• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

D. Prosedur penjualan

Prosedur penjualan merupakan langkah-langkah yang ditempuh oleh pihak perusahaan dalam melaksanakan kegiatan penjualan dengan sistem dan kebijakan yang telah diterapkan oleh pihak perusahaan.

Dalam melaksanakan prosedur penjualan PT. Catur Putraharmonis menggunakan dua sistem penjualan sistem tunai dan sistem kredit. Berikut penjualan dari dua sistem yang digunakan oleh PT. Catur Putraharmonis, sebagai berikut :

1. Sistem Tunai

Sistem tunai pembayaran yang dilakukan oleh pembeli dengan membayar secara tunai, baik dalam bentuk uang kontan maupun menggunakan dalam bentuk check.

2. Sistem kredit

Sistem kredit membayaran yang dilakukan oleh pembeli dengan membayar sebagian atau membayar dikemudian hari dengan melalui perjanjian terlebih dahulu antara pembeli dengan penjual atau pembeli yang telah lama berlangganan dan tidak pernah terlambat pembayarannya, dengan syarat:

- Tempat jualan milik sendiri - Memiliki jaminan.

Cara penjualan produk yang dilaksanakan PT. Catur Putraharmonis juga dilakukan dengan dua cara yaitu penjual an melalui salesman dan penjualan secara langsung. Berikut prosedur penjualan melalui salesman maupun penjualan secara langsung, yaitu :

1. Penjualan melalui salesman

Penjualan melalui salesman, yaitu sebelum melakukan penjualan, salesman terlebih dahulu membuat daftar kunjungan penjualan agar memudahkan tugasnya dalam menjual produk. Sedangkan proses penjualan yang dilaku kan dengan mendatangi konsumen yang akan membeli dengan membawa contoh produk pesanan yang dilakukan oleh konsumen akan didapatkan nantinya setelah pesanan tersebut diproses pada perusahaan.

2. Penjulan langsung

Penjulan langsung yang dilakukan dengan menerima secara langsung dari pembeli dengan menghubungi PT. Catur Putra harmonis Makassar dengan meminta dikirim produk yang diinginkan, baik itu pesanan pertama atau pesanan selanjutnya (konsumen telah membeli barang sebelumnya).

BAB V PEMBAHASAN

A. Jenis Produksi

PT. Catur Putra Harmonis adalah perusahaan yang bergerak dalam usaha dagang dan sekaligus bertindak sebagai dealer resmi dari beberapa pabrik yang berhubungan langsung dengan barang dagangan utamanya perangkat alat-alat kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat. Distributor PT. Astra Otoparts Tbk, untuk produk GS Battery, Fuchs, Incoe Battery, distributor PT. Astra Komponen Indonesia, untuk produk Aspira, Osram Automotive Lamp, Halogen, NHK Gasket, distributor PT. Sumi Rubber Indonesia, memasarkan ban motor merek Dunlop, distributor PT. Eyquem Sagem Indonesia, memasarkan busi untuk mobil, motor maupun ban vulkanisir.

B. Jumlah Produksi Ban

Jumlah produk ban yang diproduksi PT. Catur Putraharmonis selama tiga tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1 Hasil Produksi Ban PT. Catur Putraharmonis Jenis Produksi

Tahun 2011

(Unit)

2012 (Unit)

2013 (Unit)

Ban 720 846 879

Sumber: PT. Catur Putraharmonis

53

Berdasarkan dari tabel di atas, maka dapat dijelaskan perkembangan hasil produksi ban PT. Catur Putraharmonis selama tiga tahun terakhir yaitu pada tahun 2011, 2012 dan 2013.

Pada tahun 2011 perusahaan menghasilkan hasil produk ban sebanyak 720 unit. Pada tahun 2012 mengalami peningkatan produksi ban sebanyak 126 unit dengan jumlah produksi ban sebanyak 846 unit. Dan pada tahun 2013 perusahaan memproduksi ban sebanyak 879 unit, ini berarti pada tahun 2013 perusahaan mengalami peningkatan produksi ban sebanyak 33 unit.

