• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penyusunan hasil temuan penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian dengan membangun teori dari hasil data penelitian, dari itu tahap pertama penelitian ini dengan membedah fenomena menggunakan teori terkait. Dari pembedahan fenomena tersebut, peneliti bisa menentukan masalah yang akan diteliti, variabel apa saja yang akan dicari, juga proposisi pola pikir apa yang digunakan, dengan demikian peneliti akan mudah menentukan fokus penelitian yang akan dilakukan.37

Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Jenis penelitian deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang akan diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum.38 Jenis penelitian ini dipilih karena baik mulai dari tahap wawancara, observasi hingga dokumentasi sehingga peneliti dapat menganalisis dan mendeskripsikan data yang diperoleh. Disamping itu data yang terkumpul melalui metode ini berbentuk kata-kata bukan dalam bentuk angka-angka sehingga dalam penyusunan laporan penelitian tersusun dalam kalimat yang terstruktur.

37Moh. Kasiran, Metodelogi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif, (Yogjakarta:UIN-Maliki Press, 2010), 278.

38Sugiyono, Metode Penelitian Kualutatif dan Kuantitatif, (Bandung: Alfabeta ,2015) 35.

33

B. Lokasi Penelitian

Periode waktu penelitian ini dilakukan kurang lebih satu bulan sejak dikeluarkanya surat tugas penelitian oleh Universitas Islam Negeri K.H Achmad Siddiq Jember. Pengalokasian waktu tersebut sebagai jembatan dalam memudahkan penulis untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari tempat penelitian.

Lokasi penelitian ini menunjukkan dimana penelitian ini dilakukan.

Penelitian ini bersifat komparatif (perbandingan). Dengan membandingan dua kelompok atau lebih suatu variabel terkait. Pertama penelitian ini berlokasi di rumah ibu Nur Sri Sugiharti, bapak Hasyim dan yang terakhir di rumah ibu Suryati Ningsih. Alasan peneliti memilih tiga lokasi tersebut bertujuan untuk mengetahui dampak psikologi kegagalan keberangkat calon jamaah haji atahun 2020 di Kelurahan Sekarputih Kabupaten Bondowoso.

C. Subjek Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada orang-orang yang dipandang tahu tentang situasi dan kondisi hal tersebut seperti suami, anak dan orantua dari calon jamaah haji. Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu,39 dengan kriteria sebagai berikut:

1. Keluarga yang tinggal di Kabupaten Bondowoso, beragama Islam, dan sedang mengalami masalah keberangkatan haji tahun 2020. Objek dalam

39 Suharismi, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Renika Cipta,2003)128.

penelitian ini adalah calon jamaah haji yang sedang mengalami masalah keberangkatan haji tahun 2020. Guna memperoleh perbandingan data, penulis juga menggunakan informan yaitu beberapa anak, orangtua, sepupu, pembantu dan orang lain yang tinggal satu rumah dengan subjek penelitian. Melalui data-data yang telah digali, diharapkan diperoleh data- data yang dapat membantu tingginya tingkat kepercayaan terhadap data sehingga memudahkan pula dalam menganalisis baik yang diperoleh melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang palaing strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan.40 Adapun beberapa teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. 1. Obsevasi

Observasi adalah suatu usaha dasar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang berstandar.41 Adapun data yang ingin digali melalui teknik ini sebagai berikut :

a. Pekerjaan

b. Usia calon jamaah haji

c. Tingkat pemahaman tentang agama42

40Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta 2015), 62.

41Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Yogyakarta : Rienika Cipta, 1993), 1991.

42 Suharismi, Manajmen Penelitian, 1991.

2. Wawancara

Wawancara menurut Moleong dalam bukunya Metode Penelitian Kualitatif adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.43 Data yang ingin dikumpulkan melalui teknik ini adalah :

a. Pekerjaan

b. Tempat tinggal calon jamaah haji, baik dalam keluarga maupun lingkungan sekitar.

c. Usia calon jamaah haji pada saat akan berangkat ke tanah suci.

d. Tingkat pemahaman yang dimiliki oleh calon jamaah haji.

