BAB I PENDAHULUAN
H. Metode Penelitian
Dalam segmen ini peneliti akan memaparkan hal-hal yang menyangkut metode penelitian yang peneliti akan gunakan dalam penelitian ini yang mencakup pendekatan penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan validitas data.
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang dipergunakan di dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pengertian penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti.50 Kemudian Denzin dan Lincoln mengatakan penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar belakang alamiah, dengan maksud menampilkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.51
Menurut Kirk dan Milr dalam zuriah, “penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam penelitian sosial yang secara fundamental
50 Lexy J. Moleong Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT, Remaja Rosdakarya, 2008), h.166
51 Ibid, h.5.
bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristiwanya”.52
Sugiyono dalam bukunya memahami penelitian kualitatif mengatakan
“metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunankan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, di mana peneliti sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada gejala fenomena yang bersifat alamiah”.53
Jadi, dari pemaparan data di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang dilakukan dengan mengumpulkan informasi dalam bentuk kata-kata atau keterangan-keterangan yang tidak membutuhkan perhitungan dan analisis statistis.
Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan penelitian kualitatif mengenai “Peran Lingkungan Keluarga Terhadap Perkembangan Perilaku Beragama Siswa Kelas VIII SMPN I Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2011/2012”.
2. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti dalam penelitian ini berperan sebagai instrument kunci yang langsung melibatkan diri sebagai subyek pada waktu penelitian yang telah ditetapkan peneliti yang sesuai dengan jadwal penelitian. Oleh karena itu, kehadiran peneliti di lapangan sangat mutlak diperlukan.
Sebagaimana dikatakan oleh Moleong dalam Zuriah “dalam penelitian
52 Nurul Zuriah, Metodilogi Penelitian Social dan Pendidikan (Jakrta: PT. Bumi Aksara, 2006), h.92.
53 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2008), h.1.
kualitatif manusia adalah alat (instrument) utama pengumpul data”.54 Jadi, di sini kehadiran peneliti sangat penting sekali karena peneliti berfungsi sebagai instrument kunci.
Dalam hal ini, peneliti berperan sebagai pengumpul data yang melibatkan diri secara langsung sebagai objek peneliti dalam waktu yang telah ditentukan. Kehadiran peneliti di lapangan sangat menentukan untuk memperoleh data yang benar, kehadiran peneliti sebagai observer untuk mengamati dan menyelidiki gejala-gejala yang terjadi di lapangan.
Kehadiran peneliti bukan bertujuan mempengaruhi subjek, tetapi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dengan sewajarnya di SMPN I Pringgarata. Selama kurang lebih satu bulan, peneliti di lapangan telah mengumpulkan data yang ada dengan menggunakan metode yang sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditentukan.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pringgarata yang beralamat di Desa Pringgarata Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pringgarata merupakan salah satu sekolah yang ada di kecamatan pringgarata yang berdiri pada tahun 1980, beralamat di Jalan Diponegoro No. 03 Pringgarata.
4. Sumber Data
54 Sugiyono, Memahami Penelitian..., h.93.
Suharsimi Arikunto menyatakan “Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis atau lisan. Apabila peneliti menggunakan teknik observasi maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau suatu proses. Apabila peneliti menggunakan dokumentasi maka dokumen atau catatanlah yang menjadi sumber data”.55
Adapun yang dijadikan sumber informasi dalam penelitian ini adalah:
a. Orang Tua: merupakan objek penelitian yang memiliki peranan yang sangat vital dalam perkembangan perilaku beragama siswa.
b. Siswa: merupakan objek penelitian yang dijadikan sebagai sasaran untuk memperoleh hasil penelitian.
c. Kepala Sekolah: figur yang memiliki tanggung jawab dalam belangsungnya pendidikan dan pembelajaran secara menyeluruh.
d. Guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam: orang yang paling berperan dalam upaya menyampaikan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
e. Kemudian akan dilengkapi dengan sumber data yang ada di sekolah tersebut.
