PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bagi bank, nasabah adalah raja yang harus dilayani dengan baik dan dihormati. Bank tidak boleh berasumsi bahwa nasabahlah yang dibutuhkan, namun sebaliknya banklah yang membutuhkan nasabah. 67 tanggal 13 Juli 1961, nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Selatan diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Selatan. 01 Tahun 1993 dan ditetapkan modal dasar sebesar Rp 25 miliar, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan bernama Bank BPD Sulsel dan berstatus.
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta keputusan Gubernur Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan (PT Bank SulSel) yang berubah nama menjadi PT. Bank SulSelBar kepada masyarakat, yang kemudian menandai dimulainya babak baru perjalanan Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulaesi Barat yang menghadirkan wajah baru. Catatan: Current Ratio pada tahun 2006 sebesar 147% yang berarti setiap utang lancar sebesar Rp 1.000 dijamin dengan aktiva sebesar Rp 1.470.
Rasio kas pada tahun 2006 sebesar 26% yang berarti setiap utang lancar sebesar Rp 1.000 dijamin dengan uang tunai dan surat berharga sebesar Rp 260. Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan posisi keuangan PT Bank Sulselbar Cabang Makassar tahun 2006-2008 adalah sebagai berikut.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
- Jenis-Jenis Bank
- Penentuan Rasio keuangan
- Kerangka Pikir
- Hipotesis
- Tempat dan Waktu Penelitian
- Metode Pengumpulan Data
- Jenis Sumber Data
- Metode Analisis
- Definisi Operasional
7 Tahun 1992, dimana undang-undang tersebut menyatakan bahwa lembaga keuangan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Bank Pembangunan, yaitu bank yang dalam upaya penghimpunan dananya terutama menerima simpanan, baik dalam bentuk simpanan dan/atau menerbitkan surat berharga jangka menengah dan panjang. Dari kedua pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa rasio merupakan suatu alat yang digunakan analisis keuangan untuk menjelaskan hubungan antar item tertentu dalam laporan keuangan suatu perusahaan.
Perbandingan rasio saat ini (current ratio) dengan angka-angka penting di masa lalu (historical ratio) atau dengan angka-angka penting yang diperkirakan di masa depan dari perusahaan yang sama. Perbandingan rasio suatu perusahaan (company Ratio) dengan rasio perusahaan lain yang sejenis (Industry Ratio/Standar Ratio/Average Ratio) dalam waktu yang sama. Urutkan rasio-rasio tersebut dari yang tertinggi hingga terendah dan hilangkan rasio-rasio yang ekstrim (terlalu tinggi dan terlalu rendah).
Hal ini dikarenakan rasio keuangan dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan analitis, namun rasio dapat digolongkan menjadi dua kelompok utama. Rasio neraca merupakan rasio yang disusun dari data-data yang berasal dari neraca, misalnya rasio likuiditas, rasio lancar, dan lain sebagainya. Rasio laporan laba rugi (income statement ratios) merupakan rasio yang disusun dari data-data yang berasal dari laporan laba rugi, misalnya net profit margin, ROI, dan sebagainya.
Laporan silang adalah laporan yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan data lain yang berasal dari laporan laba rugi, misalnya perputaran persediaan, dll. Pengelompokan laporan keuangan berdasarkan sumbernya tidak begitu penting untuk dianalisis, karena yang penting bukanlah dari mana data tersebut diperoleh, melainkan apa makna dan kesimpulan yang dapat diperoleh dari laporan keuangan tersebut. Tujuan dari setiap analisis pada umumnya adalah untuk mengetahui tingkat likuiditas, profitabilitas/profitabilitas dan solvabilitas perusahaan yang bersangkutan.
Oleh karena itu, rasio keuangan pada prinsipnya juga dapat dikelompokkan menjadi rasio likuiditas dan profitabilitas. Melakukan interpretasi atau analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan akan sangat berguna bagi analis untuk memahami kondisi keuangan dan perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Selain manajemen, kreditor juga mempunyai kepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan yang sedang atau akan menjadi debitur atau pelanggan.
