BAB II TINJAUAN PUSTAKA
B. Metode Pengumpulan Data
Penelitian adalah suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan efektif .Untuk memperoleh data atau informasi sebagai bahan analisis dalam penyusunan skripsi ini, maka data diperoleh melalui:
1. Penelitian lapang (field research), yaitu dengan mengadakan penelitian secara langsung pada PT. Bank Sulselbar cabang makassar dan melakukan wawancara langsung dengan pihak yang berwenang pada bank tersebut.
2. Penelitian pustaka (library research), yaitu mempelajari dan berpedoman pada teori dan buku-buku literature serta bahan kuliah yang berkaitan dengan masalah-masalah yang akan dibahas.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah:
1. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil stadi pustaka, dari perusahaan, dan dari berbagai sumber yang relevan dengan masalah yang akan dibahas.
2. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan berupa angka-angka yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Sedangkan data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari :
1. Data primer, yaitu data di peroleh dari pihak PT. bank Sulselbar Cabang Makassar, melalui wawancara langsung dengan karyawan perusahaan yang berkaitan dengan penelitian ini.
2. Data sekunder, yaitu data yang di peroleh dari pihak lain baik secara lisan maupun tertulis atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian yang di lakukan.
D. Metode Analisis
Adapun metode analisis yang digunakan untuk pengujian dan pembuktian hipotesis adalah analisis rasio likuiditas baik yang digunakan secara umum oleh perusahaan atau bank konvensional maupun yang khusus digunakan oleh Bank Sulselbar cabang makassar.Rasio-rasio tersebut antara lain:
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas terdiri dari :
1. Cash Ratio = x100%
Lancar Hutang
Bank Kas
2. Current Ratio = x100 %
Lancar tang
Hu
Lancar Aktiva
3. Quick Ratio = x100 %
Lancar Hutang
Piutang Bank
Kas
E. Defenisi Operasional Variabel a. Cash Ratio
Yaitu kemampuan untuk membayar hutang/ kewajiban yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek (jika ada) yang dapat segera diuangkan.
b. Current Ratio
Yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar atau dapat dikatakan current ratio ini menunjukkan tingkat keamanan (margin of safety) keredit or jangka pendek.
c. Quick Ratio
Yaitu untuk membayar hutang yang segera harus dibayar/dipenuhi dengan aktiva lancar yang likuid (Quick assats).
BAB IV
GAMBARAN UMUM PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Berdirinya PT. Bank Sulselbar
Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan didirikan di Makassar pada tanggal 13 Januari 1961 dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara sesuai dengan Akta Notaris Raden Kadiman di Jakarta No. 95 tanggal 23 Januari 1961. Kemudian berdasarkan Akta Notaris Raden Kadiman No. 67 tanggal 13 Juli 1961 nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara.
Berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara No. 002 tahun 1964 tanggal 12 Februari 1964, nama Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara dengan modal dasar Rp250.000.000. Dengan pemisahan antara Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan dengan Propinsi Tingkat I Sulawesi Tenggara, maka pada akhirnya Bank berganti nama menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan.
Dengan lahirnya Peraturan Daerah No. 01 tahun 1993 dan penetapan modal dasar menjadi Rp25 milyar, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dengan sebutan Bank BPD Sulsel dan berstatus
Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) diatur dalam Peraturan Daerah No. 13 tahun 2003 tentang Perubahan Status Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dari PD menjadi PT dengan Modal Dasar Rp. 650 milyar. Akta Pendirian PT telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI berdasarkan Surat Keputusan No. C-31541.HT.01.01 tanggal 29 Desember 2004 tentang Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan disingkat Bank Sulsel, dan telah diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia No. 13 tanggal 15 Februari 2005, Tambahan No. 1655/2005.
Kemudian rencana masuknya pemerintah provinsi Sulawesi Barat dalam jajaran pemegang saham terbesar di bank pembangunan daerah ini yang didukung oleh keputusan Para Pemegang Saham (RUPS). Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI serta keputusan Gubernur Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan (PT Bank SulSel)berubah nama menjadi PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat disingkat PT.
Bank SulselBar pada tanggal 26 mei 2011. Sehingga setiap perjanjian atau kontrak baik dengan nasabah maupun mitra usaha tetap berlaku dan dipergunakan sampai dengan batas waktu yang disepakati.
