• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODELOGI PENELITIAN

Dalam dokumen PADA PT SMARTFREN TELECOM TBK (Halaman 44-49)

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di PT. Smartfren Telecom Tbk melalui situs-situs perusahaan resmi. Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2018.

3.2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Pustaka (Library Research), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan kunjungan kepustakaan untuk mendapatkan bahan-bahan teori yang diambil dari buku-buku literatur, karangan ilmiah dan pendapat para ahli yang ada kaitannya dengan masalah perhitungan dan pelaporan pajak penghasilan badan menurut Undang – Undang perpajakan No. 36 tahun 2008.

2. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu bentuk penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi atau keterangan, dengan cara:

a. Observasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung dalam proses kegiatan pengolahan data yang dapat menunjang pembahasan.

b. Interview yaitu penelitian yang dilakukan dengan jalan mengadakan wawancara secara langsung dengan pimpinan perusahaan, kepala bagian pembukuan dan sejumlah personil yang berhubungan dengan penulisan ini.

c. Dokumentasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan dokumen - dokumen perusahaan yang dianggap perlu dalam penelitian ini

3.3. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data

a. Data Kualitatif yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk informasi baik lisan maupun tulisan dengan penjelasan mengenai pembahasan.

b. Data Kuantitatif yaitu data dalam bentuk angka-angka seperti meliputi neraca dan laporan laba rugi PT Smartfren Telecom Tbk yang diperoleh langsung dari perusahaan.

2. Sumber Data

a. Data primer adalah data yang diperoleh melalui obsevasi langsung dan mengadakan wawancara secara langsung dengan pimpinan perusahaan maupun karyawan untuk mendapatkan data-data yang relevan.

b. Data sekunder adalah merupakan data yang tidak langsung yang diperoleh dari dokumen-dokumen. Dalam hal ini bersumber dari penelitian yang meliputi buku-buku bacaan yang berkaitan dengan judul penelitian dan data-data yang terkumpul.

3.4. Metode Analisis

Adapun metode analisis dalam penelitian ini :

1. Analisis kuantitatif deskriptif, yaitu metode yang menjelaskan tentang hasil penelitian berupa data-data laporan keuangan yang berhubungan terhadap kinerja perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan secara sistem sistematis, aktual dan akurat mengenai karakteristik suatu perusahaan.

2. Analisis Kuantitatif, yaitu metode yang bertujuan mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.

Untuk menjawab rumusan masalah pertama, maka digunakan metode time series yaitu sebagai dasar pembandingkan laporan keuangan tiga tahun terakhir dengan menggunakan rasio keuangan akan diterapkan menunjukkan kondisi yang menguntungkan atau merugikan perusahaan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimiliki.

Current Ratio, dengan formula perhitungan sebagai berikut:

b. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh hutang-hutangnya dengan seluruh aktiva yang dimiliki.

, dengan formula perhitungan sebagai berikut:

c. Rasio Profitabilitas

Rasio Profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, aktiva maupun laba dan modal sendiri.

, dengan formula perhitungan sebagai berikut:

3.5. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Laporan keuangan catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.

2. Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antara bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

3. kinerja keuangan adalah prestasi yang telah dicapai oleh perusahaan dibidang keuangan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan perusahaan.

4. Rasio keuangan merupakan alat yang dinyatakan dalam arithmaticalterm yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data finansial.

5. Rasio likuiditas menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendeknya atau hutang-hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva yang dimiliki.

6. Rasio solvabilitas menujukkan tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh hutang-hutang dengan seluruh aktiva yang dimiliki.

7. Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, aktiva maupun laba dan modal sendiri

8. Aktiva Lancar aktiva yang dapat dijadikan uang dalam waktu yang singkat dalam kurun waktu kurang dari satu tahun yang terdiri dari kas, rekening giro, piutang usaha, persediaan, wesel dan lain sebagainya.

9. Hutang Lancar hutang yang harus dibayar dalam periode atau jangka waktu satu tahun.

10. Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk di olah dalam proses produksi atau di jual dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk di gunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.

11. Total Asset adalah segala kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan, yang dimaksud dengan kekayaan ini adalah sumber daya yang dapat berupa benda atau hak yang dikuasai dan yang sebelumnya diperoleh oleh perusahaan melalui transaksi atau kejadian/kegiatan masa lalu.

12. Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana - rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasa n kebutuhan dan keinginan pembeli guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. Smartfren Telecom Tbk sebelumnya adalah PT Mobile-8 Telecom Tbk.

Didirikan berdasarkan akta No 11 tanggal 12 Desember 2002. Akta pendirian tersebut telah di sahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya No.C-24156.H.T.01.01.TH.2002, yang dimuat dalam tambahan No.1772, Berita Negara Republik Indonesia No.18 tanggal 13 Maret 2003.

Berdasarkan akta No. 90 tanggal 28 Maret 2011. Perusahaan telah melakukan perubahan nama perusahaan menjadi PT Smartfren Telecom Tbk. Perubahan ini telah di sahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. AHU-16947.AH.01.02. Tahun 2011 tanggal 4 April 2011 dan pelaporan perubahan data Perseroan telah diterima dan disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat Keputusannya No.AHU-AH.01.10-10987 tanggal 12 April 2011.

PT Smartfren Telekom Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Telekomunikasi yang telah melakukan langkah-langkah strategis dalam berbagai hal diantaranya adalah :

1. Melakukan peningkatan kapasitas dan cakupan jaringan agar kualitas pelayanan dapat terus terjaga seiring dengan peningkatan jumlah pelanggan.

2. Secara terus menerus memperkuat citra dan merk perusahaan yaitu

“Smartfren” dengan melakukan promosi yang tepat sasaran.

3. Memperluas jaringan penjualan dan distribusi atas produk-produk perusahaan dengan pembukaan galeri baru, mengembangkan armada penjualan serta memperbanyak jumlah distributor dan outlet setiap area yang terjangkau oleh Jaringan Telekomunikasi Perusahaan.

4. Efisiensi pada biaya operasional

Sesuai dengan ketentuan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan perusahaan adalah melakukan kegiatan usaha dalam bidang Telekomunikasi, yang seluruhnya telah diselenggarakan oleh perusahaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha adalah :

1. Menawarkan jasa telekomunikasi didalam Wilayah Republik Indonesia 2. Menyediakan berbagai produk multimedia dan jasa terkait lainnya, tetapi

tidak terbatas pada penjualan secara langsung maupun tidak langsung 3. Membangun, menyewakan dan memiliki jaringan telekomunikasi tanpa

kabel diferekuensi 800 MHz yang secara ekslusif berbasis teknologi 4. Memperdagangkan barang-barang, perangkat-perangkat dan produk-

produk telekomunikasi termasuk pada impor atas barang-barang, perangkat-perangkat atau produk-produk telekomunikasi lainnya

5. Mendistribusikan dan menjual barang-barang, perangkat-perangkat atau produk-produk telekomunikasi lainnya

6. Menyediakan layanan purnajual atas barang-barang , perangkat-perangkat dan produk-produk telekomunikasi

7. Menawarkan jasa penyimpanan uang elektronik (e-money) baik dengan media kartu pra-bayar maupun pascabayar.

Perusahaan memiliki nilai-nilai yang dianut dan dipegang teguh dalam menjalankan usahanya yaitu sebagai berikut :

1. Integritas

Menempatkan perkataan atau ucapan kepada suatu tindakan nyata sehingga dapat dipercaya orang lain.

2. Sikap Positif

Menunjukkan dorongan sikap positif untuk menuju terciptanya lingkungan kerja kondusif dan saling menghargai.

3. Komitmen

Melakukan pekerjaan secara sungguh-sungguh drngan hati untuk menciptakan hasilterbaik.

4. Kesetiaan

Menumbuhkan semangat pengertian dan menerapkan nilai utama perusahaan sebagai bagian dari keluarga besar Unit Usaha Sinarmas.

5. Inovatif

Mengutarakan ide atau penciptaan produk, alat, sistem baru yang dapat meningkatkan produktifitas dan pertumbuhan perusahaan.

6. Perbaikan Terus Menerus

Senantiasa meningkatkan kemampuan diri, unit kerja dan organisasiuntuk mencapai hasil terbaik.

