• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan sebuah perencanaan terkait tentang sistematika pelaksanaan penelitian. Sebagaimana dikemukakan bahwa:

“desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian tertentu”.33

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian eksperimen dalam bentuk One-Group Pretest-Posttet Design. Dalam penelitian ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan.

Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.

Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Desain Eksperimen Bentuk One-Group Pretest-Posttet Design

Keterangan:

01 = nilai pretest (sebelum diberi diklat) 02 = nilai posttest (sesudah diberi diklat)34

33 Nasution, Metode Research, (Jakarta:Rineka Cipta, 2007), h. 23.

34Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R &

D(Bandung: Alfabeta, 2013), h. 111.

36

01 X02

3. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh- tumbuhan, udara, gejala, nilai, pristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.35

Dalam penelitian ini peneliti menetapkan populasi penelitian adalah seluruh SiswaKelas VIII SMPN 6 Satu Atap Praya Barat Daya Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 55 siswa.

Tabel 3.1 Keadaan populasi siswa kelas VIII di SMPN 6 Satu Atap PRABARDA Tahun Pelajaran 2016/201736

NO Kelas Jumlah

Siswa

1 VIIA 18

2 VIIB 18

3 VIIC 19

Jumlah 55

b. Sampel

Menurut sugiyono sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”.37Ardhana Wayan dalam Supardi dijelaskan bahwa sampel adalah sejumlah unsur yang

35Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2010), hal. 99.

36 Sumber: Data SMPN 6 Satu Atap Praya Barat Daya Tahun Pelajaran 2016/2017.

37Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2013), h.118

terbatas yang dipilih sebagai wakil yang representatif dari populasi.38 Jadi sampel merupakan sebagian dari populsi yang dipilih oleh peneliti sebagai wakil dari populasi yang representatif yang dijadikan subyek dalam penelitian untuk memudahkan peneliti untuk mendapatkan dan mengumpulkan data di lokasi penelitian.

Dalam pengambilan anggota sampel dari populasi memerlukan teknik sampling atau metode sampling. Sehubungan dengan penelitian ini pengambilan sampel didasarkan atas hal-hal sebagai berikut:

1) Anggota sampel terdiri dari siswa kelas A dan B di SMPN 6 Satu Atap Praya Barat Daya.

2) Anggota sampel terdiri dari siswa yang mendapatkan model pembelajaran IOC dan STAD.

Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan sampling claster. “Sampling claster adalah proses pemilihan sampel secara individual dalam populasi tersebut”.

Sampling claster yang dimaksud disini adalah dari banyaknya kelas VIII A, B, C SMPN 6 Satu Atap Praya Barat Daya Tahun Pelajaran 2016/2017 dipilih dua kelas terdiri dari kelas kontrol dan kelas eksperimen sebagai sampel.

Adapun cara menentukan kelas eksperimen dan sampel adalah:

38 Supardi, Bacaan Cerdas Menyusun Skripsi (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2010), h. 89.

a) Cara menentukan kelas eksperimen adalah dengan cara memilih satu dari ketiga kelas tersebut yang akan dijadikan sampel, dan peneliti memilih kelas A untuk menjadi sampel penelitiannya. Hal ini dilihat dari cara mereka menanggapi mata pelajaran yang diajarkan oleh guru dan peneliti menganggap model pembelajaran yang akan disampaikan lebih cocok digunakan untuk kelas ini.

b) Adapun kelas sampel yang akan diambil adalah kelas B, diamana kelas B sangat berdekatan dengan kelas eksperimen lebih jelasnya kelas A.

4. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian merupakan alat yang digunakan utntuk mengukur penomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua penomena yang disebut variabel penelitian.39

Instrument pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini memiliki peranan yang penting untuk keseluruhan pengelolaan proses penelitian tersebut akan diperoleh data yang akan ditarik kesimpulan. Sehubungan dengan penelitian ini, maka untuk memudahkan dan memperlancar peneliti, peneliti menggunakan beberapa instrument, diantaranya :

a. Angket

Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan

39Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 102.

atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.40 Dalam penjelasan lain angket adalah alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara tertulis. Angket dapat dibagi menurut sifat jawaban yang digunakannya yaitu angket tertutup, terbuka, dan kombinasi kedua macam angket itu. Dalam penelitian ini angket yang digunakan peneliti adalah angket tertutup yaitu responden menjawab beberapa pertanyaan yang telah dipersiapkan tentang identitas pribadinya dan angket ini juga peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang motivasi belajar siswa.Angket dalam penelitian ini adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara mengajukan berbagai macam pertanyaan tertulis kepada sejumlah individu/responden dan diminta menjawabnya secara tertulis pula.

