• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODIFIKASI TES KETERAMPILAN BERMAIN TENIS LAPANGAN BAGI MAHASISWA (NGATMAN, 2000)

T- Scale Test Score

I. MODIFIKASI TES KETERAMPILAN BERMAIN TENIS LAPANGAN BAGI MAHASISWA (NGATMAN, 2000)

1. Tes Serve

Tujuan : untuk mengukur tingkat keterampilan mahasiswa dalam melakukan serve diarahkan pada sasaran tertentu yang dapat menyulitkan lawan dalam permainan tenis.

Alat : raket tenis, 30 buah bola tenis, net, tali, dua buah tiang setinggi 2,25 meter, pensil, dan blangko untuk mencatat skor.

Testor : seorang pencatat skor tes dan seorang pengawas jatuhnya bola ke sasaran.

Arena Tes: sebuah lapangan tenis, tepat di atas net direntangkan tali yang sejajar dengan net berjarak 2,10 meter dari lantai. Daerah serve untuk setiap sisi (sebelah kanan atau sebelah kiri) dibagi menjadi 5 daerah sasaran yang bernilai 1, 2, 3, 4, dan 5 sebagaimana terlihat pada gambar 6. Arena tes serve dapat digambar sebagai berikut:

114 Gambar. Arena Tes serve

Pelaksanaan

 Testi berdiri di belakang garis belakang (base line) siap untuk melaksanakan tes.

 Sebelum tes dimulai, testi diberi kesempatan melakukan pemanasan secukupnya. Enam kali percobaan latihan diijinkan bagi testi sebelum tes sebenarnya dilakukan (sebaiknya 3x dari sebelah kanan dan 3x dari sebelah kiri).

 Untuk mulai melaksanakan tes serve, testi berdiri di belakang base line, melakukan pukulan serve 10 kali kesempatan (5x dari sebelah kanan dan 5x dari sebelah kiri) diarahkan ke daerah sasaran di dalam petak servis.

 Bola harus lewat antara net dan tali di atasnya yang berjarak 2,10 meter dari lantai. Lambungan bola yang tidak enak boleh tidak dipukul. Pukulan yang tidak mengenai bola atau bola membentur net sebagai satu pukulan serve.

Penskoran: Setiap pukulan serve bola lewat di antara net dan tali dan bola tersebut jatuh di daerah sasaran, memperoleh skor sebesar nilai daerah sasaran. Apabila bola lewat di atas tali dan jatuh di daerah sasaran memperoleh skor separuh nilai daerah sasaran. Jika bola jatuh pada garis batas antara dua daerah sasaran diberi skor sebesar nilai daerah sasaran yang besar.

115

Skor akhir tes adalah jumlah nilai dari 10 kali pukulan serve (5x dari sebelah kanan dan 5x dari sebelah kiri).

2. Tes Forehand Groundstrockes

Tujuan: untuk mengukur tingkat keterampilan mahasiswa dalam melakukan forehand groundsrokes yang diarahkan pada sasaran tertentu sehingga dapat menyulitkan lawan dalam permainan tenis.

Alat: raket tenis, 30 buah bola tenis, net, tali, dua buah tiang setinggi 2,25 meter, pensil, dan blangko untuk mencatat skor.

Testor : seorang pencatat skor tes, seorang pengawas jatuhnya bola ke sasaran dan seorang pengumpan bola (feeder)

Arena Tes: sebuah lapangan tenis, tepat di atas net direntangkan tali sejajar dengan net dan berjarak 2,50 meter dari lantai. Di dalam lapangan tenis dibuat empat buah garis sejajar dengan garis belakang (base line), jarak di antara dua buah garis yang berdekatan adalah 1,80 meter. Selain itu dua garis juga dibuat dengan jarak masing-masing 1,05 meter dari garis permainan tunggal sebelah kanan (right single side line) dan berjarak 1,05 meter dari garis permainan tunggal sebelah kiri (left single side line). Garis-garis tersebut berpotongan membentuk bidang daerah sasaran yang bernilai 1, 2, 3, 4, dan 5 seperti gambar.

Arena tes forehand groundstrokes dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar. Arena tes Forehand Groundstrokes

116 Pelaksanaan

 Tes dimulai dengan testi berdiri di tengah-tengah base line (centre mark) menghadap ke arah daerah sasaran yang berada di seberang net siap untuk melakukan tes.

 Sebelum tes dimulai testi diberi kesempatan untuk mencoba melakukan forehand grounstrokes terhadap bola yang diumpankan dari belakang seberang net sebanyak 5 kali.

