BAB I PENDAHULUAN
G. Metode penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.23 Penelitian ini dilakukan di Dusun Tolonggeru Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima.
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendektan fenomenologi. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami tentang apa yang dialamin oleh objek penelitian misalnya, perilaku, resepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa apada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan metode alamiah. Menurut Denzin dan Lincolm yang dikutip oleh Noor Juliyansyah menjelaskan bahwa penelitian kualitatif menyiratkan penekanan pada proses makna yang dikaji secara ketat atau yang belum diukur dari sisi kuantitas, jumlah, intensitas atau frekuensinya.24
Pendekatan fenomenologi adalah suatu metode yang mehami arti atau pengertian, struktur dan hakikat dari pengalaman hidup seseorang atau kelompok atas sesuatu gejala yang dialami.
23 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kulitatif R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010) hlm 2.
24 Noor Juliyansyah, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Kencana 2011) hlm 32.
24
Beberapa hal dasar yang perlu dipahami tentang pendekatan ini yaitu:
a. Apoche (epoche atau brocketing) artinya melepaskan praduga, asumsi atau meletakkan semua konsep bila hendak mempelajari dan mengerti sesuatu.
b. Intisi (intuition) yang mendorong peneliti untuk menangkap hakikat dari gejala tersebut.
c. Keterarah (intentionality) hal ini berarti bahwa kesadaran harus terarah pada suatu gejala, fakta dan realitas akan diketahui dan mengerti.
d. Dunia yang dihidupi (lebenswelt), setiap peristiwa atau gejala selalu terjadi atau dialami dalam konteksnya atau dalam dunianya.25
2. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti sebagai orang yang melakukan observasi dalam pengamatan dengan cermat terhadap objek penelitian. Tujuan untuk memperoleh data tentang penelitian ini, maka peneliti turun di lapangan dalam mengikuti kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat di Dusun Tolonggeru Desa Mbawa. Kehadiran peneliti berperan sebagai instrument utamanya sekaligus pengumpul data sehingga keberadaanya di lokasi mutlak diperlukan.26
Demikian pula perlu dijelaskan apakah subjek atau informal mengetahui kehadiran peneliti dalam statusnya sebagai
25 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm 41-43.
26 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (bandung: CV. Alfabeta 2010) hlm 110.
25
peneliti. Setelah peneliti memposisikan diri sebagai subjek yang dijadikan objeknya dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada di Dusun Tolnggeru Desa Mbawa. Adapun hasil dari peneliti temukan di lapangan membuktikan bahwasanya interksi antara etnis berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan adanya kegiatan-kegiatan yang melibatkan antara masyarakat yang berbeda keyakinan seperti Upcara Raju dan Uma Leme.
Sedangkan pandangan masyarakat yang ada di Desa Mbawa semuanya baik dan menghargai antara satu dengan yang lainnya.
3. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dusun Tolonggeru Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima. Alasan peneliti memilih di tempat tersebut yang di mana peneliti ingin menjelaskan bagaimana pola interaksi sosial masyarakat multi etnis ketika mereka tinggal dalam satu atap rumah tetapi menganut kepercayaan masing-masing, meskipun di Desa Mbawa terdapat beberapa etnis akan tetapi di Desa tersebut dulu pernah terjadi suatu konflik dan sekarang tidak pernah lagi terjadinya suatu konflik terbuka antar etnis, sehingga dalam hal ini memudahkan dalam mencari data penelitian.
4. Sumber Data
Sumber data yang dapat diambil oleh seorang penulis dalam suatu penelitian kualitatif berupa kata-kata, tindakan dan data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Data penelitian ini dapat diperoleh melalui berbagai sumber sebagai berikut:
a. Sumber Data primer
26
Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dengan objek penelitian dan pihak-pihak yang ahli dalam masalah ini. Data primer harus diperoleh secara langsung dengan cara mengambil data dari sumbernya dan peneliti harus langsung terjun kelapangan dan tidak boleh diwakilkan.27
Jadi yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah Kepala Desa, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, serta masyarakat biasa.
b. Sumber Data Skunder
Sumber data skunder adalah sumber data yang bersifat secara tidak langsung yang mampu memberikan tambahan pelengkap terhadap data penelitian. Sumber data skunder dalam penelitian ini dapat diperoleh melalui majalah, jurnal, surat kabar, buku-buku dan internet.