Perubahan status PT. Bank SulSelBar dilakukan melalui pelaksanaan peluncuran logo baru PT. Bank SulSelBar ke publik yang kemudian menandai dimulainya lembaran baru perjalanan Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulaesi Barat yang menampilkan wajah baru
dengan panggilan PT. Bank SulSelBar dengan logo baru yang berupa layar berkembang yang sarat makna dan dinamis dalam mengiringi setiap langkah PT. Bank SulSelBar untuk senantiasa menjadi Bank kebanggaan seluruh masyarakat Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
1. Kemajuan dan Harapan
PT. Bank SulSelbar yang dahulu dikenal dengan Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan atau disingkat dengan BPD SulSel merupakan salah satu perbankan yang beroperasi diwilayah Provinsi Sulawesi Selatan dimana pemegang saham dari Perseroan Terbatas ini adalah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat (setelah pemekaran), dan kabupaten-kabupaten kedua provinsi tersebut. Selama ini kinerja PT. Bank SulSelbar sudah memenuhi harapan dari para pemegang saham. Sehingga bank tersebut merupakan salah satu bank terbaik Sulawesi Selatan bahkan pada tingkat nasional.
PT. Bank SulSelbar selalu diidentikkan dengan bank milik pegawai ne geri karena gaji pegawai dan pensiun dibayarkan melalui PT.
Bank SulSelbar. Sehingga pada awal dan pertengahan bulan PT. Bank SulSelbar selalu dipenuhi dengan pegawai negeri dan pensiunan. Selain itu, kontraktor yang mempunyai proyek pemerintah biasanya memperoleh bayaran atas pekerjaannya melalui PT. Bank SulSelbar. Sehingga hal ini semua perlu diubah guna memperoleh corporate image yang baru selain yang lama serta tetap dipertahankan.
Seiring dengan perubahan bentuk usaha dari perusahaan daerah menjadi perseroan terbatas yang tunduk pada undang-undang perseroan UU No. 1 tahun 1995 dan hal ini dilanjutkan pula dengan mengubah corporate image tersebut serta diharapkan di masa yang akan datang bukan hanya
pegawai negeri, pensiunan, dan para kontraktor yang mengenal PT. Bank SulSelbar. Akan tetapi semua golongan masyarakat hingga pelaku bisnis yang beroperasi di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. guna mencapai semua harapan tersebut PT. Bank SulSelbar harus giat mempromosikan keunggulan PT. Bank SulSelbar dan mencari nasabah sebanyak-banyaknya.
2. Kegiatan Usaha
Sebagai salah satu alat kelengkapan otonomi daerah di bidang keuangan atau perbankan, PT. Bank SulSelbar menjalankan usahanya sebagai bank umum dengan melakukan kegiatan usaha sebagai berikut:
a. Menghimpun dana yang berasal dari simpanan masyarakat dan pemda dalam bentuk:
1) Giro 2) Tabungan
3) Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah) 4) Tapemda (Tabungan Pembangunan Daerah) 5) Tabunganku
6) Tapemda sayang petani
b. Menyalurkan kredit kepada masyarakat dalam bentuk:
2) Kredit Modal Kerja (KMK) 3) Kredit Umum Lainnya (KUL) 4) Kredit Usaha Mandiri (KUM) 5) Kredit Kontruksi
6) Kredit pegawai, pensiun, kendaraan dan perbaikan rumah c. Memberikan pelayanan jasa-jasa perbankan antara lain:
1) Kiriman uang dalam bentuk transfer, kliring, ataupun RTGS 2) Inkaso
3) Jaminan bank
4) Pembayaran rekening telepon, PAM, listrik, pajak dan lain-lain 5) Pembayaran gaji atau pensiun
6) Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH)
7) SMS banking
d. Memegang fungsi sebagai pemegang kas daerah e. Cabang-cabang
1) Klasifikasi kantor cabang terdiri dari kantor cabang utama, kantor cabang, kantor cabang pembantu, dan kantor cabang syariah merupakan unsure pelaksana kegiatan operasional cabang.
2) Pemimpin cabang utama dan pemimpin cabang bertanggung jawab pada direksi,
3) Memperluas jaringan operasional kantor cabang PT. Bank SulSelbar, dimungkinkan untuk membuka kantor kas dan atau
kegiatan pelayanan kas terhadap nasabah bank antara lain payment point, kas keliling atau kas mobil serta kegiatan kas yang dilakukan secara elektronik seperti Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Tabel 4.1
Unit Operasional PT. Bank SulSelbar
NO KANTOR JUMLAH
1 kantor pusat 1
2 cabang utama 3
3 Cabang 25
4 cabang pembantu 3
5 cabang syariah 3
6 kantor kas 34
7 Paiment Point 3
8 ATM 35
Total 107
Sumber: data sekunder PT. Bank SulSelbar
B. Visi, Misi dan Motto 1. Visi
Menjadi Bank yang terbaik di Kawasan Indonesia Timur dengan dukungan manajemen dan sumber daya manusia yang profesional serta memberikan nilai tambah kepada Pemda dan masyarakat.
