• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

xliv

xlv C. Rencana Tindakan

Rencana tindakan pada dasarnya merupakan keseluruhan pemikiran dan penentu yang matang tentang hal-hal yang dilakukan terhadap objek yang diteliti. Adapun prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa siklus. Setiap siklusnya mempunyai materi masing-masing dan tiap siklus dilaksanakn 4 tahap yaitu, (1) perencanaan, (2) pelaksanaan dan observasi, (3) evaluasi, dan (4) refleksi. Adapun bentuk spiral kerja tindakan dari siklus ke siklus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1

Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Model Hopkins25

25Hamzah B. Uno, Menjadi Peneliti yang Profesional (Jakarta: PT. Bumi Alsara, 2011), h. 86

perencanaan

refleksi

Siklus 1

pelaksanaan

pengamatan

perencanaan

refleksi

Siklus II

pelaksanaan

Siklus selanjutnya pengamatan

xlvi Keterangan:

1. Siklus 1

a) Tahapan Perencanaan Tindakan

Dalam tahap ini hal-hal yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Membuat skenario pembelajaran atau RPP dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stickdengan media gambar..

2. Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru siklus I 3. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) siklus I 4. Menyusunsoalevaluasisiklus I

5. Menyusunjawabansoalevaluasisiklus I b) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, penelitian mengimplementasikan kegiatan yang telah direncanakan yaitu melaksanakan skenario pembelajaran dengan Model Pembelajaran Talking Stickdengan media gambar.

c) Tahap ObservasidanEvaluasi

Pada tahap ini, Observasi atau pengamatan dilaksanakan pada saat proses belajar berlansung. Observer akan mengamati kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat, semua aktivitas guru yang tampak dicatat dilembar observasi.

xlvii

Pada tahap ini juga peneliti dan guru memberikan tes evaluasi berupa tes tulis kepada siswa pada setiap akhir siklus. Tes ini dikerjakan secara individual untuk mengetahui pemahaman siswa setelah belajar materi peristiwa dalam kehidupan dengan menggunakan Model Pembelajaran Talking Stick.

d) Refleksi

Refleksi dilakukan setelah observasi dan evaluasi dilaksanakan dan dijadikan sebagai acuan. Pada tahap ini guru dan siswa mengkaji hasil yang diperoleh dan pemberian tindakan pada siklus awal. Hasil refleksikan ini dijadikan sebagai dasar untuk menyempurnakan serta memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan tindakan pada tahap berikutnya.

2. Siklus II

Hasil refleksi analisis data pada siklus I digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus II dengan memperbaiki kelemahan-kelemahan pada siklus pertama.

D. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya

’’Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.”26 Instrumen biasanya dipakai oleh peneliti untuk menanyakan atau mengamati responden sehingga diperoleh data yang dibutuhkan. Instrumen penelitian

26Adriani, dkk, Metode Penelitian. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010). h. 56

xlviii

antara lain dapat berbentuk kuesioner, petunjuk wawancara, atau daftar isian, tergantung pada jenis penelitian yang dilakukan.Adapun dalam penelitian ini, data diambil dengan menggunakan 2 instrumen penelitian yaitu:

1) Observasi

Menurut Sugiono, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, peneliti berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.27

Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi untuk mengamati keterlaksanaan proses pembelajaran, yaitu aktivitas guru dan siswa. Lembar observasi akan diberikan kepada seorang observer sebelum proses belajar berlangsung. Kemudian observer mengisi lembar observasi tersebut pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Adapun aktivitas siswa yang akan menjadi acuan dalam lembar observasi adalah:

a. Kesiapan siswa dalam menerima materi pelajaran b. Antusiasdalammengikutipelajaran

c. Kerjasamasiswadalamkelompokdiskusi d. Aktivitassiswadalammengerjakan LKS

e. Interaksi siswa dengan guru selama proses pembelajaran

Aktivitas siswa dalam menyimpulkan dan mempresentasikan hasil pembelajara.

27Sugiono, Metode Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 145

xlix 2) Tes

Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam dirinya. Aspek psikologis itu dapat berupa prestasi atau hasil belajar, minat, bakat, sikap, kecerdasan, reaksi motorik, dan berbagai aspek kepribadian lainnya.28

E. Pelaksanan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan ini peneliti akan melaksanakan penelitian pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 di kelas V MI Sulamul Ulum Jago Lombok tengah.