5. Teknik Pengumpulan Data
Pada bagian ini dijelaskan tentang tekhnik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan dalam upaya memperoleh dan mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian tersebut. Teknik pengumpulan data yang tepat memungkinkan memperoleh data yang objektif. Untuk mendapatkan data yang objektif, maka peneliti menggunakan beberapa metode dalam proses
27 Sumardin Suryabarata, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), hlm 39
27
pengumpulan data yaitu metode observasi, wawancara dan dokumentasi.28
a. Metode Observasoi
Observasi merupakan metode aktivitas pengamatan dan pencatatan terhadap gejala yang terlihat pada objek penelitian. Alasan kenapa perlu dilakukan obsevasi adalah untuk menyajikan potret realitas perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan dan membantu memakai perilaku manusia. Pengamatan dilakukan secara langsung di lokasi penelitian29
Menurut sugiyono, dari segi pelaksanaan, maka observasi dibagi dalam dua bagian yaitu:
1) Observasi berperan (participant observation) yaitu observasi yang terlibat langsung dengan objek penelitian.
2) Observasi nonparticipant yaitu observasi tidak terlibat secara langsung.30
Jadi, observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipan di mana penelitian terlibat langsung dalam bentuk aktivitas masyarakat. Hal demikian dilakukan agar observasi yang dilakukan dapat menjadi bahan masukan dalam penjelasan penelitian yang digunakan.
28 Sugiyono, metode penelitian kualitatif, kuantitatif dan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta, 2010), hlm 111
29 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, (Jakarta:Erlangga, 2009), hlm 101-103
30Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta, 2010), hlm234
28
Penelitian mengobservasi tentang bagaimana pola interaksi sosial masyarakat multi etnis dalam membangun harmonisasi.
b. Metode Wawancara
Wawancara adalah proses tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara untuk mempermudah informasi dari orang yang diwawancara.31 Dalam suatu wawancara dari segi pelaksanaannya dikenal ada tiga macam wawancara yaitu:
1) Wawancara tekstur (structured interview)
Wawancara struktur digunakan sebagai tehnik pengumpulan data, takala penelitian atau pengumpulan data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang akan diperoleh.
2) Wawancara semistruktur (unstructured interview)
Jenis wawancara ini adalah termasuk dalam kategori indepth interview, karena dalam pelaksanaanya lebih bebas tak kala dibandingkan dengan wawancara terstruktur
3) Wawancara tidak terstruktur (unstructured interview)
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dengan cara penelitian tidak menggunakan
31 Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta:PT. Bumi Aksara, 1996), hlm 73
29
pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.32
Dalam hal ini penelitian menggunakan wawancara seni struktur, dimana dalam pelaksanaan lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Adapun tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahn secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, penelitian perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh responden.
Wawancara ini dilakukan dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan menyediakan informasi dalam penelitian yaitu dari Masyarakat Dusun Tologgeru Desa Mbawa Kecematan Konggo Kabupaten Bima tentang Pola Interaksi Sosial Masyarakat Multi Etnis dalam membangun Hormanisasi.
c. Metode Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melaui dokumen-dokumen.33
Materi ini berupa video, audio, foto, dan sebagainya.
Kegunaan dokumentasi adalah sebagai pelengkap dari metode wawancara dan menjadikan penelitian menjadi kredibel (dapat
32 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009),hlm 49
33 Moehar Daniel, Metode Penelitian Sosial Ekonomi, (Jakarta: PT Bumi Askara, 2008), hlm 143
30
dipercaya) dan dokumen sebagai sumber penelitian. Adapun dokumen-dokumen yang didapatkan penelitian pada saat melakukan penelitian di Dusun Tologgeru Desa Mbawa ialah dengan foto, audio, dan alat dokumentasi lainnya.
Dengan demikian yang di maksud dengan metode dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data dalam menyelidiki atau penelitian yang berbentuk dokumen-dokumen untuk memperoleh berbagai keterangan dan informasi yang dibutuhkan.
6. Teknik Analisis Data
Bogdan dan Biklen mengemukakan bahwa analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilah-milahnya menjadi sesuatu yang dapat dikelola, mensintesiskannya,mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajarai dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain. Analisis yang dilakukan agar proses penyusunan data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat ditafsirkan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik deskripsi analisis kualitatif, dimana penelitian akan menggambarkankeadaan atau fenomena yang diperoleh kesimpulan. Metode deskriptif analitis digunakan dalam menganalisis data yang sudah ada. Metode ini digunakan untuk menggambar data-data yang sudah diperoleh melalui proses analisis yang mendalam dan
31
selanjutnya dikomunikasikan seacara runtut atau dalam bentuk naratif
Analisis data kualitatif brsifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotetis.