Pada tanggal 4 Maret 2003, Perusahaa memperoleh persetujuan dari Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melalui suratnya No.21/V/PMA/2003 mengenai perubahan status hukum Perusahaan dari Perusahaan Non Penanaman Modal Asing/Penanaman Modal Dalam Negeri menjadi Perusahaan Penanaman Modal Asing

(PMA). Sebelumnya, Perusahaan telah memiliki perangkat teknologi CDMA 20001X dan EV-DO serta memperoleh Izin Penyelenggaraan Jasa Teleponi Dasar berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No.KP.309 Tahun 2003 tanggal 23 Oktober 2003, dimana Perusahaan dapat menyelenggarakan jasa teleponi dasar melalui jaringan bergerak selular milik PT Komunikasi Selular Indonesia (Komselindo) dan PT Metro Selular Nusantara (Metrosel).Komselindo,Metrosel dan PT Telekomindo Selular Raya (Telesera) memperoleh izin Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Selular dengan menggunakan teknologi CDMA masing-masing berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No.KP.284 Tahun 2003 tanggal 5 September 2003 No KP.282 Tahun 2003 tanggal 27 Agustus 2003 dan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 82/KEP/M.KOMINFO/8/2006 tanggal 25 Agustus 2006.

Melalui Surat Keputusan Direktur Jendral Pos dan Telekomunikasi No.258/Dirjen/2005 tanggal 5 Oktober 2005, Perusahaan memperoleh izin penyelenggaraan jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik (ITKP) Berdasarkan Surat Menteri Komunikasi dan Informatik Republik Indonesia No.459/M.KOMINFO/XII/2006 tanggal 15 Desember 2006, Pemerintah mendukung rencana penggabungan usaha (merger) Metrosel, Komselindo, dan Telesera (entitas anak) ke dalam Perusahaan selama proses merger, Grup dapat tetap menjalankan usaha dengan tetap tunduk kepada hak dan kewajiban yang terdapat dalam izin penyelenggaraan masing-masing perusahaan. Setelah Perusahaan memperoleh persetujuan atas perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka penggabungan usaha (merger) dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Perusahaan memperoleh izin Penyelenggaraan Jarngan Bergerak Seluler yang meliputi seluruh wilayah Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No.293/KEP/M.KOMINFO/6/2007 tanggal 15 Juni 2007. Dengan

diberikannya izin penyelenggara jaringan bergerak seluler dan izin penyelenggara jasa teleponi dasar yang sebelumnya diberikan kepada Perusahaan dan entitas anak tidak berlaku lagi.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No.932 tanggal 26 September 2014, pemerintah telah menyetujui pengalihan izin penggunaan spectrum frekuensi radio pada pita frekuensi radio 800 Mhz PT Bakrie Telekom Tbk (BTEL) kepada Perusahaan pada tanggal 30 Oktober 2014,Perusahaan dan BTEL menandatangani perjanjian penggabungan kegiatan usaha penyelenggaraan jaringan telekomunikasi ,dimana hanya perusahaan yang akan menjadi penyelenggara jaringan telekomunikasi, sehingga untuk keperluaan tersebut pita frekuensi 800 Mhz dialokasikan kepada Perusahaan (catatan11). Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 749 tahun 2014 tanggal 11 Agustus 2014, Pemerintah menetapkan realokasi pita frekuensi radio PT Smart Telekom,entitas anak yang menggunakan pita frekuensi radio 1,9 GHz ke pita frekuensi radio 2,3 GHz.

PT Smartfren Telecom, Tbk. adalah operator penyedia jasa telekomunikasi berbasis teknologi CDMA yang memiliki lisensi selular dan mobilitas terbatas (jaringan mobile broadband yang setara dengan 3 G) yang terluas di Indonesia.

Smartfren juga merupakan operator telwkomunikasi pertama di dunia yan menyediakan layanan CDMA EV-DO Rev. B (setara dengan 3,5 G dengan kecepatan unduh s.d 14,7 Mbps) dan operator CDMA pertama yang menyediakan layanan blackberry.

Pada 19 Agustus 2015, Smartfren meluncurkan produknya yang bernama Smartfren 4G LTE-Advanced dan menjadi operator seluler pertama di Indonesia yang

menggunakan teknologi 4G LTE Advanced (atau yang dikenal sebagai 4,5G dengan kecepatan mengunduh hingg 300 Mbps). Dan awal tahun 2016, Smartfren kembali mencetak sejarah sebagai perusahaan telekomunikasi pertama di Indonesia yang menyediakan layanan Voice over LTE (VoLTE) secara komersial.