F. Cara Pengamatan (Monitoring)

Pengamatan dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsungyang dilakukan di dalam kelas oleh guru dan peneliti yang bertindak sebagai observer. Adapun yang diamati adalah bagaimana pelaksanaan tindakan, bagaiman guru menyajikan pelajaran, dan bagimana sikap siswa dalam pembelajaran, dan apakah proses pembelajaran sudah sesuai dengan skenario yang dibuat dengan menggunakan model talking stick.

G. Analisis Data danRefleksi 1) Analisis Data

Teknik analisis dilakukan melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, paparan data, dan penyimpulan. Reduksi data adalah proses

28Arifin, Evaluasi Pembelajaran. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2016), h. 153

l

penyederhanaan data yang diperoleh melalui pengamatan dengan cara memilih data sesuai dengan kebutuhan. Dari pemilihan data tersebut, kemudian dipaparkan lebih sederhana menjadi paparan yang berurutan berupa paparan data dan akhirnya ditarik kesimpulan dalam bentuk pernyataan kalimat singkat dan padat, tetapi mengandung pengertian yang luas.29

Dari pemamparan di atas dapat disimpulkan bahwa analisis data adalah sekumpulan data yang di peroleh melalui pengamatan data yang disesuaikan oleh kebutuhan, untuk menyederhanakan data tersebut.

a. Analisis Data Observasi

Data hasil observasi dalam penelitian ini dapat dilihat dari hasil skor pada lembar observasi yang digunakan. Prosentasi perolehan skor pada lembar observasi diakumulasi untuk menentukan seberapa besar keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran untuk setiap siklus.30

Caramenghitung prosentase keaktifan siswa berdasarkan lembar observasi untuk tiap pertemuan adalah sebagai berikut:

Prosentase = x 100%

“Diperolehdari rata-rata prosentase keaktifan siswa pada tiap pertemuan. Hasil data observasi ini dianalisis dengan pedoman sebagai berikut.31

29Masnur Muslich, Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas itu Mudah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 159

30Yoni dkk,Menyusun Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta, 2012), h. 175

31Ibid., h. 176

li

Tabel 3.1 kualifikasi prosentase keaktifan siswa

Presentase Kriteria

75% - 100% Sangat tinggi

50% - 74,99% Tinggi

25% - 49,99% Sedang

0% - 24,99% Rendah

a. Lembar observasi untuk belajar siswa

Observasi aktivitas siswa diamati oleh satu orang pengamat dengan, menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Data hasil pengamatan siswa dianalisis dengan menggunakan rumus

Prosentase = x 100%

Tabel 3.2 kualifikasi prosentase respon siswa

Presentase Kriteria

75% - 100% Sangat tinggi

50% - 74,99% Tinggi

25% - 49,99% Sedang

0% - 24,99% Rendah

lii b. Ketuntasan Individu

Seorang siswa dikatakan tuntas secara individual apabila memperoleh nilai ≥ 7,5. Sedangkan untuk mendapatkan nilai ketuntasan belajar siswa yang dibutuhkan menggunakan rumus:

Nilai = skor yang diperoleh x 100 Sekor maksimum

KI = 100%

Keterangan :

KI = Ketuntasan Individu

c. Ketuntasan belajar klasikal dinyatakan telah tercapai jika sekurang- kurangnya 85% dari siswa dalam kelompok yang bersangkutan telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar secara perorangan.32 Ketuntasan belajar siswa secara klasikal dianalisis dengan rumus sebagai berikut:

KK = x 100%

Ket :

KK= Ketuntasan Klasikal

P= Banyaknya siswa yang memperoleh nilai >7,5 N = Jumlah siswa seluruhnya

32Ibid.,h. 41

liii 2) Refleksi

Refleksi dilaksanakan diakhir siklus, Pada tahap ini peneliti bersama guru mengkaji pelaksanaan dan hasil yang diperoleh secara rinci dalam pemberian tindakan tiap siklus.

Hasil ini dilakukan dengan melihat data dengan melihat data hasil evaluasi yang dicapai siswa. Hasil ini disesuaikan dengan hasil rata-rata kelas yang dicapai memenuhi standar KKM atau diatasnilai standar nilai KKM yaitu≥ 7,5.

liv BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian

1. Sejarah Singkat Perkembangan MI Sulamul Ulum Jago

Menurut Ramli Ahmad, S.Pd.I (kepala madrasah), pada tahun 1991 tempatnya tanggal 30 Agustus 1991 MI Sulamul Ulum Jago berdiri secara resmi yang pada awalnya MI Sulamul Ulum Jago sudah menyelenggarakan sistem pendidikan sederhana dalam bentuk Diniyah yang berlangsung di tempat, dari suatu pendidikan yang sederhana yang dinamakan Diniyah yangdimana di dirikan oleh H. Mahyudin AM.A.

