• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode penelitian

Dalam dokumen strategi kepemimpinan kepala madrasah dalam (Halaman 38-46)

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode penelitian

4) Pelatihan. Guna mendukung guru menyelesaikan tugasnya sekolah mengirim guru pada kegiatan pelatihan, atau sekolah dapat menyelenggarakan sendiri pelatihan unntuk guru.

5) Seminar motivasi. Guru dikirim untuk mengikuti seminar yang bisa membangkitkan kinerja guru atau membangkitkan motivasi guru seperti seminar Emotional Spritua Quotient (ESQ).22

dan (alat) penelitian. Sehingga dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif. Dapat dikatakan pendekatan kulitatif adalah sebuah pendekatan yang dilakukan berdasarkan gejala-gejala yang bersifat alamiah, karna orientasinya demikian maka tentu sifatnya naturalistic dan mendasar atau bersifat kealamian sehingga tidak bisa dilakukan di dalam laboratorium melainkan dilapangan. 23

Bungin mengatakan baahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat studi kasus, yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkas berbagai asfek kondisi yang ada, berbagai situasi atau kedaan yang ada, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada dalam masyarakat yang menjadi suatu objek penelitian yang berupaya menarik realitas itu kepermukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda atau bisa disebut juga gambaran tentang kondisi, situasi ataupun fenomena tertentu. 24

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti sangatlah penting karna peneliti berperan penting dalam mengumpulkan dan pencarian data-data di lapangan.

Sehingga dapat dikatakan dengan kehadiran peneliti dapat mengetahui strategi kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di era pandemi covid 19 pada tahun 2020/2021. Kehadiran peneliti berfungsi untuk mendapatkan sebuah data yang benar sesuai yang

23Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2016), hlm. 96.

24Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 68.

terjadi dilapangan sehingga tidak terjadinya manipulasi sebuah data dan informasi.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi atau tempat penelitian adalah lokasi tempat mencari data-data yang terkait dan informasi guna memecahkan sebuah masalah. dilakukan di MI Tarbiyatul Mustafid yang dimana lokasi ini berada di dusun Batu Rimpang Barat, desa Badrain tepatnya di jalan TGH. M. Adnan kecamatan Narmada. Lokasi ini dipilih dikarnakan permasalahan yang diangkat pada peneliti ini ditemukan pada sekolah tersebut sebagaimana dijelaskan dalam latar belakang.

4. Sumber dan Jenis Data

Sumber data adalah tempat peneliti mendapatkan sebuah data dan memproleh data. Dimana dalam mencari data peneliti menggunakan orang sebagai informan kunci (orang-orang yang memberikan informasi atau tanggapan terhadap sesuatu yang diminta oleh peneliti). 25

Dalam penelitian ini ada dua jenis data yang akan digunakan oleh peneliti:

1) Data primer adalah data yang paling utama atau terdepan yang didapat oleh peneliti secara langsung dari narasumber. Lalu dikumpulkan oleh peneliti untuk memberikan sebuah jawaban

25Suprayoga dan Tobrai, Metodologi Penelitian Sosial Agama, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 163.

dalam proses penelitian.26 Dimana sumber data primer dalam penelitian ini adalah kepala MI Tarbiyatul Mustafid yaitu bapak Mas’ud S.Pd dan 3 orang guru yang tidak linier atau tidak sesuai dengan jurusan dalam mengajar.

2) Data skunder adalah data yang didapatkan oleh peneliti secara tidak langsung untuk mendukung atau memperkuat penelitian yang dilakukan oleh peneliti.27 Dimana data skunder berupa dokumen, poto maupun arsip laniya di tempat penelitian.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur dalam penelitian ini adalah menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.

1) Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan cara peneliti lakukan untuk mengamati dan mencatat setiap kegiatan dari sumber data secara sistematis sebagai bahan untuk membuat catatan reflektif. Dimana observasi dilakukan untuk mendapatkan sebuah data awal dengan langsung terjun kelapangan. 28

Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala-geajala yang tampak pada sebuah objek penelitian.29

Observasi ini digunakan oleh peneliti untuk mengamati secara langsung proses dimana strategi yang diterapkan oleh

26Sugiyono, Metode..., hlm. 23.

27Ibid.,hlm. 23

28Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2006), hlm. 129.

29Margono, Metode Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 158.

kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di era pandemi covid 19 di MI tarbiyatul Mustafid Batu Rimpang.