2. Misi
a. Penggerak dan pendorong laju pembangunan ekonomi daerah
b. Pemegang Kas Daerah dan atau melaksanakan penyimpanan uang daerah.
c. Salah satu sumber pendapatan asli daerah`
3. Motto
Dalam rangka mengantisipasi perkembangan dunia perbankan saat ini dan akan datang serta persaingan global, PT. Bank SulSelbar memiliki motto “MAJU BERSAMA MENUJU SUKSES”. Artinya: PT. Bank SulSelbar memiliki tekad untuk secara terus menerus meningkatkan kinerja dan memilki kemampuan dalam melaksanakan tugas yang diamanatkan stakeholder dengan penuh rasa tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi dalam upaya mencapai keberhasilan secara bersama-sama.
C. Makna Logo
Gambar 1: Logo Perusahaan
1. Makna Logo Secara Keseluruhan
a. Perahu atau sompe diartikan sebagai bepergian mencari rejeki (bergerak luas mencari keuntungan), diangkat sebagai salah satu unsure budaya Sulawesi Selatan yang begitu kuat, kokoh, tapi stabil dalam
kedinamisannya dalam bercitra modern, membuka segala peluang menuju kemajuan dan kemakmuran bagi daerahnya.
b. Tampil berkesan lembaga keuangan yang berfungsi sebagai wujud manajemen yang bersih dibawah kepemimpinan yang handal, mengerti perjalanan PT. Bank Sulselbar, dan berpijak pada nilai budaya Sulawesi Selatan dalam mengembangkan daerahnya, PT. Bank Sulselbar dengan semangat Good Corporate Governance senantiasa dinamis mengembangkan visi dan misinya demi terwujudnya gerak perekonomian.
c. PT. Bank Sulselbar tampil penuh keyakinan dan rasa bangga terus bergerak membangun perekonomian Indonesia dan rasa bangga membawa nama wilayah Sulawesi Selatan serta bangga membangun wilayah Sulawesi Selatan.
2. Makna Warna
a. Biru :: corporate, mature, elegant, stabil, konstant, kokoh, handal, pengalaman, dapat diandalkan, wakil dari air dan langit (harapan).
b. Hijau : kemakmuran, kesuburan, kesejahteraan, penyegaran, alam, simbol dari kehidupan.
D. Struktur Organisasi
PT. BANK SULSELBAR CABANG MAKASSAR
PEMIMPIN CABANG
PINSIE PEMASARAN PINSIE UMUM PINSIE AKT. & PELAP
ACCOUNT OFFICER
ACCOUNT OFFICER
ADMIN PEMBIAYAAN
STAF PEMASARAN
SECURITY
DRIVER
OFFICE BOY / GIRL
BACK OFFICE/TELLER PB
KLIRING/ ATM
TELLER TUNAI
CUSTOMER SERVICE
GADAI EMAS
E. Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab a. Pimpinan Cabang
1. Bertanggung jawab terhadap pencapaian seluruh target cabang yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
2. Bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas operasional cabang, dengan melakukan supervisi terhadap setiap unit/seksi di cabang demi pencapaian target pemasaran dan operasional sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.
3. Bertanggung jawab terhadap penyaluran pembiayaan yang disalurkan melalui cabang juga melakukan monitoring dan pengawasan agar tetap comply-with dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
4. Bertanggung jawab terhadap peningkatan kualitas SDM.
5. Bertanggung jawab atas kondisi cabang agar tetap kondusif.
6. Bertanggungjawab atas monitoring dan pembinaan terhadap nasabah pembiayaan.
b. Kasie Umum dan Personalia
1. Memonitoring pegawai, membuat daftar gaji, membuat daftar uang makan, membuat surat-surat keluar, mengangenda surat masuk.
2. Menjaga barang inventaris kantor dan membuat daftar penyusutan ATI (Aktiva Tetap dan Inventaris).
3. Melaksanakan taksasi jaminan juga melaksanakan penagihan.
4. Memonitoring kebutuhan ATC (Alat Tulis dan Cetak).
5. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target-
c. Pemimpin Seksi Akuntansi dan Pelaporan 1. Memonitoring mutasi pada neraca dan laba rugi.
