• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

Dalam dokumen Nur - etheses UIN Mataram (Halaman 39-46)

BAB 1 PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

Dalam penelitian kualitatif instrumen adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti itu sendiri.Untuk dapat menjadi instrumen maka peneliti harus memahami teori dan memiliki wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna.25

Dalam penelitian terkait Membuang Hawa Negatif dengan Teknik Self Care pada Keluarga Broken Home (Studi Kasus Rasanggaro Timur, Desa Matua), peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena lebih menekankan pada makna dan proses daripada hasil suatu aktivitas. Untuk melakukan penelitian seseorang dapat menggunakan metode penelitian tersebut.Sesuai dengan masalah, tujuan, kegunaan dan kemampuan yang dimilikinya.

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku.Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis, dan menginterpretasikan kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada.

Dengan kata lain penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan

24 Nandy, “pengertian broken home, penyebab, dampak dan cara mengatasinya”,..

25 Sugiyono, Cara Mudah Menyusun Skripsi Tesis dan Disertasi, (Bandung : Alfabeta, 2015), hlm 235.

27

untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan yang ada.

2. Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Dusun Rasanggaro Timur, Desa Matua, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. Dalam penelitian ini penulis tertarik mengangkat isu tentang keluarga broken home yang sudah banyak korbannya. Peneliti menggunakan sampel 10 orang, dari 28 keluarga dalam kasus broken home.

3. Sumber Data

Berdasarkan pendekatan penelitian yang peneliti gunakan, sumber data yang digunakan adalah data kualitatif. Sugiyono menyatakan bahwa yang dimaksud dengan data kualitatif adalah data yang bersumber dari deskripsi yang luas dan berlandaskan, serta memuat penjelasan tentang proses-proses yang terjadi dalam lingkup setempat, sehingga dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa, melalui sebab akibat dalam lingkup orang-orang setempat, dan memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat.26

Peneliti menggunakan jenis data kualitatif, yaitu data yang tidak berupa angka-angka, melainkan diuraikan dalam bentuk kalimat. Adapun data kualitatif meliputi :

a. Data tentang gambaran umum mengenai objek penelitian b. Data lain yang tidak berupa angka

Adapun jenis-jenis dengan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua macam, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder :

a. Sumber Data Primer

Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari sumber pertama baik dari perorangan atau kelompok.27 Untuk memperoleh data primer ini peneliti menggunakan catatan tertulis yang berasal dari wawancara dengan Kepala Desa Matua, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu,

26Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm 284.

27Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996) hlm 42.

28

beberapa Kepala Keluarga di tempat yang bersangkutan, serta anak-anak korban broken home, dan melakukan observasi tentang teknik self care pada tujuan yang bersangkutan.

b. Sumber Data Sekunder

Data sekunder bersumber dari buku atau literatur yang terkait dengan pusat penelitian, untuk itu peneliti mengumpulkan informasi pada buku atau literatur mengenai hawa negatif dan teknik self care. Sumber tertulis didapatkan dari buku dan atau majalah ilmiah, arsip, dokumen pribadi dan resmi, dan dokumen lainnya yang peneliti butuhkan untuk menyempurnakan data penelitian yang didapatkan.28

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akanpeneliti gunakan dalam penelitian ini adalah: Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi.

a. Observasi

Observasi terdiri dari dua macam yakni observasi partisipatif dan observasi non partisipatif.Adapun dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi non partisipatif yakni observasi yang dilakukan dengan mengamati perilaku subjek penelitian tanpa berinteraksi dengan subjek yang diteliti.29

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi non partisipatif yakni observasi yang dilakukan dengan mengamati perilaku subjek penelitian tanpa harus berinteraksi dengan subjek yang diteliti. Data observasi yang dibutuhkan peneliti untuk melaksanakan penelitian terkait dengan Membuang Hawa Negatif dengan Teknik Self Care Pada Keluarga Broken Home (Studi Kasus Rasanggaro Timur, Desa Matua) yakni dapat dibagi menjadi dua, pertama observasi terkait dengan hawa negatif dilihat dari hubungan orangtua dan anak, terutama dalam

28Ibid,… hlm 42

29Djamaan atori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014) hlm 104.

29

ruang lingkup rumah dan keseharian mereka, serta kendala yang dihadapi saat ingin melakukan komunikasi antar orangtua dengan anak begitupun sebaliknya. Peneliti melakukan observasi terkait dengan didikan orangtua terhadap anak dan dampaknya terhadap perkembangan anak, kekerasan dalam rumahtangga baik bersifat fisik maupun non fisik. Kedua, peneliti memberikan teknik self care emosional dan self care spiritual sebagai sarana untuk memperbaiki hawa negatif yang ada pada keluarga bersangkutan. Dengan teknik observasi ini, peneliti melakukan pengamatan tentang Membuang Hawa Negatif dengan Teknik Self Care pada Keluarga Broken Home (Studi Kasus Rasanggaro Timur, Desa Matua).

b. Wawancara

Wawancara merupakan cara untuk menghimpun data melalui sesi tanya jawab yang dilakukan secara teratur berdasarkan pada tujuan penelitian.30Dalam penelitian ini penelitian menggunakan teknik wawancara semi terstruktur (Semi Struktured interview) yakni jenis wawancara yang sudah termasuk dalam kategori wawancara mendalam (indept interview), dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur.Adapun tujuan dari wawancara jenis ini untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat atau keterangan. Dengan teknik wawancara semi terstruktur ini peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Desa Matua, Dusun Rasanggaro Timur dan beberapa kepala keluarga yang bersangkutan, serta anak-anak dari korban broken home. Sehingga peneliti mendapatkan informasi yang relevan terkait dengan penelitian tentang Membuang Hawa Negatif dengan Teknik Self Care pada Keluarga Broken Home (Studi Kasus Rasanggaro Timur, Desa Matua).

30Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007) hlm, 139

30 c. Dokumentasi

Dokumentasi asal katanya adalah document artinya barang tertulis, yaitu informasi yang diterima secara tertulis, baik dokumen tertulis berupa foto maupun gambar kegiatan.31

Penelitian kualitatif biasanya, teknik pengumpulan datanya tidak punya pola tertentu dan pusat penelitian bisa berubah.Kesuksesan penyelidikan atau peneliti naturalistik sangat bergantung pada catatan lapangan yang dibuat.Untuk itu peneliti mendapatkan data yang sesuai dengan penelitian ini yakni teknik yang diteliti di Dusun Rasanggaro Timur, Dompu.Data jiwa di DusunRasanggaro Timur, data jumlah kepala keluarga, data jumlah perceraian dan data jumlah korban broken home, dan dokumentasi juga berupa foto kegiatan saat memberikan teknik dan prosesnya.

5. Analisis Data

Adapun terkait dengan pengertian analisis data, menurut Noeng Muhadjir, yang dikutip oleh Ahmad Rijali yakni bahwa analisis data adalah upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari makna.32

Dalam melakukan analisis data peneliti akan menggunakan tiga tahapan sebagai berikut:

a. Tahap Kodifikasi Data

Tahap kodifikasi data merupakan tahap pekodingan terhadap data. Hal yang mereka maksud dengan pengkodian data adalah peneliti memberikan nama atau penamaan terhadap hasil penelitian. Hasil kegiatan tahap

31Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2002) hlm,21.

32 Ahmad Rijali, “Analisis Data Kualitatif”, Al Hadharah, (vol.17,no.33,thn.2018) hlm 84.

31

pertama adalah diperolehnya nama-nama atau pengelompokkan dari hasil penelitian.Tema-tema atau klasifikasi itu telah mengalami penamaan oleh peneliti.33 b. Tahap Penyajian Data

Tahap Penyajian data merupakan tahap lanjutan dari analisis dimana peneliti menyajikan hasilnya dalam bentuk kategori atau pengelompokkan.34Langkah ini dilakukan dengan menyajikan informasi yang terstruktur sehingga dapat ditarik kesimpulan. Hal ini terjadi karena data yang diperoleh selama proses penelitian kualitatif biasanya berbentuk narasi sehingga harus disederhanakan tanpa mengurangi isinya.

c. Tahap Penarikan Kesimpulan

Tahap penarikan kesimpulan adalah tahap dilanjutkan dimana peneliti menarik kesimpulan dari hasil data. Hal ini merupakan hasil wawancara atau dokumen pasca registrasi, peneliti kemudian mengecek kembali keabsahan interpretasi dengan mengecek ulang proses penyajian data untuk memastikan tidak terjadi kesalahan. Setelah tahap ini, peneliti memiliki pengetahuan berdasarkan analisis data yang dilakukan terhadap hasil wawancara mendalam pada suatu dokumen.35

Sementara itu, kata Moleong, tahap final atau tinjauan internal merupakan tahap akhir dari proses analisis data.

Pada bagian ini, peneliti menarik kesimpulan dari data yang diperoleh.Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui makna dari data yang terkumpul dengan mencari hubungan, persamaan atau perbedaan.Kesimpulan dapat ditarik dengan membandingkan kecukupan pernyataan dibuat oleh subjek penelitian dengan makna yang terkandung dalam konsep dasar penelitian.36

33Sandu Siyoto, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015) hlm, 178.

34Ibid,… hlm 179.

35Ibid,…hlm 180.

36Ibid,..Metodologi Penelitian Pendidikan, hlm.91.

32 6. Keabsahan Data

Untuk mendapatkan data yang valid dari hasil pengumpulan data penelitian tentang Membuang Hawa Negatif dengan Teknik Self Care pada Keluarga Broken Home (Studi Kasus Rasanggaro Timur, Desa Matua) peneliti menggunakan beberapa cara sebagai berikut:

a. Triangulasi

Menurut Sugiyono, bahwa dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. 37 Dengan metode ini hasil penelitian lebih lengkap, valid, reliable, dan objektif, karena dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bersifat triangulasi, kelemahan satu teknik pengumpulan data dapat diatasi dengan teknik pengumpulan data yang lain.

Adapun triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik, triangulasi sumber dilakukan peneliti dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber yang berbeda, dan triangulasi teknik peneliti lakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda. Adapun model dan desain triangulasi yang digunakan peneliti yakni model concurrent triangulation.

b. Referensi Yang Cukup

Peneliti mengumpulkan sumber yang relevan untuk mendukung teori yang peneliti teliti yakni tentang MembuangHawa Negatif dengan Teknik Self Care pada Keluarga Broken Home (Studi Kasus Rasanggaro Timur, Desa Matua).

37Sugiyono, Cara Mudah Menyusun Skripsi Tesis dan Disertasi,…hlm 374.

33

Dalam dokumen Nur - etheses UIN Mataram (Halaman 39-46)

Dokumen terkait