3. Dokumentasi

Dokumentasi menurut Usman dan Akbar dalam buku Metodologi Penelitian Sosial adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.44 Teknik ini digunakan untuk menggali sejumlah data dari dokumen-dokumen yang ada agar memperoleh data tentang :

a. Gambaran umum lokasi penelitian

b. Data identitas subjek penelitian yang mencakup:

1) Nama subjek penelitian 2) Usia subjek penelitian

43Lexy J. Moleong, Metode Penelitian, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001), 135.

44Akbar dan Usman, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta : Remaja Rosdakarya, 2000) 73.

3) Pekerjaan subjek penelitian dan hal-hal yang berkaitan dengan penggalian data yang menggunakan teknik ini.

E. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawanacar, catatan lapangan dan bahan-bahan lain sehinga mudah dipahami dan temuannya dapat diinfromasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data dan menjabarkannyake dalam unit-unit melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.45

Adapun tujuan utama dari analisis data adalah untuk meringankan data dalam bentuk yang mudah dipahami dan mudah ditafsirkan, sehingga hubungan problem penelitian dapat dipelajari dan diuji.46 Adapun langkah- langkah analisis data kualitatif yaitu sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihat, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan trasformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan yang berlangsung secra terus menerus selam proses penelitian sampai pada proses pembuatan laporan. Dalam reduksi data ini, penulis mengumpulkan berbagai data yang diperoleh di lapangan. Setelah datan tersebut dikumpulkan maka

45Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif , 88.

46Moh. Kasiran, Metedologi Penelitian, 120.

akan dilakukan seleksi untuk memilah-memilih data yang dianggap sesuai dengan penelitian lalu memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai penelitian.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi maka, langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori atau teks yang bersifat naratif. Penyajian yang baik merupakan suatu cara utama bagi analisi kualitatif yang valid. Penyajian dat memudahkan untuk memahami yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan yang telah dipahami. Peneliti menyajikan data yang sudah terkumpul sesuai dengan apa yang menjadi fokus penelitian. Kemudian data-data tersebut disajikan.

3. Penarikan Kesimpulan

Setelah penyajian data maka langkah selanjutnya menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan atau verivikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data. Maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.47

47Ibid, 99.

Secara umum cara kerja analisi data yang digunakan peneliti adalah setelah mengumpulkan data dari observasi, wawancara, dan dokumentasi yang berkaitan dengan dampak psikologi kegagalan keberangkatan para calon jamaah haji tahun 2020 di Kelurahan Sekarputih Kabupaten Bondowoso.

Analisis data dilakukan scara terus menerus sampai tuntas sehingga data sudah terpenuhidan sesuai dengan fokus penelitian.

F. Keabsahan Data

Keabsahan data adalah untuk menjamin bahwa semua yang telah diamati dan diteliti penulis sesuai atau relevan dengan apa yang sesungguhnya ada dalam kenyataan yang sebenarnya memang terjadi. Hal ini dilakukan penulis untuk memelihara dan menjamin bahwa data maupun informasi yang berhasil dihimpun dan dikumpulkan itu benar, baik bagi pembaca maupun subjek yang diteliti. Untuk menguj keabsahan data, penulis berpedoman pada pendapat Moleong dalam buku metodologi penelitian kualitatif yang menyatakan bahwa Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecakan atau sebagai perbandingan terhadap data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data itu. Adapun teknis pelaksanaanya menurut versi Patton, yang dikutip oleh Moleong menyatakan bahwa hal itu dapat tercapai dengan :

1. Membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara

2. Membandingkan pernyataan informant di depan umum dengan mengatakan secara pribadi

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

4. Membandingkan data hasil wawancara dengan masing-masing informant 5. Membandingkan data hasil wawancara dengan isi dokumen yang terkait.48 G. Tahap-tahap Penelitian

Menurut Bogdan yang dikutip Sugiono, tahap-tahap penelitian terbagi menjadi tiga yaitu:49

1. Tahap pra lapangan

a. Menyusun rancangan penelitian b. Mengurus perizinan

c. Menjajaki dan menilai lapangan

d. Menyiapkan perlengkapan penilaian, instrumen pengumpulan data.

2. Tahap pekerjaan lapangan

Setelah persiapan matang atau tahap pra lapangan telah dianggap matang, maka tahap selanjutnya adalah peneliti:

a. Memahami latar belakang penelitian dan persiapan diri.

b. Memasuki lapangan.

c. Berperan serta dan mengumpulkan data dengan menggunakan metode yang telah dipersiapkan.

