• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan metode wafa dalam pembelajaran al-qur'an pada

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan metode wafa dalam pembelajaran al-qur'an pada"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

Penerapan Metode Wafa Untuk Belajar Al-Quran Bagi Siswa Kelas III SDIT Insan Mulia Kediri Lombok Barat Tahun Pelajaran 2019/2020. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti terhadap penerapan metode Wafa dalam pembelajaran Al-Qur’an yang dilaksanakan di SDIT Insan Mulia Kediri Lombok Barat. Metode Wafa lahir sebagai bagian dari upaya mengembangkan sistem pendidikan Al-Qur'an yang lebih komprehensif serta menanamkan rasa cinta terhadap Al-Qur'an dan konteks pembelajarannya bertujuan untuk menanamkan kedekatan dengan Al-Qur'an.

Fokus penelitian dalam penelitian ini berkaitan dengan strategi guru dalam mengajar Al-Qur’an dengan metode Wafa, kendala-kendala yang dihadapi guru dalam mengajar Al-Qur’an dengan metode Wafa, dan bagaimana mengatasi kendala dalam mengajar Al-Qur’an. menggunakan metode wafa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan metode Wafa dalam pembelajaran Al-Qur'an dilakukan dengan menggunakan model Quantum Teaching dengan pendekatan TANDUR. Dimana dalam kegiatan membaca Al-Qur’an, menulis dan menghafal Al-Qur’an telah menerapkan model Quantum Teaching dengan pendekatan TANDUR, sehingga pembelajaran Al-Qur’an tidak terasa monoton.

Tabel 2.1  Keadaan gedung SDIT Insan Mulia Kediri, hlm.42  Tabel 2.2  Data Siswa SDIT Insan Mulia Kediri, hlm.43  Tabel 2.3  Stuktur organisasi SDIT Insan Mulia Kediri, hlm.45
Tabel 2.1 Keadaan gedung SDIT Insan Mulia Kediri, hlm.42 Tabel 2.2 Data Siswa SDIT Insan Mulia Kediri, hlm.43 Tabel 2.3 Stuktur organisasi SDIT Insan Mulia Kediri, hlm.45

Latar Belakang Masalah

Oleh itu, anak-anak Islam digalakkan untuk belajar membaca Al-Quran seawal mungkin. Maka menjadi ciri al-Quran bahawa bahasa yang digunakan mestilah bahasa yang mempunyai kedudukan yang strategik untuk semua manusia. Kesempurnaan dan kesempurnaannya itulah yang menjadikannya istimewa baginya, antara keistimewaan al-Quran yang menggunakan bahasa Arab ialah mengandungi maklumat yang padat.

Sebuah inovasi metode pembelajaran Al-Qur'an dengan mengoptimalkan otak kiri dan otak kanan (Journai ISSN, vol. 2, Agustus 2017), P.1-2. 3 Wiwin Dita Wahyu trianingsih, Alquran bahasa Arab, (KPI, Papua Barat, Papua Barat). Penerapan Metode Wafa dalam Pembelajaran Al-Qur'an Pada Siswa Kelas III SDIT Insan Mulia Kediri Lombok Barat Tahun Pelajaran.

Rumusan Masalah

Tujuan Dan Manfaat

Sehingga para santri akan lebih cepat membaca Al Quran sendiri sesuai dengan kaidah tajwid yang benar. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran untuk peningkatan mutu pendidikan formal dalam kaitannya dengan strategi mengajar guru.

RuangLingkup dan Setting Penelitian

Alasan peneliti memilih tempat penelitian di SDIT Insan Mulia Kediri didasarkan pada beberapa pertimbangan yaitu SDIT ini merupakan SDIT pertama yang mengajarkan Al-Qur’an dengan metode wafa, sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa judul yang diangkat adalah penerapan Metode Wafa dalam pembelajaran Al-Qur'an, peneliti menemukan keunikan di SDIT Insan Mulia Kediri, meskipun sekolah ini merupakan sekolah swasta, namun dapat bersaing dengan sekolah lain yang lebih maju. Dimana komitmen lembaga ini sangat besar sehingga mampu mengimbangi dunia pendidikan yang ada pada era sekarang ini, baik dari segi fasilitas maupun tenaga pendidik yang memiliki keuletan yang luar biasa sehingga mahasiswa yang berprestasi dalam pembelajaran umumnya dan khususnya dalam belajar Alquran diciptakan.