Karena perkembangan diniyah itu sangat pesat dan mendapat dukungan dari segenap lapisan masyarakat yang ada di Desa jago umumnya dan lingkungan madrasah itu sendiri khususnya, dengan ikhlas mewakafkan sebidang tanahnya seluas 9,75 are pada tanggal dan tahun yang sudah dijelaskan di atas.

Dengan tersebarnya berita bahwa seorang Hamba Allah yang bernama H.Mahyudin AM.A telah mewakafkan tanahnya untuk mendirikan Madrasah maka animo masyarakat semakin berapi-api untuk membangun gedung madrasah dengan sistem swadaya (bergotong-royong) maka dalam waktu yang tidak terlalu lama pembangunan gedung sebanyak 6 lokal ruang belajar dan 1 lokal ruang kepala madrasah dapat

lv

dirampungkan. Pada tahun pertama pembangunan gedung tersebut rampung jumlah siswanya sebanyak 252 orang .

Sejak awal pendirian madrasah, atas kesepakatan dan permintaan warga setempat madrasah yang baru saja selesai dibangun diserahkan kepada organisasi Nahdlatul Wathan (NU) sesuai dengan mayoritas organisasi masyarakat yang ada di lingkungan masyarakat Desa Jago.

Pada tanggal 31 Desember 1998 MI Sulamul Ulum Jago sudah berubah status dari terdaftar menjadi status diakui. Selanjutnya mengikuti dinamisasi perkembangan dan kemajuan setahap demi setahap diperoleh, maka pada tanggal 21 Agustus 2004 MI Sulamul Ulum Jago telah mengikuti akreditasi untuk menaikkan statusnya dari status diakui menjadi status disamakan dengan MI Negeri/SD.

2. Letak Geografis

Letak geografis dari MI Sulamul ulum jago ini terletak ditengah pemukiman masyarakat bernama Desa Jago, yang berlokasi disebelah Barat Masjid Nurul Huda. Untuk menuju MI ini kita bisa melewati jalur Selatan, dan Barat.

Dari arah Selatan rumah saya terdapat sekolah SMP 5 praya yang terletak sebelah timur, kemudian sebelah barat ada kuburan, kemudian lurus terdapat dua, pertigaan pertama lurus sebelum pertigaan kedua ada masjid di bagian selatan dan rumah warga kemudia belok kanan lurus sekitar 10 meter di samping kiri dan kanan terdapat rumah warga, toko,

lvi

kemudia lurus di samping kanan dan kiri terdapat peruamahan warga dan sampailah di lokasi tempat observasi yang berada di sebelah kanan jalan.

Karena letaknya itu berada di tengah-tengah pemukiman penduduk.33 MI Sulamul Ulum Jago berusaha menjadi yang terbaik di antara kerasnya kompetensi antar sekolah-sekolah umum lainnya.

3. Keadaan Sarana Dan Prasarana Sekolah

Sarana dan prasarana merupakan penunjang ke berhasilan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Tentunya sarana dan prasarana beserta alat lainnya sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar di dalam maupun di luar kelas sesuai dengan materi yang diajarkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bwah ini:

Tabel 3.3

Keadaan Sarana dan Prasarana MI Sulamul Ulum Jago Tahun 2019/202034

Nama Sarana dan Prasarana

Jumlah Lokal

Ruang Belajar 6 buah

Kepala Sekolah 1 buh

Ruang Guru 1 buah

Ruang Perpustakaan 1 buh

Aula/ Mushalla 1 buah

Kantin 1 buah

Kamar Mandi 3 buah

Tempat Wudhu 2 buah

33DokumentasiMI Sulamul Ulum Jago tanggal 29 Juli 2019

34Dokumentasi, Laporan Bulan Agustus, dikutip tanggal 10 agustus 2019

lvii

Meja Kursi Siswa 122 stel

Meja Kursi Guru 16 stel

Papan Tulis 6 buah

A l m a r i 3 buah

Rak Buku 3 buah

Papan Absen 2 buah

Katalog 1 buah

Kursi Tamu 5 stel

Matras 1 buah

Mesin ketik 1 unit

Mesin stensil 1 unit

Komputer 1 unit

Laptop 1 unit

Printer 1 unit

LCD 1 unit

4. Keadaan Siswa

Dalam proses belajar mengajar siswa mempunyai peranan penting, karena siswa yang akan menjadi tolak ukur keberhasilan proses belajar mengajar. Oleh karena itu keberadaan dan peran aktif siswa mutlak diperlukan dalam proses belajar mengajar. Untuk mengetahui keadaan siswa-siswi MI Sulamul Ulum Jago dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

