• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

Dalam proses penelitian, diperlukan metode ilmiah sebagai acuan proses penelitian sehingga diharapkan mampu memperoleh hasil penelitian sebagaimana kaidah penelitian pada umunya.41 Pada penelitian yang berjudul

“Pandangan Tokoh Agama Terhadap Praktik Bunga Pinjaman Dana Kas Kelompok Tahlilan (Studi Kasus di Desa Teratak Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah” penulis menggunakan metode penelitian sebgai berikut :

1. Pendekatan Penelitian

39Abdul Aziz Muhammad Azzam , Fiqh Muamalat Sistem Transaksi dalam Fiqh Islam (Jakarta: Amzah, 2010), hlm. 215.

40 QS. Al-Baqarah [2]: 278-279

41 John W. Creswell, Research Sesign (Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2021), hlm. 7.

26

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research).

Dalam penelitian lapangan (field research) ini, penulis berusaha untuk mendiskripsikan dan mengkaji bagaimana pandangan tokoh agama terhadap praktik bunga pinjaman dana kas kelompok tahlilan (Studi kasus di Desa Teratak Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah) dengan mengambil data di lapangan. Kemudian data tersebut dideskripsikan dan dikaji untuk memperoleh gambaran terhadap persoalan yang menjadi fokus kajian dalam penelitian ini.

Sifat penelitian ini adalah deskriptif-analitik, artinya penulis memaparkan secara lengkap bagaimana Pandangan tokoh agama terhadap praktik bunga pinjaman dana kas kelompok tahlilan (Studi kasus di Desa Teratak Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah) berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, kemudian dianalisis menggunakan teori fikih mu’amalah.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena data yang didapatkan dari lapangan bersifat informasi yang di dapatkan dari informan-informan yang berkaitan lagsung dengan penelitian ini karena penelitian ini berdasarkan studi kasus paraktik pinjaman dana kas kelompok tahlilan yang di lakukan oleh masyarakat Desa Teratak, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah. Dalam proses penelitian, pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari obyek penelitian yang diamati.42

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti dilokasi penelitian sangat penting karena peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian ini. Peneliti adalah “key instrument” atau alat penelitian utama sehingga diharapkan data yang diperoleh dari lapangan valid dan mudah dalam menganalisisnya

42Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007), hlm. 3. Lihat juga Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, cet. ke-3 (Jakarta: UI-Press, 1986), hlm. 50.

27

Kehadiran peneliti disini berperan sebagai pengamat, artinya peneliti melakukan pengamatan terhadap praktik pinjaman dana kas kelompok tahlilan yang ada di Desa Teratak Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Desa Teratak Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, NTB. Pemilihan lokasi penelitian ini sangat menarik untuk diekplorasi lebih jauh dengan memperhatikan obyek penilitian yang ada di Desa Teratak yaitu adanya praktik bunga pinjaman dana kas kelompok tahlilan. Di sisi lain keberadaan tokoh agama di Desa Teratak yang berasal dari alumni beberapa Pondok Pesantren besar yang ada di Lombok perlu memberikan pandanangan terkait praktik bunga pinjaman tersebut. Oleh karena itu fakta tersebut menjadi alasan utama peneliti untuk melakukan penelitian tentang pandangan tokoh agama terhadap praktik bunga pinjaman dana kas kelompok tahlilan di Desa Teratak Kecamatan batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah.

4. Sumber Data

Dalam proses penelitian, sumber data merupakan aspek yang sangat penting untuk mendapatkan informasi penelitian yang ingin didapatkan oleh peneliti. Sumber data pada penelitian ini terdiri dari:

a. Data Primer terdiri dari data yang ditemukan pada yang berasal dari responden/informan yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti yang ada di Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah. Responden/informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut;

1) Tokoh Agama Desa Teratak 2) Pengurus Kelompok Tahlilan

3) Masyarakat yang melakukan pinjaman terhadap kas tahlilan b. Data Sekunder yaitu data yang secara tidak langsung memberikan

tambahan data kepada peneliti dalam proses analisis persoalan yagng

28

diteliti seperti buku, jurnal dan karya-karya ilmiah lainnya yang memiliki keterkaitan dengan Obyek yang diteliti.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam mengumpulkan data di lapangan adalah sebagai berikut;

a. Metode observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua hal diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.43 Dalam pengamatan ini, peneliti secara langsung meneliti objek penelitian dengan melakukan pengamatan untuk mendapatkan secara akurat data-data yang diperlukan dalam menunjang penelitian ini.