TelaahPustaka

Kesamaan dalam penelitian ini adalah jenis variabel yang diteliti dalam satu SDIT yaitu metode Wafa. Selain itu juga terdapat perbedaan mengenai metode yang digunakan dalam membaca Al-Qur'an yaitu metode Kibar. Terkait kesamaan dalam penelitian yang dilakukan Hikmatu Ruwaida, kedua jenis variabel yang diteliti menggunakan metode Wafa.

8 Ruwaida Hikamatu, Implementasi Metode Wafa dalam Pembelajaran Al-Quran (Studi Multikasus di SD Islam Terpadu Nurul Fikri Banjarmasin dan SD Islam Terpadu Robbani Banjarbaru, Kalimantan Selatan, (Disertasi, PGMI Malang, Malang 2016). adalah strategi guru dalam pembelajaran Al-Qur’an Jurnal Judul: Efektivitas Metode Wafa dalam Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) di MI Miftahul Huda Bandung.9 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi metode wafa pembelajaran membaca Tulis Al-Qur'an (BTQ) di Miftahul Huda Bandung cukup baik sesuai pedoman buku Wafa Vol 4, No.2, Tahun 2018), hal.

Kerangka Teori

Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut, metode wafa berupaya menciptakan lingkungan dan suasana pembelajaran Al-Qur’an yang menyenangkan bagi anak, tidak mengabaikan potensi dan karakteristik anak yang berbeda. b) Visi dan Misi Metode Wafa Visi Metode Wafa. Quantum Teaching adalah strategi pembelajaran yang dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan. Pembelajaran kuantum didasarkan pada asumsi bahwa semua kehidupan adalah energi yang dapat diubah menjadi cahaya.

Artinya, interaksi tersebut mengubah kemampuan dan bakat alami guru dan siswa menjadi berguna bagi kemajuan belajarnya secara efektif dan efisien. Dengan kata lain, interaksi yang bertujuan mengubah kemampuan dan bakat alami siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka dan orang lain. Pembelajaran Quantum Teaching dapat dilihat sebagai strategi pengajaran yang ideal karena menekankan kerjasama antara siswa dan guru untuk mencapai tujuan bersama.

Quantum Teaching dalam pelaksanaannya memiliki 6 langkah yang tercermin dalam istilah TANDUR yang merupakan singkatan dari tumbuh, alami, alamiah, demonstrasikan, ulangi dan rayakan. Ulangi, yaitu mengulangi apa yang telah dipelajari sehingga setiap siswa merasakan kesulitannya masing-masing secara langsung. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kuantum adalah model pembelajaran yang mencakup semua aspek pembelajaran.

MetodePenelitian

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data itu diperoleh.19 Sumber data yang dimaksud adalah semua informasi yang berupa benda nyata, sesuatu yang abstrak dan gejala peristiwa yang terjadi. Sumber data yang bersifat kualitatif dalam penelitian diusahakan tidak bersifat subyektif dan hanya sekedar tebak-tebakan sesuai dengan keinginan peneliti. Sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder.

Sumber data sekunder berupa data yang diperoleh dari buku-buku, dan lain-lain untuk melengkapi sumber primer. Dalam penelitian ini, jenis data yang ingin diperoleh mengenai penerapan metode Wafa dalam pembelajaran Al-Qur’an, keterbatasan penerapan metode Wafa dalam pembelajaran Al-Qur’an, dan cara mengatasi kendala dalam pembelajaran. mengatasi penerapan metode Wafa. . Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian melalui observasi dan sensasi.21 Sedangkan menurut Poewandari yang dikutip oleh Imam Gunawan, “observasi adalah metode yang paling dasar dan tertua.

Untuk memperoleh data yang cukup sebagai cross check, peneliti juga menggunakan teknik wawancara mendalam dengan subjek yang terlibat dalam interaksi sosial yang dianggap memiliki pengetahuan, mengeksplorasi situasi, dan mengetahui informasi untuk mewakili institusi. Tujuan deskriptif kualitatif adalah data yang peneliti kumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka. Nantinya, hasil laporan peneliti akan berisi kutipan data yang berasal dari observasi, naskah, wawancara, foto dan dokumen penting lainnya untuk memberikan gambaran tentang penyajian laporan. a) Pengurangan data (data reduction).

Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan menanyakannya jika diperlukan. Data yang telah disistematisasikan secara sistematis pada tahap reduksi data, peneliti kemudian mengelompokkannya berdasarkan pokok permasalahan sehingga peneliti dapat mengambil kesimpulan. Verifikasi adalah tinjauan catatan lapangan atau tinjauan dan pertukaran ide di antara rekan kerja untuk mengembangkan 'kesepakatan intersubjektif' atau juga upaya ekstensif untuk membangun replika temuan di kumpulan data lain.