 Dalam pelaksanaan tes, testi melakukan forehand groundstrokes sebnayk 6 kali terhadap bola yang diumpankan oleh seorang pengumpan dari garis belakang seberang net dan diusahakan bola yang diumpankan itu jatuh sedikit di belakang garis service.

 Bola yang diumpankan apabila tidak enak, boleh tidak dipukul. Bola yang dipukul diusahakan lewat lewat di antara net dan tali dan jatuh di dalam daerah sasaran.

 Pukulan yang tidak kena, bola yang menyangkut net atau bola jatuh di luar daerah sasaran dihitung sebagai satu pukulan. Apabila bola menyentuh net dan jatuh di daerah sasaran pukulan diulang.

Penskoran: setiap forehand groundstrokes bola lewat di antara net dan tali dan bola tersebut jatuh di daerah sasaran, memperoleh skor sebesar nilai daerah sasaran. Apabila bola lewat di atas tali dan jatuh di daerah sasaran, memperoleh skor separuh bilai daerah sasaran.

Jika bola jatuh pada garis batas dua daerah sasaran memperoleh skor sebesar nilai daerah sasaran yang besar. Skor akhir tes adalah jumah skor dari 6 klai forehand groundstrokes.

3. Tes Backhand Groundstrokes

Tujuan: untuk mengukur tingkat keterampilan mahasiswa dalam melakukan backhand groundstrokes yang diarahakan pada sasaran tertentu sehingga dapat menyulitkan lawan dalam permainan tenis.

Alat: raket tenis, 30 bola tenis, net, tali, dua buah tiang setinggi 2,25 meter, pensil dan blangko untuk mencatat skor.

Testor : seorang pencatat skor tes, seorang pengawas jatuhnya bola ke sasaran dan seorang pengumpan bola (feeder).

Arena Tes

Sebuah lapangan tenis, tepat di atas net direntangkan tali sejajar dengan net yang berjarak 2,50 meter dari lantai. Di dalam lapangan tenis dibuat empat buah garis sejajar dengan garis belakang (base line), jarak di antara dua buah garis juga dibuat dengan jarak masing-masing

117

1,05 meter dari garis permainan tunggal sebelah kanan (right single side line) dan jarak 1,05 meter dari garis permainan tunggal sebelah kiri (left single side line). Garis-garis tersebut berpotongan membentuk bidang daerah sasaran yang bernilai 1, 2, 3, 4, dan 5 seperti gambar 8. Arena tes backhand groundstrokes dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 8. Arena tes Backhand Grounstrokes Pelaksanaan

 Tes dimulai dengan testi berdiri di tengah-tengah base line (centre mark) menghadap ke arah daerah sasaran yang berada di seberang net siap untuk melakukan tes.

 Sebelum tes dimulai testi diberi kesempatan mencoba melakukan backhand groundstrokes terhadap bola yang diumpankan dari garis belakang seberang net sebanyak 5 kali.

 Dalam pelaksanaan tes, testi melakukan backhand groundstrokes sebanyak 6 kali erhadap bola yang diumpankan oleh seorang pengumpan (feeder) dari garis belakang seberang net dan diusahakan bola yang diumpankan itu jatuh sedikit di belakang garis service.

 Bola yang diumpankan apabila tidak enak, boleh tidak dipukul. Bola yang dipukul diusahakan lewat di antara net dan tali dan jatuh di dalam daerah sasaran. Pukulan yang tidak kena, bola menyangkut net atau bola jatuh di luar daerah sasaran dihitung sebagai satu pukulan.

 Apabila bola menyentuh net dan jatuh di daerah sasaran pukulan diulang.

118

Penskoran: setiap backhand groundstrokes bola lewat di antara net dan tali dan bola tersebut jatuh di daerah sasaran, memperoleh skor sebesar nilai daerah sasaran. Apabila bola lewat di atas tali dan jatuh di daerah sasaran, memperoleh nilai separuh nilai daerah sasaran.

Jika bola jatuh pada garis batas dua daerah sasaran memperoleh skor sebesar nilai daerah sasaran yang besar. Skor akhir tes adalah jumlah skor dari 6 kali backhand groundstrokes.

4. Tes Volley Forehand

Tujuan: untuk mengukur tingkat keterampilan mahasiswa dalam melakukan volley forehand yang diarahakan pada sasaran tertentu sehingga dapat menyulitkan lawan dalam permainan tenis.

Alat: raket tenis, 30 bola tenis, net, tali, dua buah tiang setinggi 2,25 meter, pensil dan blangko untuk mencatat skor.

Testor : seorang pencatat skor tes, seorang pengawas jatuhnya bola ke sasaran dan seorang pengumpan bola (feeder).

