• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

K. Hipotesis

Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa analisis perhitungan harga pokok produksi dapat menghasilkan harga penjualan yang kompetitif pada PT. Catur Putra Harmonis Makassar.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, maka penulis memilih obyek penelitian pada Perusahaan PT Catur Putra Harmonis Makassar Propinsi Sulawesi Selatan, kurang lebih dua bulan lamanya.

B. Metode Pengumpulan Data

Didalam penulisan ini, penulis mengadakan penelitian dengan menggunakan metode pustaka pengumpulan data, sebagai berikut :

1. Penelitian pustaka (library research) adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan pada berbagai pustaka dengan membaca atau mempelajari buku-buku lainnya yang erat hubungannya dengan pembahasan skripsi ini dapat mendukung pokok pembahasan.

2. Penelitian lapangan (field research) adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data yang sehubungan dengan penulisan ini. Untuk perbandingan hal tersebut maka penulis mengadakan :

a. Observasi

Tehnik observasi dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dalam proses kegiatan pengolahan data pada bagian pembukuan/pencatatan Perusahaan Ban Vulkanisir Makassar

37

b. Wawancara

Tehnik interview dilakukan dengan jalan wawancara secara langsung dengan pimpinan perusahaan, kepala bagian pembukuan dan keuangan atau sejumlah personil yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini yang diperoleh dari Perusahaan PT Catur Putra Harmonis Makassar.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

- Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil perusahaan baik dalam bentuk informasi secara lisan maupun secara tertulis.

- Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan yang diteliti dalam bentuk angka-angka dan dapat digunakan untuk pembahasan lebih lanjut.

2. Sumber Data

- Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan jalan mengadakan pengamatan serta wawancara secara langsung dengan Pimpinan Perusahaan PT Catur Putra Harmonis Makassar dan sejumlah personil sehubungan dengan data yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini.

- Data sekunder, adalah data yang diperoleh dengan jalan mengumpulkan dokumen-dokumen serta sumber lainnya berupa informasi lainnya

terutama mengenai prosedur pembayaran yang diperoleh pada Bagian Umum PT Catur Putra Harmonis Makassar.

D. Definisi Operasional

Adapun definisi operasional yang dikemukakan, sebagai berikut :

1. Pengendalian persediaan bagi perusahaan sangat penting artinya bila bahan baku yang digunakan tidak memenuhi standar kualitas produk akan mempengaruhi hasil produksi.

2. Kualitas produk adalah barang yang telah diproduksi yang senantiasa memenuhi standar kualitas, dalam hal ini produksi tersebut dapat diterima oleh konsumen bahwa barang tersebut memang telah dapat digunakan.

3. Biaya yang digunakan dalam perhitungan harga jual yaitu ada dua biaya tetap dan biaya variabel untuk memisahkan biaya-biaya yang digunakan dalam proses produksi.

4. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berpengaruh walaupun tingkat produksi meningkat/ menurun tidak mengikuti perkembangkan biaya yang digunakan.

5. Biaya variabel adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi berpengaruh terhadap perkembangan produksi, artinya biaya ini adakalanya berubah-ubah karena mengikuti perkembangan aktivitas pada perusahaan bila meningkat biaya turut bertambah dan bila aktivitas menurun juga biaya berkurang.

6 Keterampilan dan pengalaman kerja, selalu dibutuhkan agar kualitas produk bisa bersaing dipasar, sebab apabila hasil produk perusahaan tidak bisa bersaing, tentu produk tersebut tidak laku di pasaran.

E. Metode Analisis

Untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan membuktikan hipotesis yang diajukan dalam penulisan ini, maka penulis menggunakan metode analisis kuantitatif dengan menentukan harga jual per unit produk dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untk menutup laba atau disebut marjin dengan menggunakan rumus harga jual (Plus Pricing).

