• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptip. Penelitian deskriptip adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. 30

Whitney, metode deskriftip adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah serta tata cara yang berlaku dan situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.31

29 Ibid, Hlm. 127-128.

30 Riyanto Yatim, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya, PT Usaha Nasional, 2001), Hlm.23.

31 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2014), Hlm. 43.

Terkait dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam bukunya Moleong, mendefinisikan “Penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptip berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.32

Penelitian kualitatif deskriptip ditunjukkan untuk: 1) Mengumpulkan data informasi yang nyata secara nyata yang menggambarkan gejala yang ada. 2) Mengidentifikasi problem yang ada mengenai praktek-praktek yang berlaku. 3) Membuat perbandingan atau evaluasi. 4) menentukan apa yang dilakukan oleh orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan mengambil pelajaran dari pengalaman mereka untuk menentukan rencana dan keputusan pada waktu yang berbeda.33 Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptip akan mengungkapkan data temuan mengenai Problematika Pelaksanaan Evaluasi Hasil Belajar Pai Dan Budi Pekerti Melalui Daring Di Smp Negeri 2 Mataram”.

2. Kehadiran Peneliti

.Kehadiran peneliti dalam penelitian ini sangatlah penting, karena dalam penelitian kualitatif peneliti adalah instrumen atau alat pengumpul data atau informasi yang berkaitan dengan gejala obyek peneliti.

Menurut Nasution yang dikutip Sugiyono. Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur

32 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2013), Hlm. 4.

33 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Renika Cipta, 2010), Hlm. 45.

penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya.

Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian ini.

Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas, tidak ada pilihan lain dan hanya penelit itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.34

Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrument pokok dan sangat dibutuhkan kehadiran peneliti pada obyek penelitian dalam meneliti tentang problematika pelaksanaan evaluasi hasil belajar PAI dan Budi Pekerti melalui daring, dan upaya yang dilakukan dalam mengatasi kesulitan dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar PAI dan Budi Pekerti melalui daring khususnya kelas VIII J di SMP Negeri 2 Mataram.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat peneliti melakukan penelitian.

Adapun tempat penelitian sesuai dengan judul penelitian dilaksanakan di SMPN 2 Mataram. Lokasi ini dipilih karena sekolah ini adalah salah satu sekolah model dan favorit di Mataram. Data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian bersumber dari subyek dan informan penelitian serta literatur sebagai pendukung teori yang bersifat ilmiah.

4. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah sumber darimana data itu diperoleh. Pengumpulan data dilakukan dalam kondisi yang alamiah,

34 Sugiyono, MetodoPenelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B, (Bnadung: Alfabeta, 2011), Hlm. 223.

sumber data primer dan teknik pengumpulan data lebih banyak diperoleh dari hasil observasi, dokumentasi dan wawancara.35

Menurut lofland yang dikutif Moleong mengatakan sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berhubungan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi kedalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto, dan statistik.36

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara dalam mengumpulkan data, oleh karena itu sumber data disebut responden, responden adalah orang yang menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti menggunakan teknik observasi. Maka sumber data dapat berupa benda, proses atau gerak sesuatu. Adapaun orang yang menjadi responden dalam penelitian ini yaitu Ustazah Nuraini selaku guru PAI kelas IX, Hadi Nussabur selaku guru PAI kelas VIII J, Muhk. Nazuhi selaku kepala sekolah, dan siswa-siswi kelas VIII J.

Suatu penelitian membutuhkan informasi atau data dari sumber yang dapat dipercaya supaya data yang diperoleh dapat digunakan untuk menjawab masalah penelitian.37 Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah guru PAI kelas VIIIJ.

Ada dua bentuk data yang diperoleh oleh peneliti , yaitu data primer dan data skunder. Data primer adalah “data yang dikumpulkan oleh

35 Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian, (Bandung: CV Pustaka setia, 2008), Hlm.

186.

36Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), Hlm. 157.

37 Cholid Narbuko & Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2010), Hlm. 3.

peneliti langsung dari lapangan sebagai jawaban dari masalah-masalah yang terdapat dalam fokus penelitian”.38 Dalam penelitian ini yang menjadi data primer adalah data tentang problematika pelaksanaan evaluasi hasil belajar PAI dan Budi pekerti melalui daring, dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi problem pelaksanaan evaluasi hasil belajar melalui daring selama covid-19.

Data skunder adalah “data yang yang diperoleh peneliti melalui pihak lain, tidak diperoleh langsung oleh peneliti dari subjek penelitiannya”.39 Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data guru, data siswa, dan struktur organisasi AMP Negeri 2 Mataram.

5. Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data adalah bagian terpenting dalam suatu penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Tanpa mengetahui tekhnik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.40 Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan.

Masalah memberi arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data.

38 Sumandi Suryabarata, Metodologi Penelitian,(Jakarta: Raja Grafindo Persada,2003), Hlm. 39.

39 Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), Hlm. 11.

40 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan…, Hlm. 224.