lviii

Tabel 3.4

Data perserta didik MI Sulamul Ulum Jago 2019/202035

Kelas Jumlah siswa

L P Jumlah

I 6 13 19

II 8 10 18

III 6 9 15

IV 5 6 16

V 7 9 16

VI 7 6 13

Jumlah 39 54 97

5. Keadaan Guru MI Sulamul Ulum Jago

Guru merupakan orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Guru berkewajiban menyajikan dan menjelaskan materi pelajaran, membimbing dan mengarahkan siswa kearah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dirancang. Dalam hal ini, dibutuhkan kemampuan dan profesionalisme guru dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu kapasitas dan kualitas guru merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan. Adapun keadaan guru MI Sulamul Ulum Jago dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

35Dokumentasi, Laporan Bulan Juli 2018, dikutip tanggal 10 Agustus 2019

lix Tabel 3.5

Daftar Nama-Nama Guru MI Sulamul Ulum Jago Tahun Pelajaran 2018/2019 sebagai berikut:36

No N A M A L/P Jabatan

Pendidikan Terakhir

Tahun

Status Pegawai

1 2 3 4 5 7

1.

Ramli Ahmad, S.Pd.I L

Kepala Madrasah

S1/ 2010 GT

2.

Lusi Rahmatin, S.Pd

P Wali kelas IV S1/2013 GT

3.

Sahnawati, S.Pd.I

P Wali kelas III S1/ 2008 GT

4.

Nursa’adah, S. Pd

P Wali kelas II S1/ 2010 GT

5.

M. Zohdi, S.Pd

L Guru bidang studi S1/2014 GT

6.

Mahyuddin, S.Hi

L Guru Pertama S1/2014 GT

7. Hj. Faoziah, S.Pd.I P Wali kelas I SI/2014 GT

8. Marhannah, S.Ag P Wali kelas V S1/2013 GT

36Dokumentasi, Laporan Bulanan, dikutip tanggal 10 Agustus 2019.

lx 6. Visi Dan Misi

Visi

Terwujudnya Generasi Yang” Beriman, Intelektual Dan Bermutu”

Dengan Berwawasan Lingkungan Hidup.

Indikator pencapaian visi:

1. Mampu menjadi teladan bagi temen dan masyarakat

2. Mampu mengamalkan ajaran agama islam secara benar dan konsekuen 3. Mampu bersaing dengan lulusan sederajat

4. Mampu berfikir aktif, kreatif dan memiliki keterampilan sesuai dengan minat dan bakatnya.

Misi

Misi madrasah:

1. Meningkatkan ketaqwaan serta terbentuknya jia dan prilaku islam 2. Mengembangkan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, menyenangkan

dan islam (PAIKEM)

3. Meningkatkan mutu pendidikan di bidang akademik dan non akademik 4. Melestarikan dan mengembangkan olah raga, seni, dan budaya

5. Meningkatkan keterampilan dalam bidang IPTEK

6. Menanamkan sikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari seperti jujur, tepat waktu, taat pada aturan

7. Memujudkan lingkungan madrasah yang aman, asri, indah, prokduktif, dan inovatif

lxi

8. Mampu mengembangkan sikap dan kepribadian untuk bangsa dan negara seperti tenggang rasa dan toleransi dan lainnya.

7. Struktur Organisasi Sekolah

Struktur organisasi merupakan sebuah bagan untuk menggambarkan garis koordinasi dan garis komando yang ada pada madrasah tersebut, yaitu dimulai dari komite madrasah, kepala madrasah ibtidaiyah ,wakil madrasah, guru, staf tata usaha, hingga sampai kepada Peserta didik. Struktur organisasi terlampir.

B. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa pada materi peristiwa dalam kehidupan di MI Sulamul Ulum Jago, melalui model Talking Stick. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan berlangsung selama 3 x 45 menit. Obyek penelitiannya adalah siswa kelas V MI Sulamul Ulum Jago dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksankan pada semester I Tahun Pelajaran 2019/2020.Penelitian ini dimulai pada tanggal 14Agustus 2019, terdiri dari dua siklus.Diakhir setiap siklus diadakan tes evaluasi untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Adapun kegiatan pelaksanaanya seperti yang tertera pada tabel di bawh ini:

lxii Tabel3.6

Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

No Kegiatan Hari/Tanggal Waktu Keterangan

1 Pelaksanaan siklus I

Pertemuan I Rabu, 14 Agustus 2019 08.00–10.35 Pembelajaran Pertemuan

II

Rabu, 21 Agustus 2019 08.00–10.35 Evaluasi 2 Pelaksanaan

siklus II

Pertemuan I Rabu, 28 Agustus 2019 08.00–10.35 Pembelajaran Pertemuan

II

Jumat 30 Agustus 2019 08.00–09.10 Evaluasi

Data-data tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode dan rumus yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun analisis data tiap-tiap siklus akan dipaparkan sebagai berikut:

1. Hasil Penelitian Siklus I

Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Dalam pertemuan ini memiliki alokasi waktu 3 x 45 menit.

Pertemuanpertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 14 Agustus dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21 Agustus.

Adapunmateri yang dibahas pada pertemuan ini adalah peristiwa kebangsaan seputar proklamasi kemerdekaan kegiatan pada siklus I terdiri dari 4 tahap, yaitu:

lxiii a. Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah:

1) Membuat skenario pembelajaran atau RPP dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick dengan media gamabar.

2) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru siklus I.

3) Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) siklus I.

4) Menyusun soal evaluasi siklus I.

5) Menyusun jawaban soal evaluasi siklus I.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Proses tindakan yang dilakukan pada siklus I adalah melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK) siklus I yang dilakukan pada tanggal14Agustus 2019. Dalam pelaksanaan tindakan kelas ini Guru kelas dan teman sejawat bertindak sebagai observer, sedangkan peneliti bertindak sebagai pengajar. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat.

Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan salam dan mengabsen siswa dengan tujuan untuk mengetahui siswa yang tidak hadir. Setelah itu guru menyiapkan kondisi kelas untuk belajar, yaitu meminta siswa untuk berdoa dan menyiapkan buku, alat tulis dan lain- lain. Tindakan selanjutnya adalah memberikan motivasi supaya siswa lebih semangat dalam belajar, selain dengan memberikan motivasi guru

lxiv

juga menyuruh siswa bernyanyi bersama-sama dengan tujuan supaya siswa tidak tegang dalam belajar.

Setelah kegiatan awal selesai, guru menyiapkan materi pembelajaran, terkait dengan materi pelajaran. Setelah itu, guru menyampaikan materi pembelajaran terkait dengan tema peristiwa dalam kehidupan(materi ajar peristiwa kebangsaan seputar proklamasi kemerdekaan) menggunakan model Talking Stick. Pada kegiatan pembalajaran, guru mempersilakan siswa mengamati buku yang sudah ada media Gambar yang sudah tertera di buku siswa. Setelah dipersiapkan, guru meminta semua siswa memfokuskan perhatiannya ke dalam buku siswa tersebut, dan memulai menyampaikan materi dengan menggunakan media yang sudah ada. Setelah itu guru membagi siswa kedalam 4 kelompok, dan menyiapkan siswa untuk memperhatikan dan mengamati media gambar yang sudah di buku siswa masing-masing kelompok.

Kemudian setelah itu guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) kepada masing-masing kelompok dan menyuruh siswa untuk mngamati gambar-gambar yang telah ada di buku siswa, dan menjawab lembar kerja siswa (LKS) yang telah dibagikan kemudian melaporkan hasil diskusi kepada kelompok lain. Pada akhir kegiatan, guru melakukan evaluasi dengan cara memberikan soal berbentuk lisan kepada siswa.

lxv c. Tahap Observasi dan Evaluasi

Proses observasi dilaksanakan oleh guru kelasdan teman sejawat selama proses belajar mengajar berlansung dengan mengisi lembar observasi yang telah disiapkan sesuai dengan deskriptor yang Nampak.

