b. Gelar kehormatan untuk orang-orang tua pada umumnya.
c. Gelar yang diberikan oleh masyarakat kepada seseorang ahli agama Islam yang memiliki atau menjadi pemimpin pesantren dan mengajarkan kitab-kitab Islam klasik kepada para santrinya. Selain gelar Kyai, ia juga sering di sebut orang alim (orang yang dalam pengetahuan Islamnya).
5. Kitab sebuah elemen yang menjadi ciri khas pesantren. Zaman dahulu, pengajaran kitab Islam klasik, terutama karangan-karangan ulama yang menganut faham Syafi’i, merupakan satu-satunya pengajaran formal yang diberikan dalam lingkungan pesantren. Tujuan utamanya untuk mendidik calon-calon ulama. Kitab-kitab yang diajarkan pun biasanya statis dan itu terbagi menjadi 8 kelompok jenis pengetahuan yaitu Nahwu (Syntax) dan Shorof (Morfologi), Fiqh, Usul Fiqh, Hadits, Tafsir, Tauhid, Tasawuf dan Etika, dan cabang lain seperti Tarikh dan Balaghoh. Kitab-kitab tersebut meliputi teks yang sangat pendek sampai teks yang terdiri dari berjilid-jilid tebal mengenai hadits, tafsir, Fiqh, Usul Fiqh, dan Tasawuf, kesemuanya dapat di golongkan kedalam tiga kelompok tingkatan yaitu kitab dasar, kitab tingkat menengah, kitab tingkat tinggi.54
menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif, yaitu suatu pendekatan yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan tingkah laku yang dapat dilihat dari orang-orang yang diteliti, yang dalam hal ini untuk mendapatkan deskriptif mengenaiImplikasi Nilai-nilai Multikultural dalam Tradisi Kepesantrenan di Pondok Pesantren Nurul Ummah, Kotagede.
1. Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak di capai dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara kuantifikasi.55 Menurut Humaidi, penelitian jenis kualitatif bertujuan untuk menanyakan atau mengetahui tentang makna berupa konsep yang ada di balik cerita detail responden dan latar sosial yang diteliti. Sedangkan sifat penelitian ini adalah deskriptif analitis, yakni peneliti berupaya untuk memperoleh deskripsi yang lengkap dan akurat dari suatu situasi yang terjadi di dalam objek penelitian.56 Peneliti menggambarkan fakta yang di dapat di lapangan dalam sebuah narasi, kemudian narasi dianalisis dengan kerangka teori.57
2. Sumber Data
Pengertian sumber data di sini adalah subjek dari mana data tersebut diperoleh.58 Sumber data biasanya diperoleh dari hasil wawancara, buku
55 M. Junaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), hlm.25.
56 Mudrajad Kuncoro, Metode Kualitatif Teori dan Praktek Untuk Bisnis dan Ekonomi (Yogyakarta: UPP-STIM YKPN,2002), hlm.17.
57 Handari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial(Yogyakarta: Gama Univ.Press 227), hlm.67.
58 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penulisan: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 172.
maupun dokumentasi. Secara garis besar, terdapat dua sumber data dalam penelitian ini,
a. Sumber data Primer
Sebagai sumber data primer adalah 7 orang pengurus, 6 orang santri dan sesepuh Pondok Pesantren Nurul Ummah baik yang masih di pondok ataupun yang sudah berdomisili di luar pondok tapi masih mengajar di pondok tersebut.
b. Sumber data sekunder
Sementara itu, sumber data sekunder dalam penelitian ini meliputi segala bentuk karya tulis, baik skripsi, tesis, disertasi, maupun media cetak dan berita di media, baik media cetak maupun media online yang terkait dengan masalah yang di teliti penulis. Selain itu, ditambah dengan pengamatan langsung seperti kegiatan pondok yang terkait dengan penenaman nilai-nilai multikultural.
3. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Creswell, terdapat beberapa metode pengumpulan data yang di pandang sesuai dengan penelitian kualitatif. Di antaranya adalah dengan cara wawancara, observasi lapangan, atau dengan menggunakan dokumen yang tersedia.59
A. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung dan pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena-fenomena
59 J.R. Faco, Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya, ( Jakarta:
Grasindo, 2010), hlm. 67.
yang diselidiki secara langsung maupun tidak langsung.60 Adapun dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi partisipatif, yakni peneliti terlibat secara langsung dengan kegiatan atau peristiwa yang menggambarkan dari penanaman nilai-nilai multikultural di Pondok Pesantren Nurul Ummah seperti kegiatan asrama, OP3NU, musyawarah, Batshul Masail, pemilihan Lurah, kemudian peneliti menganalisis bagaimana pengimplementasian nilai-nilai multikultural tersebut.
B. Wawancara
Metode wawancara ini yaitu proses mengadakan tanya jawab secara terarah guna mendapatkan keterangan yang aktual dan positif dari responden serta sesuai dengan objek penelitian.61 Pertanyaan juga tidak harus mengarah pada tema pembahasan. Pada beberapa kesempatan pertanyaan juga mengarah pada sesuatu yang mengarah pada keterangan yang mendukung informasi pokok. Wawancara ini dilakukan di Pondok Pesantren Nurul Ummah dengan beberapa pengurus dan juga beberapa santri yang tinggal di asrama. Wawancara ini meliputi wawancara mengenai kegiatan kegiatan asrama, OP3NU, musyawarah, Batshul Masail, pemilihan Lurah.
C. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menghimpun menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,
60 Husain Usman, Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial(Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm.127.
61 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penulisan Pendekatan (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), hlm.
127.
elektronik maupun gambar-gambar yang tidak dihasilkan dari wawancara dan observasi.62 Dokumentasi dalam penelitian ini terdiri dari alasan, foto, arsip, kegiatan serta tujuan yang mengarah pada penerapan nilai-nilai multikultural.
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, analisis data ini bisa dilakukan dari sejak awal penelitian dilakukan, mulai dari observasi pertama hingga dokumentasi. Hal itulah yang membedakan penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif yang hanya bisa dilakukan analisis setelah semua data terkumpul.63 Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis data yang mengacu pada metode penelitian kualitatif yakni proses menata, menstrukturkan dan memaknai data yang tidak beraturan.64 Sedangkan proses yang dilakukan peneliti untuk menganalisa data adalah melakukan reduksi data atau memilih serta memilah data dari potongan-potongan data menjadi lebih teratur dengan menyusunnya menjadi kategori dan merangkumnya menjadi susunan pola yang sederhana serta mudah dimengerti.
Langkah selanjutnya adalah interpretasi untuk mendapatkan makna terhadap
62 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 221.
63 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial Format Kualitatif dan Kuantitatif (Surabaya:
Airlangga University Press,2007), hlm.153.
64 Matt Holand, Analisis dan Interpretasi Data, dalam Metode-metode Riset Kualitatif Dalam Cristine Daymon dan Immy Holloway (ed), Public Relation dan Marketing Communicattion, terj.
Cahaya Wiramata (Yogyakarta: Bentang Pustaka), hlm. 368.
kata-kata dan tindakan para partisipan riset, dan akhirnya menuliskan hasil riset dalam bentuk laporan.65