• Tidak ada hasil yang ditemukan

Objek Penelitian

BAB III METODE PENGEMBANGAN

D. Objek Penelitian

pelajaran dengan media yang telah dikemas sebagai bukti konkret dari implementasi materi pelajaran yang telah diajarkan dikelas.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, serta kuisioner atau angket yang berisi tentang pernyataan, tanggapan, serta penilaian dari ahli media ataupun ahli materi terkait produk yang peneliti kembangkan yaitu media pembelajaran berbasis audio visual. Adapun dari berbagai teknik diatas, dapat dijelaskan pengertiannya sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Sedangkan menurut Burhan Bungin observasi adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindera mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindera lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit.28 Oleh karena itu, observasi adalah kemampuan seorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindera mata serta dibantu dengan pancaindera lainnya.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan

28Hasyim Hasanah, “Teknik-Tenik Observasi (Sebuah Alternatif Metode Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-Ilmu Sosial)”, Vol. 8, No 1, Juli 2016, hlm. 26.

pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondenya sedikit/kecil.

Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur (peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh) maupun tidak terstruktur (peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap sebagai pengumpul datanya) dan dapat dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun secara tidak langsung yaitu melalui media seperti telepon.

3. Kuisioner (Angket)

Sugiyono mengemukakan bahwa kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Lebih lanjut Sugiyono mengatakan bahwa kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

Selain itu, kuisioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar diwilayah yang luas.

F. Validitas Data

Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini dibuat sendiri oleh peneliti mengenai tanggapan dan penilaian dari guru mata pelajaran, ahli materi, dan

ahli media terhadap media yang telah dibuat, disertai pula dengan respon siswa terhadap penggunaan media didalam kelas. Instrumen yang dibuat divalidasi oleh ahli yang biasa disebut dengan penilaian ahli sehingga diperoleh alat pengumpulan data yang valid dan reliabel.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep Kesahihan (validitas) dan keandalan (realibilitas) yang disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria dan paradigma dari diri peneliti. Data kualitatif berupa kritik dan saran yang dikemukakan oleh ahli media dan ahli materi, dikumpul menjadi satu bagian untuk memperoleh produk bahan ajar IPA Terpadu yang baik dan bermutu. Sedangkan data kualitatif lainnya berupa kuisioner yang telah diisi oleh ahli media dan ahli materi terkait tanggapan dan penilaian terhadap produk yang ditampilkan atau tayangan materi pelajaran yang telah dijelaskan.

Teknik analisis data yang dipakai pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman yang meliputi 3 tahapan29:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.

Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. Reduksi tidak

29Fery Romadhoni, “Pola Komonikasi Di Kalangan Pecandu Game Let’s Rich Di Komonitas Xlite Tenggorang”, Vol. 5, No 1, 2017, hlm. 245.

perlu diartikan sebagai kuantifikasi data.

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.

Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan.

Bentuk penyajian data dalam penelitian ini adalah data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan).

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat digunakan untuk mengambil tindakan.

Gambar 3.2 Analisis data kulitatif menurut Miles dan Huberman

Koleksi Data Penyajian data

Reduksi data

Kesimpulan/verifikasi

BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN

A. Hasil Pengembangan Produk

Produk yang dikembangkan dalam penilitian adalah pengembangan media berbasis audiovisual dengan tema materi “Zat dan Perubahannya” yang

merupakan materi dalam pembelajaran IPA. Pengumpulan informasi melalui studi lapangan diantaranya tentang penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran, kondisi pembelajaran di kelas, keadaan sekolah.

Pada tahap ini juga dilakukan analisis kurikulum yaitu dengan mengidentifikasi kopetensi inti, kompetensi dasar, dan juga indikator materi IPA MTs pada kurikulum 2013. Hasil analisis kurikulum adalah pemetaan materi yang akan dikembangkan dalam media audiovisual, berikut hasil dari analisis kurikulum tersebut.

