• Tidak ada hasil yang ditemukan

G. Metode Penelitian

sebagai alat pengumpul data. Hal ini di maksudkan agar lebih mudah mengadakan penyesuaian kenyataan-kenyataan dilapangan. Di sini peneliti bertindak tidak hanya mengamati saja tetapi juga menafsirkan data yang dieroleh. Menurut Lexy J. Moelong, kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit, ia sekaligus sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis data dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya.18

Adapun kehadiran peneliti dalam penelitian di SDIT Insan Mulia ini sangat penting. Karena peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai instrument kunci. Yakni peneliti itu sendiri yang membuat pertanyaan wawancara, menganalisis, dan menafsirkan.

3. Sumber data

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data-data diperoleh.19 Sumer data yang dimaksudkan yaitu semua informasi baik berupa benda nyata, sesuatu yang abstrak, dan peristiwa gejala yang terjadi. Sumber data yang bersifat kualitatif dalam penelitian diusahakan tidak bersifat subjektif dan hanya menduga-menduga sesuai dengan keinginan peneliti.

18 Ibid, hlm 4.

19 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),hlm.172

Adapun sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini yakni terdiri dari kepala sekolah SDIT Insan Mulia Kediri, guru al-Qur’an. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung, bisa melalui media perantara (diperoleh dan dicatat pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumentator) yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan. Sumber data sekunder berupa data yang diperoleh dari buku-buku, dan lain-lain untuk melengkapi sumber primer.

Dalam penelitian ini, jenis data yang ingin di peroleh yaitu mengenai penerapan metode Wafa dalam pembelajaran al-Qur’an, kendala penerapan metode Wafa dalam pembelajaran al-Qur’an, dan cara mengatasi kendala dalam penerapan metode Wafa.

4. Latar penelitian

Peneliti melakukan penelitiannya di SDIT Insan Mulia Kediri yang beralamat di Desa Kediri Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat.

Alasan peneliti melakukan penelitian disekolah ini dikarenakan sekolah ini sudah menggunakan metode Wafa. Selain itu, peneliti menemukan keunikan tersendiri di SDIT Insan Mulia yaitu mampu bersaing dengan sekolah maju. Dimana komitmen lembaga ini sangat besar sehingga mampu mengimbangi dunia pendidikan yang ada diera sekarang ini dari segi

fasilitas maupun pendidiknya yang mempunyai keuletan yang luar biasa sehingga tercipta siswa-siswi yang berprestasi.

5. Teknik Pengumpul Data

Teknik pengumpul data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data.20

Adapun teknik penelitian dalam mengumpulkan data diantaranya sebagai berikut:

a) Metode observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan.21 Sedangkan menurut Poewandari yang dikutip Imam Gunawan berpendapat “Observasi merupakan metode yang paling dasar dan paling tua. Karena dengan cara-cara tertentu kita selalu terlibat dalam proses mengamati.22 Teknik pengumpul data dengan observasi digunakan jika penelitiannya berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gerak- gerak alam dan biasanya responden yang diamati tidak terlalu besar.

Dari segi proses pelaksanaan pengumpul data, observasi dapat di bedakan menjadi observasi partisipatif, obeservasi terus terang atau

20Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, hlm 62

21 Ahmad Tanzeh, Metode Penelitian Praktis, (Yogyakarta: Teras, 2011), hlm. 166

22 Gunawan, Metode Penelitian…, hlm. 14.

tersamar, observasi tak berstruktur. Observasi observatif adalah peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang di amati atau yang di gunakan sebagai sumber data penelitian. Observasi terus terang atau tersamar yaitu peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian.

Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi. Hal ini menghindari kalau suatu data yang di cari merupakan data yang masih dirahasiakan. Sedangkan observasi tak berstruktur yaitu observasi yang tidak di persiapkan secara sisematis apa yang akan di observasi. Adapun teknik observasi yang peneliti lakukan dalam penelitian ini adalah observasi terus terang atau tersamar. Artinya peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian dan tersamar jika data masih dirahasiakan. Dengan demikian, peneliti dapat mengamati hal-hal sebagai berikut:

1) Mengamati secara langsung keadaan fisik SDIT Insan Mulia Kediri 2) Mengamati proses kegiatan guru di SDIT Insan Mulia Kediri b) Metode wawancara

Untuk memperoleh data yang memadai sebagai croos ceks, peneliti juga menggunakan teknik wawancara mendalam dengan subjek yang terlibat dalam interaksi sosial yang dianggap memiliki pengetahuan, mendalami situasi dan mengetahui informasi untuk mewakili lembaga

tempat penelitian untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan fokus penelitian.