Banyak masalah yang dirumuskan tidak akan bisa terpecahkan karena metode untuk memperoleh data yang digunakan tidak memungkinkan ataupun metode yang ada tidak dapat menghasilkan data seperti yang diinginkan.41

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi.

a. Metode observassi

Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung terhadap fenomena subjek yang diselidiki, baik pada pengamatan yang dilakukan dalam situasi sebenarnya maupun situasi buatan yang sengaja dilakukan.42

Menurut Mahmud dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan.

Observasi merupakan teknik pengamatan dan pencatatan sistematis dari fenomena-fenoma yang diselidiki. Observasi dilakukan untuk menemukan data dan informasi dari gejala suatu fenomena (peristiwa) secara sistematis dan disarkan pada tujuan penyelidikan yang telah dirumuskan.43

Pelaksanaan tekhnik observasi dapat dilakukan dengan beberapa cara. Penentuan dan pemilihan cara tersebut sangat begantung pada objek berikut:

1. Partisipan observer, yaitu suatu bentuk observasi dimana pengamat (observer) secara teratur berpasrtisipasi dan terlibat dalam kegiatan yang diamati. Dalam hal ini pengamat mempunyai peran ganda, yaitu sebagai peneliti yang tidak diketahui dan dirasakan oleh

41 Moh. Nazir, Metode Penelitian…, Hlm.153.

42 Ahmad Usman, Mari Belajar Meneliti, (Yogyakarta: Indonesia, 200), Hlm. 283

43 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), Hlm. 168.

anggota lain, dan kedua sebagai anggota kelompok, peneliti berperan aktif sesuai dengan tugas yang dipercayakan kepadanya.

2. Non-participation observer, yaitu suatu bentuk observasi dimana pengamat (peneliti) tidak terlibat langsung dalam kegiatan kelompok, atau dapat juga dikatan pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan yang diamatainya. Non-participation observer, yaitu suatu bentuk observasi dimana pengamat (peneliti) tidak terlibat langsung dalam kegiatan kelompok, atau dapat juga dikatan pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan yang diamatinya.44

b. Wawancara

Wawancara (interview) adalah suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara pewawancara dan sumber informasi (orang yang diwawancarai) melalui komunikasi langsung.45 Wawancara merupakan proses mengumpulkan data dengan cara melakukan percakapan tatap muka antara interviewer dengan interview.

Wawancara di kategorikan dalam tiga bentuk yaitu:

a) Wawancara terstruktur, yaitu suatu bentuk wawancara di mana pewawancara dalam hal ini peneliti menyusun secara terperinci dan sistematis rencana atau pedoman pertanyaan menurut pola tertentu dengan menggunakan format yang baku.

b) Wawancara terencana-tidak terstruktur, yaitu apabila peneliti/pewawancara menyusun rencana (schedule)

44 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, & Penelitian Gabungan, (Jakarta: KENCANA, 2017), Hlm. 384.

45 Ibid, Hlm. 372.

wawancara yang mantap, tetapi tidak menggunakan format dan ukuran yang baku.

c) Wawancara bebas, yaitu berlangsung secara alami tidak diikat atau diatur oleh suatu pedoman atau oleh suatu format yang baku.46

Dalam penelitian ini, metode wawancara yang digunkan adalah jenis penelitian tidak terstruktur. Agar informasi yang didapat lebih banyak, sehingga peneliti mengetahui masalah apa saja yang dihadapai oleh guru agama Islam dalam proses pelaksanaan evaluasi.

c. Metode Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan suatu proses mengumpulkan dokumen atau data yang dibutuhkan dalam masalah penelitian yang akan ditelaah secara mendalam sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian.47

Metode dokumentasi dalam penelitian ini adalah bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan permasalahan terkait problematika pelaksanaan evaluasi hasil belajar melalui daring di SMPN 2 Mataram. Teknik ini peneliti gunakan untuk mendapatkan:

1. Data tentang sejarah berdirinya dan visi dan misi SMP Negeri 2 Mataram

2. Data tentang struktur Organisasi SMP Negeri 2 Mataram

46 Ibid, Hlm. 376-377.

47 Djama’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:

Alfabeta, 2014), Hlm. 149.

3. Data tentang keadaan guru dan siswa SMP Negeri 2 Mataram

4. Data tentang sarana dan prasarana SMP Negeri 2 Mataram 6. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong, menjelaskan bahwa analisis data kualitatif merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan cara bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih data sehingga menjadi data yang bisa dikelola, mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, mengumpulkan data, dan mengumpulkan serta memutuskan apa yang bisa diceritakan kepada oaring lain dari data yang didapatkan.48

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan seiring dengan proses pengumpulan data dan setelah data terkumpul. Dalam hal ini, terdapat beberapa jenis analisis data yang dapat dipilih.49

Langkah-langkah dalam menganalisis data meliputi:

a. Reduksi Data (data reduction)

Reduksi data artinya merangkum, memilih hal-hal yang pokok, serta memfokuskan pada hal-hal yang penting. Reduksi data yaitu suatu proses berfikir yang luas serta memiliki wawasan yang tinggi. Untuk para pemula yang belum paham akan reduksi data ini, maka bisa didiskusikan dengan teman atau orang lain yang dianggap bisa dalam mereduksi data.

