METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian di Desa Bontomanai Ke. Bungaya Kab. Gowa yang beralamat di Jln. Poros Sapaya Bontomanai Kec.Bungaya Kab. Gowa Sulawei Selatan. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 (dua) bulan terhitung dari bulan Maret sampai April 2017.
B. Jenis Data
jenis penelitian yang di gunakan dalam penulisan ini adalah data kualitatif dan pendakatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif karena data yang di peroleh berdasarkan hasil observasi, hasil wawancara dan analisis dokumen yang secara terperici dan jelas.
C. Sumber Data
Sumber Data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder:
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya melalui proses wawancara dan pengamatan berdasarkan topic penelitian.
b. Data sekunder yaitu data yang di peroleh dalam bentuk dokumen, laporan, literature maupun hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topic penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini, maka Tehnik pengumpulan data yang di lakukan meliputi :
1. Observasi yaitu berupa pengamatan langsung terhadap objek penelitian
2. Wawancara yaitu berupa Tanya jawab langsung terhadap narasumber dengan menggunakan pedoman wawancara berdasarkan topic penelitian.
3. Penelitian pustaka (Library research) yaitu mengumpulkan data dengan mengamati data yang telah ada sebelumnya dalam bentuk laporan, buku-buku, dan dokumen tertulis lainnya.
E. Definisi Operasional
Untuk memberikan persamaan Persepsi kepada pembaca maka penulis menggunakan definisi operasional yaitu:
1. Sistem akuntansi adalah system akuntansi adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk mengawasi jalannya suatu perusahaan dan sebagai alat komunikasi untuk pihak luar.
2. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota dan digunakan
untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat
F. Tehnik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, data yang di peroleh dari berbagai sumber dengan menggunakan tehnik pengumpulan data yang bermacam-macam, dan dilakukan secara terus menerus samapai datanya jenuh. Dengan pengamatan terus menerus tersebut mengakibatkan data variasi tinggi sekali.
Dalam hal analisis data kualitatif Bodgan menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang di peroleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah di fahami, dan semuanya dapat di informasikan kepada orang lain. Analisis data di lakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih man ayang penting dan mana yang akan di pelajari dan membuat kesimpulan yang dapat di ceritakan kepada orang lain.
Analisis Data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan. Selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution (1988) menyatakan “analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan dan berlangsun terus sampai penulisan hasil penelitian.
1. Analisis sebelum dilapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapanga. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder, yang akan di gunakan untuk menentukan focus penelitian.
Namun demikian focus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah penelitian masuk dan selama masuk di lapangan.
2. Analisis selama di lapangan
Analisis data dalam penelitian kualitatif di lakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang di wawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutksn pertanyaan lagi samapai tahap tertentu. Adapun komponen dalam analisis data adalah sebagai berikut:
a. Data Reduction(Reduksi Data)
Data yang di peroleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu di catat secara teliti dan rinci. Makinlama peneliti di lapangan.
Maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumut. Untuk itu perlu segera di lakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal yang penting, di cari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data.
b. Data Display(Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, Bagan, hubungan antara kategiri, flowchart dan sejenisnya. Dengan mendiplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah di fahami tersebut.
c. Conclusion Drawing/verification
Langkah ketiga dalam analisisi data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verivikais. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
BAB IV
GAMBARAN UMUM INSTANSI
A. Sejarah Desa
Desa Bontomanai adalah salah satu desa di Kecamatan Bungaya yang dulunya merupakan desa yang sangat terpencil dan belum ada pembanguan yang nyata dari desa yang lain. Menurut Sejarah, pada awalnya Desa Bontomanai adalah dusun dari Desa sapaya Kemudian Pada tahun 1984, menjadi sebuah desa persipan yang di pimpin Oleh H. SYAMSUDDIN TOMPO, selama lima belas tahun yaitu pada tahun 1984-2001. Pada saat perencanaan pembentukan Desa Bontomanai mengalami banyak kendala yang terjadi mulai dari tidak di setujuinya oleh pemerintah setempat.