2. Melakukan review transaksi teller dan berkoordinasi dengan teller.
3. Memonitoring angsuran bulanan nasabah.
4. Melakukan edukasi dan sosialisasi perbankan syariah.
5. Melakukan pemeriksaan data-data untuk pencarian pembiayaan dan penanggung jawab VBS (Virtual Banking System) secara langsung.
6. Melakukan konsolidasi RAK ataupun Giro antar Bank dengan divisi UUS (Unit Usaha Syariah)
7. Melakukan koordinasi dengan kasie umum, kasie pemasaran perihal putusan pembiayaan.
8. Menjaga stabilitas cabang yaitu menjaga keharmonisan kinerja secara internal dan secara eksternal.
9. Menyampaikan laporan bulanan cabang ke kantor pusat ataupun ke Bank Indonesia juga anggota komite kantor cabang.
10. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target- target operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang, kasie akuntansi dan pelaporan, SA supervisor , head teller, penanggung jawab kunci brankas.
d. Teller
1. Melakukan transaksi tunai dan non tunai, membuat laporan kas, memonitoring posisi saldo kas untuk fungsi kontrol maka ditugaskan untuk melakukan transaksi Back Office.
2. Melayani nasabah yang akan membuka rekening,.
3. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target- target operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang.
4. Penanggung jawab kunci kombinasi lemari brankas.
e. Customer service (CS).
1. Bertanggung jawab atas pelayanan kepada seluruh nasabah secara prima juga menjelaskan berbagai produk simpanan/pembiayaan kepada nasabah secara efisien dan efektif namun tetap menjaga kerahasiaan bank.
2. Memonitoring pembukaan rekening simpanan secara reguler,.
3. Melakukan koordinasi dengan kasie keuangan dan teller perihal aktivasi rekening simpanan.
4. Menjaga keharmonisan kerja dengan seluruh bagian.
5. Mengupdate pengetahuan mengenai produk perbankan syariah, menguasai materi KYC (Know Your Customer) pada saat melakukan aktivasi pembukaan rekening simpanan.
6. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target- target operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang.
7. Petugas taksasi jaminan pembiayaan.
8. Memonitoring penggunaan materai.
f. Penanggung jawab VBS dan Teller Pemindah Bukuan /Back Office 1. Bertanggung jawab atas : transaksi non tunai/Back Office, monitoring dan
pemeliharaan ATI (Alat Tulis dan Inventaris), jaringan VBS (Virtual Banking System) dan pemeliharaan komputer termasuk up date anti virus.
2. Bertanggung jawab atas pembuatan dan pengiriman laporan : LBUS (Laporan Bank Umum Syariah), SID (Sistem Informasi Debitur), mingguan, pajak-pajak termasuk mengadministrasikan file pajak, petugas transaksi jaminan.
3. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target pendanaan, tugas tambahan yang diberikan oleh atasan langsung.
g. Administrasi Pembiayaan
1. Bertanggung jawab atas supporting pembiayaan : administrasi pembiayaan/pencairan pembiayaan, dokumentasi pembiayaan (legal file dan file pembiayaan), asuransi pembiayaan.
2. Bertanggung jawab atas pembuatan dan pengiriman laporan : SID (Sistem Informasi Debitur), LBUS (Laporan Bank Umum Syariah), mingguan.
3. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target pendanaan, tugas tambahan yang diberikan oleh atasan langsung.
h. Kasie Pemasaran
1. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target unit sebesar Rp. 38.100 milyar untuk DP3 dan Rp. 33.25 milyar untuk pembiayaan. Laba Rp. 1 M dan target-target operasional lainnya yang telah ditetapkan, memonitoring
2. Bertanggung jawab memantau dan melaporkan pelaksanaan pembiayaan (monitoring).
3. Bertanggung jawab dalam memastikan perikatan hukum (akad, hak tanggungan dan FEO) secara sempurna dan memastikan kesempurnaan penutupan asuransi terhadap debitur, sosialisasi nasabah funding, sosialisasi nasabah lending, monitoring target agar tepat waktu, mengontrol kerja dan tugas AO.
4. Melakukan penagihan ke nasabah juga menjaga hubungan baik antara Bank Sul-Sel Syariah dan nasabah maupun anggota komite.
i. Account officer
1. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target- target operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang.
2. Menerima berkas permohonan pembiayaan, melakukan sosialitas terhadap permohonan yang masuk, membuat usulan pembiayaan yang dinilai layak untuk diberikan fasilitas pembiayaan,.