C. Biaya Produksi

Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik..

Biaya produksi pada PT. Catur Putraharmonis selama tiga tahun terakhir dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 5.2

Perkembangan Jumlah Biaya Produksi Ban Vulkanisir PT. Catur Putraharmonis

Biaya produksi

Tahun 2011

(Rp)

2012 (Rp)

2013 (Rp) Biaya Bahan Baku 69.068.160 89.176.860 92.655.390 Biaya Tenaga Kerja 30.204.000 46.149.300 63.947.250 Biaya Overhead

Pabrik 17.267.040 22.294.215 23.163.847

Jumlah 116.539.200 157.620.375 179.766.487 Sumber: PT. Catur Putraharmonis

Berdasarkan dari tabel diatas jumlah biaya produksi dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan. Pada tahun 2011 jumlah biaya produksi sebesar Rp 116.539.200. dan pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar Rp 157.620.375. dan pada tahun 2013 juga mengalami peningkatan sebesar Rp 179.766.487.

1. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah bahan yang dapat ditelusuri ke barang atau jasa yang sedang diproduksi. Dalam perusahaan ini bahan baku adalah karet, yang mana perusahaan mengolah karet sendiri sehingga menjadi sebuah produk, dan dalam memperoleh bahan baku dan bahan pembantu, perusahaan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Biaya bahan baku pada PT. Catur Putraharmonis selama tiga tahun terkhir dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 5.3

Perkembangan Jumlah Biaya Bahan Baku PT. Catur Putraharmonis

Biaya Bahan Baku

Tahun 2011

(Rp)

2012 (Rp)

2013 (Rp)

Karet 44.390.160 53.221.860 55.297.890

Karbon hitam 2.268.000 2.538.000 2.637.000

Pelumas 5.040.000 5.076.000 5.274.000

Kawat baja 10.260.000 20.304.000 21.096.000

Benang 3.600.000 4.653.000 4.834.500

Kawat 3.510.000 3.384.000 3.516.000

Jumlah 69.068.160 89.176.860 92.655.390 Sumber : PT.Catur Putraharmonis

Berdasarkan tabel di atas biaya bahan baku pada PT.Catur Putraharmonis selama tiga tahun terakhir. Dimana pada tahun 2011 jumlah biaya bahan baku sebesar Rp 69.068.160. dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp 89.176.860 dan begitu pula pada tahun 2013 sebesar Rp 92.655.390.

2. Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja adalah tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada barang dan jasa yang sedang diproduksi. PT.Catur Putraharmonis biaya tenaga kerja adalah biaya gaji karyawan yang menangani untuk pengolahan karet sehingga karet tersebut menjadi produk jadi. Untuk lebih jelasnya biaya tenaga kerja pada PT.Catur Putraharmonis selama tiga tahun terakhir dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 5.4

Perkembangan Jumlah Biaya Tenaga Kerja PT.Catur Putraharmonis

Biaya Tenaga Kerja

Tahun 2011

(Rp)

2012 (Rp)

2013 (Rp) Biaya Gaji

Karyawan dan upah 30.204.000 46.149.300 63.947.250 Sumber: PT.Catur Putraharmonis

Berdasarkan tabel di atas biaya tenaga kerja pada PT.Catur Putraharmonis pada tahun 2011 sebesar Rp 30.204.000. dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp 46.149.300 dan pada tahun 2013 juga mengalami kenaikan sebesar Rp 63.947.250

3. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi selain dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Pada PT.Catur Putraharmonis jumlah biaya overhead pabrik selama tiga tahun terakhir dapat dilihat di dalam tabel di bawah ini:

Tabel 5.5

Perkembangan Jumlah Biaya Overhead Pabrik PT.Catur Putraharmonis

Biaya Overhead Pabrik

Tahun 2011

(Rp)

2012 (Rp)

2013 (Rp)

25% x Bahan Baku 17.267.040 22.294.215 23.163.847

Sumber: PT.Catur Putraharmonis

Berdasarkan tabel diatas biaya overhead pabrik pada PT.Catur Putraharmonis pada tahun 2011 biaya overhead pabrik sebesar Rp 17.267.040.

dan pada tahun 2012 mengalami peningakatan sebesar Rp 22.294.215 tahun 2013 juga mengalami peningkatan sebesar Rp 23.163.847.

