• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

Berdasarkan judul besar dan fokus penelitian, untuk melakukan penelitian ini akan dilakukan motode penelitian kualitatif deskriftif. Menurut Staraunuss dan Corbin seperti yang dikutip oleh V. Wiranto Sujatwen, yang

19 Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta: Sinar Grafiks Offset, 2010), hal 38-39.

24

dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan- penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur- prosedur statistik atau cara- cara lain dari kuantifikasi. Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisme organisasi, aktivitas sosial dan lain- lain.20

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Jane Richie, dalam Lexi J.Moleong mengemukakan bahwa,”penelitian kualitatif merupakan upaya untuk menyajikan dunia soisial dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan manusia yang diteliti.21

Oleh karena itu pendekatan kualitatif merupakan suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang berorientasi kepada gejala-gejala yang bersifat alamiah sehingga dikenal dengan penelitian kualitatif naturalistik.

Di samping bersifat naturalis dan mendasarserta tidak bisa dilakukan di laboratorium melainkan di lapangan.

Sehubungan dengan pelaksanaan penelitian ini penulis melakukan pendekatan dengan penelitian kualitatif, karena data yang akan diperoleh di lapangan lebih banyak berupa informasi, konsep-konsep dan keterangan-keterangan bukan dalam bentuk angka-angka.

2. Kehadiran Peneliti

20 Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2004), hal 195.

21 Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2012), hal. 6

25

Penelitian kualitatif merupakan pendekatan yang menekankan pada hasil pengamatan peneliti. Sehingga peran manusia sebagai instrumen penelitian menjadi suatu keharusan. Bahkan dalam penelitian kualitatif, posisi peneliti harus menjadi instrumen kunci. Untuk itu, validitas dan reabilitas data kualitatif banyak tergantung pada keterampilan metodologis, kepekaan dan integritas peneliti sendiri. Sebagai instrumen kunci, peneliti hadir dan terlibat di lapangan agar lebih memungkinkan untuk menemukan makna dan tafsiran dari subjek penelitian.

3. Sumber Data

Sumber data merupakan salah satu bagian penting dalam penelitian. Menurut Lofland dalam Lexy J Moleong, mengatakan bahwa,

“sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumentasi dan lain- lain.”22

Berkaitan dengan sumber data, Suharsimi Arikunto menyatakan

“apabila peneliti menggunakan teknik wawancara dalam pengumpulan data, maka maka sumber data disebut responden yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau peroses

22 Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2012), hal. 157

26

sesuatu, dan apabila peneliti menggunakan teknik dokumentasi maka dokumen atau catatanlah yang menjadi sumber data.23

Dalam melakukan penelitian, peneliti memilih responden yang dianggap berkompeten tentang masalah yang berkaitan dengan objek penelitian. Untuk memperoleh data atau informasi yang menjadi fokus penelitian, peneliti memerlukan beberapa sumber data yang mengetahui betul permasalahan yang akan diteliti, yaitu:

a. Siswa-siswi kelas XI SMAN 1 Kediri b. Guru mata pelajaran PAI SMAN 1 Kediri

c. Guru Bimbingan Konseling (BK) SMAN 1 Kediri d. Kepala Sekolah SMAN 1 Kediri

Alasan peneliti dalam memilih ke empat sumber data tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa ke empat sumber data adalah pelaksan langsung dari program kegiatan yang di lakukan di SMAN 1 Kediri, sehingga menurut peneliti, data-data yang akan diperoleh dari sumber-sumber tersebut merupakan data yang valid.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan bagian terpenting bagi sebuah penelitian. Sehingga dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik:

a. Wawancara

23 Arikunto, Prosedur Penelitrian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,2006), hal 15-18

27

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.

Wawancara ini digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit. Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu: pewawancara, responden, pedoman wawancara, dan situasi wawancara.24

Adapun dalam wawancara terdapat dua bagian, yakni wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Adapun penjelasannya yakni:

1. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang dilakukakan dengan terlebih dahulu membuat pertanyaan dan kemudian menyusun pertanyaan dalam bentuk daftar-daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada informan. Wawancara terstruktur yang dilaksanakan secara terencana dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan, dan wawancara yang terstuktur itu juga berpedoman pada daftar pertanyaan.

2. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang dilaksanakan secara langsung dengan informan tanpa membuat daftar pertanyaan. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan kepada informan. Adapun metode wawancara yang digunakan

24 Sudaryono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Kharisma Putra Utama) hal.

82

28

peneliti adalah wawancara tidak terstruktur dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara, pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar masalah yang akan diteliti. Adapun informan yang akan diwawancarai yakni: Kepala Sekolah, Guru Agama, Guru BK, Dan SIwa/I yang ada di SMAN 1 Kediri.

b. Observasi

Observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagai pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan melibatkan indera untuk mendapatkan data. Jadi, observasi merupakan pengamatan langsung dengan menggunakan penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, atau kalau perlu dengan pengecapan. Sesuai dengan situasi dan objek penyelidikannya, dikenal tiga jenis observasi, yaitu observasi partisipan, observasi sistematis, dan observasi eksperimen.