Tabel 4.1

Peta Materi Zat dan Wujudnya

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator 3. Memahami

pebgetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

3.3 Memahami

karakteristik zat, serta perubahan wujud zat dalam kehidupan sehari-hari

3.3.1 Menjelaskan pengertian Zat 3.3.2 Memberikan

cotoh-contoh benda padat, cair, dan gas 3.3.3 Membedakan

antara benda padat, cair dan gas.

dan kejadian tampak mata

3.3.3 Menjelaskan proses

perubahan zat 3.3.4 Menyebutkan

tiga (3) contoh perubahan zat dalam

kehidupan sehari-hari 3.3.5 Memahami

susunan dan gerak partikel

Untuk memudahkan proses pengembangan media audiovisual pada tahap pengembangan produk, maka pada tahap perencanaan ini dilakukan beberapa tahap diantaranya:

1. Pembuatan pemetaan materi yang akan dikembangkan

Pemetaan materi dilakukan untuk mengidentifikasi materi yang dapat dipadukan dalam materi “Zat dan Wujudnya”. Kegiatan ini dilakukan dengan mengidentifikasi kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran IPA yang berkaitan dengan tema. Setelah melakukan identifikasi materi, kemudian membuat jejaring tema dengan tujuan memperoleh pilihan materi yang akan dikembangkan di dalam media. Selanjutnya menyusun materi yang sistematis dan siap dikemas dalam sebuah cerita.

2. Menyusun cerita

Langkah berikutnya adalah menyusun materi yang lengkap yang berisi materi utama didalam video. Penyusunan cerita didasarkan pada jejaring tema yang telah dilakukan pada langkah pertama.

3. Pemilihan gambar

Langkah berikutnya setelah menyusun cerita dalam video adalah memilih gambar yang sesuai dengan tema materi yang akan didesain menjadi video.

4. Desain animasi

Langkah selanjutnya setelah proses pemilihan gambar adalah mendesain animasi yang akan digunakan dalam desain video terkait materi yang dijelaskan. Animasi yang dimaksud disini adalah gerakan animasi manusia dan desain yang dimasukan kedalam video baik berupa animasi teks dalam video ataupun intro/opening movie dalam video tersebut.

5. Editing dan pengisian suara

Setelah desain animasi selesai dibuat, maka langkah selanjutnya adalah proses pengeditan video dan pengisian suara dalam video yang akan dibuat tersebut. Kegiatan ini saya lakukan di kost selama beberapa hari dengan menggunakan hp android Redmi 6A sampai video dapat disajikan.

6. Validasi ahli materi dan ahli media

Kegiatan validasi materi dilakukan dosen program studi tadris fisika Universitas Islam Negeri Matram yaitu Muh. Wahyudi, M.Pd sedangkan untuk kegiatan validasi ahli media dilakukan oleh Ketua Program Studi

Pendidikan Fisika Universitas Muhamadiyah Mataram yaitu Islahudin, M,Pfis.

7. Revisi dan uji coba produk

Hasil revisi dari ahli materi dan ahli media digunakan untuk memperbaiki video yang telah dibuat. Sedangkan uji coba produk dilakukan di MTs-SA Madrasatul Quraniyah Desa Sandik, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat.

B. Penyajian Data Uji Coba 1. Data Validasi Ahli Materi

Kegiatan validasi materi dilakukan dosen Program Studi Tadris Fisika Universitas Islam Negeri Matram yaitu Muh. Wahyudi, M.Pd penilaian produk dalam hal ini dinilai dari aspek pembelajaran dan aspek isi materi.

a. Aspek pembelajaran

Pada aspek pembelajaran ini yang menjadi indikatar dalam penilaian adalah sebagai berikut:

➢ Ketetapan memilih materi yang dimediakan

Pada indikator ketetapan memilih materi yang dimediakan ini, ahli materi memberikan penilaian dengan predikat baik, pada produk yang peneliti kembangkan (Desain produk).

➢ Tingkat interaksi siswa dengan media

Pada indikator tingkat interaksi siswa dengan media, ahli materi memberikan penilaian dengan predikat baik.