Wawancara mendalam merupakan bentuk komunikasi antara peneliti subjek yang diteliti dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dalam mencari informasi berdasarkan tujuan. Wawancara dapat dilakukan secara formal dan informal (terjadwal dan tidak terjadwal) ditempat resmi maupun tidak resmi.

Dalam kegiatan wawancara ini, berlangsung suatu diskusi terarah diantara peneliti dan informan menyangkut masalah yang diteliti. Di dalam diskusi tersebut peneliti harus dapat mengendalikan diri sehingga tidak menyimpang jauh dari pokok masalah, serta tidak memberikan penilaian mengenai benar atau salahnya pendapat atau opini informan.23 Adapun peneliti lakukan pada kegiatan wawancara adalah peneliti terlibat langsung dalam kegiatan wawancara dengan melakukan wawancara kepada Kepala SDIT Insan Mulia Kediri, guru SDIT Insan Mulia Kediri tentang pengajaran yang dilakukan.

Metode ini di gunakan untuk mendapatkan informasi tentang penerapan metode Wafa dalam pembelajaran al-Qur’an terutama mengenai cara membaca, menulis dan menghafal al-Qur’an yang ditetapkan di SDIT Insan Mulia Kediri, kendala dalam menerapkan

23 Gunawan, Metode Penelitian…, hal.14.

metode Wafa, dan cara mengatasi kendala dalam menerapkan metode Wafa.

c) Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto metode dokumentasi yaitu mencari data atau hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, parasati, notulen rapot, lengger, genda dan sebagainya.24 Menurut Sugiyono Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.25

Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya peneliti harus meneliti benda-benda tertulis, dokumen-dokumen peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Peneliti menggunakan metode dokumentasai untuk memperoleh data profil SDIT Insan Mulia Kediri, diantaranya identitas SDIT Insan Mulia Kediri, Visi Misi, Letak Geografis, kesiswaan, tenaga pengajar SDIT Insan Mulia Kediri dan data lain yang masih di perlukan.

Dengan penggunaan metode dokumentasi dalam penelitian ini, diharapkan dapat membantu peneliti untuk mengumpulkan informasi yang benar-benar akurat, sehingga akan menambah kevalidan hasil penelitian yang dilakukan.

24Arikunto, Prosedur Penelitian..., hlm. 165

25 Sugiyono, Metode Penelitian…,hlm. 329.

6. Teknik analisis data

Menurut Bogdan dan Biklen yang dikutip oleh Moleong analisis data merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasi data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesisnya, mencari dan menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain.

Dalam melakukan anlisis, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Adapun maksud dari deskriptif kualitatif yaitu data yang dikumpulkan peneliti berupa kata-kata, gambar dan bukan angka.

Yang nantinya hasil laporan peneilti akan berisi kutipan-kutipan data yang berasal dari observasi, naskah, wawancara, foto dan dokumen penting lainnya untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut.

a) Data Reduction (reduksi data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan memuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya apabila diperlukan.26

26 Ibid, hlm.338

b) Data Display (penyajian data)

Pada tahap ini, peneliti melakukan penyajian informasi melalui bentuk teks naratif terlebih dahulu. Selanjunya hasil teks naratif tersebut diringkas kedalam bentuk bagan-bagan yang menggambarkan alur proses perubahan.

Data yang sudah disusun secara sistematis pada tahap reduksi data, kemudian peneliti mengelompokkan berdasarkan pokok-pokok permasalahannya hingga peneliti dapat mengambil kesimpulan.

c) Conclusion Drawing (verivikasi)

Verivikasi adalah tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan atau peninjauan kembali serta tukar pikiran diantara teman sejawat untuk mengembangkan “kesepakatan inter subyektif”’ atau juga upaya- upaya luas untuk menempatkan salinan satu temuan dalam seperangkat data yang lain.27

7. Pengecekan keabsahan data

Menurut sugiyono bahwa untuk pengecekan atau pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini meliputi yaitu:

a) Perpanjangan pengamatan

Dengan perpanjangan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan perpanjangan

27 Ibid, hlm 99

pengamatan ini hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk, semakin terbuka, saling mempercayai, sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi.28

b) Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara cermat dan berkesinambungan. Sementara cara dalam teknik adalah dengan cara membaca berbagai refrensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentsi-dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti.29

c) Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber, untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.30

28 Ibid, hlm. 367-379

29 Ibid, hlm. 369

30 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Analisis Data (Jakarta: PT. Garafindo, 2014), hlm.124

Dokumen terkait