Harga Jual = Biaya Total + Margin

BAB IV

GAMBARAN SINGKAT PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT Catur Putra Harmonis Makassar merupakan perusahaan dagang yang didirikan pada tanggal 22 Nopember 1996 dengan akte notaris No. 82 oleh Notaris Siske Limowa di Makassar dan disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan surat No.C2.4685. HT.01 tahun 1996.

Pada tanggal 13 Desember 1996 Kanwil pelayanan pajak Kota Makassar mengukuhkan PT Catur Putra Harmonis Makassar sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan memberikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Nomor 1.773.649.7.801 pengukuhan sebagai PKP yaitui 801.09310.12.96.

Perusahaan ini merupakan suatu perusahaan dagang yang dengan nama PT Catur Putra Harmonis Makassar berbentuk perseroan terbatas (PT), yang menurut pasal 4 anggaran dasarnya bahwa modal dasar perusahaan ini 500 lembar saham dengan nominal Rp 250 per lembar saham yang disetor 3 (tiga) orang pemegang saham.

Pemegang saham dalam perusahaan mereka yang menduduki jabatan masing-masing, yaitu :

1. Amiruddin Rustam menyetor 375 lembar saham bertinak

sebagai Direktur Utama

2. Ny. Jauw Siok Lin menyetor 50 lembar saham sebagai Komisaris Utama.

3. Ny. Dolly Wijaya menyetor 75 lembar saham juga sebagai Komisaris.

Perusahaan bergerak dalam usaha dagang dan sekaligus bertindak sebagai dealer resmi dari beberapa pabrik yang berhubungan langsung dengan barang dagangan utamanya perangkat alat-alat kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat.

Barang-barang yang diperdagangkan PT Catur Putra Harmonis Makassar, antara lain :

1. Distributor PT. Astra Otoparts Tbk, untuk produk GS Battery, Fuchs, Incoe Battery.

2. Distributor PT. Astra Komponen Indonesia, untuk produk Aspira, Osram Automotive Lamp, Halogen, NHK Gasket.

3. Distributor PT. Sumi Rubber Indonesia, memasarkan ban motor merek Dunlop.

4. Distributor PT. Eyquem Sagem Indonesia, memasarkan busi untuk mobil dan motor.

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi minat untuk mrmiliki kendaraan bermotor semakin meningkat, sehingga PT Catur Putra Harmonis Makassar dalam memasarkan produknya membuka cabang di Kendari untuk menjangkau pemasaran di wilayah Sulawesi Tenggara.

41

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi pada suatu perusahaan yang dapat menunjukkan kerangka dan sasaran perwujudan pola tetap antara hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi dan masing-masing bagian, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, serta wewenang.

Adanya struktur organisasi maka batasan-batasan, wewenang dan tanggung jawab personil dalam perusahaan dapat diperjelas sehingga mereka dapat berjalan sesuai dengan fungsi-fungsinya masing-masing. Struktur organisasi baik dapat turut mendukung perusahaan dalam pencapaian tujuannya

Bertitik tolak dari uraian di atas, maka pihak perusahaan telah menyusun struktur orgnisasi dalam bentuk line dan stap, dimana organisasi ini terlihat hubungan struktural antara bagian satu dengan bagian yang lain dalam menjalankan tugasnya masing-masing.

Organisasi line dan staff tersebut maka kekuasaan, keputusan dan tanggung jawab berada pada pimpinan perusahaan dapat memberi perintah, atas dasar itulah pimpinan membuat rencana kegiatan dan melakukan kontrol terhadap kegiatan pada suatu perusahaan.

Adapun penjelasan tentang struktur organisasi dan pembagian tugas masing-masing bagan pada perusahaan PT. Catur Putraharmonis adalah sebagai berikut

GAMBAR 4.1

Direktur utama

General Manager Manager keuanagn dan umum

Manager marketing

Sekretaris Koordinator accounting dan finance

Accounting umum

Supervisor

Koordinator Departemen

Sales Counter

Salesman

Koordinator Gudang

Administrasi Gudang

Hilper

Driver Bagian Pajak

Fakturis

1. Direktur Utama

a. Bertanggung jawab atas pengawasan terhadap General Manager menyangkut dengan urusan persero.

b. Mengawasi General Manager dalam pelaksanaan tugas-tugas seperti yang telah digariskan.

c. Memberikan petunjuk/pengarahan kepada General Manager baik diminta maupun tidak diminta.