48 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif…, Hlm. 248.

49 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi UIN Mataram, Mataram: UniversitasIslam Negeri Mataram, hlm. 30.

Dengan mengadakan diskusi ini, maka peneliti akan lebih paham dalam mereduksi data sehingga data tersebut memiliki nilai temuan serta pengembangan teori yang lebih mendalam.50

Adapun reduksi data dalam penelitian ini adalah merangkum hasil observasi dan wawancara, yang nantinya bisa memilih dari hasil wawancara dan observasi sesuai dengan kebutuhan.

b. Penyajian Data (data display)

Setelah mereduksi data, langkah yang dilakukan selanjutnya adalah penyajian data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dengan uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan lainnya yang sejenis. Akan tetapi, hal yang sering dilakukan dalam menyajikan data pada penelitian kualitatif adalah menggunakan teks yang sifatnya naratif. Dengan demikian, maka akan memudahkan dalam memahami apa yang terjadi, serta merencanakan apa yang akan dilakukan selanjutnya berdasarkan pada apa yang difahami tersebut.51

Proses penyajian data dalam penelitian ini adalah dengan menyajikan data dalam bentuk tulisan yang diperoleh dari hasil temuan observasi dan wawancara.

c. Kesimpulan atau Verifikasi (Conclusion Drawing/Verification)

50 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…, hlm. 338-339.

51 Ibid, hlm. 341.

Menurut Miles and Huberman (dalam Sugiyono), langkah ketiga dalam menganalisis data adalah melakukan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan awal yang ditemukan masih bersifat sementara yang nantinya akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,tersebut didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan untuk mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan tersebut merupakan kesimpulan yang kredibel.52

Penarikan kesimpulan yang akan dilakukan dalam penelitian adalah dengan cara membandingkan data-data yang diperoleh dari hasil temuan wawancara dan observasi yang nantinya data-data tersebut akan di olah secara induktif.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Temuan atau data dapat dikatakan valid atau tidaknya jika tidak ada perbedaan antara yang dilaporakan oleh peneliti dengan apa yang terjadi pada objek yang ditelitinya.53 Adapun teknik yang dilakukan dalam melakukan pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

52 Ibid, hlm. 345.

53 Ibid, hlm. 365.

a. Perpanjangan Keikutsertaan

Artinya, peneliti tinggal dilokasi atau lapangan tempat penelitian sampai data yang dibutuhkan terpenuhi.54 Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang sudah dikumpulkan sebelumnya sudah valid atau belum.

Perpanjangan keikutsertaan ini juga menuntut peneliti untuk terjun dan berada dilokasi dalam waktu yang lumayan panjang, dengan tujuan untuk mendeteksi serta memperhitungkan distorsi yang mungkin mengotori data yang sudah ditemukan sebelumnya.

b. Meningkatkan Ketekunan Pengamatan

Berbeda dengan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamata disini bertujuan untuk menemukan ciri-ciri serta unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu-isu yang sedang dicari yang nantinya memusatkan diri kepada hal-hal tersebut dan menelaahnya secara rinci atau mendalam, sampai pada suatu titik sehingga pada pemeriksaan awal sudah tampak jelas salah satu atau seluruh faktor yang sudah dipahami dengan cara yang biasa.

54 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif…, hlm. 327.

c. Triangulasi

Merupakan teknik keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding antara data tersebut.55 Pengecekan data dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:

1) Triangulasi Sumber

Menguji kridibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.56 Triangulasi sumber ini akan peneliti gunakan untuk membandingkan informasi yang diperoleh dari guru-guru dan kepala sekolah sebagai objek dari penelitian ini melalui wawancara, observasi dan dokumentasi berupa problematika pelaksanaan evaluasi hasil belajar.

2) Triangulasi Teknik

Adalah penggunaan beragam teknik pengumpulan data yang dilakukan kepada sumber data. Menguji kredibelitas data dengan triangulasi teknik bisa dilalukan dengan mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.57 Seperti misalnya,

55 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif…, hlm. 327.

56 Sugiono, Metode Penelitian…, hlm. 274.

57 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi…, hlm. 171.

data yang diperoleh dicek dengan wawancara, lalu dicek lagi dengan observasi, serta dokumentasi.

3) Triangulasi Waktu

Menguji kredibilitas data dengan triangulasi waktu dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan data pada waktu yang berbeda. Misalnya, peneliti melakukan wawancara di pagi hari, bisa mengulangnya atau melakukannya kembali pada waktu sore hari, atau sebaliknya tergantung kebutuhan peneliti.

d. Menggunakan Bahan Refrensi

Artinya adalah terdapat pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan. Data-data yang ditemukan bisa dilengkapi dengan foto atau dokumen lainnya, yang nantinya data tersebut bisa lebih dipercaya.58

Adapun yang akan dijadikan referensi oleh peneliti disini adalah catatan lapangan, buku atau arsip lainnya yang berhubungan dengan profil sekolah, teori tentang problematika guru dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran dan buku-buku terkait lainnya.

58 Sugiyono, Metode Penelitian…, hlm. 375.

Dokumen terkait