Dulu Desa Bontomanai terdiri dari 4 dusun yaitu dusun botong, dusun bontosuro, dusun mangempang, dusun bangkeng batu. Kemudian pada tahun 2001 Kepemimpinan beralih kepada H. ABD. BASIR sampai tahun 2001-2012 pada tahun 2004 dusun mangempang dan dusun bangkeng batu memisahkan wilayah desa bontomanai menjadi desa mangempang.
Kemudian pada tahun 2010 desa bontomanai menjadi enam dusun yaitu Dusun Bontosuro, Dusun Tanete, Dusun Botong, Dusun Botong I, Dusun Botong
II, Dusun Moncongan, Dusun Talumene. Pada tahun 2012 sampai sekarang Desa Bontomanai di Pimpin oleh H. Nurdin K. Dg. Tutu.
Dalam sejarah kemajuan pembangunan Desa Bontomanai mengalami perkembangan yang terus meningkat baik dalam bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dan tidak sedikit pula hambatan yang terjadi di Desa Bontomanai.
B. Visi dan Misi Visi
Terwujudnya desa Bontomanai yang sejahtra, bersih, aman berkarakter dan beragama.
Misi
1. Meningkatkan pelayanan masyarakat melalui pningkatan peran pemerinta Desa.
2. Mewujudkan pembangunan sarana dan prasarana desa ang menunjang peningkatan kesejahteraan msyarakat.
3. Meningkatkan perekonomian desa yang berdaya saing berbasis potensi local desa.
4. Mewujudkan SDM dan lembaga kelompok masyarakat yang berkualitas dan mandiri.
C. STRUKTUR INSTANSI
STRUKTUR PEMERINTAH DESA BONTOMANAI KECAMATAN BUNGAYA
KABUPATEN GOWA KEPALA DESA
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA
BONTOMANAI KECAMATAN
BUNGAYA KABUPATEN GOWA H. NURDIN. K DG. TUTU
KECAMATAN BUNGAYA KABUPATEN GOWA PEMERINTAHKASI
RUSLI
KESEJAHTERAANKASI
ARSYAD
PEMBANGUNANKASI
BAHARUDDIN
SEKRETARIS DESA H. SAFRI, SE
ASMINISTRASIKAUR KAUR BENDAHARA UMUMKAUR
SAPARUDDIN RISAL
TAMRIN
KADUS MONCONGAN KADUS
TALUMENE KADUS
BOTONG II KADUS
BOTONG I KADUS
BONTOSURO KADUS
TANETE
TAMSAR G. DG. NGAWING
BASIR MALLI
SIRAJUDDIN M. JUFRI
C. Job Description 1. Kepala Desa
Kepala Desa adalah Pemerintah Desa atau yang disebut deangan nama lain yang dibantu perangkat desa sebagai unsure penyelenggara Pemerintah Desa.
a. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa.
b. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat Desa.
c. Melaksanakan pembangunan Desa.
d. Membina dan melestarikan nilai sosial budaya masyarakat desa.
e. Memberdayakan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan desa.
f. Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup
g. Memberikan informasi kepada masyarakat desa.
h. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang akuntabel, transparan, professional, efektif, bersih serta bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme.
i. Menjalani kerjasama dan koordinasi dengan seluruh pemengku kepentingan di Desa.
j. Menyelenggarakan administrasi Pemerintah Desa.
k. Mengelola keuangan dan asset desa.
l. Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa.
m. Menyelesaikan perselisihan masyarakat desa.
n. Mengembangkan perekonomian masyarakat desa.
2. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
a. Membahas dan menyepakati rencana Peraturan desa bersama kepala desa.
b. Menampung dan menyalurkan asprasi masyarakat desa.
c. Melakukan pengawasan kinerja kepala desa.
3. Sekretaris
a. Menyelenggarakan kegiatan administrasi dan mempersiapkan bahan untuk kelancaran tugas kepala desa.
b. Membantu dalam persiapan penyusunan peraturan desa.
c. Mempersiapkan bahan untuk laporan penyelenggaraan pemerintah desa.
d. Melakukan koordinasi untuk penyelenggaraan rapat rutin.
e. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan kepada kepala desa.