Sesuai dengan pedoman yang dikemukakan di atas, maka dapat dikembangkan kisi-kisi instrumen penyusunan angket tentang efektifitas model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (IOC) dan tipe student team acheivement devision (STAD) dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.Berikut adalah kisi-kisi instrumen yang menjadi soal angket dalam penelitian ini.

40Ibid, h. 199.

( )( )

{

( )

} {

( ) }

= 2 2 2 2

X

N X N Y Y

Y X XY

rxy N

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Angket Motivasi Belajar41 Variabel

Penelitian Indikator No.Item

Motivasi Belajar

Adanya hasrat dan keinginan

berhasil 1,2,3,4

Adanya dorongan dan kebutuhan

dalam belajar 5,6,7,8

Adanya harapan dan cita-cita masa

depan 9,10

Adanya penghargaan dalam belajar 11 Adanya kegiatan yang menarik

dalam belajar 12,13

Adanya lingkungan belajar yang

kondusif 14,15

a. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1) Validitas

Validitas tiap item ditentukan dengan teknik korelasi product moment dengan rumus:42

Keterangan:

= Koofisien korelasi product moment

41http://pendidikan ekonomi.com/2014/10/indikator-motivasi-belajar.html. Diambil pada tanggal 7 Mei 2016, pukul 09.30 WITA.

42Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 255.

N = Jumlah responden (sampel)

∑ = Jumlah skor per item

∑ = Jumlah skor total

∑ = Jumlah hasil kali skor per item dengan skor total 2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketetapan atau keajengan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilai. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.43

Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengujian reliabilitas instrument secara internal consistency, yaitu dilakukan dengan cara percobaan instrument sekali saja. Kemudian hasil yang diperoleh digunakan untuk memprediksi realibilitas instrument. Untuk pengujian realibilitas instrument peneliti menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown (split help) dengan rumus, yaitu:

2 1

Keterangan :

ri : Realibilitas internal seluruh instrument

rb : Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua.44

43Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 6.

44Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 185.

5. Teknik Pengumpulan Data a. Angket

Angket adalah alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara tertulis.45 Angket dapat dibagi menurut sifat jawaban yang digunakannya yaitu angket tertutup, terbuka, dan kombinasi kedua macam angket itu. Dalam penelitian ini angket yang digunakan peneliti adalah angket tertutup yaitu responden menjawab beberapa pertanyaan yang telah dipersiapkan tentang identitas pribadinya dan angket ini juga peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang efektifitas model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (IOC) dan tipe student team acheivement devision (STAD) dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMPN 6 Satu Atap RABARDA Tahun Pelajaran 2016/2017.

b. Observasi

Observasi merupakan suatu alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara megamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.46Dalam penelitian ini, peneliti mengamati tingkah laku siswa pada saat proses pembelajaran (menggunakan model pembelajaran IOC dan STAD).

45 Yatim Riyanto, Metode Penelitian Pendidikan, (Surabaya: SIC, 2010), h. 87.

46Supardi, Bacaan Cerdas Menyusun Skripsi (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2010), h. 117.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu cara mencari data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda, legger.47 Adapun tehnik dokumentasi yang digunakan peneliti adalah dengan membawa pedoman dokumentasi untuk mencatat data-data yang dibutuhkan.

Adapun data-data yang ingin dikumpulkan melalui metode dokumentasi adalah data tentang gambaran semua lokasi penelitian, data tentang keadaan guru dan siswa serta keadaan sarana dan prasarana kegiatan belajar mengajar di SMPN 6 Satu Atap Praya Barat Daya.

4. Tekhnik Analisa Data

Tekhnik analisa data merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengolah data, pemecahan atau mengolah hasil data atau memperoleh suatu kesimpulan.

Mengingat data yang diperoleh dalam penelitian ini bersifat kuantitatif maka analisa data yang digunakan adalah analisa statistik untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

a. Memformulasikan hipotesa

Ha:Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inside Outside Circle (IOC) Efektif dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata

47 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian. (Jakarta : Rineka Cipta, 2010). h. 274.

Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMPN 6 Satu Atap Praya Barat Daya Tahun Pelajaran 2016/2017.