2. General Manajer

a. Menyusun rencana kerja dan selanjutnya menjabarkan ke dalam pelaksanaan sehari-hari untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

b. Mengawasi kegiatan perusahaan serta memberikan bimbingan kepada karyawan dalam perusahaan.

c. Bertanggung jawab atas baik buruknya perusahaan baik intern maupun ekstern.

d. Berhak mengangkat dan memberhentikan karyawan.

3. Sekretaris

a. Membantu General Manajer dalam hal administrasi.

b. Memperiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk rapat-rapat dinas perusahaan dan sekaligus bertindak sebagai notulen dalam rapat ataupun prtemuan yang daiadakan General Manager dengan karyawan.

c. Mengatur hal-hal yang diperlukan untuk perjalanan dinas GM dan staf perusahaan.

4. Manajer Keuangan dan Umum

a. Mengkoordinir penyelenggaraan keuangan perusahaan dan administrasi umum.

b. Mengatur penerimaan dan pengeluaran kas sesuai dengan sistem yang telah ditetapkan.

5. Manajer Marketing

a. Membuat kebijakan-kebijakan dalam memasarkan produk b. Menyusun program-program penjualan.

6. Koordinator Accounting dan Finance

a. Menyelenggarakan pengelolaan keuangan perusahaan dan urusan umum b. Menghitung penerimaan dan pengeluaran sesuai dengan bukti yang ada.

c. Mengatur penyelenggaraan pencatatan akuntnasi pada jurnal sesuai dengan sistem akuntansi yang berlaku.

d. Mengatur penyusunan laporan keuangan seara periodik.

7. Bagian Pajak Umum

a. Mengelolah urusan perpajakan perusahaan termasuk ke pihak yang terkait b. Menyusun dan melaporkan SPT masa PPN dan SPT-PPh setiap bulan.

c. Mengkoordinir pelaksanaan tugas bawahan.

d. Menyelenggarakan administrasi kepegawaian perusahaan 8. Fakturis

a. Menyimpan fakturis penjualan yang belum jatuh tempo

b. Menyusun laporan piutang dagang utamanya yang segera jatuh tempo.

9. Accounting Umum

a. Memverifikasikan penerimaan pembayaran piutang dan penjualan kredit b. Menerima dan meneliti bukti-bukti transaksi

c. Menginput data jurnal di komputer

d. Menyusun dan mencetak laporan keuangan 10. Supervisor

a. Menyusun rencana penjualan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.

b. Menetapkan langganan yang masih dapat diberi kredit berdasarkan persetujuan kepala sie Pemasaran.

11. Koordinator Departemen

a. Membantu supervisor menjalankan aturan yang telah dibuat oleh perusahaan.

b. Mengkoordinir salesman masing-masing Departemen dalam memasarkan produk.

c. Menyelesaikan setiap masalah yang ada berkaitan dengan produk masing-masing.

12. Salesman

a. Melakukan penjualan baik dalam kota maupun luar kota b. Mencatat transaksi dalam buku register penjualan.

13. Sales Counter

a. Membuat faktur penjualan dan register penjualan

b. Menyediakan informasi persediaan stock dan harga barang yang dijual.

c. Membuat faktur pajak dan register faktur pajak.

14. Koordinator Gudang

a. Mengkoordinir persediaan barang dagangan di gudang

b. Mencocokkkan laporan persediaan barang yang ada di gudang.

15. Administrasi Gudang

a. Menerima dokumen barang dari supplies

b. Mengecek setiap mutasi stock, baik itu mutasi intern maupun mutasi ekstern.

c. Mencatat dan mengimput penerimaan barang masuk.