4. Pelaksana Teknis
a. Kepala Seksi Pemerintahan
1). Melaksanakan administrasi kependududkan.
2). Mempersiapkan bahan-bahan penyusunan rancangan peraturan desa dan keputusan kepala desa.
3). Melaksanakan kegiatan administrasi pertanahan.
4). Melaksanakan kegiatan pencatatan monografi desa.
5). Mempersiapkan bantuan dan melaksanakan kegiatan penataan kelembagaan masyarakat untukkelancaran penyelenggaraan pemerintahan desa.
6). Mempersiapkan bantuan dan melaksanakan kegiatan kemasyarakatan yang berhubungan deangan upaya menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat dan pertahanan sipil.
b. Kepala seksi Kesejahteraan
1). Menyiapkan bahan dan melaksanakan program kegiatan keagamaan.
2). Menyiapkan dan melaksanakan program perkembangan kehidupan beragama.
3). Menyiapkan bahan dan melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dan sosial kemasyarakatan.
4). Melaksanakan tugas=tugas lain yangdiberikan kepada desa.
c. Kepala Seksi Pembangunan
1). Menyiapkan bantuan-bantuan analisa dan kajian perkembangan ekonomi masyarakat.
2). Melaksanakan kegiatan administrasi pembangunan 3). Mengelola tugas pembantuan.
d. Kepala Urusan Umum dan Tata Usaha
1). Melakukan pengendalian dan pengelolaan surat masuk dan keluar serta pengendalian tata dan arsip desa
2). Melaksanakan pengelolaan administrasi umum.
3). Sebagai penyedia, penyimpan dan pendistribusi alat tulis kantor serta pemeliharaan dan perbaikan peralatan kantor.
4). Mengelola administrasi perangkat desa.
e. Kepala urusan Administrasi 1). Mencatat data dan informasi.
2). Mencatat penyelenggaraan pemerintahan desa pada buku administrasi desa
f. Kepala Urusan Keuangan
1). Mengelola administrasi keuangan desa.
2). Mempersiapkan bahan penyusunan APB desa.
3). Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan.
4). Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris desa.
g. Kepala Dusun
1). Membantu pelaksanaan tugasnkepela desa di wilayah kerja yang sudah di tentukan
2). Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan pembanguanan.
3). Melaksanakan keputusan dan kebijakan yang di tetapkan oleh kepala desa.
4). Membantu kepela desa melakukan kegiatan pembinaan dan kerukunan warga.
5). Membina swadaya dan gotong royong masyarakat.
6). Melakukan penyuluhan program pemerintah desa.
7). Melaksanakan Tugas- tugas lain yang di berikan oleh Kepala desa setempat.
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Mekanisme Pencairan Dana Desa
Prosedur Pencairan Dana Desa di Desa Bontomanai meliputi serangkaian proses manual maupun terkomputerisasi, selain itu Prosedur Pencairan Dana Desa di Desa Bontomanai di salurkan melalui rekening pemerintah Desa, Rekening Pemerintah Desa bersifat tetap, tidak berubah dan tidak di alihkan ke rekening baru samapai dengan berhentinya jabatan Kepala Desa. Pencairan dana desa dilakukan dengan dua tahapan yaitu tahap pertama sebesar 60% atau sebesar Rp.
806.349.700 dan tahap kedua sebesar 40% atau sebesar Rp. 537.566.500 dalam satu tahun anggaran.
Proses pemberkasan Dokumen sebagai persyaratan pencairan Dana Desa di lakukan pada saat pencairan tahap pertama, proses pencairan tahap kedua dapat dilakukan setelah desa memenuhi persyaratan yaitu dengan membuat laporan pertanggungjawaban keuangan tahap pertama termasuk pelaporan perkembangan pelaksanaan dan penyerapan dana, masalah yang di hadapi dan rekomendasi penyelesaian hasil akhir penggunaan lengkap dengan bukti-bukti pengeluarannya.