5. Teknik Pengumpulan Data
55 Ibid., 107
Pengumpulan data merupakan bagian terpenting dalam suatu penelitian. Untuk memperoleh data maka peneliti menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data. Dan Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara dan metode dokumentasi.
Untuk lebih jelasnya, peneliti menguraikan secara singkat sebagai berikut:
a. Metode Observasi
Metode observasi adalah pengumpulan data dengan jalan pengamatan dan pendekatan yang sistematis terhadap fenomena yang diselidiki secara langsung maupun tidak langsung.56
Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yang kemudian digunakan untuk menyebut jenis observasi, yaitu:
1) Observasi non-sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrument pengamatan.
2) Observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan.57
Observasi yang peneliti gunakan yaitu observasi sistematis di mana pencarian dan pengumpulan data dilakukan sebatas memantau setiap peristiwa atau perkembangan perilaku siswa dalam beragama sesuai dengan yang diteliti.
b. Metode Wawancara (Inteview)
56 Riyanto, Metode Penelitian Pendidikan (Surabaya: SIC Anggota IKAPI, 2001), h. 96
57 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., h. 133
Wawancara atau interview adalah instrument pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsug dari sumbernya.58 Wawancara adalah teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.59
Estembrg, dalam sugiyono mengemukakan beberapa macam wawancara, yaiptu:
1) Wawancara Berstruktur
Wawancara berstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu, peneliti telah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan dan alternatif jawaban yang akan diberikan kepada orang yang diwawancarai.
2) Wawancara Semistruktur
Wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diwawancarai diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh orang yang diwawancarai.
3) Wawancara Takberstruktur
58 Sudrajat, Menjadi Bermakna Setiap 24 Jam (Surabaya: Insane Cendikia, 2004), h. 29.
59 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 157.
Wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.60
Semua pendapat di atas, mengandung pengertian bahwa wawancara adalah suatu metode pengumpulan data secara dialog atau wawancara yang dilakukan dengan cara tatap muka antara peneliti dengan sumber data, dialog tersebut ditunjukan pada masalah tertentu yang sengaja dirumuskan guna untuk mendapatkan informasi data yang diperlukan.
Adapun dalam penelitian ini yang akan peneliti gunakan adalah teknik wawancara berstruktur, di mana dalam melakukan wawancara peneliti telah menyiapkan berbagai hal yang ditanyakan sehingga hal- hal yang ingin diketahui lebih terfokus. Dalam kaitannya dalam penelitian ini, sebelum peneliti terjun kelapangan untuk melakukan wawancara, terlebih dahulu peneliti menentukan alat-alat yang dipakai sehingga hasil wawancara dapat terekam dengan baik dan peneliti memiliki bukti telah melakukan wawancara. Dalam hal ini peneliti mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan, alat untuk mencatat (buku catatan).
Untuk mendapatkan data, maka peneliti membuat instrument.
Instrument tersebut bernama pedoman wawancara, yaitu berupa daftar
60 Ibid, h. 73-74.
cek (rumput) yaitu pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan sebuah daftar menurut nama pewawancara disertai jenis pertanyaan yang akan ditanyakan. Tugas peneliti memberi tanda cek (tanda ruput) pada pilihan jawaban yang telah disiapkan.61 Adapun dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah kepala sekolah, guru PAI, orang tua dan siswa/i SMPN I Pringgarata.
c. Metode Dokumentasi
Dalam penelitian kualitatif, metode dokumentasi sangat diperlukan karena dalam penelitian kualitatif diperlukan keterangan-keterangan yang sangat perlu didokumentasikan guna memberikan kejelasan dari hasil penelitian yang sedang dilakukan.
Suharsimi Arikunto menyatakan “Dokumentasi berasal dari kata
“dokumen”, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya”.62
Peneliti menggunakan metode ini untuk mencari data mengenai dokumen-dokumen, baik itu dokumen berupa gambar, tulisan-tulisan dan sebagainya, adapun yang peneliti peroleh dari dokumentasi ini yakni daftar guru dan pegawai, daftar sarana dan prasarana, dan lainnya.