3. Tahap analisa data

Setelah semua data terkumpul, menganalisis keseluruhan data dan kemudian mendeskripsikan dalam bentuk sebuah laporan serta

48Lexy J. Moleong, Metode Penelitian, 76.

49 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, 46.

dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Laporan yang sudah selesai, siap dipertanggungjawabkan di depan penguji yang kemudian digandakan untuk diserahkan kepada pihak terkait.

BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Kelurahan Sekarputih

1. Keadaan Geografis

Kelurahan Sekarputih merupakan salah satu dari 10 kelurahan yang ada di Kabupaten Bondowoso dan Kelurahan Sekarputih terletak di Kecamatan Tegalampel. Kelurahan Sekarputih berada di ketinggian 240 mdpl, luas wilayah 3,56 km2. Jarak tempuh dari kelurahan ke kecamatan sekitar 0,7 km, sedang menuju pusat Kabupaten Bondowoso sekitar 2,9 km. Batas-batas wilayah meliputi, antara lain:

a. Sebelah Utara : Desa Mandiro b. Sebelah Timur : Desa Pejaten

c. Sebelah Selatan : Kelurahan Belindungan d. Sebelah Barat : Desa Karanganyar

Kelurahan Sekarputih memiliki jumlah curah hujan rata-rata 101,58 mm, suhu udara rata-rata 260 C, dan merupakan daerah mediteran. Luas Kelurahan Sekarputih menurut klasifikasi tanah yaitu sawah 212,0 ha, tegalan 40,4 ha, bangunan dan halaman 48, 0 ha dan lain-lain 34,6 ha. Jadi total luas menurut klasifikasi tanah yaitu 335,0 ha. Secara administrasi Kelurahan Sekarputih terdiri dari 8 RW dan 34 RT. Kepadatan penduduk mencapai 1.694 jiwa/km2.

42

Gambar 4.1

Peta Kelurahan Sekarputih

Sama seperti daerah pada umumnya Kelurahan Sekarputih juga merupakan dataran rendah yang beriklim basah, dan terdiri atas tanah basah, sehingga pertanian di kelurahan ini cukup baik. Selain itu tanah Kelurahan Sekarputih pada umumnya merupakan tanah sawah dan tegalan yang sistem pengairanya cukup lancar, tanah yang seperti ini biasanya dapat di tanami tanaman padi, cabai, dan tembakau yang disokong oleh beberapa tanaman yang bisa membantu diantaranya ubi dan palawija

2. Visi-Misi Kelurahan Sekarputih a. Visi

Terwujudnya Kelurahan Sekarputih unggul dan sejahtera melalui pelayanan prima kepada masyaraat.

b. MISI

1) Meningkatan kualitas sumber daya manusia dengan membangun tatanan kehidupan masyarakat inivatif dan kreatif.

2) Membangun pemerintahan yang baik

3) Meningkatkan kemandirian ekonomi, kesehatan dan pendidikan masyarakat.

4) Membangun keterbukaan informasi sebagai kontrol kinerja dan akuntabilitas.

3. Pemerintahan Kelurahan Sekarputih a. Struktur

Gambar 4.2 Strutur Organisasi

LURA

H

SERETARIS

KELURAHAN JABATAN

FUNGSIONAL

STAF

KASI PEMBANGUNA

N KASI

PEMERINTAHA N

KASI SOSIAL

b. Tugas

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, Kelurahan Setapuk Kecil merupakan perangkat Kecamatan Singkawang Utara yang dibentuk untuk membantu dan melaksanakan sebagian tugas Camat Singkawang Utara, adapun susunan organisasi Kelurahan Setapuk Kecil Kecamatan Singkawang Utara berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 74 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan adalah meliputi:

1) Lurah

Lurah mempunyai tugas membantu camat dalam melaksanakan kegiatan Pemerintahan Kelurahan;

a) Melakukan Pemberdayaan Masyarakat;

b) Melaksanakan Pelayanan Masyarakat;

c) Memelihara Ketentraman dan Ketertiban Umum;

d) Memelihara sarana dan prasarana serta fasilitas Pelayanan Umum;

e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Camat; dan

f) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan Peraturan Perundang- undangan.

g) Untuk melaksanakan tugasnya, Kelurahan memiliki fungsi:

h) Pelaksanaan kegiatan Pemerintahan Kelurahan;

i) Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat;

j) Pelaksanaan Pelayanan Masyarakat;

k) Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Umum;

l) Pemeliharaan sarana dan prasarana serta fasilitas Pelayanan Umum;

m) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat; dan

n) Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan Peraturan Perundang- undangan.