➢ Kejelasan petunjuk belajar

Pada indikator kejelasan petuntuk belajar, ahli materi memberikan penilaian dengan predikat baik pada produk yang peneliti kembangkan.

➢ Ketetapan memilih bahasa dalam uraian

Pada indkator ketetapan memilih bahasa dalam uraian, ahli materi memberikan penilaian dengan predikat baik pada lembaran penilaian validasi yang diberikan.

➢ Kesantunan penggunaan bahasa

Pada indkator kesantunan penggunaan bahasa, ahli materi memberikan penilaian dengan predikat baik pada lembaran penilaian validasi yang diberikan.

b. Aspek isi materi

Pada aspek isi materi ini yang menjadi indikator dalam penilaian ini adalah sebagai berikut:

➢ Kecukupan materi untuk mencapai tujuan

Pada indikator kecukupan materi ini, ahli materi memberikan penilaian dengan predikat cukup pada lembaran penilaian validasi yang diberikan.

➢ Sistematika penyajian materi

Pada indikator sistematika penyajian materi ini, ahli materi memberikan penilaian dengan predikat cukup pada lembaran penilaian validasi yang diberikan.

➢ Kejelasan materi

Pada indikator kejelasan materi ahli materi memberikan penilaian dengan predikat baik pada produk yang peneliti kembangkan.

➢ Urutan materi

Pada indikator urutan materi materi ahli materi memberikan penilaian dengan predikat baik pada produk yang peneliti kembangkan.

➢ Ketepatan gambar untuk menjelaskan materi

Pada indikator ketepatan gambar untuk menjelaskan materi ahli materi memberikan penilaian dengan predikat cukup pada lembaran penilaian validasi yang diberikan. Untuk lebih lengkapnya data validasi ahli materi pada penilaian aspek isi materi terlampir.

Tabel 4.2

Penyajian Data Validasi Ahli Materi

No Indikotor Skor Rata-Rata Keterangan Pernyataan 1 Aspek

Pembelajaran

4 Baik Layak

2 Aspek isi materi

3,4 Cukup Layak

2. Data Validasi Ahli Media

Kegiatan validasi ahli media dilakukan oleh Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhamadiyah Mataram Islahudin, M. Pfis.

Penilaian produk dalam hal ini dimulai dari penilaian kelayakan aspek

kebahasaan, penilaian kelayakan aspek penyajian, penilaian aspek efek media terhadap strategi pembelajaran, dan penilaian kelayakan tampilan menyeluruh.

a. Penilaian kelayakan aspek kebahasaan

Pada aspek penilaian ini yang menjadi indikator dalam penilaian adalah sebagai berikut:

➢ Kemudahan mengoperasikan video

Pada indikator kemudahan untuk memutar atau menggunakan video, ahli media memberikan penilaian dengan predikat baik pada produk yang peneliti kembangkan.

➢ Kesesuaian bahasa dengan tingkat berpikir siswa

Pada indikator bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat berpikir siswa, ahli media memberikan penilaian dengan predikat baik pada produk yang peneliti kembangkan.

➢ Kesesuaian bahasa dengan tingkat pengembangan sosial emosional siswa

Pada indikator bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat pengembangan sosial emosional siswa, ahli media memberikan penilaian dengan predikat baik pada produk yang peneliti kembangkan.

➢ Kemampuan mendorong rasa ingin tahu siswa

Pada indikator bahasa yang digunakan mendorong rasa ingin tahu siswa untuk mempelajari materi, ahli media memberikan penilaian

dengan predikat baik pada produk yang peneliti kembangkan.

➢ Kesantunan penggunaan bahasa

Pada indikator penggunaan bahasa yang tetap santun dan tidak mengurangi nilai-nilai pendidikan, ahli media memberikan penilaian dengan predikat sangat baik pada produk yang peneliti kembangkan.