16. Driver

a. Mengatur barang pesanan sesuai dengan jadwal.

b. Mengecek nota barang yang masih kredit.

c. Membuat viat apabila masih meminta barang, jika kredit bulan lalu lunas.

17. Hilper

a. Bertanggungjawab terhadap produk masing-masing

b. Menghitung dengan teliti barang masuk dan keluar dari gudang.

c. Mendampingi driver dan mengantar barang ke toko.

C. Saluran Distribusi

Salah satu unsur penting dalam konsep pemasaran sehubungan dengan usaha untuk menjamin barang dan jasa yang cukup, maka diperlukan adanya pengeluaran yang tepat sebagai jalur yang akan dilalui pemasok hingga ke tangan konsumen.

Saluran distribusi ini sangat penting dan diperlukan serta harus diperhatikan dengan baik agar tujuan dari perusahaan dapat tercapai sesuai yang

diharapkan. Dalam memasarkan produk di pasaran berhasil tidaknya sangat tergantung pada faktor efisiensi dan efektifitas saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan. Meskipun produk tersebut sesuai dengan keinginan atas selera konsumen, tetapi apabila saluran distribusi yang digunakan tidak bisa menjamin penyaluran barang secara efisien dan efektif maka usaha pemasaran itu akan terlambat dalam merebut pasar.

PT. Catur Putraharmonis Makassar sebagai distributor ski, ban dan spare part mempunyai daerah pemasaran di Makassar dan di Sulawesi Tenggara yang meluputi Kendari, Kolaka, Pomalaa dan Raha.

Untuk lebih jelasnya bentuk saluran distribusi yang digunakan oleh PT.

Catur Putraharmonis Makassar sebagai berikut :

PT. Catur Putraharmonis --- Salesman --- Konsumen

Berdasarkan mata rantai saluran distribusi PT. Catur Putraharmonis Makassar hanya memakai saluran satu tingkat yaitu melalui salesman sebelum produk tersebut smpai ke tangan konsumen. Bentuk saluran distribusi di atas selain menghemat biaya juga akan memudahkan pengawasan bagi pihak perusahaan dalam melaksanakan tugasnya.

D. Prosedur Penjualan

Prosedur penjualan merupakan langkah-langkah yang ditempuh oleh pihak perusahaan dalam melaksanakan kegiatan penjualan dengan sistem dan kebijakan yang telah diterapkan oleh pihak perusahaan.

Dalam melaksanakan prosedur penjualan PT. Catur Putraharmonis menggunakan dua sistem penjualan sistem tunai dan sistem kredit. Berikut penjualan dari dua sistem yang digunakan oleh PT. Catur Putraharmonis, sebagai berikut :

1. Sistem Tunai

Sistem tunai pembayaran yang dilakukan oleh pembeli dengan membayar secara tunai, baik dalam bentuk uang kontan maupun menggunakan dalam bentuk check.

2. Sistem kredit

Sistem kredit membayaran yang dilakukan oleh pembeli dengan membayar sebagian atau membayar dikemudian hari dengan melalui perjanjian terlebih dahulu antara pembeli dengan penjual atau pembeli yang telah lama berlangganan dan tidak pernah terlambat pembayarannya, dengan syarat:

- Tempat jualan milik sendiri - Memiliki jaminan.

Cara penjualan produk yang dilaksanakan PT. Catur Putraharmonis juga dilakukan dengan dua cara yaitu penjual an melalui salesman dan penjualan secara langsung. Berikut prosedur penjualan melalui salesman maupun penjualan secara langsung, yaitu :

1. Penjualan melalui salesman

Penjualan melalui salesman, yaitu sebelum melakukan penjualan, salesman terlebih dahulu membuat daftar kunjungan penjualan agar memudahkan tugasnya dalam menjual produk. Sedangkan proses penjualan yang dilaku kan dengan mendatangi konsumen yang akan membeli dengan membawa contoh produk pesanan yang dilakukan oleh konsumen akan didapatkan nantinya setelah pesanan tersebut diproses pada perusahaan.