Bagi desa yang dokumenya telah lengkap dan memenuhi persyaratan maka dapat dip roses pencairan dana desa, dalam pengajuan pencairan dana desa tahap kedua dapat dip roses setelah dilakukan monitoring dan veripikasi oleh camat selaku tim
Pembina tingkat kecamatan dan hasilnya di nilai layak karena desa telah mempertanggung jawabkan kegiatan tahap pertama dengan baik secara fisik, teknis, administrasi.
Dalam hal penggunaan Dana Desa pertahap yang sudah ditransfer ke rekening pemerintah desa, kepala desa melaporkan secara tertulis Kepada Camat sebagai Tim pendamping tingkat kecamatan lengkap dengan rincian kegiatan yang akan di kerjakan sesuai daftar rincian kegiatan pada Dokumen Dana Desa. Hasil kegiatan yang dilakukan oleh sebagai dasar pertimbangan pendamping Tingkat Kecamatan dalam melakukan persetujuan proses pencairan Dana Desa untuk Tahap kedua.
Adapun Kelengkapan untuk proses Pencairan tahap kedua adalah sebagai berikut:
1. Surat Permohonan pencairan Dana desa tahap kedua dari Kepala desa.
2. Laporan berkala perkembangan kegiatan tahap pertama.
Adapun Dokumen pendukun pada prosedur pencairan dana desa di Desa Bontomanai diantaranya adalah:
1. Rencana Pembangunan jangka menengah Desa (RPJM) 2. Rencana anggaran Biaya (RAB)
3. Rencana Kegiatan Pembangunan Desa (RKPDes) 4. Rencana Pembangunan Dana(RPD)
5. Surat Permohonan Pencairan
Gambar 5
PROSEDUR PENCAIRAN DANA DESA
Desa Kecamatan Kabupaten
Mulai
Dokumen perencanaan
Dana
Penyusun an Dokumen
Dokumen DD
Dokumen DD
Proses verifikasi
Memenuh i persyarata
n
Dokumen DD
Hasil Verifikasi tim
Kecamatan
Dokumen DD
Hasil Verifikasi tim
kecamatan
Proses Verifikasi
Hasil Verifikasi tim
kabupaten Rekomendasi Pencairan DD
Rekomendas i Pencairan
DD Memenuh
i persyarata
n
Mengeluarkan Surat Pencairan DD
Pencairan DD
Berdasarkan flow chard di atas dapat di simpulkan bahwa dokumen Pencairan Dana Desa Bontomanai di susun secara terintegrasi dari tiga komponen yaitu mulai dari Desa, kecamatan sampai ke Kabupaten. Adapun persyaratanya terdiri dari persyaratan umum dan persyaratan khusus.
Pesyaratan umum dari desa Bontomanai yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Surat permohonan pencairan dari kepala Desa
2. Fakta integritas pernyataan kepala Desa atas kesanggupan melaksanakan/menggunakan Dana Desa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Laporan akhir dari dari penggunaan Dana Desa tahun lalu, mencakup laporan pertanggungjawaban keuangan perkembangan, pelaksanaan dan penyerapan dana, masalah yang di hadapi dan rekomendasi penyelesaian hasil akhir penggunaan dan lengkap dengan bukti-bukti pengeluaran.
4. Peraturan Desa tentang rencana pembangunan jangka menengah (RPJMDes).
5. Peraturan Desa tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
6. Peraturan Desa tentang rencana kerja pembangunan Desa pada tahun yang bersangkutan.
7. Berita acara hasil Musyawarah Desa tentang rencana penggunaan Dana Desa dan di lampirkan dengan daftar Hadir.
8. Foto kopy buku rekening dan foto kopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pemerintah Desa diketahui oleh tim pendamping Dana Desa tingkat Kecamatan.