➢ Ketetapan dialog atau teks dengan cerita atau materi

Pada indikator diolog dengan penulisan teks telah sesuai dengan cerita dan materi, ahli media memberikan penilaian dengan predikat sangat baik pada produk yang peneliti kembangkan.

b. Penilaian kelayakan aspek penyajian

Pada aspek penilaian ini yang menjadi indikator dalam penilaian adalah sebagai berikut:

➢ Keruntutan penyajian materi

Pada indikator penyajian materi dilakukan secara runtut dan sistematis, ahli media memberikan penilaian dengan predikat baik pada produk yang peneliti kembangkan.

➢ Dukungan cara pengajian media terhadap keterlibatan siswa dalam pembelajaran

Pada indikator penyajian media mendukung siswa untuk terlibat dalam pembelajaran, ahli media memberikan penilaian dengan predikat baik pada produk yang peneliti kembangkan.

➢ Penyajian tokoh

Pada indikator penyajian tokoh atau gambar menarik dan

profesional, ahli media memberikan penilaian dengan predikat baik pada produk yang peneliti kembangkan.

c. Penilaian aspek efek media terhadap strategi pembelajaran

Pada aspek penilaian ini yang menjadi indikator dalam penilaian adalah sebagai berikut:

➢ Kemudahan penggunaan

Pada indikator kemudahan penggunaan media untuk digunakan dalam pembelajaran baik itu di dalam kelas maupun di luar kelas, ahli media memberikan penilaian dengan predikat baik pada produk yang peneliti kembangkan.

➢ Dukungan media bagi kemandirian siswa

Pada indikator media mendukung siswa untuk belajar pembelajaran IPA secara mandiri, ahli media memberikan penilaian dengan predikat cukup pada produk yang peneliti kembangkan.

➢ Kemampuan media untuk meningkatkan motivasi

Pada indikator media menambah motivasi untuk mempelajari IPA, ahli media memberikan penilaian dengan predikat baik pada produk yang peneliti kembangkan.

➢ Kemampuan media menambah pengetahuan

Pada indikator media menambah pengetahuan siswa, ahli media memberikan penilaian dengan predikat baik pada produk yang peneliti kembangkan.

➢ Kemampuan media memperluas wawasan siswa

Pada indikator media mampu memperluas wawasan dalam bidang IPA dan dalam kehidupan sehari-hari, ahli media memberikan penilaian dengan predikat sangat baik pada produk yang peneliti kembangkan.

d. Penilaian kelayakan tampilan menyeluruh

Pada aspek penilaian ini yang menjadi indikator dalam penilaian adalah sebagai berikut:

➢ Keterampilan tampilan awal media

Pada indikator desain gambar pada tampilan awal memberi kesan positif sehingga mampu menarik minat siswa, ahli media memberikan penilaian dengan predikat sangat baik pada produk yang peneliti kembangkan.

➢ Keteraturan desain media

Pada indikator desain media telah teratur dan konsisten, ahli media memberikan penilaian dengan predikat sangat baik pada produk yang peneliti kembangkan.

➢ Pemilihan jenis dan ukuran huruf mendukung media menjadi lebih menarik

Pada indikator jenis dan ukuran huruf yang dipilih sudah tepat dan menjadikan media menjadi lebih menarik, ahli media memberikan penilaian dengan predikat sangat baik pada produk yang peneliti kembangkan.

➢ Kesesuaiaan video dengan materi

Pada indikator ketepatan video yang digunakan dalam mendukung materi dalam media, ahli media memberikan penilaian dengan predikat sangat baik pada produk yang peneliti kembangkan.

➢ Kemudahan untuk membaca teks atau tulisan

Pada indikator teks atau tulisan mudah dibaca, ahli media memberikan penilaian dengan predikat sangat baik pada produk yang peneliti kembangkan.

➢ Pemilihan warna

Pada indikator warna yang dipilih dan perpaduannya telah sesuai dan menarik, ahli media memberikan penilaian dengan predikat sangat baik pada produk yang peneliti kembangkan.

