• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

Dalam dokumen peran bauran pemasaran terhadap peningkatan (Halaman 40-51)

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

Metodologi penelitian adalah kerja ilmiah dengan mengumpulkan data data yang berkaitan dengan fakta penelitian untuk tujuan dan kegunaan ilmu pengetahuan.36

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian adalah proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan peneliti. Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan suatu kebenaran dalam penelitian, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan

33 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Deskripsi & Ilustrasi, (Yogyakarta: Ekonosia, 2004), hlm. 108.

34Ibid,.hlm. 109.

35Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syari’ah Dari Teori Ke Praktik, hlm. 90-95.

36 Amir Hamzah, Metodologi Penelitian, (Malang: Literasi Nusantara, 2019), hlm. 29

27 penelitian yang menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas atau natural setting yang holistis, kompleks dan rinci. Penelitian-penelitian dengan pendekatan induktif yang mempunyai tujuan penyusunan konstruksi teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta merupakan contoh penelitian yang menggunakan paradigma kualitatif.37

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitianyang menghasilkan data-data deskriptif berupa kata yang tertulis atau lisan dari seseorang dan perilaku seseorang yang diamati. Metode penelitian kualitaif digunakan karena lebih mudah apa bila dihadapkan dengan kenyataan.38

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti di lapangan merupakan keharusan dalam kegiatan penelitian agar informasi yang didapatkan benar-benar sesuai dengan keadaan yang terjadi atau keadaan yang ada di lapangan, karena peneliti lebih banyak berhubungan atau berintraksi dengan informan sekaligus pengamat partisipasi.39 Kehadiran peneliti di lapangan atau lokasi penelitian merupakan kegiatan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dengan menggunakan berbagai metode seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi.

37Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Akuntansi dan Manajemen (Malang: Pusat Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, 1998), hlm.

12.

38 Lexy J. Maleong, MetodePenelitianKualitatif (Bandung: PT. Rosdakarya, 2001), hlm. 211

39 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 24.

28 Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data hasil wawancara dengan manajer BMT, jumlah asset pertahun, jumlah anggota tiga tahun terakhir, serta profil lembaga.

3. Lokasi Penelitian

Peneliti mengambil lokasi penelitian di KSU BMT Al-Iqtishady yang terletak di Jalan KH. Ahmad Dahlan No. 8 Pagesangan, Kota Mataram, NTB.

Bangunan BMT ini terdiri dari dua lantai, lantai pertama digunakan sebagai tempat pemberian pelayanan terhadap anggota dan lantai kedua digunakan sebagai tempat ibadah dan rapat pimpinan dengan karyawan.40

Alasan peneliti mengambil lokasi penelitian di KSU BMTAl-Iqtishady kerena belum belum ada peneliti yang meneliti tentang perang bauran pemasaran 7p dalam meningkatkan penjualan produk yang dilakukan oleh KSU BMT Al-Iqtishady.

4. Sumber Data dan Jenis Data a. Sumber Data

Menurut Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen yaitu data lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto, dan statistik.41

40Muhamad Syafarwadi, Wawancara, KSU BMT Al-Iqtishady, 29 Juli 2019.

41 Lexy, J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 157.

29 Adapun yang menjadi sumber data dan informasi dalam penelitian ini diperoleh dari karyawan dan pimpinan KSU BMT Al-Iqtishady. Data yang dikumpulkan adalah:

1) Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek penelitian, berupa dokumen-dokumen dan laporan tertulis dari perusahaanserta informasi lain yang ada hubungannya dengan masalah ini. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data dan informasi adalah karyawan dari lembaga terkait dimana untuk mendapatkan data tersebut dapat dilakukan dengan wawancara lansung kepada karyawan KSU BMT Al-Iqtishady. dengan data ini peneliti mendapakan gambaran umum dan peran bauran pemasaran dalam meningkatkan penjualan produk di KSU BMT Al-Iqtishady.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang sudah diterbitkan atau digunakan pihak lain. Contohnya jurnal, majalah, dan publikasi lainnya.42 Dalam penelitian ini yang merupakan data sekunder adalah data anggota BMT, data pengelola BMT, asset,dan prifil BMT.

b. Jenis Data

1) Data Kualitatif

42 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 80.

30 Data kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar. Data kualitatif dapat dikatakan sebagai penelitian opini atau pendapat. Penelitian opini (opinion research) merupakan penelitian terhadap fakta berupa opini atau pendapat orang (informan).

2) Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (scoring). Data kuantitatif menunjukkan jumlah atau banyaknya sesuatu.43

Dalam penelitian iniyang termasuk dalam penelitian kualitatif adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Sedangkan yang termasuk dalam penelitian kuantitatif adalah data yang diperoleh berupa jumlah anggota selama tiga tahun terakhir dan jumlah asset dari tahun ke tahun. Untuk mempermudah mengelola data peneliti menggunakan jenis data kualitatif dalam penelitian.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang benar-benar objektif, peneliti menggunakan beberapa metode sehingga diharapkan obyektifitas data menjadi signifikan dan sesuai dengan harapan peneliti. Adapun metode yang digunakan peneliti dalam teknik pengumpulan data yaitu metode obsevasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk lebih jelasnya peneliti menguraikan sebagai berikut:

43Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian…, hlm. 29.

31 a. Metode Observasi

Metode observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.44 Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Berikut beberapa bentuk observasi yaitu:

1. Observasi partisipasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan, sedang peneliti terlibat dalam keseharian informan.45

2. Observasi non-partisipan adalah observervasi yang tidak melibatkan diri secara langsung dalam obyek yang diteliti.

Jadi, peneliti hanya melakukan pengamatan untuk mendapatkan gambaran tentang obyek yang diteliti.46

Peneliti saat ini peneliti sedang melakukan observasi non partisipan. Obsevasi non partisipan dilakukan oleh peneliti dalam rangkauntuk mengetahui keadaan suatu lembaga tanpa harus ikut terlibat dalam keseharian informan.

44Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hlm.70.

45 Amir Hamzah, Metodologi Penelitian, (Malang: Literasi Nusantara, 2019), hlm. 78.

46 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, hlm. 174.

32 b. Interview (Wawancara)

Wawancara adalah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian.

Bentuk bentuk wawancara yang dapat digunakan dalam pengambilan data adalah:

1. Wawancara terstruktur digunakan bila peneliti telah mengetahui secara pasti informasi yang akan diperoleh. Dalam prakteknya peneliti membawa instrumen sebagai pedoman wawancara, juga dapat menggunaka alat bantu seperti taperecorder, gambar, brosur dll.

2. Wawancara semiterstruktur digunakan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide idenya.47

3. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara lengkap dan sistematis dalam pengumpulan datanya.48

Dalam tehnik wawancara ini, peneliti peneliti menggunakan tehnik wawancara tak terstruktur untuk mendapatkan informasi lansung melalui tanya jawab dengan imformen tanpa menggunakan pedoman

47Amir Hamzah, Metodologi Penelitian, (Malang: Literasi Nusantara, 2019), hlm. 77

48 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Yogyakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm. 31.

33 wawancara, sehingga mendapatkan informasi yang lebih jelas mengenai apa yang diteliti.

c. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan perstiwa yang sudah lampau yang dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan dan karya bentuk. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain.

Dokumen yang berbentuk lisan, misalnya rekaman gaya bicara/dialek dalam berbahasa suku tertentu. Dokumen yang berbentuk karya, misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain- lain.49 Dengan teknik dokumentasi ini, peneliti dapat memperoleh informasi bukan dari orang sebagai narasumber, tetapi mereka memperoleh informasi dari macam-macam sumber tertulis atau dari dokumen yang ada pada informan dalam bentuk peninggalan budaya, karya seni dan karya pikir.50

Dalam hal ini, peneliti mengambil catatan atau dokumentasi tentang KSU BMT Al-Iqtishady berupa profil BMT, sejarah BMT, jumlah Anggota BMT, Asset per tahun dari BMT, dan hal-hal yang berkaitan dengan data yang peneliti butuhkan di tempat penelitian.

6. Teknik Analisis Data

49Djam’an Satori, dkk, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm.

148.

50Ibid., hlm. 149.

34 Analisis data merupakan proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan. Penyusunan berarti menggolongkannya kedalam pola, tema atau kategori. Tafsiran atau interprestasi artinya memberikan makna kepada analisis, menjelaskan pola atau kategori, mencari hubungan antara berbagai konsep.51 Adapun metode analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitianya adalah denganmetode analisis data induktif, yaitu analisis data yang berangkat dari fakta-fakta atau data yang khusus, pristiwa-pristiwa yang konkerit kemudian ditarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum. Adapun urutan analisisdata yang diterapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a. Reduksi Data (data reduction), data yang diperoleh di lapanagan di catat secara teliti dan rinci. Untuk menghindari penumpukan data, maka dilakukan reduksi data, yaitu dengan merangkum, memilih hal pokok, memfokuskan pada hal penting, mencari tema dan pola, dan membuang yang tidak perlu sehingga memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.52

b. Penyajian Data (data display), Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah data disajikan dalam bentuk teks naratif dan matrix untuk mempermudahkan pengorganisasian dan penyusunan dalam pola hubungan. Penyajian data dilakukan dengan alasan supaya peneliti dapat menguasai data dan tidak tenggelam dalam tumpukan. Selain itu juga

51Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011), hlm. 215

52Amir Hamzah, Metodologi Penelitian, (Malang: Literasi Nusantara, 2019), hlm. 82-83

35 supaya peneliti mudah dalam memahami yang telah terjadi dan dapat merencanakan apa yang akan dilakukan selanjutnya.

c. Verifikasi (verification), yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.53

7. Validitas Data

Validitas data atau kesahihan data merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dari penelitian kualitatif. Karena keabsahan data dimaksud untuk mengetahui tingkat validitas suatu data yang diperoleh dengan kenyataan yang ada di lapanagan. Untuk mendapatkan data atau informasi yang benar- benar valid, perlu adanya uji keshihan suatu data. Upaya-upaya dalam pengujian kesahihan ini adalah sebagai berikut:

a. Penilaian Teman Sejawat

Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat. Teknik ini mengandung beberapa maksud sebagai salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data. Pertama, untuk membuat agar peneliti tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran. Kedua, diskusi dengan sejawat ini memberikan suatu kesempatan awal yang baik

53Ibid, hlm. 82-83

36 untuk mulai menjajaki dan menguji hipotesis kerja yang muncul dari pemikiran peneliti.54

b. Kecukupan Bahan Refrensi

Bahan refrensi di sini maksudnya adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Sebagai contoh, data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman wawancara. Data tentang interaksi manusia, atau gambaran suatu keadaan perlu didukung oleh foto-foto. Alat-alat bantu perekam data dalam penelitian kualitatif, seperti camera, handycam, alat rekam suara sangat diperlukan untuk mendukung kredibilitas data yang telah ditemukan oleh peneliti.55

c. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu. Triangulasi sumber, untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi teknik, untuk menguji kredibiltas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibiliats data. Data yang dikumpulkan dengan teknik

54Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 332.

55Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 476.

37 wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.

Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.56

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis triangulasi sumber, di sini peneliti membandingkan dan mengecek hasil temuan pengamatan selama penelitian dengan hasil wawancara yang dilakukan di lapangan.

Dalam dokumen peran bauran pemasaran terhadap peningkatan (Halaman 40-51)

Dokumen terkait