabombang Kabupaten
Takalar
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan di inginkan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan yang satu dengan yang lainnya.
Adapun struktur organisasi SMP Negeri 1 Mangarabombang Kabupaten Takalar dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Mangarabombang Kabupaten Takalar Tahun Ajaran 2014/2015
4.
5.
6.
Dari struktur organisasi di atas dapat dipahami bahwa, terlaksananya kegiatan pembelajaran dengan baik jika ada hubungan kerjasama antara berbagai unsur, mulai dari kepala sekolah dan jajarannya sebagai mitra kerja sampai kepada orang tua peserta didik, masyarakat, dan pemerintah sebagai penunjang terlaksananya pendidikan di sekolah dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Kepsek
Hj. Hamidah Syamsul, S.Pd
Ketua Komite Ir. H. Nurdin.S
Urusan KK
Wukirdi, S.P.d Urusan Kesiswaan Makmur , S.Pd
Urusan HUMAS
Hj. Neke,S.Pd U.Sarana & Prasarana Drs. sahrir
Wakepsek Drs. Sahrir
Wali Kelas VII Wali Kelas VIII Wali Kelas VII
Wali Kelas IX
Guru Mapel Guru BK
Siswa Bendahara
Gaji, Bos, Gratis
Kepala TU Hj. Nurmi, S.sos
4. Keadaan Siswa
Siswa merupakan bagian dari komponen yang tidak dapat dipisahkan dari sekolah karena siswa merupaka obyek pendidikan dan tujuan untuk diberi pengajaran. Pendidikan tidak mungkin terlaksana tanpa adanya siswa sebagai objek yang menerima pendidikan. Dengan demikian yang menjadi sasaran pokok dalam proses belajar mengajar adalah siswa sehingga tujuan dari pendidikan dan pengajaran adalah merubah pola tingkah laku anak didik ke arah kematangan kepribadiannya.
Untuk dapat mengetahui keadaan siswa SMP Negeri 1 Mangarabombang Kabupateb Takalar, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel IV
Keadaan Siswa SMP Negeri 1 Mangarabombang Kabupaten Takalar 2014/2015
No. Kelas
Jenis Kelamin
Jumlah Laki-Laki Perempuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
VII.1 VII.2 VII.3 VII.4 VII.5 VII.6 VIII.1 VIII.2
10 15 14 12 11 17 9 15
20 18 19 21 22 18 21 18
30 33 33 33 33 35 30 33
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18
VIII.3 VIII.4 VIII.5 VIII.6 IX.1 IX.2 IX.3 IX.4 IX.5 IX.6
16 18 19 22 4 12 19 17 23 19
17 15 12 11 30 25 17 20 14 16
33 33 31 33 34 37 36 37 37 35
Jumlah 272 334 606
Sumber Data: Tata Usaha SMPN 1 Mangarabombang Kab. Takalar
5. Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 1 Mangarabombang Kabupaten Takalar
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan satu faktor yang penting karena dapat menunjang kelancaran proses belajar mengajar, fasilitas yang tersedia dapat menunjang tercapainya tujuan pengajaran secara efisien dan efektif. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar bukan hanya ditentukan oleh tingkat kemampuan siswa dalam menerima pelajaran dan keahlian guru dalam proses belajar mengajar, namun ada faktor lain tidak bisa diabaikan yakni sarana dan prasarana yang ada dalam sekolah tersebut.
Untuk mengetahui kondisi sarana dan prasarana yang ada di SMP Negeri 1 Mangarabombang Kabupateb Takalar, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel V
Sarana dan Prasarana SMP Negeri 1 Mangarabombang Kabupaten Takalar
No. Sarana dan prasarana Jumlah Keterangan Baik Rusak Ringan 1.
2.
3.
4.
5.6.
7.
8.
9.
10.11.
12.
13.
14.
15.
16.
