• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif.29 Pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data-data secara deskriptif dari narasumber. Tujuan utama penelitian deskriptif yaitu

28 Sarifa Suhra, (2013), Kesetaraan Gender Dalam Perspektif Al-Quran dan Implikasinya Terhadap Hukum Islam, Jurnal Al-Ulum, hlm. 374

29 Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan", (Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 15

untuk memaparkan secara sistematis fakta-fakta dan karakteristik objek atau subjek yang akan diteliti secara tepat dan jelas.30

2. Kehadiran peneliti

Dalam penelitian ini peneliti hadir secara penuh di lokasi penelitian selama kegiatan pengumpulan data. Peneliti dalam melakukan pengamatan bertindak sebagai partisipan penuh dimana peneliti hadir secara tetap dalam lingkup kegiatan belajar mengajar, dan beberapa wawancara juga peneliti lakukan dilapangan secara langsung. Kegiatan lainnya yang peneliti lakukan dilapangan adalah dokumentasi, sehingga dapat dikatakan peneliti adalah bagian yang tak terpisahkan dari proses penelitian ini. Selain hadir dilapangan, peneliti berusaha terus mencari data sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu kehadiran peneliti di lapangan mutlak diperlukan karena peneliti pengamat penuh agar data yang diperlukan dan dikumpulkan bersifat objektif.

3. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di MA Nurul Jannah NW Ampenan.

Peneliti memilih lokasi ini dengan pertimbangan bahwa peneliti menemukan masalah yang relevan dengan masalah yang ada pada penelitian ini.

4. Sumber data

Dalam penelitian ini, sumber datanya adalah siswa kelas XII A dan XII B MA Nurul Jannah NW Ampenan.

30 Sukardi, “Metode Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya", (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), hlm. 157

Adapun data yang akan dikumpulkan adalah sebagai berikut:

a. Dokumentasi rapot semsester 1 siswa berprestasi kelas XII A dan XII B, dokumentasi hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa berprestasi yang akan digunakan dalam wawancara berbasis tes.

b. Transkrip wawancara berbasis tes

c. Deskripsi hasil observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran matematika.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa berprestasi di kelas XII A (putri) dan XII B (putra). Adapun subjek dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pada tahap pemilihan subjek, peneliti memilih kelas XII A (Putri) dan kelas XII B (putra) yang menjadi juara 1, 2, dan 3 dikelas masing-masing. Dari keenam siswa tersebut kemudian akan dipilih 2 orang siswa, masing- masing 1 dari kelas XII A dan 1 dari kelas XII B yang memiliki nilai hasil tes kamampuan komunikasi matematis tertinggi untuk diwawancarai.

5. Instrumen penelitian

Dalam penelitian ini peneliti adalah instrumen utama. Peneliti sebagai instrumen utama berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat

kesimpulan atas temuannya. Adapun instrumen pendukung dalam penelitian ini adalah soal tes kemampuan komunikasi matematis.

6. Prosedur pengumpulan data

Dalam penelitian ini peneliti sebagai instrumen utama melakukan proses pengumpulan data dimulai dengan mendokumentasikan nilai rapot siswa kelas XII A dan XII B yang berprestasi, kemudian memilih subjek, dan melakukan wawancara berbasis tes dengan siswa berprestasi XII A dan XII B yang memiliki hasil tes kemampuan komunikasi tertinggi, 1 dari kelas putra dan 1 dari kelas putri. Sehingga ada 2 siswa yang diwawancarai. Peneliti juga melakukan observasi yang dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Dokumentasi

Peneliti mendokumentasikan nilai rapot siswa berprestasi, dan mendokumentasikan hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa berprestasi yang digunakan dalam wawancara berbasis tes. Selain itu peneliti juga mendokumentasikan kegiatan siswa saat proses pembelajaran matematika yang memberikan keterangan yang dibutuhkan peneliti.