Ha :Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Acheivement Devision (STAD) efektif dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMPN 6 Satu Atap Praya Barat Daya Tahun Pelajaran 2016/2017.

b. MenentukanLevel Of Significance (α) sebesar 5% dan derajat kebebasan (df) = – 2 = 34, dimana n adalah banyaknya sampel.

c. Menentukan uji-t dengan rumust-sampel related sebab dalam hal ini sampel yang digunakan hanya satu kelompok, rumusnya sebagai berikut:









−  +

= −

2 2 1 1 2

2 2 1 2 1

2 1

2 n

s n r s n s n s

X t X

dimana r =

{

12 ( 1 21)2(

}{

1)( 22 2() 2)2

}

2

1

∑ ∑ ∑ ∑

= −

x x

N x x

N

x x x

x rxx N

Keterangan:

rx1x2 = Koefisien pengaruh antar x1 dan x2

∑x1x2 = Angket pengaruh antara sebelum dan sesudah N = Jumlah obyek penelitian

x1x2 = Jumlah hasil perkalian anatar skor x1 dengan Skor x2

∑x1 = Jumlah seluruh skor x1

∑x2 = Jumlah seluruh skor x2

x12

= Jumlah skor x1 yang dikuadratkan x22 = Jumlah skor x2 yang dikuadratkan48.

Dalam penelitian ini, untuk menguji hipotesis data, peneliti menggunakan program SPSS 16.0 dengan menggunakan analisis Paired- Sampel T-test atau lebih dikenal dengan Pre-post Designyakni analisis dengan melibatkan dua pengukuran pada subjek yang sama terhadap suatu pengaruh atau perlakuan tertentu.Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Buka program SPSS, selanjutnya membuat variable dengan klik tab Variable View. Pada kolom Name ketik, no.absen, Nama, pre_test dan post_test. Untuk kolom Decimals, ubah menjadi 0 saja. Sedangkan untuk kolom-kolom lainya bisa dihiraukan.

2) Jika sudah buka halaman data Editor dengan klik tab Data View, kemudian isikan data sesuai variabelnya.

3) Klik Analyze>>Compare Means>>Paired-Sample T Test pada menu, sehingga muncul kotak dialog Paired Sample T test

4) Pindahkan variabel pre test dan post test pada kolom Paired variabel.

5) Klik tombol Option sehingga kotak dialog independent Sample T test Optionmuncul. Secara otomatisdefault tingkat kepercayaan 95 % dan Exclude cases Analysis tepilih.

6) Klik Continue

7) Klik OK sehingga Output SPSS Viewer

48 Sugiyono, Statistik Untuk penelitian Jakarta: Alfabeta, 2009. h, 228.

d. Menarik kesimpulan

1. Apabila −ttabel <thitungatau thitung <ttabel ,makaHoditerima 2. Apabila thitungttabel atau -thitung ≤−ttabel,makaHoditolak

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN A. Validasi Instrumen

Validasi instrument merupakan langkah yang harus ditempuh oleh peneliti guna melihat apakah instrumen yang digunakan mampu mengukur apa yang diinginkan, juga dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Oleh karena itu benar tidaknya data, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data, tergantung baik atau tidaknya instrument pengumpulan data . Suatu Instrumen dikatakan baik, jika instrumen tersebut memenuhi dua syarat yaitu valid dan reliabel.

1. Validitas butir soal

Untuk menguji tingkat validitas instrumen, terlebih dahulu menguji coba instrumen tersebut. Butir atau item soal yang digunakan sebagai instrumen pengumpulan data, harus diuji terlebih dahulu validitas dan realibilitasnya untuk mengetahui apakah soal tes yang dibuat tersebut valid dan reliabel sehingga dapat digunakan sebagai instrumen pengumpulan data penelitian.

Jumlah butir soal yang peneliti buat untuk mendapatkan data tentang motivasi belajar siswa adalah 15 butir dengan 5 pilihan (Option) jawaban untuk masing-masing butir soal. Instrument angket sebelum peneliti sebarkan kepada siswa kelas eksperimen maupun kelas kontrol terlebih dahulu dilaksanakan pengujian pada hari Rabu tanggal 24 Agustus 2016 di kelas VIII MTs NW Montong Sapah yang berjumlah 18 orang. Hasil uji coba tersebut peneliti analisis dengan menggunakan