D. Ban Vulkanisir

Ban vulkanisir adalah ban rekondisi atau ban bekas yang sudah setengah gundul atau bahkan sudah gundul sama sekali yang ditambahkan kembang dengan cara melapisi bagian luarnya dengan karet baru sehingga seperti baru kembali.

1. Jumlah produk ban vulkanisir

Ada pun pada PT.Catur Putraharmonis memilki daftar produk cacat selama 3 tahun sebagai berikut:

Tabel 5.6

Perkembangan biaya produksi ban vulkanisir PT.Catur Putraharmonis

Produk 2011 (unit) 2012 (unit) 2013 (unit) Ban vulkanisir Rp 2.185.774 Rp 3.510.000 Rp 3.774.815 Sumber: PT.Catur Putraharmonis

Berdasarkan tabel diatas produk ban vulkanisir pada PT.Catur Putraharmonis pada tahun 2011 produksi ban vulkanisir sebesar 142 unit.

pada tahun 2012 mengalami peningakatan sebesar 126 unit tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 134 unit.

E. Proses Produksi

Tahapan dan proses vulkanisir :

1. Pemeriksaan / inspection awal untuk menentukan apakah badan ban yang telah gundul bias diterima untuk vulkanisir atau ditolak.

2. Buffing / parut membuang sisa-sisa karet telapak lama untuk dipasang karet baru, melepaskan bunga ban yang telah aus dari casing ban.

3. Skiving menyingkirkan benda yang tertanam untuk memastikan permukaan yang bersih dan padat yang sesuai untuk vulkanisir.

4. Knifing menyemprotkan lapisan tipis cairan karet konsentrat pada badan ban yang direparasi.

5. Filling mengisi bidang sesetan dengan karet gom.

6. Building lapisan penempel karet bantalan ditempatkan diantara kembang dan badan ban. Berikutnya lapisan baru berupa kembang yang telah divulkanisir sangat padat dimasukkan ke badan ban.

7. Enveloping pembungkus khusus digunakan untuk membungkus ban dan memastikan badan ban, lem penempel serta kembang yang sudah divulkanisir, ditempelkan menjadi satu dengan sangat baik.

8. Curing vulkanisir yang merupakan istilah yang dikenal luas adalah proses penempelan bahan kembang baru ke badan ban yang telah disiapkan.

Badan yang telah disiapkan dengan lapisan kembang baru yang

ditempatkan, selanjutnya dipindahkan keruang vulkanisir dimana tekanan dan suhu diaplikasikan dengan durasi yang tepat, memvulkanisir lapisan karet bantalan dan merekatkan kembang dengan kencang ke badan ban.

Lama curing dan temperature arus panas tergantung masing-masing sistem.

9. Pemeriksaan akhir semua ban yang telah divulkanisir akan diperiksa secara ketat untuk memastikan bahwa produk yang aman dan atraktif akan didaur ulang kepada pelanggan.

F. Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi dapat diartikan sebagai seluruh biaya yang dikorbankan dalam proses produksi untuk mengelola bahan baku menjadi barang jadi. Berdasarkan hasil penelitian pada PT.Catur Putraharmonis dan dalam penentuan harga pokok produksinya,maka dihitunglah biaya produksinya. Adapun biaya-biaya tersebut meliputi biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik dan dapat dilihat pada gambar untuk tahun 2011 di bawah ini:

Persediaan dalam proses awal Rp. 20.348.500

Biaya bahan baku Rp 69.068.160

Biaya tenaga kerja Rp 30.204.000

Biaya overhead pabrik Rp 17.267.040 Biaya produksi ban vulkanisir Rp. 2. 815.774 +

Total biaya produksi Rp.139.703.474

Persediaan dalam proses akhir (Rp 483.477)

Harga pokok produksi Rp. 139.219.997

Untuk lebih jelasnya harga pokok produksi selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.7