➢ Kesesuaian cerita, gambar dan materi

Pada indikator adanya kesesuaian dari penyajian gambar, alur cerita, dan materi, ahli media memberikan penilaian dengan predikat sangat baik pada produk yang peneliti kembangkan.

➢ Operasional

Pada indikator mudah dioperasikan dan tidak memerlukan spesifikasi komputer yang terlalu tinggi, ahli media memberikan penilaian dengan predikat sangat baik pada produk yang peneliti kembangkan.

Untuk lebih lengkapnya data validasi ahli media pada penilaian kelayakan aspek kebahasaan, aspek penyajian, aspek efek media, dan kelayakan tampilan terlampir.

Tabel 4.3

Penyajian Data Validasi Ahli Media

No Indikotor Skor Rata-Rata Keterangan Pernyataan

1 Penilaian kelayakan aspek kebahasaan

4 Baik Layak

2 Penilaian kelayakan aspek penyajian

4 Baik Layak

3 Penilaian aspek efek media terhadap strategi

pembelajaran

4 Baik Layak

4 Penilaian kelayakan aspek

4 Baik Layak

3. Data Hasil Wawancara dengan Guru IPA

Wawancara yang dilakukan dengan guru IPA MTs-SA Madrasatul Quraniyah Desa Sandik, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahan guru tentang media pembelajaran berbasis audiovisual dan penggunaan media pembelajaran berbasis audiovisual dalam pembelajaran di kelas. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan guru mata pelajaran IPA kelas VII yaitu Subaidi, S.Pd pada hari Jum’at tanggal 28 Oktober 2019, peneliti menemukan hal- hal sebagai berikut:

➢ Media pembelajaran penting untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas, hal ini dikarenakan dengan menggunakan media pembelajaran maka penjelasan materi yang dijelaskan pada siswa bisa lebih mudah disampaikan dengan adanya media, siswapun dapat lebih mengetahui kejelasan materi tersebut dengan contoh yang didapat dari media yang ditampilkan. Dengan penggunaan media juga dapat mengurangi tingkat kebosanan siswa dalam pembelajaran di kelas yang dimana ini terjadi karena terciptanya suasana belajar yang menarik.

➢ Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran di kelas oleh guru mata pelajaran IPA, hal ini dikarenakan fasiltas sekolah yang kurang memadai untuk guru yang ingin menggunakan media seperti LCD, dan juga masalah keterbatasan waktu yang dimiliki oleh guru dalam merancang atau mendesain media pembelajaran yang bersesuaian dengan materi ajar yang ingin dijelaskan didepan kelas. Hal lain yang ditemukan juga bahwa guru IPA telah menggunakan media pembelajaran tapi masih yang bersifat klasik seperti penjelasan materi dengan menggunakan penjelasan materi yang menggunakan buku.

Untuk penggunaan media pembelajaran yang berbasis audiovisual dalam pembelajaran IPA kurang diterapkan oleh guru IPA di MTs-SA Madrasatul Quraniyah Desa Sandik, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat.

➢ Penggunaan media pembelajaran harus dilakukan dalam setiap kegiatan belajar mengajar didalam kelas, hal ini dikarenakan tuntutan zaman yang semakin berubah dan pula didukung oleh perubahan kurikulum yang mana pada saat ini lebih mengedepankan guru yang mampu bersaing dalam bidang IPTEK, yaitu dengan memaksimalkan penggunaan media di dalam pembelajaran di kelas yang mampu menciptakan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif meskipun sifatnya sederhana tetapi banyak manfaat yang didapat dari penggunaan media pembelajaran tersebut.

4. Data Uji Coba Lapangan

Tahapan uji coba kelas dilakukan MTs-SA Madrasatul Quraniyah Desa Sandik, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat. Uji coba dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2019 dengan subjek uji coba Kelas VIIB dengan jumlah 32 siswa. Dari hasil uji coba lapangan yang di lakukan di Kelas VIIB dengan jumlah responden 32, dapat dilihat respon siswa terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis audiovisual sangat baik. Hal ini di tunjukan dengan hasil pernyataan pada lembaran kuisioner respon siswa yang telah di isi oleh 32 responden terkait penggunaan media pembelajaran berbasis audiovisual di kelas. Adapun

indikator pernyataan yang terdapat dalam kuisoner respon siswa tersebut adalah sebagai berikut:

➢ Saya senang dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran.

