PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Apa faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan bauran pemasaran untuk meningkatkan penjualan produk di KSU BMT Al-Iqtishady.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini bermanfaat dan bermanfaat bagi masyarakat untuk mengetahui dan memperdalam serta menambah informasi tentang bauran pemasaran yang diterapkan oleh KSU BMT Al-Iqtishady. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan dan pertimbangan lembaga KSU BMT Al-Iqtishady dalam menetapkan kebijakan atau keputusan kedepannya.
Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
Telaah Pustaka
Pertama, Nina Wahyu Amalia “Peran Bauran Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Penjualan Produk Sijangka di KJKS BMT Walisongo Semarang”. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nina Wahyu Amalia dapat disimpulkan bahwa penerapan bauran pemasaran 4p (produk, tempat, harga dan promosi) yang dilakukan oleh BMT Walisongo Semarang sesuai dengan teori yang ada. 8Nina Wahyu Amalia, Peran Bauran Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Penjualan Produk Sijangka di KJKS BMT Walisongo Semarang, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2016), xiii.
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nina Wahyu Amalia dengan penelitian ini adalah penelitian Nina Wahyu Amalia bertujuan untuk mengetahui strategi bauran pemasaran yang diterapkan oleh BMT Walisongo dalam upaya meningkatkan penjualan produk Sijangka dengan menggunakan unsur bauran pemasaran 4p yang meliputi produk, harga, tempat dan promosi. Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran bauran pemasaran yang diterapkan oleh KSU BMT Al-. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Nina Wahyu Amalia adalah sama-sama menggunakan peran bauran pemasaran dengan metode penelitian kualitatif dan cara mengumpulkan data sekunder dan data primer, melakukan wawancara langsung dan dokumentasi.
Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran bauran pemasaran yang diterapkan oleh KSU BMT Al-Iqtishady di kota Mataram-NTB dan apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan penjualan produk di KSU BMT Al-Iqtishady. Sedangkan persamaan penelitian yang dilakukan oleh Diana Ulfa dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan bauran pemasaran atau 7p marketing sebagai acuan teori dalam penelitian.
Kerangka Teori
Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan dan diintegrasikan oleh perusahaan untuk menciptakan respons yang diinginkan di pasar sasaran.13 Setiap perusahaan membutuhkan bauran pemasaran untuk membantu menjalankan bisnisnya. Perusahaan yang menjalankan bisnis harus memutuskan bauran pemasaran yang akan mereka terapkan dengan menyesuaikan lingkungan agar tidak terjadi kesalahan dalam pemasaran. Dengan adanya bauran pemasaran maka akan dapat ditentukan tingkat keberhasilan pemasaran yang diikuti dengan kepuasan konsumen. a) Produk (produk).
Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk memperoleh sejumlah kombinasi produk dan jasa. 16 Philip Kotler mengungkapkan bahwa harga merupakan salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lainnya menghasilkan biaya. 17. Untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar diperlukan strategi distribusi yang tepat untuk menyalurkan barang atau jasa perdagangan kepada konsumen. 21 Rina Racmawati, Peran Bauran Pemasaran Untuk Meningkatkan Penjualan (Studi Bisnis Restoran), dalam jurnal Kompetensi Teknis, Vol.
22 Nuri Arisa, Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Tingkat Penjualan Dalam Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi Pada Rahmat Batik Lampung, Bandar Lampung), (Skripsi IAIN Raden Intan Lampung, 2017), hlm. Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) adalah lembaga keuangan syariah yang beroperasi untuk mengelola dana keuangan secara Islami dengan prinsip bagi hasil.
Metode Penelitian
29 Sumber data dan informasi dalam penelitian ini diperoleh dari pegawai dan pengelola KSU BMT Al-Iqtishady. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari objek penelitian, berupa dokumen dan laporan tertulis dari perusahaan serta informasi lain yang berkaitan dengan masalah tersebut. Dalam penelitian ini yang termasuk dalam penelitian kualitatif adalah data yang diperoleh dari wawancara dan observasi.