Arena Tes: sebuah lapangan tenis, pada lapangan tenis tersebut dibuat empat garis sejajar dengan garis belakang (base line), jarak antara dua buah garis yang berdekatan adalah 1,80 meter. Selain itu dua garis juga dibuat dengan jarak masing-masing 1,05 meter dari garis pemain tunggal sebelah kanan (right single side line) dan berjarak 1,05 dari garis permainan tunggal sebelah kiri (left single side line). Garis-garis tersebut berpotongan membentuk bidang daerah sasaran yang bernilai 1, 2, 3, 4, dan 5 seperti pada gambar 9.

Arena tes volley forehand dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 9. Arena Tes Volley Forehand

119 Pelaksanaan

 Testi berdiri setimbang labil di depan garis servis (service line) di atas titik pada garis tengah daerah servis (center service line) yang berjarak 1,05 meter menghadap ke arah daerah sasaran di seberang net dan siap melakukan tes.

 Sebelum tes dimulai, testi diberi kesempatan mencoba melakukan pukulan volley forehand terhadap bola yang diumpankan dari garis belakang net sebanyak 3 kali.

 Dalam pelaksanaan tes yang sesungguhnya, tetsi melakukan volley forehand sebanyak 5 kali terhadap bola yang diumpankan dari garis belakang di seberang net.

Diusahakan bola umpan di arahkan ke testi sehingga mudah untuk divoli dengan pukulan forehand.

 Bola umpan yang tidak enak boleh tidak dipukul. Bola yang di volley mengenai net tetapi memantul ke sasaran, percobaan diulang.

Penskoran: setiap bola yang divoli dengan pukulan forehand jatuh di dalam daerah sasaran memperoleh skor sebesar nilai daerah sasaran. Apabila bola jatuh pada garis batas daerah sasaran memperoleh skor sebesar nilai daerah sasaran yang besar. Jika bola meyangkut di net atau bola jatuh di luar lapangan diberi skor nol. Skor akhir tes adalah jumlah skor dari 5 kali pukulan volley forehand.

5. Tes Volley Backhand

Tujuan: untuk mengukur tingkat keterampilan mahasiswa dalam melakukan volley forehand yang diarahakan pada sasaran tertentu sehingga dapat menyulitkan lawan dalam permainan tenis.

Alat: raket tenis, 30 bola tenis, net, tali, dua buah tiang setinggi 2,25 meter, pensil dan blangko untuk mencatat skor.

Testor : seorang pencatat skor tes, seorang pengawas jatuhnya bola ke sasaran dan seorang pengumpan bola (feeder).

Arena Tes: sebuah lapangan tenis, pada lapangan tenis tersebut dibuat empat garis sejajar dengan garis belakang (base line), jarak antara dua buah garis yang berdekatan adlah 1,80 meter. Selain itu dua garis juga dibuat dengan jarak masing-masing 1,05 meter dari garis pemain tunggal sebelah kanan (right single side line) dan berjarak 1,05 dari garis permainan tunggal sebelah kiri (left single side line). Garis-garis tersebut berpotongan membentuk bidang daerah sasaran yang bernilai 1, 2, 3, 4, dan 5 seperti pada gambar 10

Arena tes volley backehand dapat digambarkan sebagai berikut.

120

Gambar 10: Arena tes Volley Backhand Pelaksanaan

 Testi berdiri setimbang labil di depan garis servis (service line) di atas titik pada garis tengah daerah servis (center service line) yang berjarak 1,05 meter menghadap ke arah daerah sasaran di seberang net dan siap melakukan tes.

 Sebelum tes dimulai, testi diberi kesempatan mencoba melakukan pukulan volley backhand terhadap bola yang diumpankan dari garis belakang net sebanyak 3 kali.

 Dalam pelaksanaan tes yang sesungguhnya, testi melakukan volley backhand sebanyak 5 kali terhadap bola yang diumpankan dari garis belakang di seberang net.

Diusahakan bola umpan di arahkan ke testi sehingga mudah untuk divoli dengan pukulan backhand.

 Bola umpan yang tidak enak boleh tidak dipukul. Bola yang di volley mengenai net tetapi memantul ke sasaran, percobaan diulang.

Penskoran: setiap bola yang divoli dengan pukulan backhand jatuh di dalam daerah sasaran memperoleh skor sebesar nilai daerah sasaran. Apabila bola jatuh pada garis batas daerah sasaran memperoleh skor sebesar nilai daerah sasaran yang besar. Jika bola meyangkut di net atau bola jatuh di luar lapangan diberi skor nol. Skor akhir tes adalah jumlah skor dari 5 kali pukulan volley backhand.

121

J. Tes dan Pengukuran Untuk Daya Tahan Aerobik (Lari 15 menit)