48

rumus korelasi product-moment dengan angka kasar dan didapatkan bahwa semua butir soal valid. Suatu butir item pertanyaan dikatakan valid jika nilai koefisien korelasi antara r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung> r tabel) dan dikatakan tidak valid ketika nilai r hitung lebih kecil dari r tabel (r hitung < r tabel). untuk uji coba angket pertama dengan jumlah responden atau n = 18 pada taraf kesalahan 5% dengan nilai rtabel = 0,468 dan rhitung = 0,739. Dari hasil perhitungan validitas butir soal tersebut menunjukkan nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Ini menunjukkan bahwa item butir soal tersebut valid. Sehingga dapat digunakan untuk mengambil data penelitian. Berdasarkan perhitungan validitas instrumen angket yang telah dilakukan dan telah di revisi maka hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Uji Validitas Butir Soal No.

Soal r hitung r tabel Keterangan

1 0,739 0,468 Valid

2 0,625 0,468 Valid

3 0,655 0,468 Valid

4 0,488 0,468 Valid

5 0,554 0,468 Valid

6 0,680 0,468 Valid

7 0,487 0,468 Valid

8 0,484 0,468 Valid

9 0,789 0,468 Valid

10 0,574 0,468 Valid

11 0,589 0,468 Valid

12 0,552 0,468 Valid

13 0,513 0,468 Valid

14 0,530 0,468 Valid

15 0,482 0,468 Valid

Ket.

r hitung > r tabel = Valid r hitung < r tabel = Tidak Valid

2. Reliabilitas Butir Soal

Selain dipersyaratkan memenuhi konsep validitas butir soal yang digunakan sebagai instrumen penelitian yang baik juga harus memenuhi konsep reliabilitas, yakni berkaitan dengan masalah derajat konsistensi (ketetapan hasil tes). Sebagaimana yang telah dipaparkan pada bab III metode penelitian bahwa dalam melaksanaan uji relaibilitas instrument penelitian peneliti melaksanakan secara internal consistency. Pengujian realibilitas internal consistency, dilakukan dengan cara mencobakan sekali saja kemudian hasil yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Dari hasil uji coba tersebut peneliti analisis dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (Split half). Untuk selengkapnya dilihat dalam tabel di bawah ini.

( )( )

{

( )

} {

( ) }

= 2 2 2 2

X

N X N Y Y

Y X XY

rxy N

Tabel 4.2

Analisis Soal 18 Orang Siswa Untuk 15 Butir Soal

X Y X2 Y2 XY

33 28 1089 784 924

31 27 961 729 837

25 23 625 529 575

22 21 484 441 462

29 28 841 784 812

28 26 784 676 728

35 30 1225 900 1050

30 24 900 576 720

30 29 900 841 870

34 29 1156 841 986

33 28 1089 784 924

27 27 729 729 729

33 29 1089 841 957

30 29 900 841 870

25 24 625 576 600

34 30 1156 900 1020

33 27 1089 729 891

34 27 1156 729 918

546 486 16798 13230 14873

Rumus Product Moment Angka Kasar X = 546

Y = 486 X2 = 16798 Y2 = 13230 XY = 14873

=

.

. . !

2358

√4248.1944 2358

√8258112

0,820

Rumus Spearman-Brown (belah dua ganjil genap) 2

1

2.0,820 1 0,820

1,64

1,820 0,901

Jadi reliabilitas butir soal = 0,901, setelah diinterpretasikan berdasarkan kriteria koefesien realibilitas instrumen, maka tingkat realibilitas butir soal (angket) adalah sangat tinggi. Berdasarkan uji coba instrumen ini sudah valid dan reliabel seluruh butirnya, maka instrumen dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data penelitian.

B. Pengumpulan dan Penyajian data Penelitian 1. Pengumpulan Data Penelitian

Pengumpulan data merupakan suatu teknik yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian.

Data yang dikumpulkan untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran kooperatif tipe Inside Outside Circle (IOC) dan tipe Student Team Acheivement Devision (STAD) dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMPN 6 Satu Atap Praya Barat Daya Tahun Pelajaran 2016/2017.

Adapun pengumpulan data ini berupa pemberian Pretest untuk kelas VIII MTs NW Montong Sapah yang terdiri dari 15 soal angket dan nilai yang dihasilkan di jadikan sebagai nilai validitas instrument. Setelah pengajuan validitas dan semua soal valid yang kemudian dijadikan sebagai soal pretest dan posttest untuk kelas VIII A dan kelas VIII B SMPN 6 Satu Atap Praya Barat Daya.