Perkembangan Harga Pokok Produksi PT.Catur Putraharmonis Tahun

Jumlah Produksi

(unit)

Harga Pokok Produksi

(Rp)

Harga Pokok Produksi/unit

(Rp)

2011 720 139.219.997 193.361

2012 846 180.995.398 213.942

2013 879 203.406.325 231.406

Sumber: PT.Catur Putraharmonis

Berdasarkan tabel diatas, jumlah produksi ban dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, dan harga pokok produksi dari tahun ke tahun juga menagalami kenaikan. Dimana pada tahun 2011 jumlah produksi sebanyak 720 dengan harga pokok produksi Rp 193.361/unit. Pada tahun 2012 jumlah produksi sebanyak 846 dengan harga pokok produksi Rp 231.942/unit, Dan pada tahun 2013 jumlah produksi 879 dengan harga pokok produksi Rp 231.406/unit.

G. Analisis perhitungan harga pokok produksi ban vulkanisir terhadap volume penjualan

Untuk melihat analisis perhitungan harga pokok produksi ban vulkanisir terhadap volume penjualan digunakan rumus

Harga Jual = Biaya Total + Margin

Berdasarkan hasil penelitian pada PT. Catur Putraharmonis volume penjualan dapat diketahui dari analisis perhitungan harga pokok produksi pada tiga tahun terakhir ini,

Perusahaan PT. Catur putraharmonis ditetapkan pada tahun 2011 biaya bahan

baku Rp 69.068.160, biaya tenaga kerja Rp 30.204.000 dan biaya overhead pabrik sebesar Rp 17.267.040,. Hasil analisis dari jumlah biaya dalam proses produksi sebanyak Rp 116.539.200 dengan margin (15% x Rp 116.539.200) Rp 17.480.880, jadi menurut analisa harga per unit sebesar Rp 372.278.

Sedangkan pada tahun 2012 biaya bahan baku Rp 92.655.390, biaya tenaga kerja Rp 63.947.250 dan biaya overhead pabrik sebesar Rp 23.163.848.

Hasil analisis dari jumlah biaya dalam proses produksi sebanyak Rp 157.620.375 dengan margin (15% x Rp 157.620.375) Rp 23.643.056, jadi menurut analisa harga per unit sebesar Rp 428.518.

Sedangkan pada tahun 2013 biaya bahan baku Rp 88.353.720, biaya tenaga kerja Rp 46.149.300 dan biaya overhead pabrik sebesar Rp 22.294.216.

Hasil analisis dari jumlah biaya dalam proses produksi sebanyak Rp 179.766.487 dengan margin (15% x Rp 179.766.487) Rp 26.964.973, jadi menurut analisa harga per unit sebesar Rp 470.914.

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam menggambarkan analisis perhitungan harga pokok produksi ban vulkanisir terhadap volume penjualan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perusahaan yang bergerak dalam usaha dagang pada PT. Catur Putraharmonis yang menggunakan analisis harga pokok produksi untuk meningkatkan harga penjualan kompetitif, berdasarkan hasil penelitian penulis yang perlu diperhatikan bagi perusahaan yaitu efisiensi biaya produksi.

2. Sesuai dengan hasil analisis dengan menggunakan metode kuantitatif berdasarkan harga pokok produksi maka dapat diketahui perkembangan penjualan yang diperoleh pada hasil analisis biaya produksi mengalami peningkatan selama tiga tahun terakhir.

B. Saran

1. Adapun saran yang dapat penulis berikan yaitu harusnya perusahaan lebih telaten dalam membuat produk agar volume penjualan yang kompetitif dari tahun ketahun semakin meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

2. Untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih besar, disarankan kepada pihak perusahaan agar tetap memprioritaskan produk yang mampu memberikan kepuasan konsumen. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya pesaing- pesaing baru dengan produk lain yang sejenis, sehingga perusahaan

63

diharuskan untuk tetap mempertahankan kondisi yang ada dan bila mungkin berupaya menghasilkan produk dengan kualitas tinggi.

Dokumen terkait