2) Sekretariat

Melaksanakan tugas pada kesekretariatan meliputi : a) Penyusunan rencana dan program kelurahan,

b) Pelaksanaan urusan umum (rumah tangga, perlengkapan, kearsipan, tata persuratan, humas dan protokol, administrasi perjalanan dinas),

c) Penyusunanlaporan kinerja tahunan (LKT),

d) Menyiapkan laporanpenyelenggaraan pemerintahan daerah (LPPD) dan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ), e) Tindaklanjut hasil pemeriksaan,

f) Pengelolaan administrasi kepegawaian,

g) Membantu pengelolaan administrasikeuangan dan barang milik daerah,

h) Fasilitasi urusan hukum, organisasi dan ketatalaksanaan,

i) Pelayanan administrasi lainnya kepada seluruh perangkat/aparatur Kelurahan dan;

j) Pelaksanaan tugas lain yangdiberikan oleh Lurah sesuai tugas dan fungsinya.

3) Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban

Mempunyai tugas di bidang pemerintahan, ketenteraman dan ketertiban meliputi :

a) Penyelenggaraan administrasi pemerintahan, pelayanan data ke pendudukan, registrasi pertanahan, pelayanan Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk dan Nomor Induk Kependudukan, koordinasi Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik, pembinaan dan pengawasan RukunTetangga (RT) dan Rukun Warga (RW).

b) Evaluasi penyelenggaraan pemerintahan Kelurahan, koordinasi denganaparat penegak hukum, Satuan Polisi PamongPraja, Satuan LINMAS dan unit kerja terkait, serta pemuka agama dalam bidang ketenteraman dan ketertiban umum masyarakat, koordinasi penerapandan penegakan peraturan perundang- undangan bersama instansi/institusi terkait di Kelurahan.

4) Seksi Ekonomi dan Pembangunan

Mempunyai tugas di bidang ekonomi dan pembangunan meliputi : a) penyiapan data potensi ekonomi di wilayah Kelurahan,

pemberian surat pengantar/keterangan terhadap Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) meliputi bidang jasa, industri, koperasi, pertanian, pariwisata dan kebudayaan pemberian surat pengantar/keterangan terhadap pendirian

bangunan untuk diteruskan kepadainstansi teknis, koordinasi dan fasilitasi terhadap pelayanan pendataan pajak/retribusi daerah tertentu di wilayah Kelurahan, fasilitasi pendataan Pajak Bumi dan Bangunan di Kelurahan.

b) Melakukan koordinasi dengan Satuan Unit Kerja dan/atau instansi vertikal mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam perencanaan pembangunan tingkat RT/RW maupun Kelurahan, koordinasi dan fasilitasi pengawasan terhadap penertiban jenis usaha dan pendirian bangunan di Kelurahan.

5) Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial

Mempunyai tugas di bidang pemberdayaan masyarakat dan kesejahteraan sosial meliputi:

a) pembinaan, pengawasan dan evaluasi terhadap Satuan Unit Kerja maupun swasta dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat meliputi fasilitasi penyelenggaraan pendidikan dasar, pendidikan formal dan informal, porseni, kepramukaan, UKS, program wajib belajar, koordinasi dan fasilitasi terhadap pengembangan generasi muda, olahraga prestasi dan tradisional, kebudayaan, peranan wanita dan pengarusutamaan gender (PUG), kesehatan, keluarga berencana, pembinaan kerukunan antar umat beragama dan lembaga adat.

b) Mefasilitasi dan pemberian keterangan terhadap organisasi kemasyarakatan dan organisasi kepemudaan, pelayanan dan

pembinaan,kepada masyarakat meliputi pendataan penduduk miskin, bantuan masyarakat, penanggulangan penyalahgunaan obat terlarang narkotika, psikotropika, zat adiktif (NAFZA) dan bahan berbahaya lainnya, pencegahan dan penanggulangan bencana alam dan pengungsi serta penanggulangan masalah sosial di Kelurahan.