2. Penyajian Data Penelitian

Peran dari penyajian data sangat penting karena penyajian data merupakan salah satu bukti kita sudah melakukan penelitian di samping itu juga sebagai keberhasilan peneliti. Adapun penyajian data dari hasil angket yang diperoleh dari pretestdan posttest siswa kelas VIII A dan kelas VIII B dapat dilihat dari tabel dibawah ini.

Tabel 4.3

Skor nilai diperoleh dari instrument angket pretest dan posttest dengan menggunakan model IOC

Pretest Posttest

No Nama Nilai Nilai

1 Abdul Majid 55 63

2 Ami Apriawan 53 61

3 Dian Ayu 49 62

4 Fathurrozi 55 64

5 Heri Zulanggara 57 68

6 Ikbal Ardian 50 58

7 Ismiatul Hasanah 54 60

8 Iwan Saktiawan 52 62

9 Ihza Mahendra 49 60

10 L . M. Muzakir 54 67

11 Listiana Putri 54 59

1 M . Topan 50 60

2 M . Waldiana Bungsu 52 60

14 Nila Rahayuningsih 51 66

15 Ratna Handayani 53 59

16 Riki Nasution 51 60

17 Rina Data 54 64

18 Rosiana 51 63

∑ 944 1116

Rata-Rata 52,44 62

Max 57 68

Min 49 58

Tabel 4.4

Skor nilai diperoleh dari instrument angket pretest dan posttest dengan menggunakan model STAD

Pretest Posttest

No Nama Nilai Nilai

1 Alia Saputri 51 59

2 Andi Afriawan 50 59

3 Atika Rohana 48 63

4 Danil Fahza 53 62

5 Deni Hartawan 55 63

6 Eva Farmatasari 48 63

7 Feri Irawan 55 62

8 Hanapi 54 64

9 Khairil Anan 50 59

10 Irma Yasmi 52 61

11 Iswari 54 60

1 Jalaludin 49 57

2 Muhamad Reki 51 59

14 Rosita Yanti 52 59

15 Titin Kartika Putri 51 63

16 Ulan Sari 51 61

17 Uswatun Hasanah 53 59

18 Yuska Karnadi 48 54

∑ 925 1087

Rata-Rata 51,38 60,39

Max 55 64

Min 48 54

C. Analisis Data Penelitian

Analisis data dalam sebuah penelitian merupakan langkah yang harus dilakukan setelah pengumpulan dan penyajian data. Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam bab I dan bab III pada penelitian ini . Dalam penelitian ini karena datanya kuantitatif, maka teknik analisis data menggunakan teknik analisis statistik yang sudah tersedia.

Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka untuk menganalisis data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis statistik yaitu uji-t. Namum sebelum melakukan uji hipotesis peneliti terlebih dahulu melakukan uji homogenitas di untuk menguji kesamaan atau homogenitas beberapa bagian sampel yaitu seragam atau tidaknya variasi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Adapun hasil perhitungan uji homogenitas untuk data pretest dan posttest kelas yang menggunakan model pembelajaran IOC dan STAD menggunakan SPSS 16.0 sebagai berikut:

Tabel 4.5

Data Hasil Test of Homogeneity of Variancesmodel IOC

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.661 4 8 .251

Tabel 4.6

Data Hasil Test of Homogeneity of Variancesmodel STAD

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.719 3 10 .101

Berdasarkan Output hasil pengujian homogenitas dengan SPSS 16.0 di atas, diperoleh bahwa nilai signifikansi (sig.) sebesar 0,251 untuk model IOC dan 0,101 untuk mode STAD, dengan nilai α = 5 %. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Sig.>α,atau0,251> 0.05 dan 0,101>0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pre test dan post test mempunyai varians yang sama.

Selanjutnya melakukan uji hipotesis menggunakan analisis statistik yaitu uji-tmenggunakan SPSS 16.0 sebagai berikut:

a) Memformulasikan hipotesa

Ha:Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inside Outside Circle (IOC) Efektif dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMPN 6 Satu Atap Praya Barat Daya Tahun Pelajaran 2016/2017.