3. Membina dan mengawasi seluruh account pembiayaan yang telah disalurkan.
4. Membantu kasie pemasaran dalam pencapaian target funding,
5. Bertanggung jawab dalam proses pemberian pembiayaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam dan pedoman produk pembiayaan Bank Sul-Selbar.
j. Staf Pemasaran
1. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target- target operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang.
2. Melakukan pencairan nasabah pembiayaan dan melakukan pelunasan cepat pada VBS (Virtual Bank System ).
3. Bertanggungjawab terhadap penyimpanan file pembiayaan dan dokumentasi taksasi jaminan, menerima berkas permohonan pembiayaan, melakukan sosialitas terhadap permohonan yang masuk.
4. Membuat usulan pembiayaan yang dinilai layak untuk diberikan fasilitas pembiayaan.
5. Membina dan mengawasi seluruh account pembiayaan yang telah disalurkan.
6. Membantu kasie pemasaran dalam pencapaian target funding.
7. Bertanggung jawab dalam proses pemberian pembiayaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam dan pedoman produk pembiayaan Bank Sul-Selbar.
a. Pemimpin Grup Pemasaran :
1) Menetapkan target market dan mencari calon debitur yang layak/feasible untuk dibiayai serta memasarkan produk-produk perkreditan kepada (calon) debitur dan melakukan trade checking.
2) Membina hubungan/relationship dengan debitur, dan mengumpulkan dan memastikan validitas dokumen dan kelengkapan data serta bertanggung jawab memverifikasi sesuai prosedur yang ditetapkan.
3) Melakukan kunjungan ke nasabah (on the spot) sebagai bagian dari pemantauan kredit, dan mengikutsertakan Grup Pengendalian Risiko Kredit (apabila dipandang perlu).
4) Menyusun analisa kredit atas dasar data yang diterima dari (calon) debitur.
5) Melakukan scoring / rating system terhadap (calon) debitur untuk menilai risiko nasabah yang dilaksanakan secara periodik minimal 1 (satu) kali dalam setahun untuk laporan keuangan audited.
6) Melakukan pengecekan ketentuan terkait dengan proposal kredit yang diajukan.
7) Melaksanakan monitoring rekening dan aktivitas usaha debitur dan mengambil langkah pencegahan atas penurunan kinerja/aktivitas usaha debitur.
8) Melakukan monitoring atas pemenuhan kewajiban dan persyaratan kredit debitur.
9) Melakukan monitoring, penilaian dan penetapan kolektibilitas kredit.
10) Memelihara kolektibilitas kredit bersama dengan Credit Risk Management Unit.
11) Melakukan pemutusan kredit dalam Komite Kredit sesuai limit kewenangannya.
b. Departemen Kredit
1) Melakukan penelitian dan pengkajian kebutuhan konsumen serta mengelola pengembangan terhadap produk-produk Kredit Bank.
2) Melakukan penilaian atas produktivitas dari produk-produk Kredit yang ada.
3) Berdasarkan kajian memberikan masukan terhadap target market serta mengusulkan kebijakan ekspansi Kredit golongan risiko kredit serta alokasinya.
4) Melakukan update terhadap rating system & scoring system untuk penilaian risiko kredit.
5) Mengusulkan penetapan besarnya wewenang memutuskan Kredit dari para Pemimpin Cabang.
6) Memproses permohonan kredit yang diajukan Kantor Cabang karena jumlah kewenangan memutusnya berada diatas kewenangan Pemimpin Cabang / Carpem atau karena diperlukan Exception.
7) Melakukan monitoring, penilaian dan penetapan kolektibilitas kredit.
8) Melakukan pemutusan kredit dalam komite kredit sesuai limit kewenangan yang dimiliki.
9) Memantau ketersediaan / kecukupan serta kemampuan tenaga Analis Kredit di Kantor-Kantor Cabang dan berperan aktif didalam pengembangannya.
10) Menyelesaikan / menindak lanjuti temuan hasil audit pada Grup Kredit.
11) Berpartisipasi aktif dalam penyusunan Corporate & Businerss Plan, Kebijakan Umum Direksi (KUD) dan RKAT Bank Sulsel.
12) Berpartisipasi aktif dalam penyusunan RKAT Grup Pemasaran.
13) Berpartisipasi aktif selaku Anggota dalam SSG ALCO.
14) Counterpart dari Satuan Kebijakan Kepatuhan didalam pengelolaan Buku Pedoman Perkreditan.