Tabel 4.1

Jumlah Pegawai Kelurahan Sekarputih N

O NAMA TANGGAL

LAHIR JABATAN

1

Supilih, S.H, M.Si

Jember, 15 Maret 1969

Lurah

2

Raden Rendra Kusuma, S.Stp,

M.M

Bondowoso, 01

September 1992 Sekretaris 3 Hari Prasetiyo Bondowoso, 19

Oktober 1962

Kepala Seksi Pemerintahan 4 Risa Purwanti Bondowoso, 14

Oktober 1965 Kepala Seksi Sosial 5 Moh. Kasim, S.St Bondowoso, 12

Maret 1971

Kasi Pembangunan

6

Yoyok

Subiantoko, S.T Jember, 12 Juni 1974

Pengelola Administrasi Pembangunan 7

Esiyantini

Bondowoso, 02 November 1966

Pengolah Data Pemerintahan

8 Rudianto Bondowoso, 15

Juli 1974

Pengelola Data Penduduk 4. Mata Pencaharian Masyarakat Kelurahan Sekarputih

Kebanyakan masyarakat Kelurahan Sekarputih merupakan masyarakat agraris. Dimana penduduknya hidup berkelompok dan berdampingan satu sama lain. Kelompok-kelompok perumahan itu

terletak diantara ladang dan persawahan dan saling dihubungi melalui jalan-jalan kecil, ada juga kelompok yang satu terpisah dari kelompok yang lain oleh halaman. Biasanya kelompok perumahan terdiri dari deretan rumah yang memanjang antara satu rumah dengan rumah lainya.

Masyarakat Kelurahan Sekarputih sendiri sudah bisa dibilang masyarakat perkotaan karena memang kelurahan ini berdekatan dengan pusat kota.

Masyarakat Kelurahan Sekarputih pada umumnya merupakan penganut Agama Islam yang taat. Mereka selalu berusaha untuk melaksanakan kewajiban keagamaannya dengan baik, dan mereka selalu berusaha agar dapat melaksanakan ke lima rukun yang ada dalam Agama Islam seperti: sahadad, sholat, zakat, puasa dan jika mereka mampu akan segera berhaji ke tanah mekkah. Mata pencharian masyarakat Sekarputih hampir bisa dibilang masyarakat pembisnis dengan dominasi persertase 30% wirausaha, PNS 25%, petani 25%, pegawai swasta 15%, dan serabutan 5%.

5. Gambaran Subjek Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah calon jamaah haji yang tinggal di Kelurahan Sekarputih dan mengalami kegagalan keberangkatan haji pada tahun 2020. Dari 3 orang subjek penelitian, usia subjek penelitian paling tua berusia 60 tahun dan yang paling muda berusia 40 tahun. Sedangkan latar pendidikan subjek penelitian minimal sekolah dasar (SD), Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui tabel berikut ini:

Tabel 4.4

Profil Subjek Penelitian a. Nur Sri Sugiarti

Nama : Nur Sri Sugiarti

Alamat : Perumahan Karanganyar

Sekarputih RT 03 RW 02 Tempat Tanggal, Lahir : Bondowoso, 25-02-1970

Agama : Islam

Pekerjaan : Guru

Sumber data : observasi dan wawancara

Ibu Nur memiliki impian mulia sejak kecil yakni ingin menghajikan kedua orangtuanya. Namun impian tersebut tidak bisa tercapai karena waktu itu masih kesulitan ekonomi dan jauh dari cukup.

Ibu Nur pada waktu itu hanya sebagai tenaga sukwan (sukarelawan) di salah satu Sekolah Dasar di Kelurahan Sekarputih. Untuk gaji yang diterima masih terbilang sedikit untuk ditabung guna menghajikan orangtuanya.

Selang beberapa tahun beliau diangkat menjadi guru dengan status ASN (Aparatur Sipil Negara) disalah satu Sekolah Dasar daerah timur Bondowoso yakni daerah Kecamatan Cermee. Dengan berubahnya status beliau dan gaji yang sudah dirasa cukup jika disisihkan untuk memberangkatan haji kedua orangtuanya justru Allah berkehendak lain, belum sempat mendaftarkan haji ayah dari ibu Nur meninggal dunia. Niatan menghajikan orangtua tetap ada dalam hati ibu Nur. Beliau mendaftarkan ibunya untuk berhaji dan setelah beberapa

setoran ibunya meninggal. Akhirnya tabungan yang sudah beberapa setoran ditarik dan digunakan untuk biaya lain-lain.