Sedangkan yang termasuk dalam penelitian kuantitatif adalah data yang diperoleh berupa jumlah anggota selama tiga tahun terakhir dan total aset dari tahun ke tahun. Untuk memperoleh data yang benar-benar objektif, peneliti menggunakan berbagai metode sehingga objektivitas data diharapkan bermakna dan sesuai dengan harapan peneliti. Metode observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang diselidiki 44 Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran nyata tentang suatu kejadian atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Observasi partisipatif adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian melalui pengamatan dan kepekaan selama peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari informan. Dalam hal ini peneliti memperoleh catatan atau dokumentasi tentang KSU BMT Al-Iqtishady berupa profil BMT, riwayat BMT, jumlah anggota BMT, aset per tahun dari BMT dan hal-hal yang berkaitan dengan data yang dibutuhkan peneliti di negara penelitian. . . Interpretasi atau penafsiran berarti memberi arti pada analisis, menjelaskan pola atau kategori, mencari hubungan antar konsep yang berbeda 51 Metode analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitiannya adalah metode analisis data induktif, yaitu analisis data yang berangkat dari fakta-fakta tertentu atau data. , kejadian konkrit kemudian ditarik generalisasi yang bersifat umum.
Reduksi data (data reduction), data yang diperoleh di lapangan dicatat secara cermat dan rinci. Karena keabsahan data dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keabsahan data yang diperoleh dengan fakta di lapangan. Bahan referensi disini maksudnya ada pendukung untuk membuktikan data yang ditemukan oleh peneliti.
Alat bantu perekam data dalam penelitian kualitatif seperti kamera, kamera video, alat perekam suara diperlukan untuk mendukung kredibilitas data yang ditemukan peneliti. Triangulasi sumber, untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui berbagai sumber. 37 Wawancara pagi, saat informan masih fresh, tidak banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid, sehingga lebih kredibel.
Sistematika Pembahasan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis triangulasi sumber, dimana peneliti membandingkan dan memverifikasi temuan pengamatan selama penelitian dengan hasil wawancara yang dilakukan di lapangan. Dalam hal ini, peneliti mencoba memaparkan secara singkat gambaran lokasi penelitian dan temuan-temuan dalam melakukan penelitian, serta tanggapan beberapa responden terhadap pembahasan penelitian ini. Bab III berisi tentang pembahasan penelitian ini, yang meliputi proses analisis peneliti dalam melakukan penelitian lapangan berdasarkan temuan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
Bab IV, yaitu bab terakhir yang berisi kesimpulan, berisi kesimpulan dan saran untuk penelitian ini.
PAPARAN DATA DAN TEMUAN
Sejarah berdirinya KSU BMT Al- Iqtishady
Disepakati bahwa sektor tamwil akan dikembangkan terlebih dahulu, sampai pada titik tertentu dimana sektor tamwil dapat menghasilkan keuntungan yang dapat digunakan untuk program makan baitul, karena ketentuan keuntungan tamwil sebagai sumber akan digunakan. pembiayaan baitul kali pada awal kegiatannya. Nama Al-Iqtishady dipilih karena sejalan dengan tujuan didirikannya lembaga ini yaitu pemberdayaan ekonomi, iqtishady berarti ekonomi. Diharapkan para anggota yang tergabung dalam KSU BMT Al-Iqtishady memiliki perekonomian yang lebih kuat dari sebelumnya.
Mulai hari itu, LKM BMT Al-Iqtishady resmi beroperasi dengan dana awal sebesar Rp. Fasilitas tersebut hanya berupa buku kas dan kuitansi, tidak ada peralatan lain dan tidak ada kantor. Saat itu terjadi penambahan pengurus dari dua orang menjadi tiga orang, yakni dengan hadirnya Haral Azmi untuk bagian pendanaan. Kemudian seiring dengan perkembangan transaksi yang dilayani pada November 2010, terjadi penambahan 1 manager yaitu Verry Satryadi Wangsa di bagian keuangan.
Seiring dengan perkembangan transaksi yang dilakukan oleh LKM BMT Al-Iqtishady, diikuti dengan penambahan dana dan anggota, juga terdapat penambahan pengelola dan. Singkatnya, pada tanggal 14 Februari 2012, LKM BMT Al-Iqtishady melegalkan badan hukumnya dengan memilih badan hukum koperasi bernama Koperasi Serba Usaha BMT Al-Iqtishady yang berlokasi di Kompleks Pertokoan dan Rumah Pegesangan di Jln. 8 Pagesangan Mataram dengan unit usaha utama yaitu Unit Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (USPPS) dan Unit Baitul Maal Iqtishady.57.
Visi dan Misi KSU BMT Al-Iqtishady
Letak Geografis KSU BMT Al-Iqtishady