15) Memantau ketersediaan / kecukupan serta kemampuan tenaga pengelola kredit di Kantor-Kantor Cabang dan berperan aktif didalam pengembangannya.
16) Membantu / bekerjasama dengan Satuan Manajemen Risiko didalam melaksanakan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko dibidang perkreditan.
17) Pembuatan Laporan-Laporan Intern maupun Esktern yang terkait dengan fungsi pokok Departemen Kredit.
18) Penandatanganan surat / dokumen / laporan yang berkaitan dengan fungsi pokok Departemen Kredit, sesuai kewenangan yang ada.
19) Pengelolaan dan pengamanan file / arsip Departemen Kredit.
20) Menjaga tata tertib dan disiplin pegawai bawahannya.
21) Melakukan pembinaan dalam rangka peningkatan mutu serta kemampuan pegawai bawahannya.
22) Memberikan penilaian atas prestasi kerja dan potensi pegawai bawahannya.
23) Bertindak selaku penggerak dan berpartisipasi aktif dalam pertemuan peningkatan dan pengamalan Budaya Kerja dilingkungan Departemen Kredit dan Group Pemasaran.
24) Mengelola hubungan baik dan kerjasama dengan Unit Kerja lain dan Instansi lain yang terkait dengan pelaksanaan fungsi pokok Departemen Kredit.
c. Departemen kredit khusus
1) Mengambil langkah-langkah pembinaan dan penyelamatan serta penyelesaian terhadap kredit-kredit bermasalah.
2) Mencari bentuk penyelesaian kredit bermasalah, termasuk melakukan klasifikasi atau pengelompokan debitur-debitur bermasalah sesuai ketentuan restrukturisasi yang berlaku.
3) Melakukan restrukturisasi dan memastikan bahwa langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses restrukturisasi kredit telah memenuhi aturan pelaksanaan yang ditetapkan dan berlaku pada Bank Sulsel.
4) Membentuk Tim & melakukan penagihan kepada debitur atau penyelesaian kewajiban debitur melalui penjualan agunan sesuai ketentuan yang berlaku
5) Melakukan pengelolaan dan upaya penyelesaian kewajiban debitur atas kredit-kredit yang telah dihapus buku.
6) Melakukan pemutusan restrukturisasi kredit dalam suatu komite restrukturisasi kredit.
7) Melakukan monitoring, penilaian dan penetapan kolektibilitas kredit.
8) Membuat laporan-laporan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi pokok Departemen Kredit Khusus.
9) Menyelesaikan / menindak lanjuti Hasil Temuan Audit pada Departemen Kredit Khusus.
10) Berpartisipasi aktif dalam penyusunan Corporate & Business Plan, Kebijakan Umum Direksi (KUD) dan RKAT Bank Sulsel.
11) Berpatisipasi aktif dalam penyusunan RKAT Group Pemasaran.
12) Berpartisipasi aktif selaku Anggota dalam SSG ALCO.
13) Counterpart dari Satuan Kebijakan Kepatuhan didalam pengelolaan Buku Pedoman Perkreditan.
14) Membantu / bekerjasama dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko didalam melaksanakan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko di bidang perkreditan.
15) Pembuatan Laporan-Laporan Intern maupun Esktern yang terkait dengan fungsi pokok Depertemen Kredit Khusus.
16) Penandatanganan surat / dokumen / laporan yang berkaitan dengan fugnsi pokok Departemen Kredit Khusus, sesuai kewenangan yang ada.
17) Pengelolaan dan pengamanan file / arsip Depertemen Kredit Khusus.
18) Menjaga tata tertib dan disiplin pegawai bawahannya.
19) Melakukan pembinaan dalam rangka peningkatan mutu serta kemampuan pegawai bawahannya.
20) Memberikan penilaian atas prestasi kerja dan potensi pegawai bawahannya.
21) Bertindak selaku penggerak dan berpartisipasi aktif dalam pertemuan peningkatan dan pengamalan Budaya Kerja dilingkungan Depertemen Kredit Khusus dan Group Pemasaran.
22) Mengelola hubungan baik dan kerjasama dengan Unit Kerja lain dan Instansi lain yang terkait dengan pelaksanaan fungsi pokok Depertemen Kredit Khusus.
d. Departemen Supervisi
1) Membina dan melakukan pengawasan atas perkembangan operasi debitur sejak tahap implementasi sampai tahap komersil.
2) Menyajikan laporan kembali (Reappraisals).