Persysratan Khusus sebagaimana yang dimaksud adalah persyaratan untuk kelengkapan persyaratan Dokumen Pencairan Dana Desa sebagai berikut :
1. Dokumen pencairan Dana Desa baik untuk Biaya operasional Pemerintah Desa maupun untuk kegiatan pelayanan public dan pemberdayaan masyarakat kepala Desa, sebelum di sampaikan kepada Bupati terlebih dahulu diverifikasi atas pemenuhan persyaratan oleh Camat, di lampiri persyaratan sebagai Berikut:
a. Kwitansi penerimaan Dana Desa yang ditanda tangani oleh Kepala Desa dan Bendahara di buat lima rangkap dan telah di lampirkan karbon.
b. Kwitansi penerimaan Dana Desa yang bersumber dari bagi hasil pajak.
c. Berita acara penyerahan pembayaran Dana Desa yang di tandatangani oleh kepala Desa dan Bendahara Desa dengan di ketahui oleh Ketua BPD.
d. Berita acara penyahan pembayaran Dana Desa yang bersumber dari bagi hasil pajak yang di tandatangani oleh bkepala Desa dan Bendahara Desa.
e. Daftar rincian rencana penggunaan Biaya operasional Pemerintah Desa dan BPD secara keseluruhan setelah mendapat persetujuan ketua BPD.
f. Daftar rincian kegiatan pelayanan public dan pemberdayaan masyarakat yang akan di laksanakan dari Dana Desa setelah mendapat persetujuan
pimpinan BPD di lampiri berita acara Musyawarah Pimpinan BPD tentang persetujuan rincian kegiatan yang akan di laksanakandari Dana Desa dengan di tanda tangani oleh Kepala Desa dan Ketua BPD.
g. Bagi kegiatan pelayanan public dan pemberdayaan masyarajkat yang bersifat fisik harus di lampirkan Rencana anggaran Biaya (RAB)dan rencana gambar teknis dan peta lokasi kegiatan yang disetujui dan ditantatangani oleh kepala seksi pemeliharaan prasarana umum kecamatan.
2. Bagi dokumen kegiatan yang di biayai dari Dana Bag Hasil Pajak daerah kepada Desa sebelum di sampaikan kepada Bupati terlebih dahulu di verifikasi atas
a. Kwitansi penerimaan dana bagi hasil pajak Daerah kepada Desa yang ditandatangani oleh Kepala DEsa dan Bendahara Desa.
b. Berita acara Penyerahan Dana Bagi Hasil Pajak Daerah kepada Desa di tandatangani oleh Kepala Desa dan Bendahara Desa.
c. Daftar rencana kegiatan.
Bagi Dokumen kegiatan Dana Desa yang telah memenuhi syarat setelah di verifikasi dan dilengkapi kekurangannya oleh tim Pembina Kecamatan selanjutna di usulkan Rekomendasi pencairan oleh Camat Bungaya Kepada Bupati Kab.
Gowa melalui Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) atau
Tim Pembina Tingkat Kabupaten Gowa dengan Kelengkapan Dokumen sebagai Berikut:
1. Surat Camat tentang Usulan Pencairan Dana Desa.
2. Berita acara Hasil verifikasi Tim Pembina Tingkat Kecamatan Bungaya terhadap dokumen kegiata Dana Desa yang di ajaukan olah Kepala Desa.
3. Dokumen pencairan terdiri dari dokumen persyaratan umum dan khusus disusun secara lengkap untuk di verifikasi
Bagi dokumen yang telah memenuhi persyaratan setelah di verifikasi oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Desa atau Tim Pembina tingkat kabupaten selanjutnya adalah :
1. Dokumen yang disampaikan oleh Camat Kepada Bupati melalui Kepala Dinas Penanaman Modal dan Desa (PMD) selanjutnya di teliti kelengkapan administrasi.
2. Dokumen yang telah memenuhi persyaratan, selanjutnya di buat Rekomendasi pencairan kepada kepala Dinas penanaman modal dan desa selaku bendahara umum Daerah dan pengguna anggaran.
3. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Desa selaku Bendahara umum Daerah selanjutnya mengeluarkan surat perintah pencairan Dana sebagai Dasar pengeluaran keuangan Daerah malalui transfer ke rekening pemerintah Desa masing-masing.
Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan oleh H. Nurdin K. DG.
