• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Pendekatan kualitatif yaitu suatu pendekatan yang sering disebut pendekatan penelitian naturalistic karena

penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting).23 Salah satu jenis pendekatan kualitatif adalah deskriftif, artinya data yang dikumpulkan lebih diuraikan dalam bentuk kata-kata atau gambar daripada angka-angka.24 Jadi, pendekatan kualitatif deskriptif adalah penelitian yang dilakukan secara natural pada kondisi yang alamiah, kemudian data yang diperoleh lebih diuraikan dalam bentuk kata-kata atau gambar.

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti adalah peran dan upaya peneliti dalam memperoleh data terhadap hasil penelitian yang akan dilakukan.

Kehadiran peneliti di lokasi penelitian merupakan hal yang sangat penting, karena dengan peneliti hadir langsung di lokasi penelitian akan memungkinkan data yang didapatkan benar-benar valid. Seperti yang telah dijelaskan dalam pengertian penelitian kualitatif, bahwa pada penelitian kualitatif peneliti berperan sebagai instrumen kunci.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti secara langsung akan bertindak sebagai perencana kegiatan penelitian, pengumpul data, analisis data, validator data, dan pada akhirnya akan menjadi pemberi kesimpulan terhadap hasil penelitian.

3. Lokasi Penelitian

23 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:

ALFABETA, 2014), hlm. 8.

24Emzir, metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, (Jakarta: Rajawali Pers., 2010), hlm. 3

Penelitian ini akan dilakukan di SMPN 3 desa Semoyang Kecamatan Praya Timur.

4. Instrumen Tes Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam rancangan penelitian ini adalah instrumen tes soal cerita pemecahan masalah materi pecahan.

a. Soal Cerita Pecahan / Instrumen Tes

Soal pecahan dalam penelitian ini merupakan instrumen bantu yang akan digunakan pada metode pengumpulan data dengan tes. Tes yang akan digunakan berbentuk soal subjektif atau uraian, yaitu soal yang jawabannya menuntut peserta tes untuk mengorganisasikan setiap langkah penyelesaian dari soal yang diberikan pada tes uraian yang terdiri dari 4 soal. Materi yang digunakan untuk menyusun tes adalah materi pecahan.

Adapun langkah-langkah penyusunan instrumen tes adalah sebagai berikut.

1) Pembatasan terhadap materi yang diteskan.

Materi yang diteskan adalah materi pecahan 2) Menentukan bentuk soal

Soal yang digunakan untuk tes merupakan soal yang berbentuk uraian

3) Menentukan waktu yang disediakan.

Waktu yang disediakan untuk mengerjakan soal tes adalah 60 menit

4) Menentukan jumlah soal.

Jumlah soal yang diteskan sebanyak 4 soal 5) Menentukan kisi-kisi soal.

Soal yang dibuat, disesuaikan dengan kisi-kisi soal b. Tahap Uji Coba Instrumen Tes

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan pada tahap uji coba tes soal pecahan adalah sebagai berikut:

1) Menelaah validitasi isi instrumen tes

Validitas tes yang digunakan dalam rancangan penelitian ini adalah validitasi isi. Validitas isi yang dimaksud ditinjau dari kesesuaian isi tes dengan isi kurikulum yang hendak dipakai.

Validitas isi instrumen tes ditelaah berdasarkan kriteria sebagai berikut.

a) Kesesuaian soal dengan kisi-kisi, kompetensi dasar, indikator, jenjang sekolah atau tingkat kelas:

b) Bahasa mudah dipahami:

c) Soal tidak menimbulkan interpretasi atau bermakna ambigu.

Dalam rancangan penelitian ini, butir instrument tes dikatakan valid jika memenuhi kriteria di atas.

2) Mengadakan uji coba instrumen tes

Setelah instrumen tes soal pemecahan masalah pecahan dinyatakan valid oleh validator, instrumen tes tersebut kemudian diuji cobakan kepada siswa. Hasil uji coba tes ini akan dianalisis

untuk mengetahui kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal operasi bilangan pecahan.

5. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari guru bidang studi matematika dengan tehnik wawancara dan siswa kelas VII SMPN 3. Data wawancara dengan guru dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait dengan pemahaman siswa pada pelajaran matematika sedangkan data tes dan wawancara dengan siswa dapat digunakan untuk melihat kesalahan- kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita berdasarkan prosedur newman.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMPN 3 Praya Timur yang mengalami kesulitan dan kesalahan dalam menyelesaikan soal pecahan. Penentuan subjek yang akan diwawancarai menggunakan purposive sampling (sampel bertujuan), yaitu subjek dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu.25

6. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.26 Adapun Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah tes, wawancara dan dokumentasi.

a. Metode tes

25 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 52.