6. Teknik Analisis Data
61 Suharsimi, Prosedur Penelitian..., h. 132.
62 Ibid., 135
Data yang sudah terkumpul dari hasil penelitian yang dilakukan, perlu dianalisis secara cermat, teliti sehingga mendapatkan hasil kesimpulan yang objektif. Berdasarkan pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif, maka peneliti akan menganalisis data yang diperoleh melalui tahapan yang diawali dengan:
a. Mencatat semua hasil temuan di lapangan b. Mengumpulkan semua data-data yang diperoleh
c. Kemudian melakukan pemilihan-pemilihan terhadap data-data mana yang tidak sesuai dan mana yang sesuai dengan penelitian.
Selanjutnya dari kegiatan pemilihan-pemilihan tersebut peneliti akan melakukan klarifikasi-klarifikasi atau pengelompokkan data-data sesuai dengan jenis data tersebut, dan kemudian mencari hubungan-hubungan antara data yang satu dengan data yang lain sehingga dapat membuat kesimpulan akhir yang objektif dari data hasil penelitian ini.
7. Validitas Data
Validitas merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang akan dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan penelitian dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.63 Kredibilitas data bertujuan untuk membuktikan bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada
63 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 117.
dalam kenyataan, dan penjelasan yang diberikan itu sesuai dengan yang sebenarya yang ada atau terjadi.64Untuk memperoleh keabsahan data atau data yang valid maka digunakan teknik-teknik sebagai berikut:
a. Perpanjangan keikutsertaan b. Ketekunan pengamatan c. Triangulasi
d. Pengecekan sejawat e. Kecukupan refrensi f. Kajian kasus negatif g. Pengecekan anggota h. Uraian rincian i. Auditing.65
Dalam penelitian ini untuk menjamin validitas data, peneliti menggunakan teknik:
a. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemerikasaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.66
Sugiyonomembagi triangulasi menjadi beberapa macam yaitu : 1) Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber adalah menguji kredibilitas data dengan mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
64 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian…, h. 234.
65 Ibid., h.175.
66 Ibid., h. 178.
2) Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik adalah menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dan teknik yang berbeda.
3) Triangulasi Waktu
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan pada pagi hari ketika nara sumber masih segar akan memberikan data yang lebih valid. Oleh karena itu, peneliti perlu melakukan pengecekan dalam waktu dan situasi yang berbeda.67
Adapun triangulasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber yaitu menguji kredibilitas data dengan mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
b. Kecukupan Refrensi
Kecukupan refrensi adalah alat untuk menampung dan menyesuaikan dengan kritik tertulis untuk keperluan evaluasi. Film atau video-tape, misalnya dapat digunakan sebagai alat perekam yang pada saat senggang dapat dimanfaatkan untuk membandingkan hasil yang diperoleh dengan kritik yang telah terkumpul. Jadi, bahan-bahan yang tercatat atau terekam dapat digunakan sebagai patokan untuk menguji sewaktu diadakan analisis dan penafsiran data.68
Refrensi yang dipakai adalah bahan dokumentasi dan catatan- catatan yang diperoleh sewaktu melakukan penelitian. Dengan
67 Sugiyono, Memahami Penelitian..., h. 127.
68 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian..., h.181.
menggunakan refrensi ini, peneliti dapat mengecek kembali data informasi-informasi yang peneliti dapatkan di lapangan. Sebagaimana diketahui sebuah karya ilmiah dapat dianggap juga valid, maka kecukupan refrensi atau rujukan sangat diperlukan. Dengan demikian, kecukupan refrensi yang dimaksud oleh peneliti adalah tersedianya refrensi yang dibutuhkan oleh peneliti yang berhubungan erat dengan fokus penelitian.
c. Pemeriksaan Teman Sejawat Melalui Diskusi
Penggunaan teknik ini bertujuan untuk mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran. Memperoleh kritik-kritik, pertanyaan-pertanyaan dan kepercayaan atau kebenaran peneliti. Dengan cara ini peneliti dapat mencari kelemahan tafsiran yang kurang jelas serta mendiskusikan data yang telah terkumpul dengan yang sudah atau sedang melakukan penelitian.