• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

Dalam dokumen strategi pemasaran kain tenun songket untuk (Halaman 43-54)

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara dalam proses pengumpulan data dan analisis atau pengolahan data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk dapat memecahkan masalah-masalah yang ada.53 Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

51Dian Utami Sutiksno, dkk. Tourism Marketing, (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020), hlm. 132.

52Ibid.,

53 Rukin, Metode Penelitian Kualitatif, (Sulawesi Selatan: Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia, 2019), hlm. 5.

merupakan suatu penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati.54

1. Pendekatan penelitian

Penelitian ini menggunakanan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara orang yang akan meneliti harus datang ke lapangan dan mengamati serta terlibat secara intensif sampai peneliti menemukan secara rinci apa yang diinginkan. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif yaitu peneliti harus mendeskripsikan suatu obyek, fenomena, atau setting sosial yang akan dituangkan dalam tulisan yang bersifat naratif. Dalam penulisan laporan penelitian kualitatif berisi kutipan-kutipan data (fakta) yang diungkap di lapangan untuk memberikan dukungan terhadap apa yang ditulis dalam laporan.55

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti merupakan suatu hal yang sangat berpengaruh dalam proses penelitian ini. Peneliti sebagai orang yang akan melakukan observasi diharuskan datang ke lapangan untuk mengamati dan ikut serta secara intensif dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh di Desa Sukarara, yang bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat, sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar dan juga peneliti harus menkonfirmasikan terlebih dahulu kepada oihak pengelola Desa Sukarara

54Abdul Hakim, Metode Penelitian; Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas dan Studi Kasus, (Jawa Barat: CV. Jejak, 2017), hlm. 44.

55Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jawa Barat: CV. Jejak, 2018), hlm. 11.

bahwa akan mengadakan penelitian disana sehingga pihak pengelola Desa Sukarara dapat mempermudah proses untuk mendapatkan data penelitian.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini merupakan salah satu destinasi wisata yang bersifat budaya dan salah satu tempat wisata yang memproduksi Kain Tenun Songket Khas Lombok yang lokasinya terbilang sangat strategis dan mudah untuk dicari yaitu di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah.

4. Jenis dan Sumber Data a. Jenis data

Adapun jenis data yang menjadi pedoman dalam menyusun penelitian ini adalah:

1) Data Kualitatif yaitu prosedur data penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati.56

2) Data Kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkan (Scoring). Data kuantitatif menunjukan jumlah atau banyaknya sesuatu. 57

Dalam penelitian ini yang termasuk dalam penelitian kualitatif adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Untuk

56 Noeng Muhadjir, Metodologi penelitian kualitatif, (Yogyakarta:

Rakesarain, 1996), hlm. 2

57 Sugiyono, Statistik Untuk Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), hal. 15

mempermudah mengelola data penelitian menggunakan jenis data kualitatif dalam penelitian.

b. Sumber Data

Sumber data adalah subjek penelitian atau informan dari mana data diperoleh, sumber datapenelitian ini ada dua, yaitu:

1) Premier

Sumber data premier merupakan data yang didapatkan dari sumber asli atau sumber yang datanya akurat dan terpercaya.

Sehingga data yang didapatkan dapat dijadikan bahan penelitian.58 Yang dimaksud sumber asli disini adalah Kepala Desa Sukarara, pengerajin kain tenun atau Pemilik Artshop.

2) Sekunder

Sumber data sekunder merupakan data yang diperoleh, peneliti tetapi tidak secara langsung. Yang dimaksud tidak secara langsung ialah bisa melalui perantara media, kemudian dicatat, lalu dibukukan, dan pada hasil akhirnya data sekunder digunakan untuk memperkuat data primer penelitian.59

5. Prosedur Pengumpulan Data

Pada bagian ini dijelaskan tentang teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

58 Amin Kuncoro dan Sudarman, Metodologi Penelitian Manajemen, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2018), hlm. 9.

59Ibid.,

a. Observasi

Metode observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja dan sistematis mengenai fenomena sosial dan gejala-gejala psikis. Observasi dapat dilakukan secara partisipatif atau non partisipatif. Observasi partisipatif adalah kegiatan mengumpulkan data dimana pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Sedangkan observasi non partisipatif adalah pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, dimana dia hanya berperan mengamati kegiatan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini memilih menggunakan metode observasi secara non partisipasif, dimana peneliti tidak terlibat langsung dengan kegiatan masyarakat yang diteliti, dapat dikatakan peneliti hanya sebagai pengamat yang tidak ikut serta dalam kegiatan yang diamatinya. Dari metode ini diperoleh masing-masing data dalam proses pelaksanaan pemasaran subjek penelitian.

b. Wawancara

Metode Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan responden tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain. 60 Wawancara dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu

60 Joko Subagio, Metodologi Penelitian Dalam Teori Dan Praktik, (Jakarta:Rieneka Cipta,1999), hal. 63

wawancara terstruktur danwawancara tidak terstruktur yaitu :.

1. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang dimana peneliti melakukan wawancara sesuai dengan pedoman wawancara yang tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan data.

2. Wawancara tak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidakk menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara lengkap dan sistematis salam pengumpulan data. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

Adapun bentuk wawancara yang dilakukan peneliti dalam penelitian yang dilakukan yakni wawancara tidak terstruktur, dimana peneliti melakukan wawancara tanpa menggunakan pedoman wawancara, dimana peneliti berbincang biasa dengan responden dan ketika sudah terbuka kesempatan untuk menanyakan sesuatu yang menjadi tujuan, maka segera ditanyakan. Adapun peneliti melibatkan pengelola Desa, pemilik Artshop, pengerajin kain tenun, dan pengunjung sebagai narasumber. Tujuannya untuk memperoleh data dan informasi penelitian.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan metode untuk mengumpulkan data yang bersifat tidak tentu. Data dokumen dapat berupa tulisan atau gambar, dapat pula berupa benda-benda. Data dokumen dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu: Dokumen Primer adalah dokumen yang dibuat oleh orang yang mengalami atau mengamati langsung keadaan yang didokumentasikan. Sedangakan dokumen sekunder merupakan dokumen yang dibuat oleh orang yang mengalami atau mengamati sendiri keadaannya melainkan hanya mendasarkan pada informasi yang diperoleh tentang dokumen tersebut melalui bacaan, wawancara, maupun pengamatan.61

6. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan suatu upaya dalam menguraikan suatu masalah atau fokus kajian menjadi bagian-bagian sehingga susunan dan tatanan bentuk sesuatu yang diurai tersebut tampak dengan jelas terlihat dan mudah dicerna atau ditangkap maknanya. Analisis data dalam penelitian kualitatif merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh di lapangan melalui wawancara mendalam, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga mudah dipahami.62

Kedudukan penganalisisan data dalam sebuah penelitian adalah sebagai alat. Sumbernya ada dua macam, yaitu ide-ide yang besifat rasional dan pengalaman empirik atau fakta. Perbedaan pendapat tentang pentingnya kedua sumber itu menuntun kepada munculnya dua aliran besar filsafat, yang dikenal dengan aliran rasionalisme dan empirisme.

Kedua aliran itu bukan hanya berbeda dalam memandang pentingnya

61Didin Fatihudin, dkk. Kapita Selekta Metodologi Penelitian, (Jawa Timur: CV.

Penerbit Qiara Media, 2020), hlm. 128.

62Helaluddin dan Hengki Wijaya, Analisis Data Kualitatif Sebuah Tinjauan Teori & Praktik, (Makasar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 2019), hlm. 102.

kedua sumber pengetahuan, tetapi juga dalam metode penemuannya.

Metode deduktif adalah metode andalan bagi filsafat rasionalisme. Proses deduktif yaitu proses pengambilan kesimpulan berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah yang ditemukan, terutama untuk kepentingan observasi selanjutnya.

Proses deduktif tercermin dari proses penalaran yang dimulai dengan pengajuan proposisi-proposisi yang mengandung kebenaran umum. Prinsip dekduktif menyatakan bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada suatu kelas tertentu berlaku pula bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada suatu kelas tertentu berlaku pula kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk kedalam kelas itu.63

Sedangkan metode induktif adalah metode andalan bagi filsafat empirisme. Proses induktif adalah kebalikan dari proses deduktif, yaitu proses pengambilan kesimpulan berdasarkan bukti-bukti empirik. Dalam proses deduktif penarikan kesimpulan berkaitan dengan hal-hal atau peristiwa yang bersifat khusus sebagai konsekuensi dari berlakunya dari premis mayor. Sebaliknya kesimpulan yang diambil melalui proses induktif merupakan generalisasi kebenaran dari sejumlah peristiwa yang mempunyai ciri-ciri yang sama dalam suatu kelas tertentu. Kedua metode penalaran, yaitu deduktif dan induktif, mempunyai peran penting dalam konteksnya masng-masing peristiwa.64

63Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan (Bagian 1 Ilmu Pendidikan Teoretis), (Bandung: PT. Imperial Bhakti Utama, 2009), hlm. 330- 333

64Ibid., hlm. 331

Miles dan Huberman seperti dikutip Sugiyono, mengemukakan bahwa kegiatan analisis data kulalitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus hingga datanya mencapai jenuh.