1. Observasi partisipan adalah observasi yang pelaku observasi turut serta mengambil bagian dalam perikehidupan masyarakat yang sedang diamati itu.

2. Observasi sistematis disebut juga observasi terstruktur yang dicirikan oleh adanya kerangka yang memuat faktor-faktor yang diatur kategorisasinya terlebih dahulu, termasuk ciri-ciri dari setiap faktor dalam kategori tersebut.

29

3. Observasi eksperimen disebut juga observasi situasi tes.

Observasi ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (1) observer dihadapkan pada situasi perangsang yang dibuat sama untuk semua yang diobservasi. (2) jika objek yang diobservasi tersebut orang, situasi harus dibuat sedemikian rupa sehingga objek tersebut tidak mengetahui maksud yang sebenarnya dari observasi.25

Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi partisipan karena peneliti harus ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan imtaq dan sholat Zuhur berjamaah, dan kegiatan tersebut dilakukan setiap hari pada waktu solat zuhur dan pada hari jum’at pagi di SMAN 1 Kediri.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah aktivitas atau proses sistematis dalam melakukan pengumpulan, pencarian, penyelidikan, dan penyediaan dokumen untuk mendapatkan keterangan, penerangan, pengetahuan, dan bukti yang akurat berdasarkan pencatatan berbagai sumber informasi.26

Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data-data tertulis yang dapat memberikan keterangan yang dibutuhkan peneliti. Seperti data mengenai sejararah berdirinya

25 H. Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia) hal. 168- 170

26 Moleong, Metodologi,…,hal. 186

30

SMAN 1 Kediri, jumlah guru, jumlah siswa, staf pengawas, struktur organisasi SMAN 1 Kediri Kab. Lombok Barat, dan data lainnya yang menyangkut penelitian ini.

d. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini masih merupakan data mentah. Untuk memperoleh kesimpulan, maka data tersebut perlu diolah dengan menggunakan metode tertentu. Netra mengatakan, “metode analisis data dibedakan atas dua jenis yaitu:

(1) metode analisis statistik (2) metode analisis non statistik.”27 Berdasarkan tujuan pengolahan data dalam penelitian ini digunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Menurut Suharsismi Arikunto, “metode analisis deskriptif adalah metode yang menggambarkan dengan kata-kata atau kalimat atau dipisah- pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.”28

Menurut Moleong, “metode deskriptif kualitatif adalah proses mengatur atau mengurut data sesuai dengan aturan, dengan sistematis, dan mengorganisasikannya dalam satu pola kategori dan suatu uraian dasar dengan kode-kode. Setelah terkumpul data dari sumber data maka data tersebut perlu dianalisa oleh peneliti.”29

Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa metode analisis data merupakan suatu cara untuk memecahkan dan

27 Netra, Metodologi, …, hal 76

28 Arinkunto, Prosedur,…, hal. 207

29 Moleong, Metodologi, ….hal 159

31

mengolah hasil pengumpulan data untuk mendapatkan kesimpulan.

Analisa yang digunakan dalam suatu penelitian sangat tergantung dari jenis data yang diperoleh, karena data yang dikumpulkan berupa data deskriptif maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.

e. Validitas Data

Proses terakhir dalam suatu penelitian adalah menyelidiki sejauh mana keabsahan data. Untuk mengetahui keabsahan data-data yang diperoleh dalam penelitian, Suharsimi membaginya menjadi enam macam yaitu:

a) Perpanjangan keikutsertaan b) Ketekunan pengamatan c) Triangulasi data

d) Pemeriksaan sejawat melalui diskusi e) Kecukupan refrensi

f) Pengecekan anggota.30

Moleong juga mengemukakan bahwa, untuk pemeriksaan keabsahan data dapat dilakukan dengan: perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat, kecukupan refrensi, kajian kasus negatif, pengecekan anggota, uraian rinci, audit kebergantungan, audit kepastian.31

30 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:

Renika Cipta, 2002) hal. 210

31 Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif,….hal 324

32

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pemeriksaan keabsahan data melalui perpanjangan keikutsertaan dan triangulasi.

Dengan teknik perpanjangan keikutsertaan, nantinya kebenaran terhadap data yang telah diperoleh terhindar dari informasi yang tidak valid sebagai akibat kelalaian yang tidak disengaja oleh peneliti ketika pengumpulan data di lapangan atau atas dasar kesengajaan dari informan untuk berdusta.

Dalam teknik ini peneliti memanfaatkan penggunaan informasi yang telah dihasilkan dari informan yang berbeda dari setiap informan yang berupa data hasil pengamatan dan data hasil wawancara, akan dicek dan dibandingkan derajat kebenarannya.

Sebagaimana dikatakan bahwa triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.

33

Dokumen terkait