Berikut penguraian dari hasil observasi tersebut:

1) Hasil Observasi Aktivitas Guru Tabel 3.7

Hasil observasi aktivitas guru

No Aktivitas Guru Jumlah

1 Skor perolehan 23

2 Skor maksimal 30

3 Persentase 76,66%

4 Kategori Cukup aktif

Berdasarkan tabel diatas, bahwa keaktifan guru pada siklus 1 skor perolehannya adalah 23 dengan persentase 76,66%. Ini menunjukkan kategori guru cukup aktif dalam proses belajar mengajar.

lxvi 2) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Tabel 3.8

Hasil Observasi Aktiitas Siswa

No Aktivitas Siswa Jumlah

1 Skor perolehan 16

2 Skor maksimal 30

3 Persentase 53,33%

4 Kategori Kurang aktif

3) Hasil Evaluasi

Setelah dilakukan proses belajar mengajar dengan penerapan model pembelajaranTalking Stick, guru memberikan tes evaluasi kepada siswa. Evaluasi dilakukan dengan memberikan tes yang terdiri atas 10 soal lisan. Analisis hasil evaluasi pada siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.9

Nilai tes hasil belajar siswa siklus I

No Hasil Belajar Siswa Jumlah

1 Jumlah Siswa 16

2 Nilai Tertinggi 100

3 Nilai Terendah 30

4 Rata-rata 78,75

5 Persentase 62,5%

6 Kategori Belum tuntas

lxvii

Berdasarkan tabel diatas nilai tes terendah adalah 30 dan nilai tertinggi adalah 100, pada tes hasil belajar siswa siklus I ada 6 siswa yang belum mencapai hasil belajar yaitu ≥75. Nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus I sebesar 78,75dengan persentase 62,5%

dengan kategori belum tuntas.

d. Tahap Refleksi

Hasil observasi aktivitas guru dan siswa, menunjukan bahwa keaktifan guru dan siswa masih kurang aktif yang disebabkan oleh kurangnya persiapan materi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Pada siklus II akan diadakan perbaikan dan pengulasan kembali. Pada pelaksanaan siklus I terdapat beberapa kekurangan antara lain:

Berdasarkan lembar kerja observasi guru, guru sudah melakukan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran. Namun guru masih belum menguasai kelas sepenuhnya karena observer melihat persentase keaktifan masih kurang aktif. Ada beberapa kekurangan dalam pelaksanaan siklus I antara lain:

1) Guru kurang mampu mengelola kelas, hal ini dapat dilihat dari sebagian besar siswa yang ribut pada saat proses pembelajaran berlangsung.

2) Guru lebih banyak menunjuk siswa yang aktif dalam berdiskusi 3) Guru belum dapat mengikut sertakan siswa dalam membuat

kesimpulan, dikarenakan kurangnya waktu yang tersedia.

lxviii

4) Guru kurang tegas memberikan hukuman pada siswa yang ribut ketika proses mengajar berlangsung.

Pada tahap refleksi ini peneliti melakukan pengulasan dan perbaikan dari beberapa siswa yang kurang aktif, serta menggali permasalahan-permasalahan yang dihadapi siswa dan mencari solusi yang tepat agar pembelajaran pada siklus berikutnya dapat menunjukkan hasil yang lebih baik lagi. Adapun tindakan yang dilakukan pada siklus II, antara lain:

1) Guru harus memperhatikan siswa dalam menerima materi pembelajaran.

2) Guru harus memiliki interaksi dengan siswa atau siswa dengan siswa sehingga proses belajar mengajar berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

3) Guru memotivasi siswa agar berani mengemukakan pendapat dan memberikan nilai tambah bagi siswa yang dapat menjawab dengan benar.

4) Guru harus mampu mengoptimalkan penguasaan kelas agar setiap siswa dapat terkontrol.

5) Memberikan hukuman yang tegas bagi siswa yang rebut atau bermain-main saat pembelajaran berlangsung.

lxix 2. Hasil Penelitian Siklus II

Kegiatan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan satu kali pertemuan. Dalam pertemuan ini memiliki alokasi waktu 3 x 45 menit, yang dilaksanakan pada hari senin tanggal 26Agustus 2019. Adapun materi yang dibahas pada pertemuan ini adalahPeristiwa menjelang dan sesudah pembacaan teks proklamasi Kegiatan pada siklus II terdiri dari 4 tahap, yaitu:

a. Tahap Perencanan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan antara lain:

1) Membuat skenario pembelajaran atau RPP dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stickdengan media gamabar siklus II.

2) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru siklus II.

3) Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) siklus II.

4) Menyusun soal evaluasi siklus II.

5) Menyusun jawaban soal evaluasi siklus II.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Proses yang dilakukan pada siklus II ini tidak jauh berbeda dengan kegiatan siklus I. namun tindakan pada siklus II dilaksanakan berdasarkan refleksi dari siklus I yaitu untuk memperbaiki kekurangan- kekurangan pada siklus sebelumnya. Pada pertemuan siklus II ini, semua siswa hadir yaitu 16 orang.

Dokumen terkait