Ruang Kepala Sekolah Ruang Wakasek
Ruang Guru (Kantor) Ruang BK/BP
Ruang TU
Ruang Teori/ Kelas Laboratorium IPA Laboratorium Komputer Laboratorium Bahasa Ruang Perpustakaan Ruang Keterampilan Ruang Ibadah (mushollah) Ruang OSIS
Ruang Pramuka/PMR WC Guru
WC Siswa
1 1 1 1 201
2 1 1 11 1 1 1 3 14
Baik Baik Baik Baik BaikBaik Baik Baik Baik BaikBaik Baik Baik Baik Baik Baik
- - - - -- - - - -- - - - - - Sumber Data: Tata Usaha SMPN 1 Mangarabombang Kab. Takalar
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa keadaan sarana dan prasarana di SMP Negeri 1 Mangarabombang Kabupaten Takalar sudah cukup menunjang segala kegiatan proses belajar mengajar.
B. Kegiatan ekstrakurikuler PAI di SMP Negeri 1 Mangarabombang kabupaten Takalar
Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendidikan yang dilaksanakan diluar jam pelajaran intrakurikuler dikelas dan pelayanan
konseling yang bertujuan untuk membantu mengembangkan kemampuan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang berkewenangan atau berkemampuan disekolah atau madrasah.
Kegiatan ekstrakurikuler pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di Sekolah, khususnya di SMP Negeri 1 Mangarabombang adalah upaya pemantapan, pengayaan, dan perbaikan nilai-nilai, norma, dan pengembangan bakat, minat, kepribadian, kreativitas peserta didik dalam aspek keimanan, ketaqwaan kepada Allah Swt, akhlak mulia, penguasaan kitab suci alquran, ibadah, sejarah, kebudayaan dan seni agama Islam yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan disekolah atau di luar sekolah untuk lebih memperluas pengetahuan, wawasan, pengalaman dan pengamalan sekaitan dengan mata pelajaran pendidikan agama Islam.
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pendidikan agama Islam, selain memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengekspresikan atau mengembangkan minat dan bakatnya, juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuana mereka dalam memadukan, meningkatkan dan memantapkan pengetahuan peserta didik tentang pendidikan agama Islam yang telah di pelajari dalam kegiatan intrakurikuler. Adapun daftra Kegiatan Ekstrakurikuler PAI itu sendiri dapat dilihat dari tabel dibawah:
Tabel VI
Kegiatan Ekstrakurikuler PAI Di SMP Negeri 1 Mangarabombang Kabupaten Takalar
No. Kegiatan
Ekstrakurikuler
Jumlah Peserta
Keterangan
1. Pesantren Kilat 423 Dilakukan pada waktu libur sekolah di bulan ramadhan atau pun diluar ramadhan 2. Ibadah Ramadhan 423 Dilakukan dalam bentuk
penguasaan oleh guru PAI kepada peserta didik melalui buku panduan atau pun formal
3. Pentas PAI 606 Sebagai wahana didik siswa dalam berbagai jenis
keterampilan dan seni PAI 4. Peringatan Hari
Besar Islam
606 Sebagai syi’ar islam yang memberikan pengetahuan dan sikap serta pengalaman Sumber Data: Osis SMPN 1 Mangarabombang Kab. Takalar
Berdasarkan daftar tabel diatas dapat disimpulakan bahwa, kegiatan ekstrakurikuler ini dapat meningkatkan pemahaman terhadap agama sehingga mampu mengembangkan dirinya sejalan dengan norma- norma agama dan mampu mengamalkannya dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
Dari pemaparan diatas, sudah jelas tentang kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di SMP Negeri 1 Mangarabombag
Kabupaten Takalar. Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana tanggapan siswa tentang adanya kegiatan ekstrakurikuler pendidikan agama islam tersebut, dapat dilihat dari hasil tabulasi angket sebagai berikut:
Tabel VII
Tanggapan Responden tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Mangarabombang Kabupaten Takalar
No. Uraian Jawaban Jumlah Siswa Persentase (%)
1. Sangat Setuju 38 63.33 %
2. Setuju 22 36.66%
3. Kurang Setuju - -
4. Tidak Setuju - -
Jumlah (N) 60 100
Sumber Data : Angket No.1
Dari hasil tabel diatas menunjukkan bahwa 38 dari 60 Responden atau 63.33% mengatakan bahwa siswa yang ada di SMP Negeri 1 Mangarabombang sangat setuju dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, dan 22 dari 60 responden atau 36.66% yang mengatakan setuju dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler disekolah, sedangakan yang mengatakan kurang setuju dan tidak setuju tidak ada. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa keberadaan kegiatan
ekstrakurikuler disekolah sangat disetujui keberadaannya oleh para siswa di SMP Negeri 1 Mangarabombang.