Analisis data model interaktif ini dapat diuraikan sebagai berikut:65 a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisis untuk mempertajam, memiliki, memfokuskan, membuat dan menyusun data kearah pengambilan kesimpulan. Melalui proses reduksi data, maka data yang relevan disusun dan disistematiskan kedalam pola dan kategori tertentu, sedangkan data yang tidak terpakai dibuang.

b. Display Data

Display data merupakan proses penyajian data setelah dilakukan reduksi data. Penyajian data dalam penelitian kualitatif dilakukan dalam bentuk ikhtisar, bagan, hubungan antar kategori. Data yang disajikan perlu disusun secara sistematis berdasarkan kriteria tertentu seperti uraian konsep kategori, dan lain-lain sehingga mudah dipahami pembaca. Data yang telah tersususn secara sistematis akan memudahkan pembaca memahami konsep, kategori serta hubungan dan perbedaan masing-masing pola atau kategori.

c. Pengambilan Kesimpulan

65Umrati dan Hengki Wijaya, Analisis Data Kualitatif Sebuah Tinjauan Teori &

Praktik, (Makasar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 2020), hlm. 103.

Pengambilan kesimpulan hasil penelitian harus dapat memberikan jawaban terhadap rumusan masalah yang diajukan. Selain memberikan jawaban atas rumusan, kesimpulan juga harus menghasilkan tumbuhan baru dibidang ilmu yang sebelumya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi suatau objek garis miring fenomena yang sebelumnya masih samar, setelah diteliti menjadi lebih jelas, dapat pula berupa hipotesis bahkan teori baru.66

7. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk menghindari kesalahan atau kekeliruan data yang telah terkumpul, perlu dilakukan pengecekan keabsahan data. Pengecekan keabsahan data didasarkan pada kriteria derajat kepercayaan dengan teknik triangulasi, perpanjangan pengamatan, pengecekan teman sejawat.67

a. Triangulasi

Triangulasi dalam penelitian sangat diperlukan agar terjadi keseimbangan antara data, metode, teori, analisis, dan temuan. Melalui triangulasi tersebut, hasil penelitian kualitatif bisa menjadi kokoh dan memiliki kredibilitas yang tinggi dan dapat di pertanggungjawabkan secara ilmiah dan memiliki kemanfaatan yang tinggi bagi masarakat.

Triangulasi dalam penelitian dilakukan dalam rangka sebagai strategi untuk memvalidasi penelitian, strategi untuk memantapkan temuan,

66Ibid., hlm. 105-107

67 Deny Nofriansyah, Penelitian Kualitatif: Analisis Kinerja Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan, (Yogyakarta: CV. Budi Utama, 2018), hlm. 12-13.

startegi untuk mempertajam hasil penelitian, strategi untuk meminimalisasi subjektivitas peneliti.68

b. Perpanjangan Pengamatan

Perpanjangan pengamatan merupakan teknik pemerikasaan keabsahan data berdasarkan perpanjangan penelitian dalam rangka pengamatan data. Dengan perpanjangan pengamatan ini, peneliti akan mengecek kembali apakah data yang telah didapat selama ini merupakan data yang sudah benar atau tidak. Bila data yang diperoleh selama ini setelah dicek kembali pada sumber data asli atau sumber data lain ternyata tidak benar, maka peneliti melakukan pengamatan lagi yang lebih luas dan mendalam sehingga diperoleh data yang pasti.69

c. Pengecekan Teman Sejawat

Pengecekan teman sejawat dilakukan dengan cara berdiskusi mengenai data atau informasi yang telah terkumpul dengan seorang yang memiliki pengetahuan dan keahlian yang relevan. Peneiti mendatangi atau mengundang teman sejawat sesuai dengan kriteria tersebut untuk mendiskusikan mengenai data atau informasi yang telah terkumpul sesuai dengan fokus penelitian.70

68Anas Ahmadi, Metode Penelitian Sastra, (Gresik: Graniti, 2019), hlm. 249.

69 Sasa Sunarsa, Penelusuran Kualitas & Kuantitas Sanad Qiraat SAB (Kajian Takhrij Sanad SAB), (Jawa Tengah: CV. Mangku Bumi Media, 2020), hlm. 28.

70Asmoni, Kebijakan Peningkatan Mutu Sekolah Menengah Kejuruan, (Jawa Timur: Jakad Media Publshing, 2018), hlm. 125.

Dalam dokumen strategi pemasaran kain tenun songket untuk (Halaman 43-54)

Dokumen terkait