b. Tes kemampuan komunikasi matematis

Siswa berprestasi XII A dan XII B diberikan lembar soal tes kemampuan komunikasi matematis untuk dikerjakan. Soal tes berbentuk uraian. Siswa yang memiliki nilai tertinggi akan dipilih

untuk diwawancarai lebih lanjut. Masing-masing 1 dari kelas XII A dan 1 dari kelas XII B.

c. Wawancara

Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk mengonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan organisasi, motivasi, perasaan dan sebagainya yang dilakukan dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dengan orang yang diwawancarai.31 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara bebas terpimpin yaitu pewawancara mempunyai kebebasan untuk mengajukan pertanyaan sesuai dengan perkembangan kondisi responden yang di wawancarai. Dalam pelaksanaannya, pewawancara membawa pedoman wawancara yang berupa garis-garis besar tentang hal-hal yang akan dipertanyakan. Dengan demikian, peneliti tidak hanya fokus kepada pertanyaan yang ada dalam pedoman wawancara, tetapi dapat mengajukan beberapa pertanyaan lain yang mendukung dan relevan dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan wawancara berbasis tes untuk memperjelas kemampuan komunikasi matematis putra dan putri.

Wawancara dilakukan kepada 2 orang siswa masing- masing 1 dari kelas XII A (Putri) dan 1 dari kelas XII B (putra) yang dipilih berdasarkan hasil tes kemampuan komunikasi

31 Burhan Bungin, “Metode Penelitian Kualitatif", (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 155

matematika tertinggi di kelas masing-masing. Selanjutnya siswa sebagai subjek penelitian diwawancarai terkait kemampuannya dalam komunikasi matematis. Kegiatan siswa selama proses wawancara kemudian direkam suara dan di foto sebagai data pendukung. Adapun informasi yang diperoleh dari kegiatan wawancara ini adalah mengenai kemampuan komunikasi matematis tertulis siswa putra dan putri.

d. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.32 Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non-partisipan, yakni peneliti hanya melakukan satu fungsi yaitu mengadakan pengamatan. Observasi dilakukan untuk melihat kegiatan siswa dalam belajar matematika di kelas. Dari observasi ini juga peneliti akan melihat bagaimana kemampuan komunikasi matematis siswa saat belajar dikelas.

7. Teknik analisis data

Penelitian ini menggunakan tiga langkah dalam analisis data model Miles dan Huberman, antara lain :

32 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm.

70

a. Reduksi data

Data yang akan direduksi dalam penelitian ini berupa dokumentasi hasil belajar matematika, hasil wawancara, dan hasil observasi.

Pada tahap ini peneliti akan memfokuskan pada kemampuan komunikasi matematis secara tertulis siswa berprestasi. Dalam hal ini, peneliti membuang bagian-bagian yang tidak relevan, dan mengambil bagian yang terkait dengan indikator.

b. Penyajian data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah menyajikan data. Dalam penelitian ini, data- data yang telah direduksi kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi data temuan.

c. Penarikan kesimpulan

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang ditemukan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali dilapangan mengumpulkan data,

maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (tingkat kepercayaan/ yang dapat dipercaya).33

8. Pengecekan keabsahan data

Untuk menjamin keabsahan data dan temuan pada penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi. Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain.

Triangulasi digunakan sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.34 Jenis triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi metode. Triangulasi metode artinya penggunaan sejumlah metode pengumpulan data dalam suatu penelitian. Triangulasi metode diperlukan karena setiap metode pengumpulan data memiliki kelemahan dan keunggulannya sendiri. Dengan memadukan beberapa metode maka satu dan lain metode akan saling menutupi kelemahan sehingga hasil penelitian menjadi lebih dipercaya. Dalam hal ini, peneliti menggunakan wawancara berbasis tes, observasi, dan dokumentasi untuk mendapatkan data kemampuan komunikasi matematis siswa berprestasi ditinjau dari gender.

33 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2018), hlm.

246-253

34 Lexy J. Moleong, “Metodologi Penelitian Kualitatif”, (Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2017). hlm. 330.

Dokumen terkait