➢ Cara menyampaikan materi dengan media pembelajaran sangat menarik perhatian saya.

➢ Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran membuat saya semangat dalam belajar IPA.

➢ Penjelasan materi dengan menggunakan media pembelajaran membuat saya lebih mengerti tentang materi.

➢ Dengan menggunakan media pembelajaran saya tidak kesulitan dalam memahami materi.

➢ Penyampaian materi dengan menggunakan media lebih mudah dipahami dibandingakn dengan penyampaian materi tanpa menggunakan media.

➢ Media yang digunakan dalam kelas sangat jelas.

➢ Dengan menggunakan media kami lebih aktif dalam pembelajaran.

➢ Saya lebih sering bertanya dengan pembelajaran menggunakan media.

Adapun hasil dari uji produk berdasarkan pernyataan-pernyataan responden terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis audiovisual di kelas adalah sebagai berikut:

1. Aulia Juliana Putri

Dari 9 pernyataan sikap yang tercantum dalam kuisoner respon siswa, Aulia Juliana Putri memilih 8 poin dengan pernyataan skap Setuju dan

1 poin dengan pernyataan sikap Tidak Setuju. Pernyataan-pernyataan tersebut antara lain:

➢ Saya senang dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran, dengan pernyataan sikap Setuju.

➢ Cara menyampaikan materi dengan media pembelajaran sangat menarik perhatian saya, dengan pernyataan sikap Setuju.

➢ Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran membuat saya semangat dalam belajar IPA, dengan pernyataan sikap Setuju.

➢ Penjelasan materi dengan menggunakan media pembelajaran membuat saya lebih mengerti tentang materi, dengan pernyataan sikap Setuju.

➢ Dengan menggunakan media pembelajaran saya tidak kesulitan dalam memahami materi, dengan pernyataan sikap Setuju.

➢ Penyampaian materi dengan menggunakan media lebih mudah dipahami dibandingakn dengan penyampaian materi tanpa menggunakan media, dengan pernyataan sikap Setuju.

➢ Media yang digunakan dalam kelas sangat jelas, dengan pernyataan sikap Setuju.

➢ Dengan menggunakan media kami lebih aktif dalam pembelajaran, dengan pernyataan sikap Tidak Setuju.

➢ Saya lebih sering bertanya dengan pembelajaran menggunakan media, dengan pernyataan sikap Setuju.

2. Dian Ayunanda Sari

Dari 9 pernyataan sikap yang tercantum dalam kuisoner respon siswa, Dian Ayunanda Sari memilih 9 poin dengan pernyataan sikap Setuju.

Pernyataan-pernyataan tersebut antara lain:

➢ Saya senang dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran, dengan pernyataan sikap Setuju.

➢ Cara menyampaikan materi dengan media pembelajaran sangat menarik perhatian saya, dengan pernyataan sikap Setuju.

➢ Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran membuat saya semangat dalam belajar IPA, dengan pernyataan sikap Setuju.

➢ Penjelasan materi dengan menggunakan media pembelajaran membuat saya lebih mengerti tentang materi, dengan pernyataan sikap Setuju.

➢ Dengan menggunakan media pembelajaran saya tidak kesulitan dalam memahami materi, dengan pernyataan sikap Setuju.

➢ Penyampaian materi dengan menggunakan media lebih mudah dipahami dibandingakn dengan penyampaian materi tanpa menggunakan media, dengan pernyataan sikap Setuju.

➢ Media yang digunakan dalam kelas sangat jelas, dengan pernyataan sikap Setuju.

➢ Dengan menggunakan media kami lebih aktif dalam pembelajaran, dengan pernyataan sikap Setuju.

Dokumen terkait