Tutu sebagai kepala Desa Bontomanai menjelaskan “Bagaimana Prosedur Pencairan Dana Desa di Desa Bontomanai Kec. Bungaya Kab. Gowa ?” “ya mengenai prosedur pencairan Dana Desa itu kita itu melewati serangkaian proses, mulai dari berkas yang di kasih masuk, terus setelah berkasnya sudah ada kita verivikasi dulu di tingkat kecamatan dan berkasnya itu ada RPJM, RAB, RKPDes, RPD dan masih ada itu kalau tidak salah, setelah di verifikasi di kecataman dan berkasnya sudah lengkap semua kita lanjutkan lagi verifikasi di tingkat kabupaten dan di tingkat kabupaten tu betul-betul di periksa, apakah berkasnya sudah lengkap atau belum kalau belum lengkap kita harus lengkapi dulu dan kalau sudah lengkap itu sudah keluar rekomendasi pencairan, setelah itu ADD sudah bisa di cairkan di bank.
Berdasarkan Hasil penelitian yang di lakukan dan berdasarkan hasil wawancara maka prosedur Pencairn Dana Desa sudah sesuai dengan prosedur yang di keluarkan oleh permerintah.
B. Pengendalian Intern
Menurut Permendagri No 113 Tahun 2014 Kepala Desa merupakan pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa dan mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan milik Desa yan dipisahkan. Kepala desa sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan Desa, mempunyai kewenangan.
1. Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan Anggaran Dana Desa.
2. Menadatangani Dokumen dan menyetujui yang bekaitan Dengan Anggaran Dana Desa.
3. Menetapkan PTPKD (Perencanaan Tenaga Kerja Desa).
4. Menetapkan petugas yang melakukan pemungutan penerimaan Desa.
5. Menyetujui pengeluaran atas kegiatan yang di tetapkan dalam Anggaran Dana Desa.
6. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban Anggaran Dana Desa.
Meneurut Permendagri N0 113 Tahun 2014 Sekretaris Desa bertindak selaku kordinator Perencanaan tenaga kerja Desa yang mempunyai tugas.
1. Menyusun dan melaksanakan Kebijakan dan pengelolaan Anggarana Dana Desa.
2. Menyusun pereaturan Desa tentang Anggaran Dana Desa dan pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Dana Desa.
3. Melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah di tetapkan dalam Anggaran Dana Desa,
4. Menyusun laporan dan pertanggungjawaban Pelaksanaan AnggaranDana Desa.
5. Melakukan verivikasi terhadap bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran Anggaran Dana Desa.
Kepala seksi bertindak sebagai pelaksana kegiatan sesuai dengan bidangnya yang mempunyai tugas.
1. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya.
2. Melaksanakan kegiatan atau bersama lembaga kemasyarakatan Desa yang telah di tetapkan di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
3. Melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran belanja kegiatan.
4. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada kepala desa.
5. Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiata.
Bendahara di jabat oleh staf pada urusan keuangan. Bendahara mempunyai tugas menerima, menyimpan, menyetorkan/membayar, menatausaha dan mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan desa dan pengeluaran pendapatan desa dalam rangka pelaksanaan APBDes.
Namun yang sering kali terjadi adalah kepala Desa setempat memberikan tanggung jawab sepenuhnya dan memberikan wewenang kepada bendahara yang tidak seharusnya di lakukan oleh bendahara, kepala desa setempat hanya menyetujui dengan apa yang di lakukan oleh bendahara.
C. Prosedur Penerapan Sistem Akuntansi 1. Sistem Penerimaan Kas
Penerimaan Kas Dana Desa meliputi serangkaian proses baik secara manual maupun terkomputerisasi. Penerimaan wajib dilakukan oleh kepala desa. Dokumen penerimaan harus di sesuaikan pada peraturan desa tentang APBDes. Buku yang di gunakan bendahara desa dalam melaksanakan pencatatan penerimaan Kas meliputi:
a. Buku jurnal b. Buku kas umum c. Buku pembantu d. Buku besar
e. Buku kas pembantu pajak
Sementara itu pada proses penerimaan kas sering terjadi kesalahan di karenakan kurangnya pemahaman bendahara tentang pemahaman akuntansi, dan kurangnya pelatihan dari pemerintah Daerah mengenai pemahaman akuntansi itu sendiri.