Menurut salah satu guru pendidikan agama islam yang penulis wawancarai, Ayahanda Drs. H. Syamsuddin (3 Agustus 2015), mengatakan bahwa ”Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler pendidikan agama islam ini, membantu peserta didik dalam memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan apa yang telah diajarkan pada kegiatan intrakurikuler”.
Sejalan dengan pendapat diatas, Ibunda Hj. Hamidah Syamsul, S.Pd (Kepala Sekolah SMPN 1 Mangarabombang) mengatakan bahwa,
“Kegiatan ekstrakurikuler pendidikan agama islam yang diadakan disekolah ini menjadi wadah bagi para siswa dalam mengembangkan minat dan bakatnya dibidang agama islam, selain itu juga dapat memberikan motivasi dan semangat untuk siswa”.
Dari hasil wawancara diatas, dapat disimpulakan bahwa, kegiatan ekstrakurikuler pendidikan agama islam tersebut memang sangat berperan penting bagi siswa dalam memahami dan mengamalkan ajaran islam, baik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakatnya.
C. Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI di SMP Negeri 1 Mangarabombang Kabupaten Takalar
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah mengikuti kegiatan tertentu atau belajar mengajar dan pengalaman serta
interaksi dengan lingkungannya dalam jangka waktu tertentu atau setelah menyelesaikan suatau program tertentu yang mengakibatkan perubahan yang lebih baik dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar mereka.
Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Negeri 1 Mangarabombang Kabupaten Takalar, dapat dilihat dengan keaktifannya didalam kelas. hal ini dapat dibuktikan dari hasil tabulasi angket yang diisi.
Tabel VIII
Tanggapan Responden tentang aktif mengikuti proses belajar mengajar mata pelajaran PAI dikelas
No. Uraian Jawaban Jumlah Siswa Persentase (%)
1. Sangat Aktif 35 58.33%
2. Aktif 20 33.33%
3. Kurang Aktif 5 8.33%
4. Tidak Aktif - -
Jumlah (N) 60 100
Sumber Data : Angket No.2
Dari data diatas menunjukkan bahwa, terdapat 35 dari 60 responden atau 58.33% menjawab Sangat Aktif, yang menjawab Aktif terdapat 20 dari 60 responden atau 33.33%, dan yang menjawab Kurang Aktif terdapat 5 dari 60 responden atau 8.33%, sedangkan yang
menjawab Tidak Aktif tidak ada. Ini menandakan bahwa tingkat keaktifan siswa dalam mata pelajaran Agama Islam sangat aktif. Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler memang sangat berbeda dengan siswa yang tidak mau mengikuti kegiatan ekstrakurikuler disekolah.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Ayahanda Drs. H.
Syamsuddin guru agama Islam kelas IX (3 Agustus 2015), “Siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler mempunyai prestasi belajar yang lebih baik karena dengan aktif dalam ekstrakurikuler, siswa dapat mengembangkan bakat dan minat mereka serta dapat meningkatkan pengetahuan mereka dan prestasi belajarnya pun meningkat, ini membuktikan dari keaktifan mereka sehari-hari dalam proses belajar mengajar karena banyaknya pengetahuan yang mereka dapatkan dari kegiatan ekstrakurikuler”.
Disamping itu, Ibunda Dra. Maemunah P (Guru pendidikan agama Islam kelas VIII) dalam wawancara kami (4 Agustus 2015), mengatakan
“Pembelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah Pertama (SMP), Seyogyanya tidak hanya menekankan pada aspek intelektualitasnya saja, akan tetapi juga aspek spiritualitasnya. Aspek Intelektualitas berkaitan tentang bagaimana peserta didik mempelajari Islam sebagai ilmu, sedangkan aspek spiritualitas adalah bagaimana beragama secara benar, hal ini menunjukkan bahwa mempelajari ilmu-lmu tentang Islam, sekaligus pengamalannya, tidak hanya sekedar mempelajari Islam sebagai ilmu belaka, dari pengalaman yang mereka