BAB I PENDAHULUAN
G. Metode Penelitian
pihak yang satu memberikan kepada pihak yang lain suatau jumlah tertentu barang-barang yang menghabis karena pemakaian, dengan syarat bahwa pihak yang belakangan ini akan mengembalikan sejumlah yang sama dari macam dan keadaan yang sama pula.33
2. Metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan informan34
Adapun jenis-jenis penelitian tersebut:
a. Penelitian Deskriftif Kualitatif
Jenis penelitian ini adalah penelitian teori dasar yang mana peneliti dapat menggeneralisasi apa saja yang ia amati atau ia analisis secara induktif. Teori abstrak mengenai proses, tindakan, atau interaksi dapat dilakukan dan didapat berdasarkan pandangan partisipan yang teliti.
b. Penelitian Empiris
Jenis penelitian empiris ini digunakan untuk menganalisis perilaku masyarakat yang berpola dalam kehidupan sosial masyarakat yang selalu berinteraksi dan berhubungan dengan masyarakat.
Berkaitan dengan penelitian ini dalam memperoleh data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yaitu data yang diperoleh melalui wawancara dengan pihak pemilik dengan yang berutang terkait dengan pembayaranutang piutang setelah jatuh tempo studi kasus di Desa Wadukopa KecamatanSoromandi Kabupaten Bimadan setelah itu peneliti akan mendeskripsikan hasil wawancaranya terkait pembayaranutang piutang setelah jatuh tempo.
2. Kehadiran peneliti
34Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana Preda Media Group, 2007), h.
7.
Dalam metode penelitian kualitatif, kehadiran peneliti berperan sebagai instrumen kunci atau sebagai pengumpul data melalui wawancara langsung kepada narasumber terkait, maka dengan cara ini, kehadiran peneliti dilapangan sangat mutlak dibutuhkan dalam peran dan upaya untuk memperoleh data. Berkaitan dengan hal tersebut, selama melakukan penelitian, peneliti berusaha menciptakan hubungan yang baik dengan informan yang menjadi sumber data, agar data yang diperoleh benar-benar valid sehingga bisa menyakinkan banyak orang.35
3. Sumber Data
Sumber data yang dimaksud yakni dari mana data dan informasi itu didapatkan seorang peneliti. Menurut Arikanto, sumber data adalah subjek darimana data dapat diperoleh. Apabila penelitian menggunakan kuesioner atau wawancara maka sumber data disebut responden, yaitu orang-orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.36
Jadi menurut sumbernya, data penelitian digolongkan menjadi:
1. Data primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian yaitu Pihak pemilik dengan yang berutang. Terkait dengan pembayaran utang piutang setelah jatuh tempodi Desa Wadukopa Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima.
35Ibid., hlm. 56
36 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014)., hlm.172
2. Data sekunder merupakan data sebagai data pendukung di antaranya laporan peneliti, makalah, jurnal ilmiah, dan literatur lainya yang berkaitan langsung dengan fokus peneliti.
4. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara di antaranya yakni:
a. Observasi
Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati setiap kejadian yang berlangsung dan mencatatnya dengan menggunakan lembar observasi. Metode observasi ini menggunakan pengamatan langsung terhadap suatu benda, kondisi situasi atau perilaku. Peneliti memandang yang di observasi, apabila peneliti tidak dapat dengan segera memahami makna sesuai kejadian di lokasi, para subjek dapat membantu menjelaskan pemaknaan dalam hal-hal tertentu disusun secara bersama-sama antara peneliti dengan subjek.37
b. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan wawancara adalah teknik untuk mengumpulkan data dengan cara tanya jawab langsung dan bertatap muka dengan informan baik secara lisan maupun tulisan.38
Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan pemilik uang dengan orang yang berutang. Terkait dengan hal-
37Ibid.,
38 Hamidin, Metode Penelitian Kualitatif, Cet. Ke-2, (Malang: UMM Perss, 2010), h. 56.
hal yang lebih spesifik terhadap utang piutang dengan jangka waktu panjang.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur atau wawancara bebas. Dalam hal ini penelitian bebas menanyakan apa saja yang berkaitan dengan penelitian. Sehingga wawancara adalah proses memperoleh keterangan dengan cara tanya jawab langsung dengan pihak pemilik dengan yang berutang di Desa Wadukopa Kec. Soromandi Kab. Bima untuk memberikan keterangan atau informasi secara mendalam.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara memperoleh data secara langsung dari lokasi penelitian, seperti foto,video,arsip, dokumen dan sebagainya.