Triangulasi adalah teknik validasi data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh dari berbagai sumber untuk keperluan verifikasi atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.

SistematikaPembahasan

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

Gambaran Umum LokasiPenelitian

  • Profil SDIT Insan Mulia Kediri
  • Letak Geografis Insan Mulia Kediri
  • Visi Misi SDIT Insan Mulia Kediri
  • Keadaan sarana dan prasarana
  • Data Guru dan Siswa
  • StrukturOrganisasi SDIT InsanMulia Kediri

Penyajian Data Dan Analisis Data

PEMBAHASAN

Penerapan Metode Wafa dalam Pembelajaran Al- Qur’an

Sumber data utama dalam penelitian ini adalah kepala sekolah SDIT Insan Mulia Kediri, seorang guru ngaji. Dalam fokus penelitian ini, peneliti tertarik untuk mengkaji seperti apa strategi guru dalam mengajarkan Al-Qur’an. Dalam penerapannya, SDIT Insan Mulia Kediri lebih memfokuskan siswanya pada tiga kegiatan yaitu membaca, menulis dan menghafal Al Quran.

Dalam hal ini peneliti menyajikan data penelitian tentang penerapan metode Wafa dalam pembelajaran Al-Qur’an. Hal ini juga disampaikan oleh Uataz Andi Aziz selaku guru ngaji. Hal ini juga disampaikan oleh Ustas Syarif selaku guru ngaji, katanya,

Utas Syarif juga menambahkan tentang kendala dalam pengajaran Al-Qur'an dengan metode Wafa. Dalam penerapannya, strategi yang digunakan guru dalam mengajar Al-Qur’an dengan metode Wafa menggunakan teknik TANDUR. Kendala Penggunaan Metode Wafa dalam Pembelajaran Al-Qur'an dan Solusi Penggunaan Metode Wafa Bagi Siswa III. kelas di SDIT Insan Mulia Kediri.

Pengajaran Al Quran dengan metode Wafa memiliki keterbatasan yang tidak jauh berbeda dengan metode lainnya. Langkah-langkah pembelajaran Al Quran dengan metode Wafa adalah dengan menggunakan pola TANDUR. Ruwaida Hikmatu, Implementasi Metode Wafa dalam Pembelajaran Al-Qur'an (Studi Multikasus di SD Islam Terpadu Nurul Fikri Banjarmasin dan SD Islam Terpadu Robbani Banjar Baru Kalimantan Selatan), (Skripsi, PGMI Malang, Malang 2016).

Upaya apa yang telah dilakukan ustazah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di lembaga ini, khususnya di Al-Qur'an.

Kendala Dalam Penerapan Metode wafa Dalam Pembelajaran

PENUTUP

Kesimpulan

Penerapan metode Wafa dalam pembelajaran Al Quran di SDIT Insan Mulia Kediri dengan melaksanakan tiga kegiatan yaitu; membaca Al-Qur'an, menulis Al-Qur'an dan menghafal Al-Qur'an. Kendala penerapan metode Wafa dalam pembelajaran Al-Qur’an yaitu dari segi siswa dengan gaya belajar kinestetik, sedangkan upaya yang dilakukan dengan menyiapkan kata kunci atau media dalam proses pembelajaran. Hambatan kedua datang dari guru itu sendiri yang memiliki kualifikasi guru yang tidak merata sehingga mempengaruhi penguasaan guru terhadap TANDUR dalam metode Wafa, sedangkan upaya yang dilakukan adalah mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru dalam mengajar.

Hambatan terakhir datang dari manajemen waktu, sedangkan usaha yang dikeluarkan adalah berusaha.

Saran

Gambar

Tabel 2.1  Keadaan gedung SDIT Insan Mulia Kediri, hlm.42  Tabel 2.2  Data Siswa SDIT Insan Mulia Kediri, hlm.43  Tabel 2.3  Stuktur organisasi SDIT Insan Mulia Kediri, hlm.45
Gambar 2.2  : Dokumentasi menulis dengan buku Wafa, hlm 71  Gambar 2.3  : Dokumentasi Wisuda, hlm 73
Tabel 2.1 Keadaan gedung SDIT Insan Mulia Kediri  Sumber data: File data sarana dan prasarana SDIT Insan
Tabel 2.3: Struktur organisasi SDIT Insan Mulia Kediri
+2

Referensi

Dokumen terkait

Efektivitas dari penerapan metode Wafa di kelas III Uwais SDIT Anak Sholeh I Mataram sudah efektif dengan mengacu pada pedoman buku Wafa dan indikator efektivitas dari teori E Mulyasa,