26 Ibid., hlm. 224

Metode tes adalah cara pengumpulan data yang menghadapkan sejumlah pertanyaan-pertanyaan atau instruksi-instruksi kepada subyek.

Tes merupakan suatu alat pengumpul imformasi yang bersifat resmi karena penuh dengan batasan-batasan yang disusun secara sistematis dan obyektif, berbentuk tugas yang terdiri dari pertanyaan/perintah yang diberikan kepada individu/kelompok. Bahwa dengan tes dan waktu yang singkat dapat diperoleh keterangan-keterangan yang diperlukan.27

Adapun bentuk tes yang akan diberikan kepada 3 siswa pada penelitian ini adalah tes soal pecahan yang berbentuk uraian sebanyak empat (4) butir soal untuk dijawab sesuai dengan petunjuk yang ada pada soal tersebut.

b. Metode wawancara

Menurut Hasan (1963) dalam Garabiyah (1981:43) yang dikutip Emzir dalam bukunya yang berjudul “Metodologi Penelitian Kualitatif, Analisis Data” menyatakan bahwa

Wawancara dapat didefinisikan sebagai interaksi Bahasa yang berlangsung antara dua orang dalam situasi saling berhadapan salah seorang, yaitu yang melakukan wawancara meminta informasi atau ungkapan kepada orang yang diteliti yang berputar di sekitar pendapat dan keyakinannya.

Adapun bentuk wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu, berbentuk wawancara yang tidak terstruktur ketat melainkan berbentuk wawancara mendalam. Wawancara tidak terstruktur adalah

27 Sulistyorini, Evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 87.

wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.28

Wawancara atau percakapan dilakukan pada minimal 3 siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah yang akan dianalisis kesalahan yang dilakukan sesuai dengan lembar jawaban masing- masing siswa teraebut. Melalui wawancara ini peneliti akan mengetahui letak siswa melakukan kesalahan ketika menjawab soal pecahan berdasarkan prosedur newman.

7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.29

Teknik analisis data kualitatif yang akan peneliti gunakan pada penelitian ini adalah menggunakan model Miles and Huberman yaitu melalui tiga proses antara lain: reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan penarikan kesimpulan (Conclusion Drawing)/verifikasi.

a. Reduksi data

28 Emzir, Metodologi ., hlm. 50.

29 Sugiyono, Metode Penelitian, hlm. 244

Data hasil tes dan data hasil wawancara akan dibandingkan untuk mendapatkan data yang valid, kemudian dilakukan reduksi data yang berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.30 Proses reduksi data bertujuan untuk menghindari penumpukan data/informasi dari siswa, kemudian data yang sudah valid disediakan.

b. Penyajian data

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah menyajikan data. “Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya”31. Namun yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan menyajikan data, maka akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

c. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing)/Verifikasi

Langkah ketiga dalam analisis data menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.32

30 Ibid., h. 247

31 Ibid., h. 249

32 Ibid., hlm. 253

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin saja tidak, karena seperti yang telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

8. Pengecekan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal), pendability (reliabilitas), dan confirmability (obyektifitas).33

Adapun dalam penelitian ini, untuk menguji kredibilitas terhadap keabsahan data akan dilakukan dengan beberapa teknik sebagai berikut:

a. Perpanjangan Pengamatan

Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan melakukan pengamatan, wawancara kembali dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru.34 Perpanjangan pengamatan memungkinkan hubungan antara peneliti dengan narasumber semakin akrab, semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi.

b. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kreadibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan

33 Ibid., hlm. 270

34 Sugiyono, Memahami Penelitian, hlm. 82

berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.35

1) Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

2) Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik berbeda.

3) Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Adapun triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Triangulasi Waktu artinya memeriksa keabsahan data dengan cara membandingkan data hasil tes dengan hasil wawancara dalam waktu yang berbeda-

35 Ibid., hlm. 125

beda untuk melihat hasil pekerjaan siswa yang konsisten dengan hasil pekerjaan siswa yang pertama.

c. Menggunakan Bahan Referensi

Bahan referensi adalah adanya bukti pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti.36 Sebagai contoh, data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman wawancara. Alat-alat bantu perekam data dalam penelitian kualitatif seperti kamera, handycam, dan lain-lain diperlukan untuk mendukung kredibilitas data yang telah ditemukan oleh peneliti.

Dokumen terkait