2) Wawancara

Wawancara merupakan komunikasi antara peneliti dengan responden. Komunikasi ini dilakukan secara langsung berupa tanya jawab dalam hubungan tatap muka sehingga dapat dikatakan gerak dan mimik responden menjadi media untuk melengkapi sebuah kata-kata secara verbal. 30

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara yang tidak terstruktur merupakan wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedmoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk penyusunan datanya. Pedoman wawancara ini berupa intinya saja atau garus-garis besar.31

Dalam wawancara yang dilakukan ini dimaksud untuk memproleh data-data yang akurat dan informasi yang tepat untuk memperkuat hasil penelitian yaitu dengan membuat sebuah lembar- lembar pertanyaan dan pedoman wawancara terlebih dahulu. Lalu melakukan sebuh wawancara, di dalam penelitian yang dilakukan ini peneliti akan mewawancarai responden atau pemberi informan yang dapat memberikan sebuah data atau informasi yang peneliti butuhkan dianataranya adalah:

30Gulo W, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia), hlm. 229

31Sugiyono, Metode..., hlm. 116

a. Bagaimana strategi kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di era pandemi covdi 19 di MI Tarbiyatul Mustafid Batu Rimpang pada tahun pelajaran 20202/2021

b. Bagaimana kinerja guru di era pandemi covid 19 di MI Tarbiyatul Mustafid Batu Rimpang tahun pelajaran 2020/2021 c. Apa saja hambatan dalam strategi kepemimpinan kepala

madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di era pandemi covid 19 di MI Tarbiyatul Mustafid Batu Rimpang pada tahun pelajaran 2020/2021.

3) Dokumentasi

Dokumen merupakan sebuah catatan kejadian yang telah terjadi yang sudah lama terjadi. Adapun dokumen ini bisa berbentuk catatan, gambar maupun karya dari seseorang.32 Adapun dokumentasi dalam penelitian ini adalah arsip-arsip madrasah, berkas-berkas dan dokomen dan lain sebagainya yang bisa dijadikan objek penelitian bagi peneliti.

6. Tehnik Analisis Data

Analisis data merupaka proses penyesuaian atau penyelarasan secara sistematis yang telah diproleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam setiap unit-unit, melakukan sintesa

32Ibid, hlm. 124

menyusun kedalam pola memilih mana yang dianggap penting yang akan dipelajari dan membuat sebuah kesimpulan yang mudah dipahami oleh diri sendiri maupun banyak orang.33

Miles dan Huberman mengatakan ada 3 tehnik dalam analisis data di antaranya adalah:

1) Reduksi data maksudnya adalah meragkum memilih data yang perlu dan meninggalkan data yang tidak penting

2) Penyajian data maksudnya adalah setelah reduksi data yang dilakukan oleh peneliti langkah selanjutnya adalah mendispley dimana penyajian data dapat dilakukan melalui uraian singkat, bagan hubungan antara kategori dan lain sebaginya

3) Menarik kesimpulan maksudnya adalah membuat sebuah deskripsi baru tentang suatu objek yang masih kelihatan samar sehingga menjadi lebih jelas berupa hubungan kualitas hipotesis atau teori.34 7. Keabsahan Data

Untuk mendapatkan hasil yang bisa dipertanggung jawabkan kebenaranya oleh peneliti dengan demikian peneliti akan mengkros cek data-data yang telah ditemukan atau didapat sebeumnya sehingga menghasilkan data yang benar-benar valid. Adapun yang digunakan peneliti dalam hal ini adalah

1) Perpanjangan Pengamatan maksudnya adalah dengan perpanjangan pengamatan tentunya berdampak pada hubungan anatara peneliti

33Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif R & D, (Bndung; Alfabeta, 2015), hlm. 335

34Ibid, hlm. 341-345.

dengan narasumber akan terbentuk, sehingga saling mempercayai dan tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Dalam awal penelitian peneliti masih dianggap orang asing masih belum ada kepercayaan dampaknya informasi yang didapat belum lengkap.

2) Meningkatkan ketekunan maksudnya adalah peneliti melakuakn sebuh pengamatan secara cermat dan dilakukan dengan cara terus menerus. Sehingga kepastian data dan urutan sebuah pristiwa akan dapat direkam secara sistematis

3) Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang menggunakan sesuatu yang lain di luaar data itu untuk sebuah keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data itu.

Teknik triangulasi yang digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lainya. Denzim membagi triangulasi menjadi 3 macam diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber maksudnya adalah membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam sebuah penelitian kualitatif

b) Triangulasi Metode

Di dalam triangulasi metode menurut Patton terdapat 2 strategi di antaranya: pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data

dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.

c) Triangulasi Teori

Menurut Lincoln dan Guba berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaanya dengan satu atau lebih teori. Triangulasi berarti cara terbaik untuk dapat menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan bukti tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan.

Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi peneliti dapat mengkroscek temuanya dengan jalan membandingkan dengan berbagai sumber, metode atau teori. Untuk itu peneliti dapat melakukanya dengan jalan mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan, mengeceknya dengan berbagai sumber data, memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan.35

Dalam dokumen strategi kepemimpinan kepala madrasah dalam (Halaman 38-46)