Sebenarnya jenis rasio keuangan ada banyak sekali, namun pada pembahasan kali ini penulis hanya menyajikan beberapa laporan saja yang dirasa sangat mendukung tulisan ini.Walaupun banyak sekali rasio keuangan yang bisa dihitung dengan menggunakan data keuangan yang ada, namun sebenarnya rasio-rasio tersebut adalah yang diperlukan untuk mengetahui kondisi keuangan dan pencapaian perusahaan relatif sedikit.Menghitung rasio keuangan yang tidak diperlukan hanya akan menambah kerumitan dan kebingungan. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari perusahaan berupa angka-angka yang diperlukan dalam penelitian ini.
GAMBARAN UMUM PENELITIAN
MAKNA LOGO
Perahu atau sompe diartikan sebagai perjalanan mencari rejeki (migrasi besar-besaran untuk mencari keuntungan), dinamakan sebagai salah satu unsur kebudayaan Sulawesi Selatan yang sangat kuat, kokoh, namun stabil secara internal. Bank Sulselbar tampak penuh percaya diri dan bangga untuk terus melanjutkan pembangunan perekonomian Indonesia dan bangga membawa nama daerah Sulsel serta bangga membangun wilayah Sulsel.
STRUKTUR ORGANISASI
TUGAS,FUNGSI, DAN TANGGUNG JAWAB
Catatan: Rasio kas pada tahun 2006 adalah 26% yang berarti setiap utang lancar sebesar Rp 1.000 dijamin dengan uang tunai dan surat berharga sebesar Rp 260. Catatan: Rasio uang pada tahun 2007 adalah 28%, yang berarti utang lancar sebesar Rp 1.000 dijamin. dengan uang tunai dan kertas senilai Rp 280. Catatan: Rasio kas pada tahun 2008 adalah 35% yang berarti setiap hutang lancar sebesar Rp 1000 dijamin dengan uang tunai dan surat berharga sebesar Rp 350.
Catatan: Rasio lancar pada tahun 2007 adalah 178% yang berarti setiap utang lancar sebesar Rp 1.000 dijamin dengan aset tunai sebesar Rp 1.780. Rp 2060 Catatan: Rasio cepat pada tahun 2006 adalah 71% yang berarti setiap utang lancar sebesar Rp 1.000 dijamin dengan aktiva lancar setelah dikurangi persediaan sebesar Rp 710.
Catatan: Quick Ratio pada tahun 2007 sebesar 85% yang berarti setiap utang lancar sebesar Rp 1.000 dijamin dengan aktiva lancar setelah dikurangi persediaan sebesar Rp 850. Catatan: Quick Ratio pada tahun 2008 adalah 95% yang berarti setiap utang lancar sebesar Rp 1.000 dijamin dengan aktiva lancar dikurangi persediaan sebesar Rp 950. Rasio kas pada tahun 2007 sebesar 28% yang berarti setiap utang operasional sebesar Rp 1.000 dijamin dengan uang tunai dan surat berharga sebesar Rp 280.
Rasio kas pada tahun 2008 sebesar 35% yang berarti setiap utang lancar sebesar Rp 1.000 dijamin dengan uang tunai dan surat berharga sebesar Rp 350. Dari pembahasan rasio kas di atas terlihat bahwa dari tahun 2006-2008 terjadi peningkatan kas dan ' penurunan jumlah utang lancar. Rasio lancar pada tahun 2007 sebesar 178% yang berarti setiap utang lancar sebesar Rp 1.000 dijamin dengan aset tunai sebesar Rp 1.780.
Quick Ratio pada tahun 2006 sebesar 71% yang berarti setiap utang lancar sebesar Rp1.000 dijamin dengan aktiva lancar setelah dikurangi persediaan sebesar Rp710. aset setelah dikurangi persediaan Rp 850. Rasio cepat pada tahun 2008 adalah 95% yang berarti setiap utang lancar sebesar Rp1.000 dijamin dengan aktiva lancar setelah dikurangi persediaan sebesar Rp950.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Dari pembahasan diatas maka Quick Ratio pada tahun 2006-2008 mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang dengan aktiva lancar dalam bentuk kas.
KESIMPULAN DAN SARAN
SARAN
KETERBATASAN PENELITIAN