Berdasarakan dari data yang ada penelitian bisa menganalisis dan menemukan hal yang penting dan memilah- milah mana yang akan digunakan dan tidak digunakan sebagai hasil penelitian. Menurut Miles dan Hubrman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data dan kualitatif dilakukan secara interkatif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas.34 Tahap analisis data adalah sebai berikut.
a. Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian dalam penelitian ini ialah observasi, wawancara, dan juga dokumentasi yang ada di lapangan. Penulis memperoleh data-data dari hasil pola interaksi sosial masyrakat yang ada di Dusun Tolonggeru Desa Mbawa Kecematan Donggo Kabupaten Bima.
b. Reduksi Data
Penulis melakukan reduksi data dengan tujauan untuk menyaring data penelitian. Penulis mengambil data sesuai dengan fokus penelitian. Penelitian memulai
34 Miles, Mathew dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif, (Jakarta: UI PRESS, 1999), hlm 34
32
penelitian di Desa Mbawa. Kemudian dari data yang ada penelitian menganalisis dan menelaah mengenai data yang penting untuk dijadikan sebagai data yang akurat.
c. Penyajian Data
Penulis telah menganalisis data yang sebelunya telah direduksi. Data yang disajikan bukan bukan lagi data kotor atau mentah melainkan data yang mudah untuk di baca. Penulis melakukan verifikasi/kesimpulan setelah menyajikan data. Penulis menyajikan data dengan menunjukan dokumen foto sebagai pelengkapan dari data- data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan sumber tertulis lainnya.
d. Pengambilan Kesimpulan atau Verivikasi
Penulis mencoba mengambil kesimpulan, berdasarkan data yang diperoleh. Penarikan kesimpulan atau verifikasi masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang dapat mendukung pada tahap pengumpulan data. Apabila kesimpulan yang ditemukan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat penelitian kembali ke lapangan pengumpulan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.35
Dalam penelitian ini, kesimpulan dan verivikasi dilakukan setelah semua rangkaian pengumpulan data
35 Dzam’ah Satori, Metodologi Kualitatif, (Bandung: Alfabet 2004), hlm 215
33
selesai dilakukan. Setelah data direduksi kemudian menggunakan deskripsi naratif, kemudian ditarik dalam suatu tema dalam bentuk kesimpulan yang berupa deskripsi atau temuan yang bersifat umum untuk keperluan pengembangan lebih lanjut terkait pola interaksi sosial masyarakat multi etnis dalam membangun hormanisasi di Dusun Tolonggeru Desa Mbawa Kecematan Donggo Kabupaten Bima.
7. Pengecekan Keabsahan Data
Sebelum masing-masing tekhnik pemeriksaan diuraikan, terlebih dahulu ikhtisarnya tersebut dikemukakan.
Ikhtisar ini terdiri dari kriteria yang diperiksa dengan satu atau beberapa tekhnik pemeriksaan tertentu. Ikhtisarnya tersebut dikemukakan dalam table 4 berikut ini.
KRITERIA TEKNIK PEMERIKSAAN
Kredibilitas (derajat kepercayaan)
(1) Perpanjangan keikut-sertaan (2) Ketekunan Pengamatan (3) Triangulasi
(4) Pengecekan sejawat (5) Kecukupan referensial (6) Kajian kasus negatif (7) Pengecekan anggota Kepastian (8) Uraian rinci
Kebergantungan (9) Audit kebergantungan Kepastian (10) Audit kepastian
34 a. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan yaitu mencari data secara konsisten dengan berbagai cara serta analisis yang konstan.36 Yaitu peneliti melakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti, rinci dan terus menerus selama proses penelitian.
b. Triangulasi
“Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut”. Dengan triangulasi ini, penulis mampu
menarik kesimpulan yang mantap tidak hanya dari satu cara pandang, sehingga keberadaan data lebih bisa diterima.
c. Pemeriksaan Sejawat Melalui Diskusi
Teknik ini dilakukan dengan cara melengkapi hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat berarti pemeriksaan yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan rekan-rekan yang sebaya, yang memiliki pengetahuan umum yang sama tentang apa yang sedang diteliti, sehingga bersama mereka
36 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
2014), hlm. 330.
35
peneliti dapat me-review persepsi, pandangan dan analisis yang sedang dilakukan.37
d. Kecukupan Referensial
Teknik kecukupan referensial ialah, mengumpulkan berbagai bahan-bahan, catatan-catatan, atau rekaman- rekaman yang dapat digunakan sebagai referensi dan patokan untuk menguji sewaktu diadakan analisis dan penafsiran data. Kecukupan referensial dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan semua data yang berhubungan dengan penelitian ini untuk menguji kembali data yang ada.38