Tepatnya 2010, ibu Nur kembali mendaftar untuk berhaji mengingat usia beliau sudah sepuh dan masa dulu belum terselesaikan hajat untuk menghajian kedua orangtuanya. Mendaftar haji pada tahun 2010 dipastian berangat pada tahun 2019/2020 mengingat masa itu di daerah Kabupaten Bondowoso sendiri mengalami lonjakan pendaftar haji sehingga masa antrean haji makin lama. Yang awalnya hanya 6-7 tahun justru makin lama yakni 10 tahun.

Pendapatan perbulan baik dari gaji ataupun hasil lain seperti arisan disisihkan untuk ditabung haji dengan harapan biaya hajinya sudah lunas sebelum masa tunggunya selesai. Karena pemerintah juga memberlakukan program-program pemberangkatan haji lebih cepat dengan melihat kriteria-kriteria dari calon jamaah haji seperti usia yang sudah sepuh dan lain-lain.

b. Hasyim

Nama : Hasyim

Alamat : Kelurahan Sekarputih G 5

Tegalampel-Bondowoso Tempat Tanggal, Lahir : Bondowoso, 01-01-1960

Agama : Islam

Pekerjaan : Petani

Kisah bapak Hasyim untuk menunaikan ibadah haji tidak lepas dari keinginanya untuk menunaikan rukun islam yang ke lima yakni

menunaikan ibadah haji ke tanah suci makkah. Bapak Hasyim mulai mendaftar haji pada tahun 2011 kisaran waktu 9 tahun yang lalu dan beliau masih ingat betul bahwa uang yang digunakan untuk mendaftar haji hasil dari menjual seekor sapi jantan lokal pada waktu itu.

Keinginan untuk berhaji beliau bukanlah untuk mendapatkan gelar atau pengakuan semata dari masyarakat sekitar melainkan karena keinginan tulus untuk menuntaskan rukun islam yang kelima. Jika dilihat dari status ekonomi beliau masih tergolong keluarga menengah kebawah. Bapak Hasyim menyetor tabungan hajinya hasil dari sawah dan hasil sampingan sebagai tukang pijat. Pendapatan dari bertani disisihkan dan digabungkan dengan hasil memijat selama sebulan dan disetorkan ke Bank saat waktunya menyetor.

Dari keinginan besar dan keyakinan penuh kepada Allah Swt bapak Hasyim mampu melunasi setoran haji pada tahun 2017 dari hasil bertani dan memijat. Dari semangat menabung untuk berhaji 2011 silam dan sudah dijadwalan berangat pada tahun sekarang, justru beliau dikejutkan dengan kabar yang datang dari pengumuman resmi pemerintah melalui Kementerian Agama bahwa haji tahun 2020 ditiadakan atau ditunda sebab covid-19 yang terus mengalami peningkatan.

c. Suryati Ningsih

Nama : Suryati Ningsih

Alamat : JL. Kironggo, RT 03 RW 01

Sekarputih Tegalampel-Bondowoso Tempat Tanggal, Lahir : Bondowoso, 03-07-1968

Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta

Seorang ibu yang kerap dipanggil ibu Sur tersebut memiliki aktifitas yang cukup padat, diusia yang sudah cukup sepuh tersebut beliau bekerja sebagai buruh pabrik tembakau di daerah Kelurahan Sekarputih Tegalampel Bondowoso. Ibu Sur bekerja di pabrik tembakau tersebut sudah terbilang lama kisaran 20 tahunan. Gaji yang terbilang cukup untuk kehidupan sehari-hari oleh ibu Sur disisihkan sebagian untuk digunakan mendaftar haji pada tahun 2010. Ibu Sur adalah seorang janda yang ditinggal meninggal suaminya pada tahun 2008 silam. Berangkat haji adalah impian setiap umat muslim di dunia termasuk ibu Sur yang sudah mulai mendaftar haji pada tahun 2010 silam. Alasan kuat beliau untuk berhaji adalah ingin memenuhi panggilan Allah Swt dan menebus salah khilaf beliau selama ini. Ibu Sur yang tumbuh di kalangan keluarga taat beragama adalah salah satu faktor pendorong beliau untuk berhaji. Hal tersebut dapat dilihat dari lingkungan beliau yang ramah serta berdekatan dengan makam alm. Ki Ronggo pembabat kota Bondowoso.

Dokumen terkait