• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENUTUP

B. Saran

Dengan adanya kejanggalan-kejanggalan dalam praktik pinjam- meminjam yang terjadi pada masyarakat Dusun Montong Dao Desa Teratak Kecamatan Batukliang Utara Lombok Tengah, maka melalui skripsi ini penulis menyarankan agar:

1. Pengurus kelompok tahlilan yang bertindak sebagai pemberi pinjaman kepada masyarakat atas kas kelompok tahlilan, agar tidak mengajukan syarat untuk melebihkan pengembalian pinjaman pada awal akad walaupun itu dibahasakan sebagai uang terima kasih atau amal jariah untuk pengembangan kas kelompok . Agar niat masyarakat yang meminjam uang dan pada saat pengembalian nilai lebih yang sekiranaya masyarakat memang benar-benar ikhlas mengeluarkannya dengan niat besedekah atau amal jariah tidak berubah menjadi haram hanya karena akad yang telah ditetapkan. Atau bisa juga menggunakan cara yang lain dalam mengembangkan Kas Kelompok Tahlilan di Dusun Montong Dao.

2. Tokoh Agama memberikan arahan atau pendapat yang tegas bahwa segala sesuatu yang ada unsur riba yang diistilahkan dengan istilah lain dalam transaksinya adalah hukumnya haram. Hal ini perlu dipertegas dalam pengajian atau ceramah-ceramah keagamaan yang dilaksanakan di masjid atau musholla sekitar. meskipun masyarakat yang keadaanya memang sangat membutuhkan uang. Lebih baik menanyakan dulu akan kebenaran

59

atau boleh atau tidaknya kepada orang yang memang ahli dalam hukum atau kepada para ulama’, agar apa yang dilakukan tersebut diridhoi oleh Allah SWT. Dan masyarakat juga harus bisa meningkatkan ekonomi dengan melakukan usaha-usaha yang bisa lebih banyak menghasilkan uang yang tentunya dengan cara yang halal agar tidak lagi meminjam uang jikalau pihak yang memberikan pinjaman masih tetap mengajukan syarat untuk melebihkan pengembalian pinjaman. Karena hal yang demikian tidak sesuai dengan apa yang telah syariat tetapkan.

3. Masyarakat sebagai peminjam hendaknya lebih berhati-hati dan mempertimbangkan kembali untuk melakukan transaksi pinjaman yang ada unsur ribanya meskipun dibahasakan dengan istilah lain seperti uang terima kasih. Sehingga kehidupan mu’amalahnya tetap berlandaskan ketentuan yang telah digariskan dalam ajaran Islam

60

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama Republik Indoesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya

Abdul Aziz Muhammad Azzam , Fiqh Muamalat Sistem Transaksi dalam Fiqh Islam Jakarta: Amzah, 2010.

Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fiqh Muamalat (Sistem Transasksi Dalam Islam), Jakarta: Amzah, 2010.

Abdul Rahman Ghazali, Fiqh Muamalah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2010.

Abdullah bin Muhammad Ath-Thayyar, Abdullah bin Muhammad Al-Muthlaq dan Muhammad bin Ibrahim, Ensiklopedi Fiqih Muamalah dalam Pandangan 4 Madzhab, Yogyakarta: Maktabah Al-Hanif, 2009.

Ahmad M. Saefuddin, Ekonomi dan Masyarakat Dalam Persfektif Islam, Jakarta:

Rajawali, 1987

Akhmad Kuzairi, Nikah Sebagai Perikatan, Jakarta: Raja GrafindoPersada, 1995.

Asmaji Muchtar, Dialog Lintas Mazhab : Fiqh Ibadah Dan Muamalah, Jakarta:

Amzah, 2015

Baiq Elbadriati,“Membangun Sistem Ekonomi Bebas Riba (Sebuah Upaya Reformulasi Konsep Ekonomi dalam Islam)”, Jurnal Ekonomi Islam 6:107, Fakultas Syariah IAIN Mataram, 1 Desember 2008

Baiq Hayani, “Hutang-Piutang Uang dengan Pembayaran Tambahan Menggunakan Padi Dalam Perspektif Hukum Islam di Dusun Gunung Agung Desa Pringgarata Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah”, Mu’amalat, Vol. 8, Nomor 2, Juni 2016, https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/muamalat/article/view/1009/5 31

Dedi Riswandi, “Menimbang Konsep Nasikh-Mansukh Thaha Dalam kajian Ekonomi Islam”, Mu’amalat, Vol. 10. Nomor 2, Tahun 2018.

https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/muamalat/article/view/2827/1 339

Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), hlm. 269.

61

Ermawati, “Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Praktik Hutang Piutang di Desa Lebangkar Kecamatan Ropang Kabupaten Sumbawa” Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2016.

Ghufron A. Mas’adi, Fiqih Muamalah Kontekstual, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002

Gustiawan, “Analisis Persepsi Tokoh Masyarakat Dan Tokoh Agama Mengenai Isu Riba Terhadap Minat Masyarakat Menabung Di Perbankan Syariah Kotabumi (Studi Pada Bank Mandiri syariah dan BPRS kotabumi),”

Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung, Tahun 2019.

H. Abbas Irfan, Fiqh Al Mu'amalat, Malang: UIN Maliki Pres, 2015.

Hariman Surya Siregar dan Koko Khoerudin, Fikih Muamalah : Teori Dan Implementasinya, Bandung:Remaja Rosdakarya, 2019.