Pada tahun 2017, Smartfren mengukuhkan posisinya sebagai penyedia layanan operator 4G terdepan melalui migrasi pelanggan CDMA menjadi pelanggan 4G, sehingga Perseroan saat ini merupakan satu-satunya operator yng beroperasi di jaringan 4G sepenuhnya. Dengan wilayah cakupan jaringan yang luas, melalui sekitar 15.000 BTS 4G yng tersebar di 200 kota di seluruh Indonesia, Smartfren telah didaulat menjadi official telco partner untuk brand-brand smartphone global ternama. Selain itu, Smartfren juga menghadirkan pengalaman layanan data yang fleksibel melalui pilihan paket data yang bervariasi, dan melalui Smartphone Andromax dan MiFi modem.

Layanan smartfren yang baik dan harga yg terjangkau membuat Smartfren kini terus mendapat atensi dari masyarakat Indonesia. Sebagai operator jasa layanan telekomunikasi berbasis CDMA terbesar dan terluas di Indonesia, Smartfren berkomitmen untuk terus menjaga kualitas layanan dan harga yang terjangkau demi menjawab kepercayaan dari para pelanggannya.

4.1.2 Visi Perusahaan

1. Menjadi operator telekomunikasi terdepan yang mampu memberikan layanan telekomunikasi terbaik bagi seluruh pelanggan.

2. Melakukan inovasi dan memberikan kualitas pelayanan dengan harga yang terjangkau untuk masyarakat Indonesia.

4.1.3 Misi Perusahaan

1. Membangun jaringan berkualitas dunia di tanah air, membangun organisasi yang berbasis pada pelanggan, fleksibel dan cepat.

2. Kami memiliki produk khusus diciptakan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

4.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description

1. Presiden Komisaris : Gandi Sulistiyanto Soeherman

2. Komisaris : Hendra Karnadi

3. Komisaris Independen : Dedy Saleh

Reynold Manahan Batubara Sarwono Kusumaatmadja 4. Presiden Direktur : Rofoldo Paguna Pantoja

5. Direktur : Antony Susilo

Merza Fachys

Marco Paul Iwan Sumampouw Yopie Widjaja

6. Ketua Komite Audit : Reynold M. Batubara 7. Anggota Komite Audit : Wahjudi Prakarsa

Andreas Bahana

8. Group Head Product : Richard Tan

9. Customer Engagement : Satyadev Sarvaiya

10. Samartphone : Sukaca Purwokardjono 11. Service & Development : Hermansyah

12. Business Analytics : Yavuz Fatih

13. Group Head Commersial : Djoko Tata Ibrahim

14. Corporate Solution & Comercial Sales : Tom AlamasComercial Sales

15. Sales Operations : Dedi Irawan

16. Galery : Rochella B. Camasosa

17. Customer Interface : Brenda Dichoso

18. Corporate Secretary : James Wewengkang 19. Treasury & Collection : Steve Kasmun

20. Revenue Assurance : Arlia Dinita

21. Tax & Accounting : Hendra Haksap

22. Procurement : Willyson Tanuwijaya

23. Network : Surish Subbrahmaniam

24. Network Infrastrukture Implementation : Hari Kumar

25. Device Technology : Amit Sethi

26. Information Technology : Krisman Mohan Saxena

27. Regulatory & ICR : Ubaidillah Fatah

28. HR Service : Indra Wibowo

29. General Affairs : Jimmy Kurniawan

30. Building Facility Management : Budiono Tjandrakesuma 31. G H S &Merketing Communications : Roberto Saputra

32. Legal : Yustisia Adiwibowo

33. Internal Audit : Rusia Rusli

Tugas yang dilakukan setiap bagian dalam struktur organisasi pada PT Smartfren Telekom Tbk yaitu :

1. Board of Commisioner

1. Memerintah (to govern) organisasi dengan menetapkan kebijakan- kebijakan dan tujuan-tujuan luas dari perusahaan tersebut.

2. Memilih, mengangkat, mendukung, dan menilai kinerja dewan eksekutif.

3. Memastikan keberadaan kecukupan sumber keuangan.

4. Mengesahkan anggaran tahunan.

5. Bertanggung jawab atas kinerja perusahaan kepada para anggota pemegang saham.

6. Menentukan gaji dan kompensasi mereka sendri.

7. Biasanya dewan memilih satu orang anggotanya untuk menjadi ketua dewan, yang memiliki tugas-tugas seperti yang sudah disebutkan dalam anggaran dasar.

2. Audit Committee

1. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun Auditor Eksternal sehingga dapat dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi standar.

2. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen perusahaan serta pelaksanaannya.

3. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan BUMN termasuk brosur,laporan keuangan berkala,proyeksi/forecast dan lain-lain,informasi keuangan yang disampaikan kepada pemegang saham.

4. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris/Dewan Pengawas.

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris/Dewan Pengawas sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Komisaris/Dewan Pengawas berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. President Director

1. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.

2. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.

3. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan.

4. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.

5. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar perusahaan.

6. Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

7. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai di bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.

8. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

4. Corporate Secretary

1. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku dibidang pasar modal.

2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Emiten dan Perusahaan Publik.

3. Memberikan masukan kepada direksi Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi ketentuan UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

4. Sebagai penghubung atau contact person antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan Bapepam dan masyarakat.

5. Fungsi Sekretaris Perusahaan dapat dirangkap oleh direktur Emiten atau Perusahaan Publik.

5, Internal Audit

5. Melaksanakan proses pemeriksaan/audit internal bagi seluruh divisi cabang dan melaporkannya dalam bentuk laporan audit.

6. Menjalankan proses audit internal perusahaan secara teknis dan berkala baik dari segi financial maupun operasional.

7. Melakukan keordinasi kesiapan cabang dan juga depo untuk menyiapkan laporan Rugi Laba dengan lengkap serta melakukan pemeriksaan terhadap Neraca Rugi Laba tersebut.

8. Menganalisa dengan akurat serta bias memberikan gambaran tentang penyelesaian masalah keuangan

9. Melakukan koordinasi dengan lembaga audit eksternal yang jika diperlukan untuk kelancaran perusahaan.

10. Melakukan monitoring dan evaluasi hasil audit internal serta menjalin koordinasi dengan pihak terkait untuk menyiapkan solusi untuk hasil temuan masalah.

11. Aktif melakukan tugas-tugas lain yang dirasa perlu dalam upaya mencapai target audit.

6. Finance Director

1. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.

2. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan,pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

3. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutangdan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.

4. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dan secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.

5. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastiakn semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi resiko keuangan.

6. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya.

7. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.

7. Sales and Marketing Director

1. Menentukan harga jual produk yang akan dilounching, jadwal kunjungan serta sistem promosi untuk memastiakn tercapainya target penjualan.

2. Memonitor perolehan order serta merangkum forecast untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.

3. Memonitor jumlah stok seluruh departemen sales dan marketing untuk memastikan umur stok perusahaan tidak melebihi target yang telah ditentukan.

4. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan.

5. Menganalisa dan memberikan arah pengembangan design dan warna, untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.

6. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey seluruh sales team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan.

7. Menerapkan budaya, sistem, dan peraturan intern perusahaan serta menerapkan manajemen biaya, untuk memastikan budaya perusahaan dan sistem serta peraturan dijalankan dengan optimal.

8. Technique Director

1. Mereview dan menganalisa masalah yang timbul untuk dapat menyusun pemecahan masalahnya.

2. Melakukan kunjungan kepada pelanggan untuk mengetahui kepuasan pelanggan terhadap produk.

3. Menerima keluhan pelanggan atas produk serta membuat analisa pemecahannya.

4. Mengatasi kendala atau permasalahan yang timbul yang terkait langsung dengan produk.

5. Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian terget perusahaan.

9. Compliance Director

1. Tugas dan tanggung jawab yang dimiliki oleh direktur kepatuhan atau compliance director adalah merumuskan strategi guna mendorong terciptanya budaya kepatuhan dalam organisasi.

2. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh direksi.

3. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal organisasi.

4. Memastikan bahwa seluruh kebijakan serta kegiatan usaha yang dilakukan organisasi telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Meminimalkan resiko kepatuhan organisasi.

6. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan fungsi kepatuhan.

Sumber: PT SMARTFREN TELECOM TBK Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT Smartfren Tbk.

4.2. Penyajian Data Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Rasio Likuiditas Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio lancar yaitu:

= 53

= 45

= 41

4.2.2 Analisis Rasio Solvabilitas

Rasio Utang Terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio)

Rasio utang terhadap ekuitas atau Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai perbandinganutang dengan ekuitas.Rasio ini dapat memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan sehingga dapat dilihat risiko keuangan suatu perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah ekuitas yang dijadikan untuk menjamin utang.Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio utang terhadap ekuitas sebagai berikut:

= 61

= 288

= 350

Dalam dokumen PADA PT SMARTFREN TELECOM TBK (Halaman 44-49)

Dokumen terkait