Kegiatan observasi ini bertujuan untuk memudahkan peneliti mendapatkan informasi tentang pandangan tokoh agama yang ada di Desa Teratak terkait dengan paraktik bunga pinjaman dana kas kelompok tahlilan yang ada di desa Teratak sejak awal bulan agustus sampai dengan akhir bulan agustus tahun 2021. Melaui proses pengamatan dan pencatatan informasi terhadap praktik bunga pinjaman kas kelompok tahlilan di Desa Teratak diharapkan dapat memperoleh data yang akurat dan komprehensif.

b. Wawancara

Setelah melalui proses observasi peneliti selanjutnya melakukan proses wawancara untuk menggali informasi lebih jauh dalam rangka memperoleh informasi data obyek penelitian. Esterberg menjelaskan bahwa wawancara (interview) merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalaui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.44

43Sugioyon, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif R & D, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 145.

44Sugiyono, Metode..., hlm. 231.

29

Wawancara dilakukan kepada, Tokoh Agama Desa Teratak, Pengurus kelompok tahlilan, dan masyarakat yang pernah melakukan pinjaman dana kas kelompok tahlilan di desa Teratak. Proses wawancara ini bertujuan dilakukan untuk memperoleh data dan informasi tentang bagaimana pandangan Tokoh Agama terhadap Praktik Bunga Pinjaman Dana Kas kelompok tahlilan yang ada di Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah suatu metode yang dilakukan dengan jalan mencatat data-data atau catatan resmi pada berbagai sumber-sumber yang terkait dengan penelitian ini. Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan data-data Praktik Bunga Pinjaman Dana Kas kelompok tahlilan yang ada di Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah..

6. Teknik Analisis Data

Proses analisis data merupakan proes pengumpuan data secara sistematis untuk mempermudah peneliti dalam memperoleh kesimpulan.

Miles dan Huberman45 menyebutkan bahwa analisis data terdiri dari:

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhirnya bisa ditarik dan diverifikasi.

b. Penyajian data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pegambiln tindakan sehingga peneliti bisa melihat apa yang sedang

45 Miles dan Huberman, Analisis Data Kualitatif, ( Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1992), hlm. 16

30

terjadi, dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar ataukah terus melangkah mlakukan analisis yang menurut saran yang dikisahkan oleh penyajian tersebut sebagai sesuatu yang berguna.

c. Menarik Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi tersebut mungkin sesingkat pemikiran kembali yang terlintas dalam pikiran peneliti selama melakukan penelitian. Singkatnya makna-makna yang muncul dari data yang yang lain harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya. Kesimpulan akhir tidak hanya terjadi pada waktu proses pengumpulan data saja, akan tetapi perlu diverifikasi agar dapat dipertanggungjawabkan dengan sebenar-benarnya.46

7. Pengecekan Keabsahan Data

Setelah peneliti melakukan analisis terhadap data yang terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menguji validitas data yang tujuannya adalah untuk mengetahui apakah data yang diperoleh itu sesuai dengan keadaan lapangan (lokasi penelitian). Validitas data bertujuan untuk membuktikan bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam kenyataan, apakah penjelasan yang diberikan tentang dunia kenyataan sesuai dengan sebenarnya yang terjadi.

Adapun usaha-usaha yang dilakukan peneliti untuk lebih menjamin validitas data dan temuan, peneliti menggunakan tiga cara yaitu:

a. Perpanjangan Keikutsertaan

Keikutsertaan peneliti dalam hal ini sangat menentukan keabsahan data yang diperoleh dari lapangan. Keikutsertaan tidak hanya dilakukan dalam waktu yang singkat, akan tetapi memperpanjang keikutsertaan bisa membantu peneliti mendapatkan informasi yang lebih lengkap.

b. Ketentuan Pengamat

46 Ibid., hlm. 17-19.

31

Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memutuskan diri pada hal-hal tersebut secara terperinci. Dengan kata lain jika perpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup, maka ketekunan pengamatan menyediakan kedalaman data yang didapatkan.47 Hal ini berarti bahwa penelitian hendaknya mengadaan pengamatan dengan teliti dan rinci secara keseimbangan terhadap factor-faktor yang menonjol.

c. Pemeriksaan Sejawat Melalui Diskusi

Mendiskusikan hasil temuan dengan teman sejawat sangat membantu peneliti dalam mendapatkan innformasi atau masukan- masukan yang bisa membantu menuju kepada keabsahan data.

Teknik ini mengandung beberapa maksud sebagai salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data yakni:

1) Untuk membuat agar peneliti mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran.

2) Diskusi dengan teman sejawat ini memberikan suatu kesempatan awal yang baik mulai menjelajahi dan menguji hipotesis yang muncul dari pemikiran dari peneliti.48

Dokumen terkait