Imam Mustofa, Fiqih Mu'amalah Kontemporer, Depok: Rajawali Pers, 2018 Imamudin Yuliadi, Ekonomi Islam Sebuah Pengantar, Jakarta 2010

Isnawati Rais dan Hasanudin, Fiqh Muamalah dan Aplikasinya pada Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011.

John W. Creswell, Research Sesign (Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran), Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2021

Laila Fitriani, “Pelaksanaan Pinjam-meminjam Uang Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Pada Masyarakat Petani Pembibitan di Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar)”, Skripsi, UIN Sultan Syarif Kasim, Riau, 2010)

Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007 Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah:Fiqh Muamalah Jakarta: Kencana, 2012

Mayuki, “Riba Dalam Al qur’an dan Dalam Perspektif Pemikiran Ulama”, Mu’amalat, Vol. 10, Nomor 2, Tahun 2018.

https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/muamalat/article/view/2848/1 342

62

Miftahul huda, Aspek Ekonomi Dalam Syariat Islam Mataram: LKBH IAIN Mataram, 2007.

Moh Puad Bacharudin, Riba Dalam Bank Koprasi, Bandung: PT. Al-Ma’rif, 1995.

Nurhidayanti, Praktik Prjanjian Hutang Piutang Dengan Sistem Pengembalian Secara Berangsur-angsur (Studi Kasus Di Koperasi “Semangat” Desa Sakra Kecamatan Sakra), Skripsi, IAIN Mataram, Mataram 2015.

Oni Sahroni dan M. Hasanuddin, Fikih Muamalah : Dinamika Teori Akad Dan Implementasinya Dalam Ekonomi Syariah, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2016.

R. Abdul Djamali, Hukum Islam Berdasarkan Ketentuan Kurikulum Konsorsium Ilmu Hukum, Bandung: CV. Mandar Maju, 1997

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2008.

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, cet. ke-3 Jakarta: UI-Press, 1986

Sugioyon, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif R & D, Bandung: Alfabeta, 2009

Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia, Pustaka Umum Grafiti, Jakarta, 2007.

Veithzal Rivai – Andi Buchari, Islamic Ekonomics, Jakarta: Bumi Aksara, 2013.

Wahbah Zuhaili, Fiqh Imam Syafi’i, Jakarta: Almahira, 2010.

Wahbah Zuhaili, Fiqh Imam Syafi’i, Jakarta: Almahira, 2010.

Zainuddin Ali, Hukum Gadai Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2008.

Zamir iqbal, Abbas Mirakhor, Pengantar Ekonomi Islam Teori dan Praktik,Jakarta: Prenadamedia Group, 2008.

63

LAMPIRAN

64 A. SURAT IZIN PENELITIAN

65 B. SURAT BALASAN IZIN PENELITIAN

66 C. DOKUMENTASI

Keterangan : wawancara dengan salah satu peminjam di kelompok tahlilan, Dirumah peminjam tersebut pada hari selasa tanggal 8 Februari 2022

Keterangan : wawancara dengan anggota kelompok tahlilan Desa Teratak.

Dirumah anggota pada hari selasa 8 Februari 2022.

67

Keterangan: sedang melakukan kegiatan tahlilan oleh para anggota kelompok tahlilan tersebut,

Di salah satu rumah anggota kelompok tahlilan pada malam jum’at.

Keterangan : Wawancara dengan tokoh agama Dusun Montong Dao Desa Teratak.

Di rumah tokoh agama, pada hari minggu tanggal 13 Februari 2022

70

DAFTAR PERTANYAAN 1) Pertanyaan ke masyarakat yang meminjam

Nama : Kariman Ahlak Umur : 32 Tahun Alamat : Montong Dao

a. Apakah anda termasuk dari anggota kelompok tahlilan?

b. Kapan anda memulai meminjam di dana kas kelompok tahlilan?

c. Sudah berapa lama anda meminjam di kelompok tahlilan?

d. Sudah berapa kali anda melakukan pinjaman di kelompok tahlilan tersebut?

e. Bagaimana pendapat anda tentang pinjaman dana kas kelompok tahlilan?

f. Apa alasan anda sehingga memutuskan meminjam di kelompok tahlilan tersebut?

g. Mengapa anda melakukan pinjaman di kelompok tahlilan tersebut?

2) Pertanyaan ke pengurus kelompok tahlilan Nama : Muhaimin

Jabatan : Ketua kelompok Umur : 40 Tahun Alamat : Montong Dao

a. Kapan mulai berdirinya kelompok tahlilan ini?

b. Bagaimana proses pinjaman dana kas kelompok tahlilan?

c. Dimana proses pelaksanaan pinjaman dana kas kelompok tahlilan tersebut?

d. Siapa saja yang meminjam dana kas kelompok tahlilan tersebut ? 3) Pertanyaan ke tokoh agama

Nama : H. Awaludin Umur : 42 Tahun Alamat : Montong Dao

a. Apakah bapak tau praktik pinjam meminjam kas kelompok tahlilan?

b. Apakah bapak mengetahui adanya bunga pinjaman tersebut?

c. Bagaimana pandangan bapak terhadap praktik bunga pinjaman tersebut?

d. Apakah menurut bapak bunga pinjaman yang diterapkan oleh kelompok tahlilan tersebut bisa dikategorikan riba?

e. Sebagai tokoh agama apa yang bapak sampaikan kepada masyarakat yang melakukan pinjaman tersebut?

Dokumen terkait