2. Penjulan langsung

Penjulan langsung yang dilakukan dengan menerima secara langsung dari pembeli dengan menghubungi PT. Catur Putra harmonis Makassar dengan meminta dikirim produk yang diinginkan, baik itu pesanan pertama atau pesanan selanjutnya (konsumen telah membeli barang sebelumnya).

BAB V PEMBAHASAN

A. Jenis Produksi

PT. Catur Putra Harmonis adalah perusahaan yang bergerak dalam usaha dagang dan sekaligus bertindak sebagai dealer resmi dari beberapa pabrik yang berhubungan langsung dengan barang dagangan utamanya perangkat alat-alat kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat. Distributor PT. Astra Otoparts Tbk, untuk produk GS Battery, Fuchs, Incoe Battery, distributor PT. Astra Komponen Indonesia, untuk produk Aspira, Osram Automotive Lamp, Halogen, NHK Gasket, distributor PT. Sumi Rubber Indonesia, memasarkan ban motor merek Dunlop, distributor PT. Eyquem Sagem Indonesia, memasarkan busi untuk mobil, motor maupun ban vulkanisir.

B. Jumlah Produksi Ban

Jumlah produk ban yang diproduksi PT. Catur Putraharmonis selama tiga tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1 Hasil Produksi Ban PT. Catur Putraharmonis Jenis Produksi

Tahun 2011

(Unit)

2012 (Unit)

2013 (Unit)

Ban 720 846 879

Sumber: PT. Catur Putraharmonis

53

Berdasarkan dari tabel di atas, maka dapat dijelaskan perkembangan hasil produksi ban PT. Catur Putraharmonis selama tiga tahun terakhir yaitu pada tahun 2011, 2012 dan 2013.

Pada tahun 2011 perusahaan menghasilkan hasil produk ban sebanyak 720 unit. Pada tahun 2012 mengalami peningkatan produksi ban sebanyak 126 unit dengan jumlah produksi ban sebanyak 846 unit. Dan pada tahun 2013 perusahaan memproduksi ban sebanyak 879 unit, ini berarti pada tahun 2013 perusahaan mengalami peningkatan produksi ban sebanyak 33 unit.

C. Biaya Produksi

Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik..

Biaya produksi pada PT. Catur Putraharmonis selama tiga tahun terakhir dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 5.2

Perkembangan Jumlah Biaya Produksi Ban Vulkanisir PT. Catur Putraharmonis

Biaya produksi

Tahun 2011

(Rp)

2012 (Rp)

2013 (Rp) Biaya Bahan Baku 69.068.160 89.176.860 92.655.390 Biaya Tenaga Kerja 30.204.000 46.149.300 63.947.250 Biaya Overhead

Pabrik 17.267.040 22.294.215 23.163.847

Jumlah 116.539.200 157.620.375 179.766.487 Sumber: PT. Catur Putraharmonis

Berdasarkan dari tabel diatas jumlah biaya produksi dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan. Pada tahun 2011 jumlah biaya produksi sebesar Rp 116.539.200. dan pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar Rp 157.620.375. dan pada tahun 2013 juga mengalami peningkatan sebesar Rp 179.766.487.

1. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah bahan yang dapat ditelusuri ke barang atau jasa yang sedang diproduksi. Dalam perusahaan ini bahan baku adalah karet, yang mana perusahaan mengolah karet sendiri sehingga menjadi sebuah produk, dan dalam memperoleh bahan baku dan bahan pembantu, perusahaan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Biaya bahan baku pada PT. Catur Putraharmonis selama tiga tahun terkhir dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 5.3

Perkembangan Jumlah Biaya Bahan Baku PT. Catur Putraharmonis

Biaya Bahan Baku

Tahun 2011

(Rp)

2012 (Rp)

2013 (Rp)

Karet 44.390.160 53.221.860 55.297.890

Karbon hitam 2.268.000 2.538.000 2.637.000

Pelumas 5.040.000 5.076.000 5.274.000

Kawat baja 10.260.000 20.304.000 21.096.000

Benang 3.600.000 4.653.000 4.834.500

Kawat 3.510.000 3.384.000 3.516.000

Jumlah 69.068.160 89.176.860 92.655.390 Sumber : PT.Catur Putraharmonis

Berdasarkan tabel di atas biaya bahan baku pada PT.Catur Putraharmonis selama tiga tahun terakhir. Dimana pada tahun 2011 jumlah biaya bahan baku sebesar Rp 69.068.160. dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp 89.176.860 dan begitu pula pada tahun 2013 sebesar Rp 92.655.390.

2. Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja adalah tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada barang dan jasa yang sedang diproduksi. PT.Catur Putraharmonis biaya tenaga kerja adalah biaya gaji karyawan yang menangani untuk pengolahan karet sehingga karet tersebut menjadi produk jadi. Untuk lebih jelasnya biaya tenaga kerja pada PT.Catur Putraharmonis selama tiga tahun terakhir dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 5.4

Perkembangan Jumlah Biaya Tenaga Kerja PT.Catur Putraharmonis

Biaya Tenaga Kerja

Tahun 2011

(Rp)

2012 (Rp)

2013 (Rp) Biaya Gaji

Karyawan dan upah 30.204.000 46.149.300 63.947.250 Sumber: PT.Catur Putraharmonis

Berdasarkan tabel di atas biaya tenaga kerja pada PT.Catur Putraharmonis pada tahun 2011 sebesar Rp 30.204.000. dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp 46.149.300 dan pada tahun 2013 juga mengalami kenaikan sebesar Rp 63.947.250

3. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi selain dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Pada PT.Catur Putraharmonis jumlah biaya overhead pabrik selama tiga tahun terakhir dapat dilihat di dalam tabel di bawah ini:

Tabel 5.5

Perkembangan Jumlah Biaya Overhead Pabrik PT.Catur Putraharmonis

Biaya Overhead Pabrik

Tahun 2011

(Rp)

2012 (Rp)

2013 (Rp)

25% x Bahan Baku 17.267.040 22.294.215 23.163.847

Sumber: PT.Catur Putraharmonis

Berdasarkan tabel diatas biaya overhead pabrik pada PT.Catur Putraharmonis pada tahun 2011 biaya overhead pabrik sebesar Rp 17.267.040.

dan pada tahun 2012 mengalami peningakatan sebesar Rp 22.294.215 tahun 2013 juga mengalami peningkatan sebesar Rp 23.163.847.

D. Ban Vulkanisir

Ban vulkanisir adalah ban rekondisi atau ban bekas yang sudah setengah gundul atau bahkan sudah gundul sama sekali yang ditambahkan kembang dengan cara melapisi bagian luarnya dengan karet baru sehingga seperti baru kembali.

1. Jumlah produk ban vulkanisir

Ada pun pada PT.Catur Putraharmonis memilki daftar produk cacat selama 3 tahun sebagai berikut:

Tabel 5.6

Perkembangan biaya produksi ban vulkanisir PT.Catur Putraharmonis

Produk 2011 (unit) 2012 (unit) 2013 (unit) Ban vulkanisir Rp 2.185.774 Rp 3.510.000 Rp 3.774.815 Sumber: PT.Catur Putraharmonis

Berdasarkan tabel diatas produk ban vulkanisir pada PT.Catur Putraharmonis pada tahun 2011 produksi ban vulkanisir sebesar 142 unit.

pada tahun 2012 mengalami peningakatan sebesar 126 unit tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 134 unit.