Ha :Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Acheivement Devision (STAD) efektif dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMPN 6 Satu Atap Praya Barat Daya Tahun Pelajaran 2016/2017.

b) MenentukanLevel Of Significance (α) sebesar 5% dan derajat kebebasan (df) = – 2 = 34.

c) Uji hipotesis yang pertama dengan menggunakan uji t dengan rumus t- sampel related. Adapun hasil perhitungan uji hipotesis menggunakan program SPSS 16.0 dengan analisis Paired-Sampel T-testpada tabel berikut:

Pada Tabel tersebut hasil analisis uji-t Paired-Sample T Testmenunjukkan bahwa thitung yang diperoleh untuk data skor angket motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah perlakuan sebesar 15,231, dan nilai Sig. (2-tailed)sebesar 0,000, thitung selanjutnya dikonversikan dengan nilai ttabel = 1,697dengan df= - 2 = 34.Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 7.

d) Uji hipotesis yang kedua dengan menggunakan uji t dengan rumus t- sampel related. Adapun hasil perhitungan uji hipotesis menggunakan program SPSS 16.0 dengan analisis Paired-Sampel T-testpada tabel berikut:

Tabel 4.7

Data Hasil Paired Samples Testmodel pembelajaran IOC

Paired Differences

t df

Sig. (2- tailed) Mean

Std.

Deviatio n

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 pretest –

posttest -9.556 2.662 .627 -10.879 -8.232 -15.231 17 .000

Tabel 4.8

Data Hasil Paired Samples Test model pembelajaran STAD

Paired Differences

t df

Sig. (2- tailed) Mean

Std.

Deviati on

Std.

Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper Pair 1 pretest -

posttest -9.000 2.679 .631 -10.332 -7.668 -14.254 17 .000

Pada Tabel tersebut hasil analisis uji-t Paired-Sample T Testmenunjukkan bahwa thitung yang diperoleh untuk data skor angket motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah perlakuan sebesar 14,254, dan nilai Sig. (2-tailed)sebesar 0,000, thitung selanjutnya dikonversikan dengan nilai ttabel = 1,697dengan df= – 2 = 34. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 7.

D. Hasil Analisis Data Penelitian

Berdasarkan perhitungan analisis data yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan rumus uji-tpada kelompok yang menggunakan model pembelajaran IOC.Berdasarkan perhitungan analisis data yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan rumus uji-t dengan diperoleh nilai t-hitung sebesar 15,231 dan t-tabel dengan dk = – 2 = 34, maka t-tabel sebesar 1,697. Sehingga t-hitung > t-tabel yaitu (15,231>1,697), artinya Ha diterima.

Maka dapat disimpulkan bahwamodel pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (IOC) efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.Sedangkan pada kelompok yang menggunakan model pembelajaran

STAD diperoleh nilai t-hitung sebesar 14,254 dan t-tabel dengan dk = – 2 = 34, maka t-tabel sebesar 1,740. Sehingga t-hitung>t-tabel yaitu (14,254>1,697), artinya Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwamodel pembelajaran kooperatif tipe student team achievement devision(STAD) efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII SMPN 6 Satu Atap Praya Barat Daya Tahun Pelajaran 2016/2017.

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian

1. Gambaran Umum SMPN 6 Satu Atap Praya Barat Daya

SMPN 6 Satu Atap Praya Barat Daya adalah lembaga pendidikan formal yang bertanggung jawab menyelenggarakan pendidikan tingkat menengah pertama (SMP) yang diharapkan mampu untuk membawa generasi muda kearah yang lebih baik sesuai dengan visi dari sekolah tersebut “Beriman, Bertaqwa, Berprestasi dan Berbudaya”. SMPN 6 Satu Atap Praya Barat Daya dibangun di atas tanah seluas 2.400m2. Untuk luas penggunaan tanah meliputi : bangunan 800 m2, lapangan 1.360 m2, dipakai lainnya 60 m2, dan tanah ini merupakan milik pemerintah daerah (PEMDA) Kabupaten Lombok Tengah. Sekolah ini termasuk sekolah yang masih baru didirikan dan diresmikan pada tahun 2012 dengan Nomor Statistik Sekolah (NSS) 201230211189 dan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) 69767765, yang berlokasi di Desa Montong Sapah, Kecamata Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah dengan kepala sekolah pada saat ini adalah Bapak Nursutan Iskandar S. Pd.

2. Letak Geografis SMPN 6 Satu Atap Praya Barat Daya

SMPN 6 Satu Atap Praya Barat Daya terletak di pinggir jalan, sekolah ini berada pada lokasi strategis dan mudah dijangkau dari semua arah. Adapun batas wilayah SMPN 6 Satu Atap Praya Barat Daya adalah sebagai berikut:

61

Dokumen terkait