Peneliti akan membuat dokumentasi dalam bentuk foto terutama pada saat memasuki lapangan. Selain itu juga akan menanyakan dan meminta salinan dokumen-dokumen atau sebagainya yang relevan terhadap penelitian ini selama mendapat izin dari pihak yang bersangkutan.39 5. Teknik Analisis Data
Dalam buku Sugiyono, bahwa analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistemais data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lainnya dengan cara mengorganisasikan data kedalam katagori, menjabarkan kedalam unit-unit, menyusun kedalam
39 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV Alfabeta, Agustus 2010).
hlm. 89.
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.40
Setelah penulis memperoleh data-data dan informasi yang diperlukan dari lapangan langsung di Desa Wadukopa Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, maka peneliti mengolahnya secara sistematis sesuai dengan sasaran permasalahan yang ada dan menganalisis data tersebut. Analisis secara deskriptif kualitatif berupa kata-kata, tulisan atau lisan dari orang-orang yang berprilaku yang dapat dimengerti. Analisis deskriptif ini dipergunakan dengan menguraikan dan merinci kalimat- kalimat yang ada dengan menggunakan pendekatan berfikir deduktif.41 6. Validasi Data
Teknik keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber yaitu untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Sebagai gambaran atas data yang telah dikumpulkan dari sumber yang berbeda sebagai cara perbandingan data yang didapat dari observasi dan wawancara. Penelitian melakukan wawancara dari informan yang satu ke yang lain, dan melakukan wawancara terhadap hasil observasi.42 Menurut sugiyono cara pengujian data ada melalui langkah yaitu:
a. Tringulasi
40Ibid., hlm. 62
41 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif, Dan Penelitian Gabungan Edisi Pertama, (Jakarta: Prenadamedia Grup,2016)., hlm. 408
42Ibid., hlm. 397
Tringulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Adapun langkah-langkah tringulasi yaitu:
1) Membandingkan data hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan data hasil wawancara yang telah didapatkan.43
2) Membandingkan data hasil observasi dengan wawancara dan dengan dokumen lain yang berkaitan
b. Kecukupan Referensi
Dalam penelitian ini, referensi yang dipakai oleh peneliti yaitu buku-buku yang berkaitan dengan penelitian, dokumentasi, data yang tersimpan dan lain sebagainya. Bahan referensi ini sebagai alat untuk menampung dan menyesuikan dengan kritis untuk keperluan evaluasi penelitian.44
c. Analisis Kasus Negatif
Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitian yang peneliti lakukan. Melakukan analisis kasus negatif berarti penelitian mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda dengan temuan berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercayai.45
43Ibid., h. 409
44Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 62
45Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan kuantitatif dan kualitatif R&B,(Bandung: CV. Alfabeta, 2010), h. 270.
d. Perpanjang Pengamatan
Perpanjang pengamatan berarti peneliti kembali kelapangan, melakukan pengamatan dan wawancara dengan sumber data yang baru. Hal ini bertujuan menumbuhkan keakraban (semakin terbuka, saling mempercayai) antara peneliti dengan narasumber sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi, dan perpanjang pengamatan ini dilakukan untuk mengecek kembali apakah data yang telah diberikan sudah benar atau tidak. Bila tidak benar, maka peneliti melakukan pengamatan lagi yang lebih luas dan mendalam sehingga diperoleh data yang pasti kebenarannya.
e. Meningkatkan Ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan penelitian secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan meningkatkan ketekunan itu, maka peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak dengan melakukan wawancara kembali dengan masyarakat di Desa Wadukopa Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima.
H. Sistematika Pembahasan
BAB I Merupakan bab pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub Bab meliputi: latar belakang, rumusan masalah, Tujuan dan Manfaat penelitian, Ruang lingkup dan Setting penelitian, Telaah pustaka, Kerangka Teori, Metodologi penelitian dan Sistematika pembahasan.
BAB II merupakan paparan dan temua data yang peneliti temukan dilapangan, yakni pembahasan tentang gambaran umum dari lokasi penelitian yang terdiri dari letak geografis Desa Wadukopa Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, sejarah berdirinya, dan lain-lain.
BAB IIIAnalisis tentang Pembayaran Utang Piutang Setelah Jatuh Tempo di Desa Wadukopa Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima.
BAB IV Merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran, kesimpulan merupakan jawaban dari rumusan masalah, dan saran merupakan harapan dari peneliti kepada semua pihak yang memiliki kemampuan terkait hal ini demi kesempurnaan peneliti yang akan datang.