E. Proses Produksi

Tahapan dan proses vulkanisir :

1. Pemeriksaan / inspection awal untuk menentukan apakah badan ban yang telah gundul bias diterima untuk vulkanisir atau ditolak.

2. Buffing / parut membuang sisa-sisa karet telapak lama untuk dipasang karet baru, melepaskan bunga ban yang telah aus dari casing ban.

3. Skiving menyingkirkan benda yang tertanam untuk memastikan permukaan yang bersih dan padat yang sesuai untuk vulkanisir.

4. Knifing menyemprotkan lapisan tipis cairan karet konsentrat pada badan ban yang direparasi.

5. Filling mengisi bidang sesetan dengan karet gom.

6. Building lapisan penempel karet bantalan ditempatkan diantara kembang dan badan ban. Berikutnya lapisan baru berupa kembang yang telah divulkanisir sangat padat dimasukkan ke badan ban.

7. Enveloping pembungkus khusus digunakan untuk membungkus ban dan memastikan badan ban, lem penempel serta kembang yang sudah divulkanisir, ditempelkan menjadi satu dengan sangat baik.

8. Curing vulkanisir yang merupakan istilah yang dikenal luas adalah proses penempelan bahan kembang baru ke badan ban yang telah disiapkan.

Badan yang telah disiapkan dengan lapisan kembang baru yang

ditempatkan, selanjutnya dipindahkan keruang vulkanisir dimana tekanan dan suhu diaplikasikan dengan durasi yang tepat, memvulkanisir lapisan karet bantalan dan merekatkan kembang dengan kencang ke badan ban.

Lama curing dan temperature arus panas tergantung masing-masing sistem.

9. Pemeriksaan akhir semua ban yang telah divulkanisir akan diperiksa secara ketat untuk memastikan bahwa produk yang aman dan atraktif akan didaur ulang kepada pelanggan.

F. Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi dapat diartikan sebagai seluruh biaya yang dikorbankan dalam proses produksi untuk mengelola bahan baku menjadi barang jadi. Berdasarkan hasil penelitian pada PT.Catur Putraharmonis dan dalam penentuan harga pokok produksinya,maka dihitunglah biaya produksinya. Adapun biaya-biaya tersebut meliputi biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik dan dapat dilihat pada gambar untuk tahun 2011 di bawah ini:

Persediaan dalam proses awal Rp. 20.348.500

Biaya bahan baku Rp 69.068.160

Biaya tenaga kerja Rp 30.204.000

Biaya overhead pabrik Rp 17.267.040 Biaya produksi ban vulkanisir Rp. 2. 815.774 +

Total biaya produksi Rp.139.703.474

Persediaan dalam proses akhir (Rp 483.477)

Harga pokok produksi Rp. 139.219.997

Untuk lebih jelasnya harga pokok produksi selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.7

Perkembangan Harga Pokok Produksi PT.Catur Putraharmonis Tahun

Jumlah Produksi

(unit)

Harga Pokok Produksi

(Rp)

Harga Pokok Produksi/unit

(Rp)

2011 720 139.219.997 193.361

2012 846 180.995.398 213.942

2013 879 203.406.325 231.406

Sumber: PT.Catur Putraharmonis

Berdasarkan tabel diatas, jumlah produksi ban dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, dan harga pokok produksi dari tahun ke tahun juga menagalami kenaikan. Dimana pada tahun 2011 jumlah produksi sebanyak 720 dengan harga pokok produksi Rp 193.361/unit. Pada tahun 2012 jumlah produksi sebanyak 846 dengan harga pokok produksi Rp 231.942/unit, Dan pada tahun 2013 jumlah produksi 879 dengan harga pokok produksi Rp 231.406/unit.

G. Analisis perhitungan harga pokok produksi ban vulkanisir terhadap volume penjualan

Untuk melihat analisis perhitungan harga pokok produksi ban vulkanisir terhadap volume penjualan digunakan rumus

Harga Jual = Biaya Total + Margin

Dokumen terkait